• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
Fakta Kepribadian Anak Pertama, Kedua, dan Ketiga

Foto from kepohkepoh

Stop Berdebat! Beban Anak Pertama, Tengah, dan Akhir itu Sama Saja

Elif Hudayana by Elif Hudayana
Januari 11, 2022
in SENGGANG
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Sudah tak terhitung lagi berapa kali saya melihat, mendengar, ataupun membaca cerita orang menjabarkan beban susah payahnya menanggung nasib yang sudah tak bisa diubah. Bukan perihal kodrat menjadi perempuan, melainkan urutan kelahiran yang sudah kadung mereka jalani puluhan tahun silam. Frasa ini sengaja saya pilih karena curhatan itu kerap kali dilontarkan seseorang yang sedang dalam fase QLC (quarter life crisis). Termasuk fase dewasa awal atau memasuki usia 20 tahun.

Mereka yang tengah kebingungan menentukan jalan hidup, akan menjadi apa kelak, bagaimana ia ke depan, memilih antara ego atau mengikuti arus, merasa bebannya kian bertambah karena ekspektasi lingkungan yang menuntutnya menjadi orang super. Ekspektasi inilah yang kemudian pada akhirnya mengantarkan mereka pada kesadaran bahwa ia memiliki tanggung jawab yang hadir satu paket bersama urutan kelahirannya.

Pada salah satu artikel, misalnya. Seorang pemuda menjabarkan dengan gamblang bagaimana beratnya menjadi anak pertama. Si sulung selalu dituntut menjadi kuat karena ia adalah orang pertama yang harus mengemban tanggung jawab jika kelak terjadi sesuatu pada orang tua.

BACA JUGA: Dear Orang yang Pamer Lamaran di Medsos, Yakin Bakal Lanjut Nikah?

Pun ketika sulung memiliki adik, konon katanya ia juga yang menjaga. Belum lagi terkait finansial keluarga, beban pikiran ketika orang tua curhat, dan menjadi tameng untuk adik-adiknya. Pungkasnya, lebih enak menjadi anak bontot karena berlimpah kasih sayang.

Tak berselang lama, artikel lain bermunculan. Anak bungsu kali ini angkat suara. Apa yang digembar-gemborkan terkait enaknya menjadi anak bontot tak sepenuhnya benar. Sekalipun mereka mengakui berlimpah perhatian, keadaan itu justru membuat mereka senantiasa didikte karena dianggap belum mampu menentukan keputusan yang tepat untuk diri sendiri. Paling gokil adalah alasan tidak nyaman menjadi anak bontot karena selalu disuruh saudara yang lebih tua.

Tidak mau tinggal diam dan hanya mendengarkan perdebatan si sulung dan bungsu, anak tengah (yang entah julukan lainnya apa?) ikut bersuara karena mereka acap kali luput dari perhatian. Menjadi anak tengah, katanya, sering merasa terasingkan karena perhatian sudah dibabat habis oleh anak pertama dan terakhir.

BACA JUGA: Bukan Hanya Perempuan, Anak Laki-laki juga Merepotkan

Sekalipun ada beberapa penelitian yang membenarkan kondisi tersebut, mari sudahi perdebatan ini karena tak akan ada habisnya. Sesungguhnya, anak pertama, tengah, dan akhir sama-sama memiliki beban. Penjabaran di atas tadi sudah cukup mewakili bagaimana kita sebaiknya tidak perlu merasa siapa yang paling berat di sini karena kondisi mental setiap orang pun berbeda.

Salah satu film yang menyoroti problem keluarga, termasuk urutan kelahiran yaitu NKCHI (Nanti Kita Cerita Tetang Hari Ini). Film yang dibuat dari buku dengan judul yang sama ini cukup menjabarkan bagaimana setiap anggota kelurga memiliki beban yang tak bisa dianggap lebih ringan atau lebih berat.

Aurora, anak tengah yang dalam film tersebut juga digambarkan kesepian dan terasingkan, juga memiliki sisi positif lain yaitu dia yang paling kuat karena tetap bertahan di rumah dengan keadaan yang cukup panas. Beberapa scene-nya cukup memperlihatkan masalah setiap anggota keluarga dengan gamblang.

BACA JUGA: Jangan Salah, Anak Bungsu Juga Bisa Mandiri Kok!

Jika satu film belum cukup, kamu bisa menambah drama Korea 16 episode dengan judul My Unfamiliar Family. Dari judulnya saja, drama ini cukup membuat saya tertarik lantaran keluarga yang notabene orang terdekat justru tidak mengenal kita sepenuhnya. Dengan premis dasar tersebut, drama ini membuka kesadaran lain jika kita tidak bisa men-judge setiap anggota keluarga bahwa beban dialah yang paling berat.

