• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Toxic Productivity

Illustration of a girl sleeping beside a study table.

Agar Gen-Z Nggak Terkena Toxic Productivity yang Merugikan Diri

Dysna Riefmadanty by Dysna Riefmadanty
Desember 4, 2022
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Toxic productivity jadi permasalahan kesehatan mental yang rentan dialami oleh generasi Z.

Pernahkah kalian merasa bersalah pada saat tidak melakukan kegiatan apapun seharian? Pernahkah kalian tidak istirahat dari berkegiatan padahal pekerjaan yang kalian lakukan sudah selesai? Pernahkah kalian berkegiatan secara terus-menerus dan mengabaikan kesehatan? Jika kalian pernah mengalami hal tersebut, kalian wajib berhati-hati loh! Barangkali tanpa kalian sadari, kalian sedang mengalami kondisi yang bernama toxic productivity tuh.

Menurut Dr. Julie Smith, seorang psikolog klinis dari Hampshire, Inggris, mengatakan bahwa toxic productivity adalah sebuah obsesi untuk mengembangkan diri dan merasa selalu bersalah jika tidak bisa melakukan banyak hal.

Toxic productivity lahir dari budaya yang menganggap bahwa tingkat kesejahteraan seseorang dinilai dari tingkat produktivitas yang tinggi. Hal ini berakibat pada semakin banyak individu yang berlomba-lomba untuk mengejar produktivitas tanpa henti, contohnya adalah fenomena yang terjadi pada generasi Z.

Menurut Badan Pusat Statistika tahun 2021, generasi Z adalah mereka yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 atau berusia 10-25 tahun. Dalam survei yang dilakukan oleh Harris Poll, menunjukkan bahwa generasi Z merupakan generasi yang kreatif dan seorang digital native. Dimana mereka tumbuh dan berkembang berdampingan bersama digital yang secara perkembangannya sangat cepat.

Perkembangan digital saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan perilaku generasi Z. Dengan begitu, generasi Z dikenal juga sebagai generasi yang kompetitif sehingga mereka cenderung gila kerja hanya untuk eksistensi semata di kalangan rekan sejawatnya.

BACA JUGA: Menelisik Evolusi Jati Diri Antar Generasi

Contoh sederhananya adalah ketika mereka melihat kegiatan-kegiatan yang produktif dari rekan sejawatnya melalui Instagram Stories atau WhatsApp Stories di setiap harinya. Mereka akan memuji rekannya karena memiliki hari-hari yang selalu produktif dan tanpa mereka sadari mereka akan mengadopsi apa yang mereka lihat ke dalam kesehariannya dan ketika sehari saja mereka tidak melakukan kegiatan seperti rekannya, mereka akan merasa bersalah.

Generasi Z dapat terjebak ke dalam toxic productivity, dan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, obsesinya untuk selalu ingin menjadi produktif. Di era serba digital ini, perasaan tidak ingin tertinggal oleh orang lain atau biasa disebut dengan fear of missing out (FOMO) semakin banyak dialami oleh orang-orang di lingkungan sekitar. Hal ini disebabkan oleh arus informasi yang kian mudah diakses melalui internet sehingga banyak orang yang dengan mudah menampilkan personal branding mereka melalui cerita dan kegiatan produktif mereka, sehingga anggapan bahwa ‘semakin produktif maka semakin keren hidupnya’ makin kian terdengar nyaring.

Kedua, adanya penetapan standar yang terlalu tinggi. Standar yang terlalu tinggi ini didapatkan melalui budaya di lingkungan sekitar individu dan juga kurangnya mengenali batasan dalam diri. Terkadang seseorang membuat suatu standar di dalam hidupnya namun kurang memperhatikan kapasitas diri sendiri, sehingga ketika standar yang telah dibuatnya tidak dapat terealisasikan dengan baik maka yang terjadi adalah meningkatnya level stres.

