KOTOMONO.CO – Pada hari Rabu, 25 Oktober 2023, Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) di Istana Negara, Jakarta.
Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 101/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju Tahun 2019-2024, yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti.
Setelah pembacaan Keppres tersebut, Jokowi memimpin proses pembacaan sumpah jabatan yang diikuti oleh Amran Sulaiman. Amran Sulaiman dilantik setelah Menteri Pertanian sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo terseret kasus korupsi jual-beli jabatan.
Well, Amran Sulaiman sendiri adalah sosok yang menarik. Ia diketahui pernah menjabat Mentan di era periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Bagaimana kiprah Amran Sulaiman sejauh ini?
Mengenal Amran Sulaiman
Amran Sulaiman, seorang tokoh yang telah mengukir namanya dalam sejarah pertanian Indonesia, merupakan sosok yang lahir di Kabupaten Bone, pada tanggal 27 April 1968. Amran Sulaiman dikenal dengan kepribadian yang rendah hati dan penuh semangat dalam mewujudkan perubahan positif di sektor pertanian.
Selain itu, latar belakang pendidikan dan pengalaman kerjanya yang luas menjadikan Amran Sulaiman sebagai figur yang kompeten dalam bidang pertanian. Sebelum memasuki dunia politik, Amran Sulaiman telah mengabdikan diri dalam berbagai posisi yang relevan di bidang pertanian, mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman yang berharga.
Ia pada akhirnya juga ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Hebat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Menteri Pertanian memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi, mengembangkan, dan mengimplementasikan kebijakan yang berdampak langsung pada pertanian nasional.
Dalam era pemerintahan Joko Widodo, peran Menteri Pertanian menjadi semakin vital karena pertanian dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan Indonesia. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang peran Menteri Pertanian akan membantu kita menjelajahi kontribusi signifikan yang telah dilakukan oleh Amran Sulaiman selama kepemimpinannya.
Keturunan Raja Bone
Amran yang dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan merupakan anak keempat dari 12 bersaudara. Ayah Amran adalah seorang bintara dengan pangkat sersan. Kehidupan masa kecil Amran penuh dengan kesederhanaan, tetapi juga didasari oleh disiplin yang kuat. Orang-orang di sekitarnya menganggapnya sebagai individu yang jujur, cerdas, dan tegas.
Menelusuri garis keturunannya dari pihak ayah, Amran rupanya terhubung dengan Raja Bone. Ia boleh dibilang merupakan keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling, yang merupakan anak keempat dari La Tenri Tappu, yang merupakan Raja Bone ke-23.
La Pawawoi Arung Sumaling memiliki keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru, yang menikahi Karaeng Beja. Anak-anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore bermukim di Bantaeng.
Pada usia yang masih muda, Amran berhasil membangun dan mengelola 14 perusahaan yang tergabung dalam holding Tiran Group. Bisnis-bisnis tersebut mencakup tambang emas, tambang nikel, pabrik gula, distributor semen, produsen pestisida, perkebunan kelapa sawit, dan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).
Amran menyelesaikan pendidikan program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada tahun 2012. Ia juga meraih beberapa penghargaan, termasuk Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI pada tahun 2007, dan Penghargaan FKPTPI Award 2011 di Bali.
Masalah yang Pernah Dihadapi Amran Sulaiman
Selama menjabat Menteri Pertanian sebelumnya, Amran Sulaiman tidak pernah mulus. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh Amran Sulaiman adalah ketergantungan Indonesia pada impor pangan, terutama beras.
Hal ini menciptakan ketidakstabilan harga pangan dan mengancam kedaulatan pangan. Amran berusaha keras untuk mengurangi ketergantungan ini dengan meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
Selain itu, Amran Sulaiman juga pernah menghadapi tantangan untuk memastikan ketersediaan benih dan pupuk yang berkualitas bagi para petani. Ia juga pernah melakukan tindakan preventif dalam mencegah pertanian dari serangan wabah dan hama. Amran Sulaiman mengatasi masalah ini dengan upaya pencegahan, pengendalian, dan pemulihan.
Terobosan yang Pernah Dilakukan Amran Sulaiman
Selama menjabat menjadi Mentan pada periode pertama kepemimpinan Jokowi, Amran Sulaiman telah banyak menelurkan kebijkan di bidang pertanian. Salah satunya yang mungkin diingat adalah Program Padi Sejahtera.
Program ini bertujuan meningkatkan produksi padi di Indonesia. Selain itu, melalui program ini Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan kepada petani dalam bentuk pupuk, benih unggul, dan dukungan teknis, sehingga mereka dapat mencapai hasil panen yang lebih baik.
Sebagai sosok Mentan, Amran Sulaiman juga pernah memberikan dukungan yang kuat kepada para petani, termasuk program pelatihan, pembiayaan yang terjangkau, serta akses kepada teknologi pertanian yang mutakhir. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Amran juga mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan harga beras dan jagung di pasar domestik. Hal ini dilakukan untuk memastikan harga pangan yang stabil dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Tentu akan sangat banyak jika dituliskan semua. Sebab Amran Sulaiman ini menjadi salah satu menteri yang luar biasa pada periode pertama Jokowi.
Dihadapkan Berbagai Masalah
Setelah dilantik menjadi Menteri Pertanian lagi di sisa kepemimpinan Jokowi periode kedua, Amran dihadapkan banyak sekali soal. Selain harus mengembalikan marwah Kementerian Pertanian yang tercoreng akibat SYL, Amran juga dihadapkan banyak PR yang tentu saja harus segera diselesaikan.
Salah satu masalah terberat yang mesti dihadapkan Amran Sulaiman adalah harga beras, cabai, jagung, bawang, sayur-mayur, hingga beberapa komoditas lainnya yang harganya tengah melambung. Itu menjadi problem yang cukup sulit karena perlu melakukan identifikasi daerah produksi, luasnya, penggunaan pupuk, dan sinkronisasi data yang efektif menjadi kunci untuk mencegah kelangkaan pangan.
Itulah tadi profil Amran Sulaiman. Jadi, apakah Kementerian Pertanian Republik Indonesia akan kembali berjaya di tangan Amran Sulaiman? Perlu kita nantikan.
Tulis Komentar Anda