KOTOMONO.CO – Masa ada anggota dewan guobloknya seperti Ko Hyeong-su???
Bukan sebuah hal aneh apabila seorang anggota dewan berakal bulus. Meski tidak berarti setiap anggota dewan akalnya bulus siasatnya ular. Namun, harus diakui anggota dewan adalah sosok yang pastinya pilih tanding.
Setiap pemilihan anggota dewan, saya yakin mereka yang mendaftar adalah orang-orang terpilih. Orang-orang yang minimal punya kapasitas otak yang mumpuni. Maka, sudah pasti anggota dewan adalah orang yang cerdas dan bermental baja.
Setidaknya pemikiran seperti itu yang ada di otak saya. Sampai saya menjumpai anggota dewan seperti Ko Hyeong-su di drama Korea Law School. Tak menyangka ada anggota dewan yang guoblok seperti itu. Hah? Kamu menganggap Ko Hyeong-su cerdas? Punya siasat licik dan sanggup mengelabui setiap orang?
Jika pemikiran itu muncul, coba deh tonton lagi Law School. Pastikan nonton sampai adegan Yangcrates berjalan dengan dua mahasiswa ‘terbaik’ Universitas Hankuk. Saya menontonnya sampai adegan itu muncul, dan saya simpulkan anggota dewan Ko Hyeong-su ini sepertinya cicilan otaknya belum lunas. Menurut saya, ia adalah sosok anggota dewan yang langka.
Grusa-Grusu
Saya rasa anggota dewan Ko adalah sosok yang grusa-grusu. Bagaimana menyebutnya, ya? Blio itu sebenarnya punya koneksi yang demikian luas. Ibarat kata tikus yang ada dalam parit saja ia punya nomor teleponnya.
Namun, anggota dewan Ko mungkin saja memang benar belum melunasi cicilan otaknya. Betapa tidak? Seolah ia tak pernah berpikir panjang dalam bertindak. Dewan Ko nyaris tak punya rencana yang matang untuk menghadapi lawannya. Dalam Law School musuhnya adalah Yangcrates.
Anggota dewan Ko hanya akan bertindak ketika sudah terjadi sesuatu. Dan itu sama sekali nggak selevel dengan Yangcrates yang kecerdasannya bisa jadi sanggup membuat Socrates minder. Misal nih, ia membiarkan dirinya jadi pelaku tabrak mobil, padahal sebelumnya ia bisa mencegahnya.
BACA JUGA: 6 Karakter Hospital Playlist yang Selalu Ada dalam Circle Pertemanan Kita
Kala itu yang dituding adalah Seo Byung-ju, seorang profesor di Universitas Hankuk. Ia dituding menabrak seorang anak, tapi tidak bertanggung jawab. Di situ ada anggota dewan Ko.
Ia yang mencegah Profesor Seo untuk menolong di bocah. Langkah berikutnya, ia yang mengemudi, bukan lagi Profesor Seo yang konon sedang mabuk. Nah, kalau ia ternyata bisa mengemudi dan lebih baik dari Profesor Seo yang saat itu sudah tua, kenapa nggak dari semula ia saja yang mengemudi sehingga nggak nabrak dan jadi kasus?
Terlalu Mudah Percaya pada Orang Lain
Sulit dimengerti mengapa anggota dewan seperti Ko Hyeong-su mudah tertipu. Padahal dari episode ke episode, ia selalu tampak wangun. Ia terlihat seperti sosok yang pintar dan pandai bergaul. Namun, tak disangka justru hal itulah yang bikin ia mudah terjebak.
Anggota dewan Ko terlalu mudah percaya sama orang. Mungkin ia adalah orang yang menganut paham bahwa kita tidak boleh suudzon dan menaruh curiga kepada siapa pun. Akan tetapi di dunia yang penuh tipu muslihat, kita harus berhati-hati percaya pada orang lain.
Dan saya pikir anggota dewan Ko dalam Law School termasuk orang yang ceroboh. Ia begitu mudahnya percaya kalau orang yang ia suruh akan menjalankan tugasnya dengan baik. Sialnya anggota dewan Ko juga tak punya plan B ketika dikhianati.
BACA JUGA: Mengikuti Perjuangan Oh In Joo si ‘Sobat Missqueen’ Dalam Drakor Little Women
Misalnya, anggota dewan Ko menyuruh anaknya agar si pacar anaknya bersumpah palsu. Hal itu tampak akan benar-benar terwujud. Namun, tepat beberapa detik sebelum Ye-Seul, calon menantunya bersaksi, semuanya berubah. Anak dan bahkan anggota dewan Ko sendiri tak punya rencana lain.
Bahkan saking gobloknya, anggota dewan Ko terlalu percaya pada orang yang bekerja sama dengannya. Walaupun itu tidak ada salahnya. Saya sendiri, untuk urusan tertentu masih mempercayakan teman saya yang saya rasa, masih layak dipercaya. Tapi bagi anggota dewan, tindakan semacam itu seolah menjauh dari peradaban.
Gobloknya lagi anggota dewan Ko tidak hanya tertipu orang kepercayaannya. Tapi ia juga pada akhirnya tertipu oleh orang yang dulu ia tipu. Malunya berlipat ganda nggak, tuh?
Tak Bisa Memanipulasi Hukum
Sulit dipercaya ada anggota dewan yang tidak bisa memanipulasi hukum. Saya dulu merasa hal semacam itu adalah mitos. Kalaupun ada, saya pikir cuma butuh waktu saya siapa pun anggota dewan untuk memanipulasi hukum. Namun karakter Ko Hyeong-su dalam Law School betul-betul sosok yang kelewat langka.
Betapa anggota dewan Ko hanya mengandalkan koneksi dan duit. Saya sepakat hal semacam itu sangatlah lumrah. Tapi koneksi dan duit saja tidak cukup. Butuh muslihat untuk memanipulasi hukum. Saya pun menaruh curiga. Entah-entah anggota Ko Hyeong-su sekolahnya nggak sampai SMP. Masa sekelas anggota dewan nggak bisa memanipulasi hukum? Nggak bisa gitu menipu ahli hukum?
BACA JUGA: Menanti Hukuman Berat Bagi Tersangka Mafia Minyak Goreng
Barangkali anggota dewan Ko harus banyak-banyak belajar dengan anggota dewan lain. Coba deh, dia studi banding ke negara berkembang. Mungkin saja dewan di Korea Selatan ini agak sedikit katrok. Makanya muncul anggota dewan seperti Ko Hyeong-su yang nggak tahu caranya memanipulasi hukum.
Kalau saja mereka mau belajar, saya yakin pasti tidak ada anggota dewan seperti Ko Hyeong-su. Pun para pendidik hukumnya. Kalau mau studi banding, Yangcrates harusnya berguru ke ahli atau pendidik hukum di negara lain, tentu yang maunya mengekor ke pemerintah saja.
Sumber gambar: Hancinema
Tulis Komentar Anda