KOTOMONO.CO – “Hidup hanya sekali, Diet sesekali”. itu semacam ajakan buat kek ya udah sih, Diet Kapan Kapan aja kan bisa.
Diet mungkin bagi sebagian orang adalah sebuah kewajiban. Tapi sungguh, diet itu tidaklah mudah. Kamu harus menahan untuk tidak makan makanan yang bahkan boleh jadi kamu sukai. Atau bisa juga dengan makan makanan yang kamu enggak doyan. Ah repot emang. Lebih baik diet kapan-kapan saja, ya kan?
Lagipula diet yang ketat malah justru menimbulkan bahaya lho. Itu bukan hanya mengurangi lemak, tapi bisa jadi sekaligus membuat cairan di dalam tubuhmu lama-lama terkuras. Ahli nutrisi dari Syracuse Sweat Club, Tracy Tucker, menjelaskan, kalau diet ketat bahkan bisa mengakibatkan kerusakan tubuh. Ini memang bukan dalam waktu dekat, efek jangka panjang itulah yang terkadang bikin kita lengah.
Diet yang ketat juga berpeluang mengakibatkan malnutrisi, batu empedu, dan bahkan aritmia jantung. Lebih jauh lagi diet ketat justru berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mental kayak bulimia atau anoreksia. Hal ini bisa membuat emosional kamu bermasalah.
Makanya, daripada diet mending lupain aja tuh niat buat diet. Lah gimana caranya? Ah yo gampang banget. Coba deh sesekali kamu datang ke Jalan WR. Supratman No.5A, Panjang Wetan, Kota Pekalongan. Di sana ada tempat yang paling pas buat ngelupain diet kamu. Namanya Kafe Diet Kapan Kapan. Kafe ini punya beragam menu makanan dan minum yang tentu saja bikin niat diet kamu bakal sirna dalam sepuluh menit.
Siapa yang bisa menolak Waffle dengan Biskuit dan Kream, atau siapa yang bisa menahan kalau disodorkan menu berbagai macam varian Rice Bowl? Ah, tentu saya pun akan susah buat menolak, apalagi kalau sudah datang ke Diet Kapan Kapan dan membuka menunya.
Sudah barang tentu, kalau saya punya duit atau ya paling tidak baru mencairkan dua tulisan, bakal ke sini dan pesan Rice Bowl Ayam Crispi Dabu-Dabu dengan sambel matah yang nendangnya juara, dan untuk dessert-nya, mungkin saya memesan Waffle Cookies and Cream. Itu varian waffle khas dari Diet Kapan Kapan yang disajikan dengan ice cream, pecahan oreo, dan saus karamel.
Beruntung, tempo hari saya sudah ke Diet Kapan Kapan. Hehe, sorry ya keduluan. Di sana saya punya kesempatan menyantap waffle cookies and cream. Dan asal kamu tahu saja, itu pertama kalinya saya memakan waffle. Iya, makanan yang hanya bisa saya lihat di film-film dan laman website, kini benar-benar saya rasakan. Sungguh, saya tak pernah menyangka, bahwa waffle buatan Diet Kapan Kapan begitu lembut ketika masuk ke dalam mulut saya.
Selain lembut, kalau ingatan saya nggak memberontak, saya merasakan rasa manis yang berbeda untuk pertama kalinya. Saya tahu rasa manis itu berasal dari saus karemel yang begitu lumer. Belum lagi, rasa es krim yang sangat tidak layak untuk saya abaikan. Sebab es krim itu berhasil menyatu dengan lembutnya waffle dan manisnya saus karamel.
Saya pun mencicipi Chicken Wakame. Mungkin kamu tidak akrab dengan namanya, dan ya, saya juga baru pertama kali mencicipi menu yang satu ini. Chicken Wakame, sesuai namanya terbuat dari ayam yang digoreng tepung. Ketika menggigit makanan yang satu ini, saya mencoba mengunyahnya, siapa tahu masih ada sisa-sisa tulang ayam yang nyangkut. Dan woila, ternyata tak ada sedikitpun tulang ayam yang tersisa dan rasanya pas, tidak terlalu asin pula.
Karena terlalu menikmati Chicken Wakame dan Waffle Cookies and Cream khas Diet Kapan Kapan, saya tidak menyadari kalau ternyata kafe ini memiliki desain interior yang cukup unik. Boleh dibilang, konsepnya semi industrialis, tapi kafe ini sepertinya mengusung tema natural. Terlihat dari desain langit-langitnya yang dihiasi tumbuh-tumbuhan dan mural bertema tanaman, cocok buat keluarga, ada spot khusus play ground buat anak-anak pula.
Oh ya, saya baru teringat, pertama masuk ke Kafe Diet Kapan Kapan ada rombongan, tampaknya satu keluarga tengah asyik berfoto di bagian outdor-nya. Kebetulan di situ dipasang kursi dan ornamen tumbuhan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Satu ibu-ibu tampak sedang khusyuk berganti memotret anak-anak kecil yang kelihatan riang gembira.
Ya memang, Diet Kapan Kapan didesain tak hanya buat kaum milenialis yang konon boros itu, orang-orang dewasa, dan para pebisnis moncer yang hobi tanam saham. Tetapi juga nyaman buat anak-anak. Karena di sini tersedia juga taman bermain mini yang didesain seolah di dalam hutan. Diet Kapan Kapan tampaknya juga sangat menjaga kualitas masakannya. Hal itu jelas agar tak kalah bersaing dengan kafe-kafe lainnya.
Ada cara yang menurut saya cukup langka, kafe Diet Kapan Kapan terbuka dalam menerima kritik. Bahkan kata manajernya, Mikel, pekerja di sini sampai menanyakan kualitas masakan setiap kali pembeli selesai makan. Pelayanan yang begini lumayan jarang saya temui, utamanya di kafe-kafe di Pekalongan dan sekitarnya.
Selepas mengamati sekeliling kafe, saya hampir lupa untuk mencoba minumannya. Di meja tempat saya menghabiskan waffle, sudah tersedia es kopi susu gula aren. Varian es kopi satu ini sebetulnya sudah sering saya temukan. Tapi mungkin yang di Diet Kapan Kapan ini adalah es kopi yang rasa kopinya nyaris tidak ada. Ia kalah dengan tebalnya rasa manis susu dan gula aren.
Setelah kenyang, saya pun mesti segera pulang, mengingat matahari pun sudah terlihat. Karena letak kafe Diet Kapan Kapan di atas, dan di bawahnya itu justru gudang dan tempat cuci motor dan mobil, saya pun menuruni tangga. Tepat saat sedang menuruni tangga, saya menemukan tulisan “Hidup Cuma Sekali, Diet Sesekali” dibikin kayak lampu di kafe-kafe pada umumnya. Belakangan saya tahu, selain sebagai tagline itu semacam ajakan buat kek ya udah sih, Diet Kapan Kapan aja.
More information bisa langsung kunjungi instagram @diet.kapankapan buka Senin – Minggu : 10.00 – 23.00 WIB, Last Order : 22.00 WIB. WhatsApp di 081215522443 ( Fast respon ). Untuk petunjuk alamat, bisa search di google maps ya. Selamat bersantap dan bersantai disana, ya!
BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik Muhammad Arsyad lainnya.
Berikan komentarmu