Kotomono.co – Siapa sih yang nggak tahu warung Madura? Bukan restoran makanan khas Madura seperti Bebek Carok milik Tretan Muslim, tetapi warung Madura adalah istilah untuk warung atau toko kelontong yang menjual apa saja. Disebut warung Madura karena biasanya, toko-toko ini dimiliki oleh orang-orang Madura yang merantau ke seluruh penjuru nusantara.
Eksistensi warung Madura tak perlu diragukan lagi. Di kota-kota besar, warung Madura adalah kawan hidup bagi masyarakat, khususnya anak-anak kos seperti mahasiswa maupun pekerja yang merantau. Maklum saja, warung Madura identik dengan kearifan lokalnya yang istimewa, seperti setiap hari selalu buka 24 jam, kecuali di hari kiamat yang hanya buka setengah hari.
Nah cerita persaingan dalam dunia ritel itu terkadang bisa bikin kita geleng-geleng. Nggak jarang kita bisa menemukan kisah-kisah menarik yang bisa bikin kita senyum-senyum sendiri. Dan di Jawa Timur justru lebih unik, ada suatu persaingan abadi antara warung Madura dengan ritel-ritel Modern.
Di Kota Malang, ada satu warung Madura yang lain daripada yang lain. Kalau dicermati, biasanya kan warung Madura itu tidak punya nama. Kalaupun ada, nama-nama warung Madura itu cukup mainstream, seperti warung Barokah, warung Pojok, atau menggunakan nama pemiliknya, misalnya warung Bu Siti.
Hal tersebut tak berlaku bagi warung Madura bernama Alfaduro. Kira-kira, mengapa diberi nama demikian? Yap, mungkin kamu bisa menebak alasan dibalik nama Alfaduro itu, yakni lokasinya yang berada tepat di hadapan perusahaan ritel ternama, Alfamart.
Alfaduro Versus Alfamart
“Iseng-iseng bikin ide nama toko Alfaduro karena emang lokasinya berhadapan dengan Alfamart. Itu ide dari suami juga”, jelas Rahma Amelia, pemilik Alfaduro tersebut.
Jadi, cuma itu saja sih alasan pemberian namanya. Selain nama, jika dipandang sekilas, hanya ada spanduk di depan warung yang desainnya sedikit mirip dengan Alfamart. Selebihnya, Alfaduro tetap sama seperti warung-warung Madura pada umumnya yang menjual segala keperluan hidup, mulai dari sembako, alat kebersihan, makanan ringan, minuman segar, rokok, hingga bensin eceran.
BACA JUGA: Sepotong Kisah Perdukunan Era Modern di Jawa Timur
Alfaduro ini juga berada di lokasi yang strategis, yakni dekat dengan kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim atau pendeknya UIN Maliki Malang. Lebih tepatnya, Alfaduro ini berada di Jalan Sunan Kalijaga, persis di timur perempatan Gajayana arah Merjosari.
Alfaduro dan Alfamart hanya dipisahkan oleh jalan aspal, pastinya membuat banyak orang bertanya-tanya. Kok bisa, ada warung Madura di depan minimarket modern? Kenapa membuat toko kelontong di situ? Apa nggak takut kalah saing?
Alfaduro dan Kearifan Lokal Warung Madura
Nah, sebagaimana warung Madura pada umumnya, pedoman mereka sederhana. Sebagaimana wawancara Habib Jafar dengan salah seorang pemilik warung Madura, bahwa rezeki semut tak akan dimakan gajah. Begitupun sebaliknya, rezeki gajah tak akan menjadi milik semut. Intinya, percaya pada takaran rezeki yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Terbukti, Alfaduro versus Alfamart nyatanya tak saling sikut-sikutan. Keduanya hidup berdampingan dengan keunggulan dan pasarnya masing-masing. Jika dibandingkan, barang-barang yang dijual di Alfaduro ini harganya lebih murah dengan waktu belanja yang sat-set-wet, sedangkan Alfamart mengunggulkan pelayanan dan fasilitas, seperti pelayanan yang berseragam, tempat yang luas dan terang-benderang, serta sistemnya yang self service.
Di awal kemunculannya, Alfaduro yang baru berdiri beberapa tahun ini pun sempat ramai di media sosial, khususnya di beranda TikTok para warga Malang Raya. Alhasil, Alfaduro pun akhirnya ramai dengan pembeli yang memang mencari sesuatu atau sekadar iseng.
Tak sedikit dari mereka yang menceritakan keunikan dari Alfaduro ketika mampir di sana, mulai dari penjual yang ketiduran, toko yang tak terlalu luas, outfit pemilik yang pasti mengenakan sarung, “ruang kerja” yang sekaligus menjadi ruang keluarga, serta barang-barang yang ditata sedemikian rapinya seperti rencana masa depan.
BACA JUGA: 3 Alasan Ini Harusnya Buat Terpidana Mati Itu Bersyukur!
Viralnya Alfaduro tentunya membuat Rahma Amelia senang dan berharap dapat meningkatkan omset penjualannya. “Ternyata toko ini viral dan dikenal banyak orang. Semoga kedepan semakin ramai dan sukses”, ujarnya.
Persaingan antara Alfamart dan Alfaduro merupakan harmoni yang menarik, dimana meskipun keduanya saling berhadapan, namun keduanya tak saling melawan dan justru bersaing secara sehat. Alfaduro percaya diri karena mengusung kearifan lokal Madura sambil berdampingan dengan keunggulan Alfamart sebagai ritel modern.
Kehadiran Alfaduro pun memberikan nuansa khas dan alternatif bagi pembeli yang mengutamakan kepraktisan dan tradisi dalam satu tempat yang serba ada. Dalam era persaingan bisnis yang ketat, cerita ini mengingatkan kita bahwa ada cara unik untuk bersaing tanpa harus kehilangan nilai tradisional.
Tulis Komentar Anda