• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Ciri Bahasa Pekalongan

Contoh Dialek bahasa Pekalongan

3 Ciri Khas Bahasa Unik Wong Pekalongan

Angga Panji W by Angga Panji W
Januari 24, 2017
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Masyarakat Pekalongan menggunakan bahasa atau dialek keseharian mereka dengan bahasa Jawa seperti pada umumnya masyarakat jawa tengah. Meski sama-sama menggunakan Bahasa Jawa, namun pada kenyataanya setiap daerah selalu memiliki tipe, ragam maupun keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas mereka tiap daerah.

Semisal Jawa Tengah bagian timur seperti wilayah Semarangan, Pati atau sekitarnya akan berbeda dengan Jawa Tengah bagian selatan Magelangan, Kebumen, Banyumas, maupun Cilacap. Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah bagian utara atau pesisir seperti Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, hingga Tegal pun tidak akan ada yang sama entah logat, pilihan kata, intonasi, ragam dll.

Tidak usah antar wilayah di Jawa Tengah, antar kota saja sudah memilik ciri maupun ragam bahasa yang berbeda dan unik tersendiri. Sobat cintapekalongan yang berasal asli Pekalongan pasti sudah pernah dengar entah dari teman, saudara, atau rekan bisnis yang bukan berasal dari Pekalongan atau mungkin ketika sobat berkunjung ke kota lain dan mendengar sendiri aneka logat dan ciri bahasa yang di miliki kota tetangga kita tersebut.

Seperti Batang dengan akhiran “we” nya kemudian Pemalang dan Tegal dengan “medhog”nya, pasti akan sedikit menggelitik telinga Orang Pekalongan yang mendengarnya. Mereka akan sedikit ketawa karena memang kedengaran sangat aneh dan lucu logat dan ragam bahasa yang mereka gunakan, tak jarang juga sobat cintapekalongan pernah mencoba meniru bahasa yang digunakan oleh mereka (orang selain pekalongan). Hayoo jujur saja….. ^^v

Baca : Sosok Ki Ageng Cempaluk dan Asal-usul Desa Kesesi

Jangan sombong dan jangan mengejek dulu, Kita orang Pekalongan jika main ke daerah timur (Kendal / Semarang ke timur) juga akan terasa aneh dan lucu bagi masyarakat setempat. Karena seperti yang sudah saya bilang diawal tadi, setiap tempat pasti mempunyai ciri atau ragam dan logat yang khas. Cenderung dari segi intonasi (tebal pengucapan alias Medhok) dan tempo berbicara mereka akan lebih pelan dari kita. Belum lagi jika kita bercakap dengan orang lintas provinsi seperti Jawa Timur dan Jogja pasti akan jauh berbeda lagi.

Ciri Bahasa Pekalongan
Contoh Dialek bahasa Pekalongan

Tak perlu jauh-jauh pergi kesana, di pedesaan wilayah Pekalongan sendiri pun setiap desa atau wilayah pasti memiliki ciri khas berbahasa mereka. Seperti orang Slamaran akan berbeda dengan Buaran, orang Simbang dengan karangdadap, Wiradesa dengan Bojong, Kedungwuni dengan Kajen, belum lagi orang berdomisili pantai dengan pegunungan atau lain sebagainya yang masing-masing memiliki kosakata berbeda atau bisa disebut khas. Seperti kosakata “Gegiyang” (gegiyang = ayo cepat) yang biasa digunakan oleh orang-orang Pekalongan barat hingga Wiradesa tidak atau jarang dimengerti wilayah selain itu.

Dengan begini, Bahasa Jawa yang digunakan masyarakat Pekalongan sangat beragam mulai kosakata, logat atau ciri yang berbeda namun memiliki benang merah yang sama. Seperti pelangi yang ada di langit, meski berbeda warna namun secara keseluruhan tetap disebut pelangi ciptaan Tuhan.

Baca juga : Uniknya Dialek Pekalongan yang Repot Kalau Dipraktikkan di Daerah Lain

Atas dasar itu, perlu saya tekankan bahwa Bahasa Wong Pekalongan pada umumnya memiliki ciri unik dan sangat khas yang setiap wilayah di Pekalongan pasti memilikinya.

Lantas apakah yang menjadi Ciri Khas dari Bahasa yang digunakan Orang Pekalongan itu ?

Sobat Cintapekalongan penasaran ?

Baiklah saya akan mencoba menjelaskan Ciri Bahasa Jawa Pekalongan dari pengamatan dan cerita orang terdekat saya.

Yang Pertama adalah Intonasi atau kecepatan berbicara (sebut berdialog) orang Pekalongan berbeda dengan daerah lain. Ciri yang saya ketahui ini dipaparkan oleh Kekasih saya yang sedang kuliah di Semarang. Ketika ia ngumpul dan ngobrol bareng teman yang dari kota lain, ada beberapa kosakata yang ia tidak pahami meski sama-sama menggunakan bahasa Jawa ngoko. Begitu sebaliknya ada beberapa kosakata khas Pekalongan yang ia ucapkan tetapi temannya tidak faham.

Diluar kosakata, orang dari kota lain akan sedikit kesulitan untuk memahami bahasa yang digunakan orang Pekalongan karena kecepatan berbicaranya yang diatas kebiasaan dialog mereka. Jadi ini bisa menjadi identifikasi tersendiri bagi orang lain untuk mengetahui bahwasanya orang itu dari Pekalongan.

