• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Alasan Kenapa Ekskul Pramuka Punya Banyak Haters

Ilustrasi via PramukaUpdate

Alasan Kenapa Ekskul Pramuka Punya Banyak Haters

Nino Sativara by Nino Sativara
Januari 19, 2023
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Ekskul wajib yang satu ini memang sering jadi bahan ejekan ketimbang sanjungan. Semasa SMA dulu, saya adalah seorang penegak yang aktif dalam Dewan Ambalan. Beberapa kali memang ditugaskan untuk membantu Pembina ketika ekskul wajib Pramuka berlangsung.

Ketimbang menjadi Pembantu Pembina, saya malah lebih merasa jadi pasukan huru-hara yang harus mengendalikan massa. Bayangkan saja! 350-an manusia harus diarahkan setiap hari Jumat untuk mengikuti ekskul yang mayoritas siswa tidak menyukainya.

Itupun masih harus mencari siswa-siswa desersi alias mangkir yang memilih bolos ikut Pramuka. Bahkan di luar ekskul, saya sering diejek dan ditertawakan karena aktif mengikuti kegiatan yang satu ini. Dari pengalaman kurang menyenangkan itu, saya mencoba mencari penyebab kenapa banyak haters di kegiatan yang satu ini. Berdasarkan observasi dan testimoni teman-teman, inilah beberapa alasannya.

Karena Wajib

Ya, ini aneh tapi nyata. Alasan pertama adalah karena wajib. Dalam UU No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 20 Ayat 1, disebutkan bahwa Gerakan Pramuka bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis.

Jelas sekali di sini, bahwa kepramukaan pada dasarnya harus bersifat sukarela. Dengan adanya keterbukaan diri mengikuti suatu kegiatan maka tujuan dalam pendidikan kepanduan akan lebih mudah tercapai. Ekskul Pramuka wajib, saat ini masuk ke dalam jam pelajaran.

BACA JUGA: Bila Hujan Tiap Hari, Lakukan Hal Ini Biar Dirimu Makin Useful

Sayang sekali, ini dilakukan dengan tujuan baik. Namun, kurang tepat karena unsur wajib alias dipaksakan hanya akan menimbulkan penolakan. Baden Powell dalam bukunya Aids to Scoutmasterships (1919), padahal menyebut, kegiatan kepanduan adalah kegiatan yang berprinsip pada ekspresi.

Di mana pendidikan kepanduan lahir dari inisiatif diri sendiri sebagai langkah awal. Jadi, idealnya tidak diwajibkan ya guys, melainkan atas kesukarelaan hati masing-masing.

Yang Nggak Ikut Pramuka, Nggak Naik Kelas

Ancaman basi ini sering saya dengar dari Pembina saya. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memberi efek deteren kepada mereka yang sering bolos. Tapi menurut saya, cara ini hanya memperparah kondisi yang sudah ada. Apalagi remaja-remaja seusia SMA, yang makin ditantang malah makin berani. Dan ya, memang hasilnya justru tambah banyak yang bolos.

Alasan “nggak ikut Pramuka, nggak naik kelas” juga aneh karena kepanduan pada dasarnya pendidikan non formal. Dalam internal kami, tidak ada penilaian menggunakan angka maupun huruf, KKM maupun IPK. Penilaian di Pramuka ditunjukkan dengan Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).

BACA JUGA: Demi Ketenangan Hati, Jika Ketemu Manusia Ini di Jalan, Hindari Saja!

Kalau sekarang ini banyak yang bilang setiap kecerdasan siswa nggak bisa dibanding-bandingkan di satu mata pelajaran atau skill tertentu, justru sebenarnya kepanduan sudah sejak lama menerapkan sistem penilaian berbasis kecakapan individu.

Dengan adanya tanda kecakapan, setiap Pramuka bisa mendapatkan tanda sesuai kemahirannya masing-masing setelah menguasai skill yang diujikan. Seorang Penegak dengan badge Juru Peta, tidak bisa dibandingkan dengan Penegak lain yang memiliki badge Juru Masak. Masing-masing punya kemampuannya sendiri-sendiri.

KKN: Kemah, Keplok-keplok (Tepuk-tepuk), Nyanyi.

Stigma kegiatan Pramuka yang kadang bikin illfeel adalah unsur tepuk-tepuknya. Apalagi untuk usia SMA, mungkin akan agak awkward kalau harus tepuk-tepuk sambil bernyanyi. Banyak kawan saya mengungkapkan kebencian mereka karena unsur tepuk-tepuk ini dianggap seperti anak kecil.

