• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Tren Penurunan Kasus Covid-19 di Kota Pekalongan

Berterimakasih pada Lampu Penerangan Jalan atas Jasanya Membuat Angka Covid-19 di Pekalongan Menurun

Angga Panji W by Angga Panji W
Juli 30, 2021
in NYAS-NYIS
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Setelah kejar target, diperkuat Trabtib kelurahan, angka Covid-19 pun turun. Saya harus berterimakasih kepada Lampu Penerangan (LPJ) Jalan yang dimatikan.

Saat pemberlakuan PPKM Darurat yang kemudian dilanjut dengan PPKM Level  3 dan level 4 hingga 2 Agustus 2021 nanti. Pemkot Pekalongan featuring Satgas Covid-19 mengejar target meningkatkan jumlah pengetesan Covid-19, baik itu tes swab, PCR maupun Antigen hingga 600 tes tiap hari.

Pelaksanaan tes Covid-19 itu dilakukan di tiap-tiap fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang ada, penelusuran kontak erat (tracing), maupun tes secara acak dalam berbagai kesempatan di berbagai lokasi, termasuk saat kegiatan operasi yustisi yang digelar setiap malam yang difokuskan di Posko Monumen Djuang.

Katanya sih, dengan meningkatnya jumlah tes, diharapkan dapat diketahui sejauh mana laju penyebaran Covid-19 di masyarakat. Angka positivity rate (angka persentase jumlah kasus positif dibanding dengan jumlah orang yang menjalani tes atau pemeriksaan) Kota Pekalongan di angka 11,7%. Dengan angka tersebut, Kota Pekalongan termasuk masih sangat tinggi. Mudah-mudahan bisa menekan, begitu harapan Pak Aaf pada 23 Juli 2021 lalu.

Harapan Pak Aaf pun seolah diijabah oleh Sang Khalik. 28 Juli 2021 muncul berita di beberapa kanal media, salah satunya situs resmi Pemkot yang mengabarkan Tren Kasus Covid-19 di Kota Pekalongan Alami Penurunan.

BACA JUGA: Prestasi Pemkot Pekalongan dalam Sebulan ini

Khusus hasil testing swab antigen secara massal di kawasan Monumen Juang Kota Pekalongan terhadap orang-orang yang terjaring razia. Dari hasil pantauan di lapangan dan pengambilan sampel pengetesan, hanya 1,6 persen sampel warga yang menunjukkan hasil reaktif. Alhamdulillah sekali ya cuma dikit.

Hal itu diklaim sebagai indikator baik karena sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan, hampir semua warga yang terjaring hasilnya non reaktif (negatif). Sebagai contoh dari 191 yang di test hasilnya negatif semua, hari sebelumnya ada 300 orang yang di test, hanya ada 5 yang reaktif.

Tentu hasil ini bukanlah hasil instan dengan simsalabim jadi apa prok…prok…prok eh langsung turun, melainkan dengan usaha super keras dan strategi yang brilian. Sebab di lapangan banyak sekali dinamika yang muncul saat pemberlakuan PPKM Darurat berlangsung, terutama pada jam-jam malam yang rupanya mendapat protes keras dari pedagang kaki lima yang baru buka lapak dari sore hari.

Namun, protes itu hanya angin belaka, sebab menurut pendapat saya pribadi, petugas seakan tidak peduli, pokoknya peraturan harus ditegakkan demi keselamatan orang banyak. Siapapun membandel angkut saja ke truk untuk di swab, yang positif langsung “kandangin” ke posko isoman terpusat.

Saya betul-betul berharap klaim penurunan yang berindikator pada laporan harian dan kumulatif itu benar-benar sesuai dengan fakta di lapangan. Sebab dari pengetahuan saya di akar rumput, masih banyak warga yang memilih untuk tidak melaporkan diri atau sanak keluarganya yang terpapar Covid-19 ini ke puskesmas atau satgas di tingkat kelurahan. Nah yang begini yang tidak terjangkau oleh tim data Covid-19.

Kemarin almarhumah ibu saya, sewaktu belum meninggal sempat melakukan tes swab di RSUD Bendan, setelah 3 hari berlalu pun datanya tidak masuk di satgas. Di situ saya tidak ingin mengatakan bahwa ada unsur kesengajaan agar seolah-olah kasus positif tidak tambah meningkat. Sinkronisasi data itu PR yang merepotkan bagi birokrasi. Yoweslah, saya rasa itu belum masuk aja, dan mudah-mudahan tidak mempengaruhi klaim itu.

BACA JUGA: Kata Siapa Pengurusan Jenazah Covid-19 Tak Sesuai Syariat?

Tidak banyak yang tahu kalau penurunan kasus covid-19 di Kota Batik ini tidak luput dari peran penting Trantib di tingkat kelurahan. Ibarat tentara mereka ini yang paling terdepan yang siap mengobrak-abrik pertahanan lawan. Sebab para trantib ini dinilai memiliki kedekatan kepada warga setempat di lingkungan masing-masing sehingga bisa dengan mudah untuk turut melakukan edukasi, sosialisasi dan pengawasan penerapan PPKM di tingkat kelurahan.