BACA JUGA: Wahai Orang Tua, Mari Awasi Penggunaan Gadget Pada Anak

Perbedaan antara healthy productive dengan toxic productive adalah jika healthy productive itu memiliki jam kerja yang normal, adanya upaya untuk mengoptimalkan waktu istirahat, menerima ketidaksempurnaan, serta sadar akan diri dan lingkungan sekitar. Sedangkan perbedaan toxic productive, diantaranya yaitu suka mendorong diri sendiri, merasa bersalah karena beristirahat, menilai diri sendiri dari ‘sudah melakukan apa aja?’, dan merasa gagal jika tidak melakukan apa-apa.

Toxic productivity juga berakibat pada menurunnya happiness level, meningkatnya self-critics, depression and anxiety, stress level, sadness level, hunger level. Selain itu, menurut seorang psikiater Erikavitri Yulianti pada webinar di platform kesehatan mental Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair), menurutnya bahwa toxic productivity dapat berpotensi menjadi penyebab timbulnya burnout sehingga berakibat pada terganggunya relasi dengan orang lain.

Upaya yang paling dasar untuk dapat membantu kalian terhindar dari toxic productivity yaitu dengan memiliki self-awareness yang baik. Menurut Listyowati (2008) self-awareness atau kesadaran diri adalah kondisi saat seseorang mampu memahami diri sendiri dengan baik, yaitu kesadaran seseorang tersebut kepada pikiran, evaluasi diri, dan perasaan dirinya sendiri.

BACA JUGA: Dear Pelaku Catcalling, Kalian Itu Nggak Punya Harga Diri!

Dengan memiliki self-awareness yang baik berarti kita memiliki suatu kesadaran yang tinggi terhadap kepribadian, kekuatan dan kelemahan, dapat mengelola pikiran dan keyakinan, dan mengendalikan emosi dan mendorong motivasi dari dalam diri. Selain itu, kalian dapat memiliki empati dan kebaikan, memahami kekurangan dan kelebihan, dapat mengelola pikiran dan keyakinan, mampu mengendalikan emosi dan mendorong motivasi dari dalam diri.

Berbagai manfaat dari self-awareness dapat kalian rasakan melalui kegiatan-kegiatan sederhana yang dapat kalian lakukan, seperti yang pertama yaitu meditasi. Meditasi adalah kondisi dimana kalian dapat memfokuskan pikiran dengan kondisi yang sedang terjadi. Dengan begitu, kalian dapat lebih mudah dalam menyadari lebih dalam tentang diri sendiri dan juga apa yang telah terjadi di dalam hidup.

Kedua, melakukan journaling, yakni kegiatan menulis jurnal pribadi berupa suatu keresahan, kebersyukuran, eksplorasi permasalahan atau pola pikir, dan lain sebagainya dengan tujuan untuk memberikan kelegaan dan juga sebagai ajang untuk mengevaluasi diri.

Ketiga, mendengarkan dengan bijak pendapat, kritik, dan saran dari orang lain. Hal ini bertujuan untuk mendorong kalian untuk lebih sadar dalam menerima segala kekurangan dan kelebihan dari dalam diri dengan  begitu kalian akan tahu solusi dari hal tersebut.

BACA JUGA: Pengaruh Media Sosial Terhadap Pernikahan Dini

Cara lain untuk terhindar dari toxic productivity tidak hanya melalui self-awareness saja. Kalian dapat menerapkan beberapa hal-hal berikut, yaitu dengan membuat tujuan yang realistis. Cara pertama ini, akan mempermudah kalian untuk fokus terhadap tujuan-tujuan yang memang sesuai dengan kapasitas diri dimana kalian dapat meraihnya dengan baik.

Kedua, tidak merasa bersalah mengambil waktu untuk beristirahat. Istirahat akan memberikan dampak positif pada kesehatan karena dengan sehat kita dapat melakukan berbagai kegiatan dengan lebih menyenangkan dan fokus serta tidak ada salahnya mengambil waktu untuk beristirahat karena istirahat juga termasuk ke dalam kegiatan.

Ketiga, membuat work-life boundaries. Dengan membuat batasan antara kapan bekerja dan kapan untuk istirahat, kalian dapat membuat kehidupan menjadi lebih seimbang dan nyaman untuk dijalankan.

