KOTOMONO.CO – Pemandangan langit sore Pantai Sigandu menampilkan warna biru bersepuh jingga yang teduh. Hangatnya udara yang disapu hembusan angin pantai membuat suasana sore bertambah syahdu. Dari atas panggung kecil alunan nada yang lindap merambat hingga mampir ke telinga. Saya coba mengenali lagu apa yang sedang dibawakan sekelompok anak muda itu.
Ah, rupanya lagu yang mereka bawakan adalah ciptaan Choki Casandra yang populer lewat tarikan suara lembutnya Andmesh Kamaleng. Judulnya, Nyaman. Sekilas kesan, lagu itu seolah-olah ingin mengatakan jika tempat saya nongkrong ini benar-benar menawarkan kenyamanan.
Tidak salah memang, Disini Kopi, bagi saya memang menyajikan sesuatu yang khas. Beda dengan kafe-kafe kopi lain yang ada di sekelilingnya. Jika nama kafe-kafe di sekitarnya membawa embel-embel ‘pantai’, Disini Kopi jelas tidak.
Nama Disini Kopi berkesan semacam ajakan atau panggilan kepada siapa saya yang melintas, agar mampir di kafe yang menampilkan bangunan dua lantai ini. Kalau diibaratkan, nama Disini Kopi seolah semacam lambaian tangan kepada siapa saja untuk datang dan mampir ke kafe ini.
Sudah tentu, kalau orang melambaikan tangan untuk membuat orang lain sudi mampir, pasti ada sesuatu yang ia tawarkan. Apa dong yang ditawarin Disini Kopi? Jawabnya, kenyamanan.
Ya, selama saya duduk di Disini Kopi terasa betul kenyamanan yang ditawarkan. Konsep bangunan yang semi-outdoor membuat saya bebas memilih tempat duduk. Karena saya juga ingin menikmati hawa pantai sembari menyeruput kopi, saya pilih deret kursi di luar bangunan utama kafe.
BACA JUGA: Batang Punya Wisata Petik Jeruk, Cocok Bagi Keluarga
Di area outdoor ini, saya saksikan juga sejumlah anak riang berlarian, bermain di area playground yang disediakan. Sementara di sisi yang lain, pandangan mata saya juga menangkap seorang Ibu muda yang tengah menyuapi anaknya yang kira-kira umurnya masih satu atau dua tahun. Anak itu didudukkan di atas kursi bayi (Baby Chair).
Boleh dibilang, Disini Kopi menjadi tempat nongkrong yang nyaman bagi semua orang. Tidak pandang umur, pria atau wanita. Semua boleh-boleh saja menikmati kenyamanan yang ditawarkan Disini Kopi.
Tak jauh dari tempat saya duduk, bangku-bangku yang menyatu dengan meja ditata dengan rapi. Penempatan beberapa set bangku-meja di area outdoor itu seolah ingin mengatakan jika Disini Kopi menawarkan pula keakraban. Setidaknya itu yang saya lihat dari beberapa anak muda yang duduk-duduk di atas satu set bangku-meja itu. Mereka asyik mengobrol, sesekali bergelak tawa.
Satu lagu usai dimainkan. Seorang penyanyi lantas menyapa tetamu. Lalu, kembali mengerjakan tugasnya; menyanyi.
Kali ini, warna vokal yang serak-serak basah itu melantunkan lagu yang sempat duduk di top 40 chart era 2007an, Menghapus Jejakmu. Lagu itu awalnya dibawakan oleh band bergenre pop-rock, Peterpan. Band ini sempat berganti nama menjadi Noah pada tahun 2012.
BACA JUGA: 31 Daftar Tempat Wisata Batang Favorit dan Populer
Sembari menyeruput kopi R3 Kopi yang menjadi menu andalan Disini Kopi, saya lantas mengedarkan pandang mata saya. Mengamati tiap sudut kafe yang berkonsep industrial culture ini. Konsep ini menampilkan konstruksi bangunan yang lebih menonjolkan penggunaan logam besi sebagai tiang-tiang penyangga, kisi-kisi dinding, maupun kerangka atap. Sementara pada lantai dasar kafe Disini Kopi, dinding kaca tampak mengelilingi hampir semua sisi. Pada beberapa bagian, dinding kaca ini juga difungsikan sebagai jendela.
Lantai dua bangunan kafe hanya dipagari dengan fiber. Tingginya tak terlalu tinggi. Kira-kira setinggi pusar orang dewasa. Dengan begitu, siapa saja bisa menikmati pemandangan dan udara pantai dari lantai dua.
Oh iya, saya belum cerita soal menu kopi signaturenya Disini Kopi rupanya. Namanya R3 Kopi. Menu andalan ini berupa paduan kopi dengan soda. Paduan ini seolah ingin mempertemukan dua kultur yang terpisah secara geografis. Kopi sebagai simbol kultur masyarakat pegunungan, soda menyimbolkan kultur masyarakat perkotaan. Keduanya dituang ke dalam satu wadah. Terasa betul kopi yang diblend, percampuran robusta dan arabica dengan menambah sensasi soda.