Saya sepakat dengan posisi strategis itu di tengah masyarakat, mereka ini wonge dhewe yang tahu kondisi dan info terkini terkait berita Covid-19 di tempat tugasnya. Tetapi soal kontribusi penurunan Covid-19 apalagi penegakan PPKM ini saya kurang sepakat. Sebab di masyarakat banyak yang tidak patuh tetapi tidak ada tindakan dari mereka.

Mosok sih mereka mau melarang orang berjamaah di musala dan masjid, ngoprak-ngoprak tetangga yang buka warung untuk tidak makan ditempat, menutup konveksi jahitan, nutup pranggok sablonan sampai mbubarke acara walimah?

Ya mungkin saja tugas mereka itu benar-benar berkontribusi dalam upaya penurunan ini meski realita sangat sulit menerima hal tersebut. Lain lagi dengan Satpol-PP, Polisi dan TNI yang tiap siang selalu giat berpatroli demi dengan penegakan aturan PPKM, mereka bener-bener menutup toko yang melanggar aturan.

BACA JUGA: Mendengar Keluhan Pedagang Kecil di Tengah Peliknya Aturan PPKM

Apalagi kalau malam hari, mereka seolah selalu garang dalam upaya pembubaran warung dan tidak hanya itu, warga yang masih berkeliaran juga diangkut kedalam truk untuk diswab antigen. Nah ini yang bikin warga berpikir dua kali jika ingin melanggar prokes dan PPKM.

Bukan hanya itu sih, klaim kesuksesan menekan laju Covid-19 ini selain karena masifnya upaya 3T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) kepada masyarakat, juga antusias masyarakat yang semakin tinggi untuk mengikuti vaksinasi yang difasilitasi baik dari Pemkot Pekalongan, TNI, maupun Polri.

Dari semua upaya-upaya diatas, yang paling masuk akal saya adalah strategi Lampu Penerangan Jalan (LPJ). Kenapa? sebab dalam PPKM ini banyak LPJ dijalan strategis dan tempat umum yang dimatikan. Apa hubungannya?

Begini, saya yakin tujuan dimatikannya lampu tersebut oleh aparat pasti untuk kebaikan bersama, bukan untuk menghemat pengeluaran negara apalagi memberikan ruang kepada penjahat untuk beraksi. Coba kita berfikir saja pakai logika akal sehat. Jika lampu jalan dimatikan, kita harusnya paham, tidak boleh keluar-keluar sembarangan, jika tidak perlu-perlu amat ya biar di rumah saja.

Nah apa enggak memberi peluang tindak kriminal? Lah, udah tau lampu dimatiin, jalanan gelap ngapain ngelayap? Justru yang berpikir bakalan memicu tindak kriminal itu sendiri adalah orang yang punya niatan jahat. Orang baik ya nggak bakal mikir sampai itu. Betul kan?

BACA JUGA: Menikmati Kenglangutan di Jalur Pantura Saat PPKM Darurat

Selain itu, tujuannya sih supaya gampang memantau mobilitas masyarakat. Nggak tanggung-tanggung, mantaunya pakai satelit lho. Kan kalau gelap satelitnya gampang memindai pergerakan cahaya dijalan-jalan yang lampunya dimatiin dengan begitu kan bakal dengan mudah ketahuan daerah mana yang bener-bener mobilitasnya rendah mana yang tinggi. Kalau yang tinggi artinya banyak warga yang kluyuran. Canggih bingit wes.

Ya kalau ada orang-orang yang masih kluyuran anggap saja kepekso pingin jalan-jalan mencari angin sebentar, kalo kelamaan ya biar ditangkep petugas. Pokoknya terima kasih Lampu Penerangan Jalan, tanpa jasa mu PPKM ini bagaikan es teh dalam plastik yang lupa diminum, anyep!

Tags: Covid-19Nyas-NyisPandemiPekalongan InfoPemkot Pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Batik TV Kota Pekalongan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Juni 21, 2022
171
Mie Ayam Jogja Istimewa Pak Jono

Mie Ayam Jogja Istimewa “Pak Jono” Udah Ngeksis di Pekalongan Sejak 2009

Juni 14, 2022
219
Berita Walikota Pekalongan

Saya yang Walikota Menjawab Kritik Saya yang Tukang Kritik

Juni 8, 2022
227
Garang Asem Pekalongan

Garang Asem Kuliner Khas Kota Batik Pekalongan

Mei 29, 2022
1.1k
ACT-MRI Pekalongan distribusikan bantuan banjir rob pekalongan

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Mei 26, 2022
148
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
8k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Fransis Pizza: Tempat Nguliner Tersembunyi Jogja yang Hanya Buka Dua Hari

Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Kehebatan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 yang Perlu Kamu Tahu

Doa untuk Semesta

BTS Putuskan Hiatus, Rasa-rasanya Seakan Bubar Alon-alon

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
2.7k
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
844
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.1k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
739
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.1k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.5k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.8k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1.5k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
13.1k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In