• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Sejarah Desa Pekalongan Pati Jawa Tengah

Sejarah Desa Pekalongan Pati Jawa Tengah

Ajiib, Ada Desa Bernama Pekalongan di Kabupaten Pati Jawa Tengah

Angga Panji W by Angga Panji W
November 20, 2017
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Wow menarik, ternyata nama Pekalongan bukan hanya digunakan untuk nama Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah, ada juga Desa yang menggunakan nama Pekalongan yang juga sama-sama menghasilkan Batik lho sedulur. Hah kok bisa ????

Sedulur Cintapekalongan pasti kaget kan, bagaimana bisa Nama Pekalongan ini bisa menjadi nama sebuah desa yang juga melestarikan Batik. Ajiiiibbb….

Desa Pekalongan ini berada Jl. Raya Winong – Pucakwangi Km 1, kecamatan Winong, Kabupaten Pati Jawa Tengah 59181

Ada juga lho Pekalongan di Lampung, yang ketika bermain tag lokasi di Facebook sering kali orang salah memilih Pekalongan. Dikira Pekalongan yang muncul itu adalah Pekalongan Kota ternyata yang dipilih adalah Pekalongannya Lampung. Jadi niat hati ingin tag lokasi Kota Pekalongan namun yang muncul adalah Pekalongan – Lampung. Awas jangan keseliru ya ^^

Meski sama-sama bernama Pekalongan, usut punya usut asal-usul atau sejarah dari Desa tersebut berbeda dengan Kota Pekalongan.

Jika Kota Pekalongan berasal dari “Tapa Ngalong” nya Bahurekso di alas Gambiran, sedangkan Desa Pekalongan berbeda tidak ada sedikit pun asal-usul dari “Kalong” (Kelelawar) yang biasa kita pahami di sejarah Kota Pekalongan.

Baca : Sejarah Asal-usul Kota Pekalongan

Pada Desa Pekalongan tersebut diambil dari kata “Kalungan” yakni kebiasan sesepuh setempat yang mempunyai kebiasaan memakai Tasbih yang dikalungkan di lehernya. Ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa Desa Pekalongan berasal dari peristiwa hilangnya tapal-tapal atau batas wilayah yang hilang dari tempatnya yang menyebabkan berkurangnya “Kalong” luas wilayah tersebut.

Sejarah Asal-usul Desa Pekalongan Kabupaten Pati

Seperti yang saya comot dari laman resmi pekalongan.sideka.id bahwasanya Menurut cerita yang turun-temurun yang beredar disana ialah orang pertama yang membuka Desa Pekalongan adalah Ki Ageng Rante Kencono Wulung, yang biasa disebut Mbah Rante.

Semua tokoh masyarakat di desa Pekalongan sepakat terkait peranan Mbah Rante yang dijuluki waliyyul qoryah (walinya desa). Oleh karena itu, nama Mbah Rante selalu disebutkan oleh warga desa disana saat memanjatkan doa hajatan atau selamatan atau semacamnya. Dan haulnya selalu diperingati setiap tahun dengan agenda acara salah satunya dilaksanakan adalah kirab budaya Jawa.

Makam Mbah Rante Kencono Wulung Desa Pekalongan
Makam Mbah Rante Kencono Wulung Desa Pekalongan

Hanya saja, para tokoh desa tidak satu suara mengenai pertanyaan, apakah Mbah Rante mempunyai keturunan. Sebagian berpendapat bahwa nenek moyang warga desa ini adalah Mbah Rante, sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa Mbah Rante tidak mempunyai keturunan.

Bagi yang berpendapat mempunyai keturunan, diyakini Mbah Rante mempunyai 4 (empat) anak, yaitu Lambu, Sastro Leksono, Sayyidin dan Sakidin. Keempat orang inilah yang menurunkan generasi hingga sekarang.

Baca juga : 30 Destinasi Wisata Pekalongan yang Keren untuk Liburan

Sedangkan bagi yang berpendapat tidak mempunyai keturunan, maka ayah dari Lambu, Sastro Leksono, Sayyidin dan Sakidin bukan Mbah Rante, tetapi orang lain. Namun sampai saat ini belum ada penelitian yang menemukan siapa orang lain itu.

Ki Ageng Rante Kencono Wulung bernama asli Sonto Wijoyo, biasa dipanggil Hasan Sonto, Kek Sonto. Beliau putra Kyai Wali Said atau Mbah Wali Said, yang sekarang makamnya terdapat di Kota Kediri. Sonto Wijoyo adalah salah satu pejabat keraton Mataram yang mengasingkan diri menjauhi hiruk pikuk kehidupan politik di lingkaran kekuasaan dan mendiami suatu kawasan yang diberi nama Sidi Puro.

