• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
Home LAINNYA NYASTRA
Cerpen telanjang karya Thania Novita

Gambar oleh Alexandra Haynak dari Pixabay

Cerpen: Telanjang

Karya Thania Novita

no.novita by no.novita
September 18, 2022
in NYASTRA
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Lelaki itu berjalan ke hadapan seorang perempuan tanpa sehelai kain menghalangi udara meniup kulitnya yang dingin. Perempuan itu berdegup kencang, bukan karena lelaki bugil mendekat ke arahnya, tetapi lantaran wajah lelaki itu adalah wajah yang telah lama pergi dari keseharian hidupnya.

Saat sedikit lagi jarak menyingkir dari mereka berdua, lelaki itu menghilang dengan raut wajah yang sayu dan Risna terbangun dari tidurnya. Dia terdiam sebentar sebelum otaknya kembali bekerja dalam realita bahwa pertemuannya dengan lelaki itu hanya sebuah mimpi, mimpi sama yang terus terulang sejak beberapa bulan belakangan.

Usia Risna belum mencapai kepala empat, tetapi sudah menjanda selama hampir setengah tahun. Keluarga dan orang terdekat terus menghibur dengan mendukungnya menikah kembali setelah suaminya meninggal, tapi dia dengan tegas mengatakan bahwa dia tak tertarik dengan pernikahan lagi setelah kehilangan yang dalam.

Namun, belakangan, dia sering meragukan dirinya. Padahal dia sangat yakin bahwa dia adalah perempuan baik-baik yang menjaga diri dan pandangan sejak kecil. Genap berkepala dua, dia menikah dengan lelaki saleh dan penyayang yang memenangkan seluruh hatinya hingga tak ada lelaki lain pun sempat singgah.

Tetapi baru beberapa bulan berpisah, dia sering memimpikan lelaki yang berjalan ke arahnya dalam keadaan telanjang. Meski lelaki itu adalah suaminya sendiri, tetap saja membuat Risna bertanya-tanya tentang seberapa jalang dirinya, seberapa menggejolak api dalam tubuhnya hingga memimpikan suami yang telah meninggal dalam keadaan telanjang. Karena itu, dia selalu ragu menceritakan mimpi itu ke orang lain. Dia khawatir orang-orang akan menandainya sebagai perempuan berahi dan menyuruh menikah lagi sebelum zina terjadi.

Tetapi Risna masih menyangsikan. Tiap kali dia terbangun dari mimpi itu, dia lebih banyak diliputi perasaan sedih alih-alih bergejolak. Lantas, dia beranjak membuka lemari yang menyambut dengan aroma khas suaminya. Satu per satu mulai dari kaos hingga kemeja yang tergantung rapi di tiang lemari, diambil dan ditatap lama sembari mengingat kembali bagaimana pemilik pakaian itu memakainya.

Hingga dia mencapai pakaian paling putih mencolok dan bersih, gamis yang dipakai pada lebaran terakhir suaminya. Gamis itu masih terlihat sangat baru. Suaminya hanya memakai beberapa jam untuk Salat Idul Fitri sebelum dia buru-buru ganti baju karena kondisi kesehatan menurun drastis. Pakaian itu bahkan belum sempat dicuci lantaran setelahnya mereka sibuk mengupayakan pengobatan sana-sini.

Karenanya, dia sangat menyukai pakaian itu. Dipeluk dan dihirup dalam-dalam aroma suaminya yang tertinggal pada pakaian itu; terdiri dari keringat dan wangi parfum lavender. Risna menangis sebentar setelah memahami diri bahwa dia tak ingin lelaki manapun telanjang dalam mimpinya selain suaminya sendiri. Dia tak ingin melihat seinci kulit manusia lain selain kulit lelaki yang pernah menggetarkan hatinya dengan cara sederhana seperti menyediakan teh saat hujan, memeluknya saat lelah, dan memuji kerja kerasnya walau gagal.

Sangat dalam Risna mencintai sang suami meski sudah lama membiarkannya sendiri sehingga saat mertuanya datang ke rumah, dia sangat senang. Menerima kue bolu buatan tangan dari ibu mertuanya dan membiarkan sepasang suami istri yang renta itu duduk di sofa depan televisi, membuat Risna ingin berteriak memanggil suaminya yang biasanya sedang mengurus tanaman di belakang rumah sembari bercerita bahwa ibu mertua membuatkan kue bolu kesukaannya. Tetapi dengan cepat dia tersadar, tak ada siapapun di halaman belakang rumah. Sekarang, penghuni rumah mungil itu hanya ada dia seorang.

Setelah berbincang ringan tentang rutinitas terbaru mereka, ibu mertua Risna mendekatinya, merangkul, membelai kepala dengan lembut, dan berhati-hati berkata, “Aku melihatnya telanjang. Di mimpiku.”

Risna membelalak, tak hanya terkejut karena untuk pertama kalinya perempuan rambut putih itu mau membahas tentang putranya sejak takziah terakhir, tapi juga terkejut karena dia memimpikan putranya telanjang. Namun, otaknya masih belum mampu memahami keadaan. Dia masih sangat emosional dan mudah hancur saat suaminya dibahas sehingga ibu mertuanya pelan-pelan menyampaikan.