Ciri Bahasa Dialog Orang Pekalongan
Dialog Pak Canting Orang asli Pekalongan dengan Mbak Ayi (sebagai pendatang)

yang Kedua adalah adanya akhiran “oo” atau “aa” di akhir kata atau kalimat. Kata-kata inilah yang tidak bisa dipisahkan dari pengucapan orang Pekalongan ketika berdialog. Jika berbicara dengan sesama orang Pekalongan sendiri pasti sobat tidak akan menyadarinya, namun jika sobat berbicara dengan orang luar kota pasti mereka akan kebingungan setengah faham mengartikan tiap kosakata yang diucapkan orang Pekalongan yang ada imbuhannya tersebut. Tak jarang imbuhan ini digunakan untuk kalimat tanya atau penegasan. Saya ambil contoh : “Iyoo paora oo“ “Sekarepku oo” “Bebas oo“ eittss… ojo karo nyanyi aa lhur (bagi yang ngerti) :p, “yo ora aa” “iki aa“ “udu aa” nah itu salah satu contoh yang saya maksud.

Belum lagi ada yang menggunakan akhiran “rha” dan penghapusan salah satu huruf  dobel “k” pada sambungan kalimat, contoh : Pokokke menjadi Poko’e, Wekku menjadi Weku dll.

Baca juga : Sarung Batik, Budaya Jati Diri Orang Pekalongan

yang Ketiga, adalah akhiran kalimat dengan penambahan kata “pok”, seperti Pedese pok, Angele pok, Enake pok dll. Atau penggunakan pok dalam kalimat tanya “iki wekmu pok ?” yang ciri ini hanya dimiliki oleh Orang Pekalongan. Jika orang luar kota yang mendengar pasti akan kebingungan dan bisa menebak kalau anda adalah Orang Pekalongan.

Dari ciri yang disebutkan diatas merupakan ciri Bahasa Orang Pekalongan yang paling mendasar. Mungkin masih banyak lagi ciri-ciri lain yang dapat menggambarkan identitas Orang Pekalongan ketika ia berada di luar kota.

Nah pasti tidak sedikit dari sobat cintapekalongan yang pasti mempunyai pengalaman unik dan menarik ketika dialog menggunakan bahasa Jawa (Pekalongan) dengan orang luar kota entah itu teman, sahabat, kerabat atau yang lain, monggo bisa ceritakan di kolom komentar. Njo bagi-bagi pengalaman unik’e ben selot Cinta Pekalongan.

Salam Cinta Pekalongan

 

Tags: Bahasa PekalonganOrang PekalonganPekalonganPekalongan Info

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Caranya? Klik disini


Angga Panji W

Angga Panji W

Kadang netizen, kadang content writer, kadang ngopini | Pendiri Media Alternatif Kotomono.co

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

TPA Degayu Kota Pekalongan

Solusi Jitu Ketika TPA Kota Pekalongan Over Kapasitas

Januari 27, 2023
171
Literasi di Pekalongan

Job Seeker Pekalongan Minim Literasi, Komentar Postingan Medsos Buktinya

Januari 23, 2023
187
Petisi kepada Walikota Pekalongan

Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Kirim Petisi buat Walikota Pekalongan

Januari 11, 2023
164
Masalah Banjir Kota Pekalongan

Kiat Sukses Mengatasi Masalah Banjir Versi Orang Goblok

Januari 9, 2023
262
Wisata Hits Pekalongan - Wow Pacalan

Yang Baru di Pekalongan Nih, Obyek Wisata Wow Pacalan Paninggaran

Desember 27, 2022
953
Kasus Pembuang Bayi di Pekalongan

Fix, Pelaku Penelantar Bayi di Slamaran Kota Pekalongan Patut dikasih Bebas

Desember 3, 2022
488
Load More

Komentarnya gan


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Song Joong Ki Menikah Lagi: Beruntung Dia Bukan WNI

Coffee Shop Itu Buat Berdialog, Nggak Cuma Selfie!

5 Hal ini Hanya Terjadi Pada Mahasiswa Universitas Terbuka, Lucu Sih!

Gembira Loka Zoo, Taman Rekreasi Satwa Terbesar Di Jogja

Surat Cinta Untuk Starla The Series: Yakin Bikin Penasaran

Kripala Dekso Coffee and Resto, Spot Kuliner Ciamik di Jogja Bagian Barat

Menikmati Tanggal Tua Dengan Sate Kere Khas Solo

LAGI RAME HARI INI

Sejarah Asal-usul Desa Silurah Wonotunggal Batang

Sejarah Asal-usul Desa Silurah Wonotunggal Batang

Juli 10, 2020
3.5k
Resensi Novel Janji karya Tere Liye

Janji Bukan Sekedar Janji dari Novel Terbaru Tere Liye

September 15, 2022
1.3k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
1.8k
Coffee Shop dan diskusi

Coffee Shop Itu Buat Berdialog, Nggak Cuma Selfie!

Januari 31, 2023
155
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.1k
Shuntaro Chishiya dalam serial Alice in Borderland

Membedah Karakter Shuntaro Chishiya di Serial Alice in Borderland

Januari 11, 2023
476
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
37.7k
Wisata Alam Curug Bidadari Talun Kabupaten Pekalongan

Wisata Alam Curug Bidadari Talun Kabupaten Pekalongan

November 4, 2016
3.1k
Sinopsis dan Review Novel Laut Bercerita

Tentang Sosok Kinan, Si Wanita Tangguh dari Novel Laut Bercerita

September 6, 2022
806
Song Joong Ki Menikah Lagi

Song Joong Ki Menikah Lagi: Beruntung Dia Bukan WNI

Januari 31, 2023
146
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In