Belajar Membatik di Desa Pekalongan
Belajar Membatik di Desa Pekalongan

Sidi diartikan tempat untuk semedi, bertapa, bekhalwat dan Puro diartikan minta ampunan dari Allah SWT. Sonto Wijoyo selain menempuh kehidupan zuhud juga untuk berakwah menyebarkan agama Islam di wilayah Pati selatan.

Sebutan untuk Ki Ageng Rante Kencono Wulung berasal dari kebiasaan Kek Sonto yang selalu mengenakan tasbih berwarna hitam (wulung), dan karena ukurannya yang relatif besar sehingga menyerupai sebuah rante (rantai) sehingga masyarakat kemudian menjulukinya dengan sebutan Ki Ageng Rante Kencono Wulung.

Sebutan Ki Ageng dalam masyarakat Jawa diberikan kepada tokoh yang memiliki kharisma peran, dan kiprah dalam kehidupan masyarakat yang sangat besar pengaruhnya. Baik dalam bidang olah kebatinan (spiritual) maupun di bidang ulah kanuragan. Seperti gelar Ki Ageng Cempaluk yang ada di Kesesi ataupun Ki Ageng Rogoselo yang berada di Doro Kabupaten Pekalongan.

Tasbih berwarna hitam tersebut sering dikenakannya seperti kalung (melingkar di leher). Masyarakat pun kemudian lebih mengenalnya sebagai “wong sing gawene kalungan” (orang yang mengenakan kalung).

 

Kawasan tempat tinggal sang tokoh ini pun kemudian dikenal dengan sebutan “Desa kalongan”, yang bersal dari kebiasaan sang tokoh mengenakan kalung, atau kalungan. Dalam perkembangan bahasa tutur, kata “kalungan / kalongan” bermetamorfose menjadi PEKALONGAN.

Baca juga : Inilah 6 Nama Lain Kota Pekalongan yang Wajib Kamu Ketahui

Kemudian versi kedua dalam sejarah asal-usul Desa Pekalongan ialah berasal dari cerita bahwasanya di kawasan pemukiman bernama Sidi Puro yang telah memiliki batas-batas teritorial, “dicuri” oleh tokoh protagonis dengan menggeser tanda (tenger) pembatas areal sehingga luas wilayah Sidi Puro makin lama makin berkurang atau “kalong”.

Karena peristiwa ini terjadi berulang, muncullah kata “Kalongan”. Pencuri ini akhirnya konangan (ketahuan) oleh masyarakat Sidi Puro, yang menimbulkan sebutan bagi desa sebelah bernama Karangkonangan.

Nah begitulah sedulur cerita mengenai Asal-usul Desa Pekalongan yang ada di Pati. Sungguh menarik karna memang bukan hanya namanya saja yang sama melainkan kebudayaan nya juga sama yakni ada Membatik, religius,banyak kesenian dan parade.

Kirab Budaya Desa Pekalongan
Karnval pada Kirab Budaya Desa Pekalongan

Sebagai warga Kota Pekalongan saya cukup kaget sekaligus tergelitik kenapa bisa sama nama PEKALONGAN dipakai disana. Pingin rasanya bisa mempunyai kesempatan untuk mengunjungi sedulur Pekalongan yang ada disana dan mengeksplor kearifan-kearifan lokal Desa Pekalongan, barang kali masih ada benang merahnya disini.

Ilok’o Bosone Podo Ndewe Neng Kene Pora yo Lur ? ono Pak Pok Pak Pok’e karo ono Tauto ne Pora yo ? Sarapane Megono juga Pok sih ? Ahh jadi makin penasaran pingin kesana :D ^^ haha

Baca juga : Capret Jajanan Khas Pekalongan

Mana lagi ya yang daerah bernama Pekalongan di Nusantara ? Monggo ditambahkan sedulur di kolom komentar ^^

Salam Cinta Pekalongan

Sumber : pekalongan.sideka.id/profil/sejarah/

Tags: pekalonganPekalongan Info

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Tradisi Bunga Sumping Hari Raya

Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Mei 1, 2022
869
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

April 5, 2022
169
Banjir Rob Pekalongan

Banjir Pekalongan Tak Pernah Tuntas Kalau yang Diajak Ngobrol Cuma Elite

Maret 31, 2022
190
Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
417
Blackcanyon Petungkriyono

Obyek Wisata Black Canyon Petungkriyono

Maret 27, 2022
7.6k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In