• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
bungkus rokok

Balada Bungkus Rokok

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
April 13, 2021
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Pernah ngebayangin seumpama Anda jadi bungkus rokok yang diremas-remas dan dibuang ke mulut asbak setelah semua isinya habis dihisap? Kira-kira gimana rasanya?

Mungkin, ini pertanyaan konyol. Jadi, nggak ada kewajiban juga buat Anda untuk menjawab. Cukup bayangkan saja seandainya Anda jadi bungkus rokok itu.

Sebagai bungkus rokok, mula-mula Anda terlindung oleh lapisan plastik bersegel. Ketika masih utuh, Anda tampak gagah dan memesona. Apalagi ketika dipajang di dalam etalase bersama merk-merk rokok lain. Desain yang begitu rupa membuat bungkus rokok itu tampak keren. Mampu membuat mata yang memandang tergoda.

Begitu tiba-tiba ada yang beli, bungkus rokok itu terpisah dari kawanannya. Masuklah ia ke saku celana atau jaket atau juga tas kecil. Selama di dalam saku atau tas itu ia tidak tahu akan dibawa kemana. Ia ikuti saja tuan barunya itu kemanapun pergi.

Hingga di suatu tempat, ia mendapati suara ramai. Kemudian si tuannya mengeluarkan dari saku atau tas tempatnya tinggal sementara. Ia lantas ditaruh di atas meja. Dari sana ia melihat orang-orang duduk melingkarinya. Mereka mengobrolkan sesuatu yang mungkin saja penting bagi orang-orang itu. Tetapi, ia tak mengerti apa yang sedang dibicarakan orang-orang itu.

BACA JUGA: Tradisi Megengan di Waktu Saya Masih Kanak-kanak

Lalu, ia edarkan pandangannya ke semua sisi. Ia temukan cangkir dan gelas, juga piring dan sendok-garpu ada di sekitarnya. Ada juga asbak. Dan, yang membahagiakannya adalah ketika ia mendapati beberapa bungkus rokok ada di dekatnya. Setiap mereka duduk bersama korek api. Ada yang segelnya telah dikelupas. Ada juga yang pelapis plastiknya dilepas. Ada juga yang bagian tutup bungkus itu menganga, hingga tampak batang-batang rokok di dalamnya. Ia menyapa mereka satu-satu.

Tak lama kemudian, si tuan memungutnya dari meja. Lalu, dibuka pita kecil segelnya. Dibuka juga bagian tutupnya. Selepas itu, dibuka juga bagian kertas grenjeng dan dilepasnya bagian atasnya. Tampak sudah batang-batang rokok yang ia simpan.

Diambil oleh si tuan, sebatang. Ada ruang yang tiba-tiba melegakan. Ia lantas dibalikin lagi ke atas meja. Sementara si tuan, memasang sebatang rokok itu di antara celah bibirnya. Mulutnya menjepit pangkal batang rokok. Tangan kanannya mulai memainkan korek api. Seketika, korek api yang melumat ujung rokok itu memerahbarakan ujung rokok dan mengepulkan asap putih.

Bersama kepul asap putih itu, si tuan melepaskan jepitannya pada pangkal rokok. Kini, sebatang rokok itu diapit oleh dua jari tangan kanan si tuan. Rokok itu digamit oleh jari telunjuk dan jari tengah.

Si tuan, tampak menikmati betul sensasi rasa sebatang rokok itu. Ia menghembuskan asap rokok itu. Lalu, kembali melibatkan diri dalam percakapan itu.

Sesekali, si tuan mengangkat cangkirnya. Menyeruput isinya. Mungkin kopi? Mungkin teh? Atau, mungkin saja bukan dua-duanya. Tetapi apa?

Mungkin lebih baik bagi bungkus rokok itu mengabaikan kemungkinan-kemungkinan itu. Ada yang lebih penting dan prioritas. Yaitu, ia tak sendiri di atas meja. Ada beberapa kawan sejawatnya.

BACA JUGA: Ganti TV Digital? Jangan Kuwatir, Ada Bantuan! Katanya….

Sementara si tuan asyik mengobrol, ia memilih ngobrol bersama para bungkus rokok lainnya di atas meja. Saling bertegur sapa dan bertanya kabar. Ngobrol ngalor-ngidul tak jelas arah. Yang penting masih bisa hepi.

Batang pertama sudah habis. Si tuan itu lantas mengusek-usek bagian bara pada rokoknya di permukaan asbak. Memadamkan baranya.

Setelah benar-benar padam, si tuan masih saja nyerocos soal ini-itu. Sesekali tampak si tuan menyeruput minuman dari cangkir itu. Tetapi, bungkus rokok itu makin tak memedulikan apa yang dilakukan si tuan. Ia makin menemukan keasyikan, ia terus mengobrol bareng bungkus-bungkus rokok di dekatnya itu.

Makin lama, ia juga makin tak lagi peduli kalau batang-batang rokok yang ada di dalamnya berangsur berkurang jumlahnya. Si tuanlah yang mengambil batang-batang rokok itu dari dalam bungkus. Itu dilakukan berkali-kali oleh si tuan, sampai akhirnya semua batang rokok di dalam bungkus itu habis.