Setiap satu porsi R3 Kopi rupanya bisa dinikmati rame-rame. Soalnya, menu istimewa Disini Kopi ini disajikan dengan Pitcher yang menampung sekitar satu liter. Mau menikmatinya sendirian oke-oke saja sih. Tapi ya bisa lama.
BACA JUGA: Makan Nasi Megono dan Pindang Tetel Sekaligus, Bisa Kamu Dapatkan Di Tempat ini
Memasuki waktu Maghrib, saya sebentar mlipir ke musala yang disediakan Disini Kopi. Lumayan luas, karena bisa menampung 15-20 orang. Jadi, bisa sekalian berjamaah.
Usai menunaikan salat, saya cek hp android. Rupanya, lobet. Dan ketika saya hendak mencari colokan buat ngecharge, seorang pramusaji mendekat. Ia sampaikan kalau Disini Kopi menyediakan charging station. Siapa pun boleh menggunakannya. Lantas, ia menunjukkan tempat charging station itu, tepatnya di sekitaran kasir dan meja pemesanan. Alhamdulillah, nggak jadi off hp saya.
Sambil menanti terisi penuh, saya kembali ke meja. Melanjutkan obrolan ringan dengan kawan saya. Hembusan angin pantai yang menyelingi obrolan kami membuat saya benar-benar betah duduk di Disini Kopi. Suara deburan ombak yang menyisir tepian pantai terasa ritmik dan membawa ketenangan tersendiri.
Di sela-sela obrolan itu, Manager Disini Kopi, Sholeh Hidayat, menghampiri meja kami. Duduk di salah satu kursi yang masih kosong. Obrolan pun makin seru.
Soleh Hidayat lebih banyak ngobrol soal konsep kafe yang ditawarkan. Katanya, ada tiga suasana yang dapat dinikmati pengunjung. Area semi-outdoor atas, area semi-outdoor bawah, dan outdoor yang langsung menghadap pantai. Masing-masing area bisa menampung 100 orang, 80 orang, dan 120 orang dalam waktu bersamaan.
Untuk menghibur pengunjung, panggung live music pun tersedia. Dan bagi yang pengin mengabadikan momen indahnya di Disini Kopi, juga disediakan spot foto selfie. Bentuknya unik, berupa ayunan dan lainnya juga ada.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, mumpung masih ingat, saya pun tanyakan ke Soleh tentang R3 Kopi. “Kok namanya R3 Kopi? Ada alasan khusus?” tanya saya.
“Saya kurang tahu persisnya mas, tapi sepertinya owner kita berkomunitas di Roban yang bernama R3 itu,” tutur Sholeh.
Merasa kurang puas dengan jawaban Soleh, saya sebenarnya ingin ketemu langsung dengan owner Disini Kopi. Sayang, beliau tak di tempat. So, saya tak menemukan penjelasan yang berarti mengenai hal itu. Dugaan saya, nama R3 mungkin saja diambil dari komunitas pengendara mobil Ertiga. Spontan dugaan saya disambut tawa renyah teman mengobrol semeja.
Lantas, Soleh melanjutkan obrolannya. Begitu bersemangatnya Soleh menjelaskan menu-menu yang disajikan di Disini Kopi. Katanya, di sini ada aneka Japanese Food, Chinese Food, Western Food dan Nusantara Food. Nggak tanggung-tanggung, untuk menyajikan menu makanan yang enak, Disini Kopi mendatang chef dari luar kota.
Masing-masing menu makanan khas punya menu andalan. Beef Yakiniku Set dan Sushi Black Dragon Roll untuk Japanese Food; Gurame Bakar, Sapo Tahu, Tomyam untuk Chinese Food; Tenderloin dan Sirloin Steak Premium yang berbobot seperempat kilogram untuk Western Food; Ayam Bakar Madu Komplit yang menggunakan ayam kampung disertai lalapan cah kangkung, kremesan, dan sambal lamongan sebagai pelengkap di lidah.
BACA JUGA: Manjakan Lidah dengan Botok Setan Legendaris Mbah Isah
Untuk minuman ada Sparkling, Mojito, hingga Jus buah pun tersedia. Sementara barista kopi menggunakan lokal sekitar Pekalongan. Mulai sajian vietnam drip, V60, kopi susu sampai menu andalan R3 Kopi.
Setelah dirasa cukup lama obrolan berlangsung, Soleh Hidayat undur diri dan menyilakan kami menikmati menu-menu makanan dan minuman yang sudah tersaji di atas meja kami. Ada Tori Maki Roll, dan Shoyu Ramen. Saya dan kawan saya pun segera menyantap makanan yang terhidang. Maklum perut sudah menandakan butuh asupan.
Saya mulai mencicipi Tori Maki Roll. Makanan ini berisi nasi, potongan ikan salmon, timun, ditambahkan mayonais beserta kuning telur di bagian luarnya. Di atas piring, ada enam rol sushi. Rasanya tak sanggup saya menghabiskannya. Dalam sekali suapan saja sudah terasa mengenyangkan.
