• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
Cerpen Tawar Menawar

Ilustrasi

Orang Sabar Bakal Ketemu Bakul yang Baik Hati di Pasar

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
Februari 11, 2020
in NYASTRA
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Kira-kira, sebelas tahun silam, peristiwa ini terjadi. Ketika itu, istriku mengandung anak kami yang pertama. Pagi-pagi saya mengantar istri ke pasar. Niatnya sih pingin beli kebutuhan untuk keperluan si jabang bayi saat lahir. Salah satu yang kami tuju adalah lapak baju bayi.

Setelah sekian lorong kami lalui, akhirnya kami sampai juga di salah satu lapak yang menjual keperluan bayi. Transaksi terjadi. Si penjual menawarkan harga barang jualannya. Dirasa masih cukup mahal, istri saya menawar juga. Aksi tawar-menawar harga pun berjalan cukup alot. Si penjual tak mau menurunkan harga. Istri saya masih kukuh dengan pendiriannya. Harga yang ditawarkan penjual baju bayi itu masih tergolong mahal.

Saking alotnya, tawar-menawar itu berakhir dengan ketidaksepakatan harga. Tidak ada kata deal! Hanya ada yang bikin nganyel. Si penjual itu tiba-tiba berkata, “Mbak… Mbak, isi dompetmu tuh berapa sih? Kalau nggak punya duit ya mbok jangan pingin yang neko-neko!”

Mendengar itu, saya terperanjat. Kaget sekaligus kesal. Nyaris saya marah. Bukan karena kata-katanya, melainkan karena itu diucapkan dengan nada sinis dan merendahkan. Ingin rasanya saya membantahnya. Jika perlu, membuatnya malu.

Tetapi, amarah itu redam. Saya lihat istri saya tampak santai. Tak menggubris apa yang dikatakan si penjual itu. Meski sebenarnya sempat pula saya lihat ia seperti ngedumel. Ia berlalu begitu saja. Langkahnya dibikin lambat. Menyengaja. Lalu, tak jauh dari lapak si penjual yang galak itu, kami melihat ada lapak lain. Hanya berjarak dua lapak dari penjual tadi.

Langkah kaki istri saya semakin diperlambat. Pura-pura mencari barang-barang lain di sepanjang deretan lapak yang ada. Tetapi, ia tak juga menawar dan tak juga memilih-milih barang yang ada di dua lapak itu.

Sesampai di depan lapak berikutnya, istri saya berhenti. Sengaja berdiri di depan lapak. Tidak segera masuk. Mulailah ia memilih-milih barang, kemudian bertanya soal harga, membandingkannya dengan harga lapak yang sempat ia sambangi untuk barang-barang yang sama.

Cerpen Tawar Menawar
Ilustrasi

Barulah tradisi tawar-menawar menjadi ritual yang harus terlaksana. Harga yang ditawarkan istriku tidak bergeser dari harga yang ditawarkan di lapak sebelumnya. Si penjual kali ini responsnya cuma senyam-senyum. Sempat juga ia bilang ke saya, “Istri Mas pinter banget nawarnya. Nritik.”

Ucapan itu sama sekali tak membuatku marah. Sekalipun sebenarnya agak tersinggung juga. Karena memang, istri saya suka menawar-nawar harga. Sebagai laki-laki, rasanya gimana gitu. Ada sedikit rasa malu bercampur jengkel. Tapi begitulah istri saya. Katanya, “Menawar itu seni!”

Saya hanya bisa menghela napas sambil mengelus dada. Sabaaar… sabar… ini ujian. Harap tenang. Jangan sampai terbawa emosi karena urusan tawar-menawar. Berat. Betapapun beratnya, tetap kudu dilakoni. Kudu kuat.

Beberapa kali istri saya njawil. Menanyakan apakah barang yang dipilihnya itu bagus apa tidak. Sekadar menyenangkan hatinya, saya jawab saja bagus. Tak berhenti di situ. Ia kemudian menanyakan pula berapa harga yang mau ditawarkan. Saya kasih saja patokan, agar ia menawar harga sepertiga dari harga yang ditawarkan.

Dugaan saya, yang dilakukan istri saya itu sekadar trik atau mungkin saja basa-basi. Ia lebih lihai soal tawar-menawar harga. Aneh rasanya kalau ia tiba-tiba mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu. Apalagi soal selera. Kalau saya pilihkan barang yang lain, sekalipun hanya beda warna, bisa rame tuh jadinya.

Saya jadi ingat, ini seperti permainan drama. Hanya panggungnya di pasar beneran. Karakter tokoh-tokohnya pun sangat realis. Tidak seperti sedang menghafal naskah atau menunggu giliran. Sikap tubuhnya sangat natural. Ekspresinya, apalagi!