Selain itu, kemah yang diselenggarakan juga sering kurang update peralatan. Salah satu yang saya soroti adalah penggunaan tenda prisma yang berat, ribet, dan nggak anti-air itu. Ketika NSO (National Scout Organization) negara lain sudah lama beralih ke tenda yang lebih modern seperti dome, masih banyak gugus depan Pramuka yang memakai tenda prisma lawas itu. Ini membuat banyak siswa jengkel kalau ikut kemah, sebab banyak barang bawaan nggak ringkes dan menyulitkan. Mungkin Pramuka harus segera beralih ke ultralight yang lebih ringan dan ringkas.

BACA JUGA: Pandangan ‘Wong Ndeso’ Terhadap Berkurangnya Lahan Persawahan

Selain kurang update peralatan, kegiatan kemah biasanya diberi bumbu-bumbu berkedok latihan mental dengan cara dibangunkan tengah malam, lalu berputar-putar nggak jelas. Ya, masyarakat kita menyebutnya “jurit malam”.

Hal ini jelas tidak ditemui dalam kegiatan Pramuka luar negeri, lebih-lebih di negara maju. Banyak kawan saya yang ekspektasinya ikut Pramuka se-asyik kegiatan di luar negeri, namun terpatahkan setelah mengalami “jurit malam” ini. Mereka malah jadi males, buruknya lagi malah jadi haters.

Itulah sedikit alasan kenapa banyak haters di organisasi ini. Saya sih bukan haters, lagian kalau memang haters, ngapain juga ikut Pramuka sampai jadi Pembina seperti sekarang ini. Selain karena pengalaman buruk semasa SMA, alasan-alasan ini bisa jadi masukan untuk Gerakan Pramuka ke depan.

Saya sih tidak terlalu memikirkan kalau ada peserta didik saya yang nggak ikut Pramuka wajib. Lagian, sesuatu yang dilakukan tanpa ada rasa sukarela itu hasilnya tidak akan ada yang maksimal. Salam Pramuka!

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik dari Nino Sativara lainnya.

Tags: EsaiHatersPramukaSekolahan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Caranya? Klik disini


Nino Sativara

Nino Sativara

Freelancer, mahasiswa online, dan seorang kakak pembina.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Budaya Orang Batang

Berkat Budaya Wong Batang Ini, Uang Receh Masih Dibutuhkan

Januari 26, 2023
145
Tipe dan Macam love language

5 Macam Love Language Menurut Dr. Grey Chapman, Yuk Kenali!

Januari 26, 2023
147
Lisa Blackpink dan kabar pindah agensi lain

Seandainya Saya Jadi Lisa Blackpink dan Dapat Tawaran Pindah Agensi

Januari 25, 2023
156
Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Januari 25, 2023
172
Pernikahan Dini Pelajar Hamil Di Luar Nikah

Saran Kepada Bupati Daerah dan Gubernur untuk Mengatasi Banyaknya Pelajar yang Hamil di Luar Nikah

Januari 24, 2023
210
Lagu Korea yang Mengusung Kesehatan Mental Selain BTS

Lagu Korea yang Mengusung Kesehatan Mental Selain BTS

Januari 20, 2023
160
Load More

Komentarnya gan


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Gembira Loka Zoo, Taman Rekreasi Satwa Terbesar Di Jogja

Surat Cinta Untuk Starla The Series: Yakin Bikin Penasaran

Kripala Dekso Coffee and Resto, Spot Kuliner Ciamik di Jogja Bagian Barat

Menikmati Tanggal Tua Dengan Sate Kere Khas Solo

Solusi Jitu Ketika TPA Kota Pekalongan Over Kapasitas

Berkat Budaya Wong Batang Ini, Uang Receh Masih Dibutuhkan

5 Macam Love Language Menurut Dr. Grey Chapman, Yuk Kenali!

LAGI RAME HARI INI

Sinopsis Dorama Silent (2020)

Dorama Silent (2022): Drama Bagus dengan Premis Menarik, Tapi Nanggung

November 17, 2022
1.5k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5k
Shuntaro Chishiya dalam serial Alice in Borderland

Membedah Karakter Shuntaro Chishiya di Serial Alice in Borderland

Januari 11, 2023
451
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.1k
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
772
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
1.7k
Florawisata D’Castello Ciater, Wisata Hits Subang Bak di Negeri Dongeng

Florawisata D’Castello Ciater, Wisata Hits Subang Bak di Negeri Dongeng

Juni 11, 2022
2.6k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
37.6k
Resensi Novel Janji karya Tere Liye

Janji Bukan Sekedar Janji dari Novel Terbaru Tere Liye

September 15, 2022
1.2k
Sinopsis dan Review Novel Laut Bercerita

Tentang Sosok Kinan, Si Wanita Tangguh dari Novel Laut Bercerita

September 6, 2022
792
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In