• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA

Catatan Wedangan : Gara-gara Jaga Jarak

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
April 10, 2020
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Siaran Wedangan kali ini, sedikit rerasan soal pagebluk. Beberapa penelepon yang menghubungi kami di studio, sedikit mengupas masalah itu. Ya namanya juga masih musim pagebluk. Jadi wajarlah kalau ada obrolan soal itu juga.

Tapi, jangan salah. Di Wedangan, masalah pagebluk tidak dibahas dengan bahasa-bahasa yang seram dan terkesan menakut-nakuti seperti di berita-berita itu. Malah, obrolan khas Wedangan membuat masalah pagebluk itu menjadi sesuatu yang serba konyol dan kreatif. Lho… namanya juga Wedangan. Isinya ya orang-orang yang selalu menjaga ‘ketidakwarasannya’. Harus siap ngedan. Bahkan siap tidak dianggap waras.

Nah, penelepon pertama yang menyoal pagebluk itu namanya Ojan. Jelas itu bukan nama sebenarnya. Nama beken. Tapi ndeso! Ha ha ha ha! Dan memang Ojan itu orang desa. Malah, pucuk gunung sisan!

Dengan bahasa Jawanya yang mula-mula halus, ia berkelakar soal pagebluk. Katanya, gara-gara pagebluk nggak ada orang nyebar undangan. Entah itu nikahan, sunatan, atau yang lainnya. Pada takut. Bukan takut sama pagebluknya. Tapi, takut kalau disatroni polisi lalu dibubarkan.

Akibatnya, tak ada nasi berkat yang bisa buat sarapan. Ha ha ha ha! Jaan Ojan. Rupanya sampean itu tergolong kaum pemburu berkat. Sama seperti saya.

Lho lumayan loh kalau pas musim hajatan. Hampir tiap hari ada nasi berkat. Bisa ngirit. Minimal untuk sarapan, nggak harus beli nasi. Lha sekarang, selain harus beli nasi buat sarapan, isi dompet juga semakin menipis. Wah, kalau dibiarkan terus begini bisa ambyar!

Sama persis yang dikeluhkan Pakdhe Soleh, penelepon kedua yang menyoroti soal pagebluk. Bapak yang hobinya mancing ini pun mulai merasakan dampaknya. Dompet menipis. Sementara mau mancing juga aras-arasen. Sebab, untuk memancing ikan saja, ia tentu butuh asupan makanan supaya nggak masuk angin. Sekarang, ia mesti super irit.

Tapi, di balik keluh kesah bapak yang satu ini, ada kekhayalan yang menggelitik. Pakdhe Soleh tiba-tiba saja membayangkan sebuah adegan ijab kabul pernikahan. Dengan aturan jaga jarak dan nggak boleh salaman, kira-kira salamannya gimana?

Terbesit dalam benak Pakdhe Soleh. Salamannya diganti dengan tongkat. Penghulu dan mempelai pria sama-sama pegang tongkat. Lalu, ditempelkan satu sama lain. Tapi, gimana caranya memberi tanda bagi pengantin pria saat ia harus mengucapkan ijabnya? Kalau pakai salaman kan paling tinggal kasih tekanan. Lha ini? Pakai tongkat?

Apa mungkin tongkatnya dipukulkan ke kepala si pengantin pria? Wah, bisa brabe. Lha terus apa? Aha! Mungkin bisa juga dengan memukulkan tongkatnya ke meja. Walah, kok kayak bakul gulai keliling dengan gerobak itu ya?

Wah, benar-benar idenya nggak waras nih, Pakdhe Soleh. Tapi lumayanlah bisa bikin ger-geran. Saya dan Opix yang berada di ruang siaran bisa ketawa ngakak. Bahkan, Opix kasih usulan. Tongkatnya diganti dengan tongkat penggaruk gatal-gatal. Biasanya, pada ujungnya ada bentuk tangan kecil. Loh!

Tak berselang lama, muncul pula ide gila lainnya. Kali ini dari Pak Muchsin. Sesepuh Gang Haji Palal Podosugih ini malah punya kelakar yang unik lagi. Gara-gara aturan jaga jarak, seorang maling alias pencuri bisa saja selamat dari kejaran warga atau polisi. Apa sebab? Sebab, saat dia sudah kepepet, dia bisa bilang, “Awas! Jaga jarak! Kalau nggak sampean bisa ketularan loh!”

Aduh aduh…. kok ya ada saja kelakar para pendengar setia Wedangan. Kreatif dan lucu-lucu. Tapi begitulah adanya. Ya, dalam situasi apapun kita memang nggak boleh menyerah. Mesti punya banyak cara untuk memaknai segala peristiwa dengan cara yang ringan. Seperti pepatah bilang, dunia itu serba guyon. Maka, apa yang ditampilkan dunia bukanlah sesuatu yang mestinya membuat kita tertekan dan semakin terpuruk. Sebaliknya, kita harus bisa menemukan sesuatu yang membuat kita bisa tertawa.

Lho soal waspada, ya tetap waspada. Yang penting selalu ingat pada perihal yang hakiki. Bahwa hidup dan kehidupan dihadirkan untuk manusia agar manusia senantiasa merasakan kebahagiaan.

Tags: Cerpen PekalonganRibut Achwandiserba-serbi

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Cerita Pendek soal Banjir

Kehilangan

Januari 20, 2021
333
Cerpen Ombak dan Burung Gereja yang Gagal Bersekongkol

Ombak dan Burung Gereja yang Gagal Bersekongkol

Januari 12, 2021
200
Cerpen Mencari Hari Baik untuk Mati

Mencari Hari Baik untuk Mati

Desember 24, 2020
230
Cerpen Alea Karya Ribut Achwandi

Alea

November 25, 2020
210
Doa Seekor Kutu

Doa Seekor Kutu

September 28, 2020
349
Cerpen Surau Seng

Robohnya Surau Seng

September 22, 2020
374
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

Sekelumit Tentang Kampung Naga, Kampung Unik Tanpa Modernisasi di Tasikmalaya

LAGI RAME

Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
2.9k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.7k
Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
353
KH Abdul Gaffar

Kisah KH. Abdul Gaffar Ismail di Pekalongan

Mei 19, 2020
1.3k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
254
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In