Sampai di rumah, istri saya terlihat girang. Mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan dengan harga cocok. Kata istri saya, “Yang namanya menawar itu bukan soal harganya. Tapi, soal kepuasan.”

Kepuasan? Rasanya aneh. Sebab, bagi saya, yang namanya menawar harga itu mencerminkan mental diskonan, pelit, bahkan mental gratisan. Apa nggak lebih bisa dianggap sebagai sesuatu yang memalukan?

Istri saya tertawa. Menurutnya, orang yang nggak bisa menawar harga itu orang yang nggak tahu itung-itungan. Bukan karena gagal belajar matematika. Tetapi, gagal memahami bahwa di dalam dunia bisnis, seorang pedagang bisa mengambil keuntungan besar jika tidak ditawar. Bahkan, bisa melebihi batas kewajaran. Misal, harga ia beli barang seratus ribu. Lalu, dijual dua ratus lima puluh ribu. Kan nggak wajar. Kalau pun ada biaya angkut, ongkos nggaji penjaga toko, dan lain-lain, itu kan terakumulasi. Jatuhnya ke per bijinya paling nggak sampai lima puluh ribu.

Hmm… istri saya sepertinya lebih pinter ngomongin soal bisnis. Terutama soal dagangan. “Tapi, kalau harus berhadapan dengan penjual yang galak?” tanya saya.

“Itu wajar. Nggak harus dimasukkan ke hati. Itu akting, Yah. Biasa… itu cara dia menghadapi pembeli yang super ngeyel seperti aku,” katanya.
Oh… gitu rupanya. Baiklah. Sepertinya saya juga kudu belajar akting sama pedagang galak tadi. Heu heu heu!

Artikel Terkait

Cerpen: Burung Kakaut

Cerpen: Seseorang Yang Takut Mati

Pengabdi Iblis

Tags: Cerpen PekalonganRibut Achwandi
❯ Ikuti kami ❮

Selalu dapatkan berita dan informasi terupdate dari Kotomono di:

Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Cerpen Horor Burung Kakaut

Cerpen: Burung Kakaut

Maret 19, 2023
162
Cerita pendek seseorang yang takut mati

Cerpen: Seseorang Yang Takut Mati

Februari 19, 2023
206
Ilustrasi cerpen horor Pengabdi Iblis

Pengabdi Iblis

Februari 12, 2023
168
Cerita Pendek Horor - Rahasaia Sang Petaka

Rahasia Sang Petaka

Februari 5, 2023
230
cerpen Perempuan di Kereta

Cerpen: Perempuan di Kereta

Desember 19, 2022
209
Puisi untuk Nenek

Ompung

Desember 11, 2022
187
Load More
Next Post
Tauto Tahu Tempe Haji Samsudin

Tauto Tahu-Tempe H. Samsudin, Soto Tauto Legend di Pekalongan

Kopi Owa

Kopi Owa Petungkriyono, Salah Satu Kopi Bersejarah Dari Pekalongan

Kereta Api Kelas Eksklusif

Yuk Cobain Naik Kereta Api Kelas Eksklusif untuk Pergi ke Luar Kota

Komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Rei IVE: Semua Hal yang Perlu Kamu Tahu

Review Film Susi Susanti: Love All (2019)

Ngerinya Kecelakaan Maut Kereta di India: 288 Tewas, 900 Luka-luka

8 Couple Drakor Awal 2023 yang Sukses Bikin Gemes Penonton

Honda Giorno, Skutik Retro ala Vespa Berharga Rp17 Jutaan

11 Wisata Kembanglangit Park Batang, One Stop Destinasi Kekinian!

Arti dan Keutamaan Ayat Kursi (Surat Al Baqarah ayat 255)

LAGI RAME HARI INI

Speksifikasi New Honda Beat 150cc

New Honda Beat 150cc: Semua yang Perlu Kamu Tahu

Maret 7, 2023
914
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
7.5k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
6.7k
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
1.1k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
3.7k
wowpacalan paninggaran

Yang Baru di Pekalongan Nih, Obyek Wisata Wow Pacalan Paninggaran

Desember 27, 2022
1.9k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
1.6k
Area Glamping Bobocabin Cikole Lembang

Bobocabin Cikole: Penginapan Full Facility Dengan Nuansa Alam Terbuka

Maret 4, 2023
527
Hidden Gem Batang - The Gege Fun

Cafe Hits Batang Terbaru Nih, The Gege Fun yang Worth It Banget!

Maret 22, 2023
695
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2023

Juni 16, 2022
4.3k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In