Lalu, menu kedua yang saya cicipi adalah Shoyu Ramen. Yaitu, mie basah khas jepang yang pipih yang disajikan bersama kecap asin, sayuran, daun bawang dan udang yang dipotong menyilang. Tampilannya sih bikin lidah goyang-goyang dan segera ingin membuka mulut. Apalagi dengan warna kaldu ayamnya yang kekuningan. Cuman dari segi rasa, menu ramen yang disajikan cenderung standard. Tapi memang sih, rasa asli dari menu ini sebenarnya cenderung gurih menuju asin. Makanya, untuk ukuran lidah orang sini agaknya kurang. Makanya saat memesan ramen bolehlah minta dipedesin, ngepasin selera lidah kita aja sih.
Setelah menyantap semua menu yang tersaji, perut terasa kenyang, pikiran pun tenang. Tinggallah sekarang saya menikmati suasana malam di bawah temaram langit. Bola-bola lampu memancarkan cahaya kekuningan.
BACA JUGA: Selain Owabong, Apa Sih yang Menarik di Purbalingga?
Para pengunjung tampak ramai berdatangan. Beberapa wajah mereka saya kenali. Tak segan saya pun menghampiri meja mereka. Sebentar mengajak ngobrol, sebentar kemudian berpindah ke meja lain dan kembali ke meja saya.
Meja pertama yang saya hampiri adalah meja yang dipesan Mas Taufiq. Ia tak sendirian. Ia bawa serta istri dan anak-anaknya yang lincah bermain di area playground. Sedikit percakapan saya langsungkan, ya sekadar mencari tahu bagaimana respon mereka tentang Disini Kopi.
Kata Mbak Indri, istri Mas Taufiq, “Cocok dan nyaman untuk berkumpul bersama keluarga.”
Suara senada juga diungkap Mas Taufiq. Ia mengaku sangat beruntung menemukan tempat nongkrong yang asyik untuk keluarga. Makanya, sering mereka habiskan waktu akhir pekan untuk mengunjungi Disini Kopi.
“Memang perlu spot selfie, dan tempat nyaman mas. Tapi, hidangan tetap harus nomor satu ya sebaiknya,” pungkasnya dalam obrolan sembari menghabiskan menu nusantara yang ia pesan.
Lepas dari obrolan singkat itu, saya kemudian menuju meja lain. Saya sambangi dua anak muda yang sedang asyik mengobrol sambil menunggu pesanan mereka. Namanya, Eva dan Miftah. Mereka dari Tulis, Batang.
BACA JUGA: Ragam Hidangan Es Khas Dari Pekalongan Yang Enake Pok!
Mereka mengaku, sengaja bertemu selain untuk menyantap makanan, berbagi cerita menjadi kebutuhan yang tak dapat dielakkan dari dua remaja yang beranjak dewasa ini. “Kalo bisa sih menunggu makanan datangnya jangan terlalu lama, tadi sempat dikatakan oleh pramusaji menunggu sekitar 30 menit,” ujar Miftah.
Keluhan Miftah sebagai seorang pengunjung wajar-wajar saja. Tetapi, lamanya waktu pesanan diantar ke meja, bukan karena pelayanannya yang lamban. Namun, malam itu nampak pengunjung telah memenuhi kursi-kursi di R3 Disini Kopi, wajar jika pelayan semoyo untuk menunggu sebelum hidangan diantarkan.
Begitu hidangan menu makanan dan minuman mereka mendarat di atas meja, saya pun segera pamit. Tak enaklah kalau masih saja ngajak ngobrol, sementara mereka ingin segera menikmati sajian yang mereka pesan. Menu yang mereka pesan rupanya menu andalan Nusantara Food, Ayam Bakar Madu Komplit dan Es Jeruk.

Sambil berkeliling menikmati area kafe yang lumayan luas, saya mengamati adegan menarik di pintu masuk kafe. Para petugas keamanan tampak sibuk melayani tetamu yang baru saja tiba. Menyapa ramah tetamu, kemudian berwalkie talkie, mengabarkan pada petugas bagian lain mengenai kedatangan tamu. Sesuatu yang sependek pencermatan saya jarang terjadi di bisnis food dan beverae lain. Saya kira, pelayanan semacam itu sangat dibutuhkan, agar para tamu mendapatkan informasi yang jelas, apakah masih ada tempat untuk mereka atau tidak.
Rasanya, puas saya menikmati apa yang ditawarkan Disini Kopi. Sampai-sampai tak terasa kalau waktu sudah cukup larut. Saya pun tak bisa berlama-lama lagi. Mata saya mulai mengantuk. Segera, saya putuskan untuk pulang. Disini Kopi, mungkin suatu saat saya akan menjumpaimu lagi.
Kuy kepoin dulu via sosmed Disini Kopi di @r3point.feat.disinikopi, buka Senin-jumat 10.00-21.00 wib sabtu-minggu 08.00-22.00 wib dan untuk reservasi berbagai acara bisa ke nomor 082324275334.