“Nak, aku tahu kamu sudah melakukan yang terbaik. Kamu memberikan uang sedekah pengganti pakaian dan menyimpan barang-barang Wahyu karena masih ingin terhubung dengannya. Tapi, bukankah ini sudah waktunya membiarkan dia pergi dengan pakaian yang layak?”

Bagai istana pasir yang diserang ombak keras, Risna meleleh dan disapu ke laut, tepat pada bahu perempuan di sampingnya yang mulai basah akibat ditumpahi air matanya sendiri. Perempuan pemilik tangan kokoh tapi lembut itu mendekapnya erat dan bercerita tentang betapa sulit hidupnya sejak putra sulung pergi lebih dahulu dari dirinya.

Dia membagi banyak cerita dan nasihat untuk mendorong, memberikan kekuatan ke menantunya, agar bisa melepaskan dengan baik. Hingga air mata Risna habis dan dia bangkit dengan mata yang bengkak, bergerak mengemas pakaian dan barang suaminya.

“Wahyu akan terus hidup bersama kita melalui kebaikannya dan kebaikanmu merelakan barang-barang ini.” Ayah mertua Risna mencoba meyakinkan saat melihat tangan menantunya bergetar agak ragu harus memberikan barang-barang suami yang sudah dikemas.

Kalimat yang hangat itu mendorong Risna untuk lebih yakin dan berani. Dia lantas berlari kembali ke kamar dan keluar membawa satu gamis putih yang tadinya ingin ditinggalkan untuk dirinya. Sembari menguatkan diri, dia menandakan perpisahan kepada seluruh barang yang menghubungkannya dengan lelaki yang dicintai. Saat semua barang itu dibawa pergi, dia baru sadar telah kehilangan semua jejak kehadiran suaminya.

Entah itu hal yang baik atau tidak, sejak memberikan semua barang suaminya, Risna tak pernah memimpikan lelaki itu dalam keadaan telanjang lagi. Dia bahkan tak pernah memimpikan suaminya sama sekali, meski dia sangat merindukannya. Sesekali, dia melihat keponakan atau teman memakai pakaian dan barang suaminya, tetapi aroma lavender tak melekat pada mereka.

***

Baca Tulisan-tulisan Menarik Thania Novita Lainnya

Artikel Terkait

Cerpen: Burung Kakaut

Cerpen: Seseorang Yang Takut Mati

Pengabdi Iblis

Tags: cerita pendekcerpenKarya SastraNyastraSastra Indonesia
❯ Ikuti kami ❮

Selalu dapatkan berita dan informasi terupdate dari Kotomono di:

no.novita

no.novita

Dulu suka nulis

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Cerpen Horor Burung Kakaut

Cerpen: Burung Kakaut

Maret 19, 2023
179
Cerita pendek seseorang yang takut mati

Cerpen: Seseorang Yang Takut Mati

Februari 19, 2023
241
Ilustrasi cerpen horor Pengabdi Iblis

Pengabdi Iblis

Februari 12, 2023
170
Cerita Pendek Horor - Rahasaia Sang Petaka

Rahasia Sang Petaka

Februari 5, 2023
244
cerpen Perempuan di Kereta

Cerpen: Perempuan di Kereta

Desember 19, 2022
225
Puisi untuk Nenek

Ompung

Desember 11, 2022
193
Load More
Next Post
Jadwal MAULUD NABI di Pekalongan

Jadwal Acara Maulid Akbar Kanzus Sholawat Tahun 2022 Habib Luthfi Bin Yahya

Kiprah Persekap Pekalongan

Jalan Terjal Persekap Kabupaten Pekalongan

Nonton Drama Korea Adalah Upaya Melepaskan Diri dari Kenyataan

Nonton Drama Korea Adalah Upaya Melepaskan Diri dari Kenyataan

Komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

4 Sosok Idol K-Pop yang Sukses Jadi Aktor Dalam Drama Korea

3 Rekomendasi Terbaik Anime Mirip Naruto, Plek Ketiplek!

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom?

11 Tempat Promosi Album Solo Layover V BTS, Yeontan Debut on Stage!

The Weekend Away (2022): Liburan yang Berujung Pilu

Upacara Metatah: Mengupas Kekayaan Tradisi dan Makna Mendalam

Peran Masyarakat Dalam Melestarikan Budaya Dan Tradisi

LAGI RAME HARI INI

Homestay Cahaya Sikunir

14 Homestay dan Villa di Dieng, Cocok Buat Rombongan juga Keluarga

Juli 11, 2023
1.4k
Filosofi Sapu Lidi

Sapu Lidi: Dari Falsafah, Penolak Bala, Penolak Hujan, Hingga Cerita Rakyatnya

Maret 31, 2022
2.1k
Peta Kelurahan Kauman Pekalongan

Sejarah Asal-usul Kelurahan Kauman Kota Pekalongan

Maret 15, 2019
888
Bapak Psikologi Modern - Wilhelm Wundt

Wilhelm Wundt dan Kontribusinya dalam Psikologi Modern

Oktober 26, 2022
589
Batik Motif Jlamprang Pekalongan

Sejarah Batik Jlamprang Motif Khas Kota Pekalongan

Agustus 25, 2017
12.4k
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
3.7k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
9k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
3.2k
Rekomendasi iPhone Harga Rp 5 Jutaan - iPhone XR

7 Rekomendasi iPhone Harga Rp 5 Jutaan, Cocok Buat Kamu

Agustus 12, 2023
451
Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Januari 25, 2023
1.6k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In