BACA JUGA: Fase Quarter Life Crisis Adalah Bentuk Proses Pendewasaan

Keempat, melakukan self-talk. Tujuan membangun positive self-talk yaitu karena dengan melakukan positive self-talk akan dapat menurunkan self-critics. Jika self-critics menurun, maka stress level pun menurun juga.

Kelima, self-care, yakni upaya untuk membantu tubuh agar tetap sehat. Keenam, priority checklist. Tujuannya adalah membantu kita untuk jadi tahu prioritas mana yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan kita sehingga kita jadi lebih fokus pada tujuan hidup kita.

Produktivitas akan tetap memberikan dampak positif kepada kehidupan jika kalian tidak memaksakan diri sendiri dengan cara mengenali batas-batas kemampuan pada diri sendiri. Namun kebalikannya, produktivitas akan berujung menjadi berbahaya jika kalian mengabaikan kebutuhan hidup misalnya, makan, minum, dan istirahat, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Terkadang tidak melakukan apapun seharian saja, itu tidak apa-apa. Jadi, lakukan produktivitas sesuai dengan kadarnya.

BACA Tulisan-tulisan menarik dari Dysna Riefmadanty lainnya.

Tags: EdukasiEsaiGen ZKesehatan MentalOpiniToxic productivity

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Caranya? Klik disini


Dysna Riefmadanty

Dysna Riefmadanty

Mahasiswi KPI UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Budaya Orang Batang

Berkat Budaya Wong Batang Ini, Uang Receh Masih Dibutuhkan

Januari 26, 2023
147
Tipe dan Macam love language

5 Macam Love Language Menurut Dr. Grey Chapman, Yuk Kenali!

Januari 26, 2023
147
Lisa Blackpink dan kabar pindah agensi lain

Seandainya Saya Jadi Lisa Blackpink dan Dapat Tawaran Pindah Agensi

Januari 25, 2023
156
Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Januari 25, 2023
172
Berita Viral Bayi Diberi Kopi Susu

Perihal Bayi Diberi Minum Kopi, Ternyata Pengguna Medsos Juga Perlu SIM

Januari 24, 2023
153
Pernikahan Dini Pelajar Hamil Di Luar Nikah

Saran Kepada Bupati Daerah dan Gubernur untuk Mengatasi Banyaknya Pelajar yang Hamil di Luar Nikah

Januari 24, 2023
210
Load More

Komentarnya gan


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Gembira Loka Zoo, Taman Rekreasi Satwa Terbesar Di Jogja

Surat Cinta Untuk Starla The Series: Yakin Bikin Penasaran

Kripala Dekso Coffee and Resto, Spot Kuliner Ciamik di Jogja Bagian Barat

Menikmati Tanggal Tua Dengan Sate Kere Khas Solo

Solusi Jitu Ketika TPA Kota Pekalongan Over Kapasitas

Berkat Budaya Wong Batang Ini, Uang Receh Masih Dibutuhkan

5 Macam Love Language Menurut Dr. Grey Chapman, Yuk Kenali!

LAGI RAME HARI INI

Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5k
Shuntaro Chishiya dalam serial Alice in Borderland

Membedah Karakter Shuntaro Chishiya di Serial Alice in Borderland

Januari 11, 2023
453
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.1k
Sinopsis Dorama Silent (2020)

Dorama Silent (2022): Drama Bagus dengan Premis Menarik, Tapi Nanggung

November 17, 2022
1.5k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
1.7k
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
773
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
37.6k
Florawisata D’Castello Ciater, Wisata Hits Subang Bak di Negeri Dongeng

Florawisata D’Castello Ciater, Wisata Hits Subang Bak di Negeri Dongeng

Juni 11, 2022
2.6k
Gembira Loka Zoo Jogja

Gembira Loka Zoo, Taman Rekreasi Satwa Terbesar Di Jogja

Januari 29, 2023
146
Review Drama Series Kupu Kupu Malam WeTV

Pesan Positif Dalam Series Kupu-kupu Malam WeTV

Desember 12, 2022
1.9k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In