• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Focus Group Discussion Kota Pekalongan

Di Hotel, Saya Salah Masuk Kamar

Laporan FGD Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Santika (bagian 01)

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
Juni 22, 2021
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Hotel Santika Pekalongan, pukul 08.30 di hari Rabu (16 Juni 2021) yang agak mendung. Saya baru saja tiba. Bergegas menuju meja resepsionis, menanyakan tempat acara. Surat undangan berkop Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga yang saya terima via Whatsapp itu tak mencantumkan nama ruangan untuk acara mereka.

Dengan standar keramahan ala hotel, resepsionis memberi tahu saya ruangan yang saya maksud. Lengkap dengan petunjuk jalan yang harus saya lewati. Saya ikuti petunjuk itu dengan agak tergesa-gesa. Berkejaran dengan waktu, karena saya pikir sudah amat terlambat. Ya, undangan itu mematok waktu pukul 08.00. Artinya, acara sudah dimulai setengah jam lalu, pikir saya.

Lekas-lekas saya menaiki lift menuju lantai 3. Sesampai di lantai itu, saat pintu lift terbuka, tampak di hadapan saya orang-orang tengah berdiri di koridor yang agak luas. Mereka mengantre untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bukti kehadiran. Saya ikut menyusul.

Rupanya bukan saya saja yang terlambat. Tetapi, banyak orang yang datang melebihi waktu yang ditentukan. Alhamdulillah, pikir saya.

Tanda tangan, saya bubuhkan pada selembar kertas putih berkolom-kolom. Sebuah tote bag hitam berbahan spunbond lengkap dengan isinya disorongkan penerima tamu pada saya. Setelah semua selesai, saya segera memasuki ruangan yang ditunjukkan.

BACA JUGA: Perjalanan Menegangkan Saat Membelah Hutan Petungkriyono

Warna krem yang berselang-seling dengan warna abu-abu muda tampak menonjol pada semua sisi dinding ruangan. Lantai karpet berwarna dasar biru tua dengan ornamen potongan-potongan garis berwarna kuning, putih, dan toscha itu memberi kesan elegan. Di bagian depan ruangan, tampak panggung kecil setinggi 30 sentimeter. Empat buah kursi sofa, sebuah meja, dan podium di atas panggung masih tampak kosong.

Ah, makin plong rasanya! Acara belum dimulai. Lekas saya cari tempat duduk.

Tampak di hadapan saya kursi-kursi berderet dilengkapi meja. Semuanya dilapisi kain penutup yang rapi. Sejumlah tamu tampak sudah duduk di tempatnya masing-masing. Ada beberapa yang saya kenal. Tetapi, rupanya lebih banyak yang belum saya kenal. Di antara yang saya kenal adalah Bos saya di RKB. Ada juga Bos Radar Pekalongan, Kang Asep yang duduk bersebelahan dengan bos Batik Fadlan, namanya Fadlan Adi Daya.

Seketika tatapan kami bertabrakan. Kang Asep langsung menyapa. Kami pun berbagi senyuman, berjabat tangan dan saling menanya kabar.

“Lama saya nyari kamu loh!” sapa Kang Asep.

Pertanyaan itu membuat saya sedikit geli. Selama ini, saya tak kemana-mana. Masih di Kota Pekalongan. Masih di Landungsari.

“Sekarang tinggal di Kedungwuni kan?” lanjut Kang Asep.

“Kata siapa? Saya masih di Landungsari, Kang!” jawab saya.

“Kirain sudah pindah?” balas Kang Asep.

Ah, terlalu sayang untuk meninggalkan kota kelahiran, batin saya. Dulu, selama di rantau, memang sempat takut pulang kampung. Pergaulan saya di kota rantau cukup menjanjikan. Banyak teman yang bisa saling mendukung satu sama lain. Atmosfernya begitu liat saya gauli. Rasa-rasanya terlalu sayang untuk saya tinggalkan.

BACA JUGA: Berterimakasihlah kepada Pak Guru Perekam Video Matahari Terbit di Utara

Tetapi, sejak akhir tahun 2009, ketika saya memutuskan balik kampung, relasi dan jejaring yang sudah saya bangun itu terpaksa saya putuskan. Saya mulai lagi dari nol, di kota kelahiran. Meski harus tertatih-tatih.

Sekarang, setelah lebih kurang 12 tahun, rasanya teramat sayang jika saya harus meninggalkan kota kelahiran ini. Ada banyak hal yang belum tergarap di sini. Masih sangat banyak.

“Ah, saya belum pindah ke lain hati, Kang. Saya masih mencintai Pekalongan, masih mencintai Landungsari. Walau, ya… tahu sendirilah,” jawab saya dengan sedikit candaan.

“Nama Landungsari hilang?” goda Kang Asep diselingi tawa yang memecah keheningan ruangan acara.

