Kotomono.co – Melayani masyarakat itu memang harus berdada lapang dan berusus panjang. Kalau tidak, bisa-bisa malah kena stress, bahkan sampai depresi. Seperti yang dialami unit layanan call center 112 pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan. Setiap hari petugas menjumpai ghost call dan prank call. Jumlahnya tidak main-main. Ada ratusan panggilan dalam setiap harinya.
Itulah pengakuan Ahdy Eko Apriharso seorang Fungsional Pranata Humas Dinkominfo Kota Pekalongan yang juga diamini oleh Ani Rosanti yang didapuk sebagai Koordinator Call Center 112 Kota Pekalongan. Kedua punggawa dinas yang bergengsi ini menyayangkan perilaku tersebut. Selain membuat petugas merasa dipermainkan, sebenarnya perilaku ghost call maupun prank call bisa sangat merugikan masyarakat. Mengapa?
Untuk menjawab pertanyaan itu, ada baiknya kita ingat-ingat lagi kisah penggembala biri-biri dan seekor serigala yang didramakan oleh Upin Ipin dan kawan-kawan di hadapan orang tua dan guru Tadika Mesra. Jarjit yang didapuk sebagai gembala biri-biri pada awalnya merasa kesepian saat menggembala di padang rumput. Lama-lama Jarjit merasa bosan dengan pekerjaannya. Akan tetapi, ia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya itu begitu saja.
Hingga pada suatu saat, ia menemukan cara terbaik untuk mengenyahkan kebosanan itu. Ia mulai membongak. Menebar kabar tentang seekor serigala berkeliaran di padang rumput. Serigala itu ingin memangsa biri-biri miliknya.
Seperti sebuah magnet, suara cumengkling Jarjit yang meminta tolong itu menyedot perhatian Upin dan Ipin. Berbondong-bondong mereka menghampiri Jarjit. Tetapi, tak seekor pun serigala ditemukan.
Oleh tak menemukan serigala, kakak beradik yang tinggal bersama nenek dan kakak perempuan itu menanyakan ihwal serigala itu kepada Jarjit. Bukannya mendapatkan jawaban yang terang, Jarjit malah tertawa lepas. Lalu, ia mengaku jika serigala itu hanya karangannya sendiri. Kabar tentang serigala itu hanya sebuah candaan.
BACA JUGA: Sekelumit obrolan singkat Mutia Hatta ketika hadir di Museum Batik Pekalongan
Upin dan Ipin kesal dengan perbuatan Jarjit. Mereka lantas meninggalkan Jarjit sambil mengomeli sikap Jarjit. Mereka merasa Jarjit sosok anak yang benar-benar tak tahu malu karena telah berbuat kebohongan. Sementara, Jarjit masih belum bisa menghentikan tawanya. Ia merasa senang, karena kabar main-mainnya mangkus.
Setelah kedua temannya menghilang dari pandangan, Jarjit menjajal lagi kebohongan untuk kali kedua. Lagi-lagi Upin dan Ipin tergopoh-gopoh menghampiri Jarjit. Mereka berniat menolong Jarjit yang tengah dirundung malang. Tetapi, rasa iba mereka justru berbalas tawa Jarjit, membuat rasa kecewa Upin dan Ipin menaiki tangga kejengkelan. Tabiat buruk Jarjit itu benar-benar mengesalkan kedua saudara kembar itu. Mereka lantas meninggalkan Jarjit yang tengah tertawa sambil berguling-guling, menahan perutnya yang tak kuasa menghentikan tawanya.
Di saat Jarjit masih tertawa geli, seekor serigala semerta muncul. Bersembunyi di balik bukit, di antara semak-semak, dan pepohonan. Serigala itu berjalan mengendap-endap sambil mengincar tiga ekor serigala milik Jarjit, sampai akhirnya Jarjit dan serigala itu saling berhadapan. Jarjit terkejut bukan kepalang. Ia sama sekali tidak mengira kalau serigala itu akan benar-benar muncul.
Jarjit ketakutan, tak kuasa menghadapi serigala itu. Ia berteriak meminta tolong. Akan tetapi, tak seorang pun muncul dan memberikan pertolongan. Serigala itu lantas mengejar tiga ekor biri-biri miliknya. Sementara, Upin dan Ipin yang sempat melintas tak lagi percaya pada ucapan Jarjit. Mereka tak sudi lagi memberikan pertolongan kepada si penggembala biri-biri itu. Walhasil, tiga ekor biri-biri itu habis dimangsa serigala.
BACA JUGA: Dua Tahun Walikota Pekalongan Gagap dan Serba Tak Menentu
Ilustrasi tersebut boleh saja dipandang sebelah mata. Bisa juga dianggap sebagai cerita kanak-kanak belaka. Akan tetapi, dalam pergaulan yang nyata, hal itu bisa saja dirasakan dan dialami oleh siapa pun. Tidak terkecuali dalam pelayanan call center 112.
Bayangkan saja, dalam satu hari, jumlah panggilan yang diterima call center 112 Kota Pekalongan bisa mencapai 200an lebih. Akan tetapi, lebih banyak jenis panggilan yang masuk adalah kategori ghost call dan prank call. Padahal, call center 112 merupakan layanan panggilan bebas pulsa yang menangani panggilan kegawatdaruratan. Tentu, tidak main-main. Kerja dari para petugas call center 112 juga tidak mudah. Mereka akan selalu dilanda kecemasan saat menerima panggilan. Karena, tidak seorang pun di dunia ini yang menghendaki kejadian gawat darurat.
Akan tetapi, bagaimana jika kecemasan itu lantas dipermainkan dengan ghost call dan prank call? Lama-lama para petugas pun bisa kesal dan kehilangan rasa percaya kepada setiap panggilan yang masuk. Bisa-bisa, ketika memang benar terjadi peristiwa gawat darurat, mereka akan menganggap laporan itu hanya prank atau ghosting.
BACA JUGA: Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah
Sebagai gambaran, Ani Rosanti memaparkan, dalam laporan bulanan yang disusun unit call center 112, dalam setiap bulannya ada 15 hingga 20 laporan yang berkategori kejadian kegawatdaruratan. Angka ini jika dibikin hitungan rerata, laporan kejadian gawat darurat hanya ada satu atau dua laporan tiap dua hari sekali. Jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan panggilan tiap hari yang mencapai 200an panggilan, jumlah itu terpaut jauh.
Diakui atau tidak, kondisi itu cukup meresahkan. Tak heran jika Ahdy Eko Apriharso sampai-sampai mengingatkan kepada masyarakat pengguna layanan call center itu agar bijak memanfaatkan layanan tersebut. Ia menegaskan, tindakan ghost call maupun prank call bisa sangat besar dampaknya kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan pertolongan atas kejadian gawat darurat. Untuk itu, ia meminta agar masyarakat tidak lagi melakukan hal itu.
“Kami bisa saja memblokir nomor telepon yang melakukan tindakan ghost call maupun prank call. Dan itu artinya, saat pemilik nomor telepon itu hendak melaporkan kejadian gawat darurat akan mengalami kesulitan. Karena kami tidak ingin warga yang lain justru dirugikan oleh penelepon yang iseng itu,” tandas Ahdy.
Komentarnya gan