KOTOMONO.CO – Menjadi Tua itu Pasti, dan Menjadi Dewasa itu Pilihan.
Saat kita masih kanak-kanak, menjadi dewasa menjadi suatu hal yang paling dinanti, karena bagi mereka dewasa itu menyenangkan, dunia dewasa lebih seru dibanding dengan dunia kanak-kanak. Namun, semua itu berbanding terbalik saat kita sudah mulai beranjak dewasa dan mulai mengerti bahwa komposisi hidup itu bukan hanya tentang bermain dan seru-seruan bareng temen. Dalam hidup itu pasti ada tawa, tangis, derita, juga luka.
Dulu waktu kanak-kanak kita hanya merasakan yang namanya tawa, bahagia karena bisa bermain bersama teman-teman mulai pagi sampai sore hari. Tak ada yang mereka pikirkan selain hanya bermain dan bersenang-senang tanpa beban. Berbeda halnya saat kita mulai beranjak dewasa, mulai bertemu dengan berbagai masalah yang seakan tak mampu untuk ditopang lagi dalam bahu ini.
Semakin dewasa usia seseorang, maka beban hidupnya akan bertambah, dari yang awalnya hanya memikirkan tentang besok main apa sekarang dituntut harus mulai memikirkan besok mau kerja apa, mau jadi apa, mau makan apa dan banyak lagi yang harus dipikirkan dalam otak kecil ini. Maka dari itu, sekarang banyak remaja yang tak lagi mengharapkan dirinya segera tumbuh menjadi dewasa. Kini bagi mereka dewasa seakan menjadi suatu yang menakutkan untuk dihadapi bahkan tak jarang mereka meminta agar waktu bisa diputar agar mereka bisa kembali lagi menjadi anak-anak yang hidup penuh kebahagiaan tanpa beban.
Namun, sampai kapanpun yang namanya waktu tidak akan pernah bisa diulang kembali. Mau tidak mau mereka dipaksa dewasa oleh keadaan dan semesta. Maka dari itu tak jarang kita menemukan orang yang sudah dewasa tapi sifatnya masih kanak-kanak.Hal itu terjadi karena sesungguhnya mereka belum siap menjadi dewasa. Lalu sebenarnya apa sih yang membuat irang itu takut tambah dewasa?
1. Takut akan tanggungjawab dan kemandirian
Dewasa itu dituntut untuk punya rasa tanggungjawab dan mandiri. Tanggungjawab terhadap diri sendiri merupakan hal yang paling utama dalam hidup. Saat seseorang telah beranjak dewasa mereka harus bisa mengambil segala keputusan untuk hidupnya, entah itu tentang pendidikan, karir, percintaan, ataupun tujuan hidup lainnya.
BACA JUGA: Sedotan Stainless Steel: Pengganti Sedotan Plastik yang Sama Berbahaya-nya Bagi Lingkungan
Hal ini tentu akan terasa menakutkan bagi sebagian orang dewasa. Sebab mereka takut kalau nantinya mereka memilih jalan yang salah, mereka tak sanggup menyalahkan diri mereka sendiri atas keputusan yang mereka ambil atas kehidupannya mendatang.
2. Dewasa itu terlihat tidak menyenangkan
Saat kita sudah dewasa, masa kecil merupakan hal yang paling dirindukan untuk dapat diulang kembali. Di tengah banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi orang dewasa, mereka iri melihat anak kecil yang bisa bermain bebas tanpa beban. Namun sekarang mereka bukan lagi anak kecil, mereka sekarang sudah dewasa dan ketika manusia itu sudah dewasa pasti ada tanggungjawab pekerjaan atau sosial. Tanggungjawab yang mereka miliki ini lah yang membuat mereka jadi tidak bisa bebas menjalani hidup sesuai keinginanya, mereka dikekang oleh pekerjaan dan tanggungjawab lainnya. Oleh karena itu bagi sebagian orang dewasa itu melelahkan.
3. Kurang figur orang dewasa yang bahagia
Sebelum anak mengenal dunia sekolah, keluarga adalah tempat pertama bagi anak untuk belajar banyak hal. Dalam lingkungan keluarga biasanya anak belajar bukan melalui materi melainkan melalui observasi dan role model. Anak kecil itu suka meniru segala apa yang dilihatnya, oleh sebab itu keluarga juga menjadi faktor penentu seseorang menikmati masa dewasanya atau tidak anak hidup dilingkungan keluarga yang dimana terdapat orang dewasa terdekat terlihat tidak bahagia menikmati hidupnya, maka bisa menjadi faktor pemicu dikemudian hari dan bisa menanamkan pemahaman atau perspektif yang salah pada anak bahwa menjadi dewasa itu menyakitkan.
4. Terjebak nostalgia masa muda
Masa muda itu adalah masa-masa keemasan. Setiap orang pada masa muda biasanya merasa dirinya lebih keren dibanding dengan teman-temannya. Sebab di masa muda ini memang biasanya seseorang akan memperbaiki fisiknya, mereka akan selalu berusaha berpenampilan cantik di depan umum. Oleh sebab itu, tak jarang mereka akan mendapat pujian bahkan banyak perhatian, baik dari teman, keluarga, hingga lawan jenisnya. Hal seperti ini lah yang membuat mereka seakan tidak bisa move on dari kehidupan remaja atau masa mudanya. Mereka selalu ingin tetap menjadi remaja yang mampu menarik perhatian banyak orang dengan penampilan terbaik dalam hidupnya.
5. Gangguan kepribadian
Begitu banyaknya permasalahan yang menimpa orang dewasa hingga tak jarang membuat mereka stress, depresi, hingga mengalami tekanan batin. Oleh sebab itu, tak sedikit orang yang takut jika semakin hari usianya semakin bertambah, sebab mereka akan mendapat berbagai problematika hidup yang bisa membuat mereka seakan tak waras lagi.
BACA JUGA: Label Sosial “Warga Kelas Dua” Pada Perempuan Sudah Semestinya Dimusnahkan
Gangguan kepribadian akan kecemasan yang ada dalam diri seseorang ini lah yang bisa membuat seseorang mengalami proses pendewasaan yang tidak ideal.
Meskipun kita menolak untuk menjadi dewasa, namun waktu dan semesta tidak akan pernah bisa memenuhi keinginan itu.
Sehingga banyak kita temui orang-orang yang usianya sudah dewasa tapi sikapnya masih kekanak-kanakan. Hal itu tidak lain karena sesungguhnya mereka belum siap menjadi dewasa tapi waktu menuntut mereka untuk menjadi dewasa. Sekalipun kita tidak siap didewasakan oleh waktu, namun perlahan kita harus mulai menerima keadaan dan mulai menyeimbangkan antara diri kita dengan keadaan yang ada.
Komentarnya gan