Rupanya tawa kami membuat beberapa tamu tampak memperhatikan kami. Beberapa dari mereka saya sapa. Mereka pun membalas. Kelakar pun segera menjembul, membuat suasana ruangan sedikit gaduh.

Saya segera mengambil tempat duduk. Agak di belakang. Saya sengaja, supaya saya bisa menyaksikan suasana acara dengan saksama. Tetapi, tanda-tanda acara akan dimulai belum juga nampak.

Saya pun kembali meriuhkan suasana. Kang Asep tiba-tiba mendekat dan duduk di sebelah saya. Menyambung obrolan yang sempat terputus.

“Sudah lama saya pengin ngajak kamu bikin podcast. Gimana?” tanya Kang Asep.

“Wah, oke tuh, Kang. Siap deh,” jawab saya.

“Temanya apa nih enaknya?”

Sejak itu, obrolan mulai intens dan berjalan agak serius. Kami mendiskusikan banyak hal. Ya, sekadar penjajakan tema-tema yang mungkin saja bisa dijadikan bahan untuk podcast nantinya. Saking seriusnya obrolan kami, beberapa kawan menginterupsi dengan membuat keriuhan. Obrolan kami pun mendadak ambyar. Kembali saya menceburkan diri dalam kegaduhan. Obrolan-obrolan yang ala kadarnya, kelakar dan gurauan yang tak ada kaitan dengan apapun. Semua berlangsung lebih dari setengah jam. Tetapi, panggung masih saja kosong. Malah, beberapa orang tampak sibuk memindahkan empat kursi dan sebuah meja itu dari panggung ke sisi kiri panggung.

BACA JUGA: Menyoal Kamus Sejarah Indonesia yang Bermasalah

Tapi, belum juga tampak tanda-tanda bahwa acara akan segera dimulai. Ah, mungkin ada tamu VVIP yang sedang dalam perjalanan. Mungkin. Soal siapa? Tak lagi menjadi hal penting.

Hanya, ada sesuatu yang tiba-tiba sedikit mengusik. Isi dalam tote bag yang diberikan penerima tamu itu kepada semua tamu. Termasuk saya. Saya penasaran, apa sih isinya?

Mula-mula, saya berharap ada semacam TOR atau lembaran bacaan yang memuat hal-hal yang akan dibahas dalam acara yang bertajuk FGD itu. Sehingga, saya punya kesempatan untuk membaca dan mengetahui topik yang akan dibahas. Tetapi rupanya tebakan saya keliru. Tak satu pun kertas di dalam tote bag itu. Lantas, apa yang akan dibahas?

Sependek yang saya tahu, pihak pengundang dalam sebuah Focus Group Discussion mestinya memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk didiskusikan. Tetapi, ini tidak. Tatanan meja kursi pun, dalam beberapa kegiatan FGD yang pernah saya ikuti, biasanya dibuat melingkar atau saling berhadap-hadapan. Sebab, di dalam FGD semua yang terundang dan pengundang memiliki kedudukan yang setara. Tidak ada pembicara utama atau pemakalah, sebagaimana dalam seminar. Ah, saya berusaha berbaik sangka saja. Mungkin ini FGD model baru. Oke, saya tunggu saja bagaimana FGD itu berjalan. Sambil berharap, semoga saja saya tak salah masuk kamar.

Jadi, tunggu saja laporan saya berikutnya.

 

Baca Tulisan-tulisan Menarik Ribut Achwandi Lainnya

Tags: EsaiFocus Group DiscussionHotel Santika PekalonganNyas-NyisPemkot Pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tiga tujuan pendidikan yang dirumuskan Ibnu Khaldun

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Juni 24, 2022
146
Batik TV Kota Pekalongan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Juni 21, 2022
171
Kisah Pemuda Miskin yang Memeluk Raja

Kisah Pemuda Miskin yang Memeluk Raja

Juni 17, 2022
180
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
844
Memulai Bisnis Fotografi unutk Pemula

Mau Bikin Usaha Fotografi? Begini Caranya!

Juni 12, 2022
148
Berdasarkan Curhatan Penghobi Airsoftgun, Ini Lho Perbedaan Airsoftgun Dengan Airgun

Berdasarkan Curhatan Penghobi Airsoftgun, Ini Lho Perbedaan Airsoftgun Dengan Airgun

Juni 10, 2022
169
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Fransis Pizza: Tempat Nguliner Tersembunyi Jogja yang Hanya Buka Dua Hari

Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Kehebatan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 yang Perlu Kamu Tahu

Doa untuk Semesta

BTS Putuskan Hiatus, Rasa-rasanya Seakan Bubar Alon-alon

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
2.7k
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
844
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.1k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
739
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.1k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.5k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
13.1k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.8k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1.5k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In