Drama ini menceritakan keluarga yang masih sering berkumpul di rumah untuk sekadar makan dan ngobrol. Namun, pertemuan rutin tidak lantas membuat mereka mengetahui keadaan rumit kedua orang tuanya hingga mereka memilih berpisah.

Pada lain waktu, salah dua anaknya memiliki masalah hingga mereka merasa keputusan untuk saling menjaga jarak adalah benar karena menanggung beban paling berat. Dengan jalan cerita yang cukup rumit, prasangka setiap anak perlahan terbukti salah. Terrnyata, masing-masing anggota keluarga tersebut memiliki konflik yang tidak tercium satu sama lain.

Menonton drama ini membuat saya, atau bahkan mungkin kamu akan menyadari sudah bukan saatnya lagi kita melabeli dan merasa benar-benar tau masalah dan kebahagiaan seseorang.

BACA JUGA: Jika Kita Bisa Memilih, Pengennya Jadi Anak Pertama, Tengah, atau yang Bontot?

Park Chan Hyuk, salah satu karakter dalam drama tersebut berkata, seorang ilmuwan mengatakan, kita lebih mengetahui unsur yang menyusun tata surya melebihi unsur yang menyusun bumi. Keluarga juga sama. Stop menghakimi diri sendiri memiliki beban paling berat dan meraka lebih bahagia, karena kita sudah cukup hebat dengan bisa bertahan dan melewati jalan takdir kita.

 

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik dari Elif Hudayana lainnya.

Artikel Terkait

Apa Itu Crush? Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Santai, Tradisi Sunda yang Terjaga Hingga Hari Ini

5 Kiat Menghadapi Kekalahan War Tiket Konser, Sini Merapat!

Tags: belajar ParentingEsaiKehidupanKeluargaOpini
PENTING!!

Selalu dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:

Elif Hudayana

Elif Hudayana

PENULIS KOTOMONO
Punya satu mulut dua telinga

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Apa Itu Crush Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Apa Itu Crush? Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Mei 26, 2023
142
Santai, Tradisi Sunda yang Terjaga Hingga Hari Ini

Santai, Tradisi Sunda yang Terjaga Hingga Hari Ini

Mei 24, 2023
164
Kiat Menghadapi Kekalahan War Tiket Konser

5 Kiat Menghadapi Kekalahan War Tiket Konser, Sini Merapat!

Mei 23, 2023
147
Arti Mimpi Diri Sendiri Meninggal

7 Arti Mimpi Diri Sendiri Meninggal, Nggak Seram kok!

Mei 19, 2023
155
Film psikopat Korea dari kisah nyata - Hope (2013)

15 Film Korea Terbaik Tema Psikopat dan Pembunuhan, Punya Rating Tinggi!

Mei 18, 2023
163
Cara menghilangkan kebiasaan menunda pekerjaan

Berperang Melawan Prokastinasi

Mei 17, 2023
148
Load More
Next Post
Konsep Toleransi Ala Gus Dur

Gus Dur: Bapak Sosialisme dari Pesantren Abad ke-21

Sudah saatnya, dunia pendidikan kita harus berubah.

Dunia Pendidikan Bukan Dunia Isolasi

Makna Pintu Gebyok Rumah Tradisional Jawa

Makna dan Tuntunan Perilaku Hidup di Balik Pintu Gebyok

Berikan komentarmu

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

New Rivermoon, Wisata Alam Dengan Beragam Aktivitas Seru di Tepi Sungai Klaten

Jimin BTS Pecahkan Guinness World Record Solois K-Pop Tercepat 1 Miliar Stream Spotify

Daya Tarik dan Spot Wisata Tebing Keraton Bandung

5 Penyakit Kucing yang Perlu Pemilik Waspadai, Bisa Mematikan!

Apa Itu Crush? Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Bansos Beras Orang Miskin Dikorupsi, Begini Duduk Perkaranya!

Game Terbaru Aether Gazer Resmi Diluncurkan, Kabar Gembira Bagi Wibu se-Bumi

LAGI RAME HARI INI

Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
6.6k
Film Semi Terbaik - Beiimaan Love (2016)

18 Pilihan Film Semi Terbaik Mancanegara, Erotis Dengan Cerita Bagus!

Mei 9, 2023
354
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
938
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
7.4k
Hidden Gem Batang - The Gege Fun

Cafe Hits Batang Terbaru Nih, The Gege Fun yang Worth It Banget!

Maret 22, 2023
665
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
1.5k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
3.6k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
16.7k
Speksifikasi New Honda Beat 150cc

New Honda Beat 150cc: Semua yang Perlu Kamu Tahu

Maret 7, 2023
812
Uniknya Mahasiswa Universitas Terbuka

5 Hal ini Hanya Terjadi Pada Mahasiswa Universitas Terbuka, Lucu Sih!

Januari 30, 2023
194
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In