Selang beberapa saat kemudian, si tuan mengakhiri obrolan. Tanda-tanda untuk meninggalkan tempat menikmati obrolan itu. Namun, sebelum si tuan ini benar-benar meninggalkan tongkrongannya itu, ia meremas bungkus rokok itu hingga bentuknya menjadi tak beraturan. Saat beranjak dari kursi dan hendak berdiri, ia membuang bungkus rokok yang sudah tak ada isinya itu ke mulut asbak. Lantas, segera meninggalkan meja itu, bersama kawan-kawan obrolan.

Kini, bungkus rokok itu sendirian, ditinggal kawan-kawannya. Ia hanya bisa tergolek diam tanpa daya di dalam mulut asbak. Bentuknya tak rupa. Tak semenarik seperti ketika ia dipajang di dalam etalase. Tentu, keadaan itu membuatnya tak lagi diperhatikan. Satu-satunya yang bisa dilakukannya adalah diam menunggu nasib.

BACA JUGA: Wisata Cerita, Sebuah Ide Untuk Kepariwisataan Non-Mainstream

Tetapi, nasib bungkus rokok usang itu selalu menjadi pasti. Dipungut dari mulut asbak, lalu dibuang ke dalam tong sampah. Makin jauhlah ia dari segala kemewahan yang pernah hinggap pada dirinya. Bahkan, ia menghilang dilahap api hingga menjadi abu di antara abu-abu yang lain dalam tumpukan sampah.

Begitulah, kehidupan sang bungkus rokok. Kemewahan yang dulu ia miliki, seketika musnah setelah segala yang membuatnya berarti habis dinikmati si tuan. Sedang si tuan, karena merasa telah membayarnya mahal dari sebuah toko, ia merasa punya hak untuk memperlakukannya demikian. Tak peduli apakah itu menyakitkan atau tidak. Bagi si tuan, ia tak lebih bungkus rokok yang pada akhirnya akan disampahkan.

Berkaca dari tragedi bungkus rokok itu, saya lantas berpikir. Bahwa tragedi bungkus rokok hanyalah sekelumit peristiwa tragis yang sangat mungkin dialami oleh manusia itu sendiri. Tragedi bungkus rokok barangkali sebuah pesan terselubung tentang tabiat manusia yang cenderung menjadi sewenang-wenang. Entah itu disadari maupun tidak.

Baca Tulisan-tulisan Menarik Ribut Achwandi Lainnya

Tags: EsaiRokok

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Film Pendek Menanti Keajaiban

4 Film Pendek Keren yang Bisa Kamu Tonton Gratis di Youtube

Juli 29, 2022
160
Menanggulangi Wabah Cacar Monyet

Kiat Agar Indonesia Bisa Sukses Menanggulangi Wabah Cacar Monyet

Juli 28, 2022
179
Mengenal Filsafat Stoa - Stoikisme

Stoikisme, Jalan Damai Mengenal Diri Sendiri Sebagai Kunci Hidup Tenang

Juli 27, 2022
234
Alasan Hobi Orang Dewasa yang Gemar Nonton Kartun itu Layak Diapresiasi

Alasan Hobi Orang Dewasa yang Gemar Nonton Kartun itu Layak Diapresiasi

Juli 22, 2022
185
Cibiran akan kesuksesan orang lain

Soal Rivalitas Kehidupan yang Kalau Dipikir Itu Mending Lucu

Juli 20, 2022
155
Stop Memandang Sebelah Mata, Mantan Narapidana juga Manusia

Stop Memandang Sebelah Mata, Mantan Narapidana juga Manusia

Juli 18, 2022
177
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Menteri PPPA: RUU KIA Tak Menimbulkan Diskriminasi Gender

Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Sempat Dilanda Badai Pasir

5 Alasan Kamu Perlu Memilih Eranyacloud sebagai Cloud Provider Terbaik di Indonesia

Mobil Tiba-Tiba Mati dan Tidak Bisa Distarter? Cek Cara Ini

Cobain yuk! 8 Game Balap Mobil Android Offline yang Asyik

7 Alternatif Wisata Anak dan Keluarga di Bali yang Bagus Buat Edukasi

Joko Anwar Jamin Pengabdi Setan 2 Lebih Mencekam

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
7.3k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
35.5k
Wisata Jepara - Karimun Jawa

18 Wisata Hits Jepara Terbaru 2022 Wajib Kamu Kunjungi

April 10, 2022
1.6k
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
8.3k
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
1.4k
Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Sempat Dilanda Badai Pasir

Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Sempat Dilanda Badai Pasir

Agustus 10, 2022
156
Baron Sceber Rogoselo

Legenda Baron Sekeber Desa Rogoselo

Januari 10, 2016
14.3k
Asal-usul Karangdowo

Sejarah Desa Karangdowo – Kab. Pekalongan

Mei 3, 2016
1.4k
Resep-Membuat-Megono-Pekalo

Resep dan Cara Membuat Megono Khas Pekalongan

Desember 19, 2018
27.8k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.7k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In