• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA

Gubernur Kalteng Pertama itu Ternyata Wong Kalongan

Sepak terjang sang birokrat pejuang tulen

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
November 19, 2020
in FIGUR
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Tidak sedikit, orang-orang yang memiliki nama besar lebih dikenal di daerah lain daripada daerah asalnya. Sebut saja misalnya, Goenawan Mohamad yang asalnya Batang, lebih dikenal sebagai tokoh budaya di Jakarta. Atau Rudy Hadisuwarno yang lahir di Pekalongan, lebih dikenal sebagai seorang penata rambut di Ibukota pula. Atau Djoko Suryo, ia lebih dikenal di masyarakat Jogja sebagai seorang guru besar Ilmu Sejarah di UGM.

Begitu pula dengan tokoh yang satu ini. Namanya malah diabadikan sebagai nama jalan di Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya. Bahkan, menjadi jalan di jantungnya Ibukota. Tepat berada di kawasan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Padahal, ia adalah salah seorang putra daerah Pekalongan. Tentu, penyebutan namanya sebagai nama jalan punya alasan khusus. Lantas, apa alasannya?

Setelah tujuh tahun Indonesia merdeka, masyarakat Kapuas, Barito, dan Kotawaringin mengajukan usul kepada Pemerintah Daerah Kalimantan dan Pemerintah Pusat, agar dibentuk provinsi administratif Kalimantan Tengah. Kala itu, pemerintah baru bisa menyanggupi pembentukan tiga provinsi di pulau Kalimantan, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Padahal, kondisi kawasan itu sudah sangat ramai. Banyak penduduk yang menghuni dan menetap di kawasan itu. Keramaian ini membuat masyarakat merasa perlu adanya penataan dan pengelolaan yang tersistem. Agar segala kebutuhan warga dapat dipenuhi dan terjangkau.

Namun, harapan itu hampir saja menjadi mimpi panjang. Minimnya keuangan negara pada masa itu menjadi kendala yang mesti harus dibayar dengan rasa kecewa. Diperparah lagi dengan kemunculan Undang-Undang Darurat Nomor 25 yang dikeluarkan pada tahun 1956.

Baca juga : Hoo Tong Koey, Letnan Tionghoa yang Suka Seni Karawitan

Tak pelak lagi, sebagian masyarakat Kalimantan berang. Berbagai aksi protes pun dilakukan demi mewujudkan mimpi mereka. Konflik tak terbendung. Situasi pada masa itu begitu cekam. Tentu, Pemerintah Pusat tak tinggal diam. Melalui peran tokoh yang satu ini, stabilitas keamanan dibebankan pada pundaknya. Ia mesti menjamin keamanan dan harus memadamkan api yang bergolak di tanah Borneo itu. Apalagi ia ditunjuk sebagai Gubernur Kalimantan yang sekaligus Ketua Koordinator Keamanan Kalimantan. Gencatan senjata pun tercapai.

Sejak itu, perundingan demi perundingan dilakukan. Berbagai pertemuan dilangsungkan, mempertemukan tokoh-tokoh penting masyarakat Kalimantan dengan perwakilan Pemerintah Daerah Kalimantan dan Pemerintah Pusat. Tokoh yang satu ini pun ikut serta dalam perundingan-perundingan itu. Hingga pada saat kata sepakat dimufakati, jebolan OSVIA bagian 2 di Magelang ini pula yang selanjutnya mengumandangkan pembentukan provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya pada tanggal 10 Desember 1956. Peristiwa itulah yang kemudian membuatnya diangkat sebagai Gubernur pembentuk Kalimantan Tengah dan menjabat selama satu tahun (1 Januari 1957-30 Juni 1958).

Selain itu, dalam masa jabatannya sebagai Gubernur Kalimantan, alumni Lagere School (Sekolah Dasar Belanda bagi para putra bangsawan) di Pekalongan ini juga menjadi tonggak awal berdirinya Kampung Pelajar Mulawarman di Banjarmasin. Dalam catatan Humaidi (dosen IAIN Antasari Banjarmasin), Kampung Pelajar Mulawarman Banjarmasin itu merupakan gagasan dari putra Pangeran Ario Notodirdjo ini. Menurutnya, putra kelahiran Pekalongan pada tanggal 31 Maret 1896 ini memiliki gagasan cemerlang dan sangat berguna bagi pembangunan masa depan, terutama bagi masyarakat Kalimantan.

Baca juga : Profesor Linguistik Dunia Asal Pekalongan

Sayang, kondisi Kampung Pelajar Mulawarman di Banjarmasin saat ini kurang terawat. Padahal, di dalamnya terdapat bangunan-bangunan sekolah dari berbagai jenjang. Mulai dari TK hingga SLTA. Juga terdapat stadion mini yang berdampingan dengan Stadion 17 Mei.

Selain dikenal dan dikenang oleh masyarakat Kalimantan, mantan Mantri Polisi yang pernah bertugas di Tegal, Lebaksiu, dan Brebes ini juga pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur (1958-1959) menggantikan gubernur sebelumnya, R. Samadikun. Pernah juga menjabat Sekretaris Kabupaten kelas I di Banyumas, Bupati Pati. Meski begitu, apa yang dicapainya itu tidak serta merta. Ia memulai kariernya sebagai seorang Wedana di Slawi.

Namanya, mungkin tak banyak diperbincangkan lagi sekarang ini. Apalagi pada saat riuh ramai menyoalkan rencana pemindahan Ibukota Negara oleh Presiden Joko Widodo. Dalam catatan Arsip Daerah Kabupaten Pati disebutkan, gagasan pemindahan Ibukota itu sudah ada semasa putra daerah asal Pekalongan ini menjabat sebagai Bupati Pati. Bersama Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, ia ikut menggagas pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Palangkaraya. Sayang, gagasan itu mendadak kandas dikarenakan keadaan keamanan yang tidak menentu. Terutama karena tuntutan pembentukan provinsi keempat di Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah.

Baca juga : Mubarak Kelip, Si Cabe Rawit Andalan Timnas Indonesia

Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ia juga dikenal sebagai sosok yang sangat berjasa bagi masyarakat Pati. Terutama dalam upaya mempertahankan Pati dari berbagai macam ancaman, baik dari pihak Belanda dan Jepang, maupun dari rongrongan organisasi kiri, PKI. Dialah Raden Tumenggung Ario Milono. Hingga sekarang, ketika saya menelusuri data pribadi beliau di berbagai laman, tak disebutkan kapan beliau meninggal dunia.

Tags: Bupati PatiFigurGubernur Jawa TimurGubernur KaltengJawa TimurKalimantan TengahPatiResiden PatiRTA MilonotokohTokoh Pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Mei 19, 2022
141
Maestro Tari Bali Ni Ketut Arini

Maestro Tari Bali Ni Ketut Arini: Sang Penjaga Tradisi Bali

April 11, 2022
164
Konsep Toleransi Ala Gus Dur

Gus Dur: Bapak Sosialisme dari Pesantren Abad ke-21 (bagian 2)

Januari 20, 2022
178
Konsep Toleransi Ala Gus Dur

Gus Dur: Bapak Sosialisme dari Pesantren Abad ke-21

Januari 13, 2022
188
Abdullah Ibnu Thalhah

Abdullah Ibnu Thalhah, Kartunis Asal Limpung Ajak Anak Muda Go Internasional

Januari 10, 2022
196
Profile Janis Joplin

Janis Joplin: Queen of Blues Berjiwa Merdeka

Desember 10, 2021
192
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In