• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
Refleksi 2 tahun kepemimpinan Walikota Pekalongan Aaf-Salahudin

Foto: Tim Komunikasi Publik Pemkot Pekalongan

Dua Tahun Walikota Pekalongan: Gagap dan Serba Tak Menentu

Muhammad Arsyad by Muhammad Arsyad
Februari 28, 2023
in NYAS-NYIS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Tidak terasa sudah dua tahun pasangan Afzan Arslan Djunaid dan Salahudin memimpin Kota Pekalongan sebagai walikota dan wakil walikota. Belum lama ini gebyar acara refleksi dua tahun kepemimpinan pria yang akrab disapa Aaf, dan Salahudin itu digelar. Acara yang, tentu saja megah itu ditayangkan secara langsung oleh televisi kebanggaan Batik TV.

Belakangan berita hasil dari refleksi itu bertebaran di mesin pencari. Maksud saya Google. Muncul pemberitaan soal langkah-langkah dan capaian Walikota Pekalongan selama dua tahun.

Sebagai warga Pekalongan yang berbudi luhur, menjunjung tinggi NKRI, dan dipenuhi nilai-nilai religiusitas, saya perlu berprasangka baik pada pasangan Aaf dan Salahudin (selanjutnya saya akan menyebut Aaf saja). Betapa memang, banyak sekali program-program Aaf yang barang tentu, diakui atau tidak, terlaksana.

Disamping itu, dalam acara tersebut Aaf juga mengatakan tak sedikit permasalahan di Kota Pekalongan yang belum tuntas. Bagi Aaf, itu akan diselesaikan selama sisa masa jabatannya. Kurang lebih dua tahun lagi.

Saya sangat mengapresiasi hal itu. Sebab kalau semua permasalahan di Kota Pekalongan selesai dalam waktu dua tahun, Aaf pasti akan santai-santai saja. Ia akan duduk manis di kantornya.

Kalau sampai tidak ada yang dikerjakan, barangkali walikota yang satu ini akan menghabiskan waktunya untuk menonton televisi, melihat video-video mukbang di YouTube, main pingpong, sepak bola, bulu tangkis, dan sering-sering tanding kerambol dengan kerabat satu RT.

Kalaupun permasalahan di Kota Pekalongan selesai, itu juga tidak baik untuk iklim demokrasi di kota ini. Para calon walikota berikutnya jadi kehabisan ide untuk mencari bahan kampanye. Maka sampai sini, saya amat ingin memuji Aaf dan wakilnya. Bahwa sudah tepat masalah di Kota Pekalongan itu nggak usah buru-buru diselesaikan.

Namun kurang asoy rasanya kalau tidak memberikan usul. Btw, KTP saya Kota Pekalongan, lho pak. Jadi terasa kurang sedap kalau saya nggak ikut merefleksikan dua tahun kepemimpinan njenengan.

Banjir Mulu yang Jadi Sorotan

Mari mulai dari soal banjir. Tema yang, juga disoroti oleh cendekiawan yang hadir di acara tersebut. Banjir, terutama rob, memang jadi masalah serius yang sulit ditangani.

Isu banjir juga jadi bahasan yang gurih ketika kita berbicara soal Pekalongan. Seperti misalnya di musim hujan, hampir tidak ada wilayah di Kota Pekalongan yang bebas dari banjir. Entah banjir dalam skala besar maupun sekadar kubangan.

BACA JUGA: Kiat Agar Batik TV Makin Banyak Ditonton Orang

Singkatnya, banjir Kota Pekalongan sangat problematik. Dan mendesak untuk segera dicarikan jawabannya. Aaf sudah menerima masukan dari para akademisi. Saya yakin masukan itu akan jadi pondasi untuk mengambil kebijakan.

Keyakinan saya itu timbul karena sejauh ini kebijakan untuk mengatasi banjir selalu berpijak pada hasil penelitian. Tapi, hasil penelitian mana yang dipakai?

Selama ini Aaf hanya mencomot sana-sini, menerima saran sana-sini, mengiyakan usulan ini-itu, tapi tidak ada satu pun yang efektif menanggulangi banjir. Benar, dalih banjir adalah masalah yang sulit ditangani boleh digunakan.

Namun, Aaf justru seolah tak punya rencana matang untuk menangani masalah yang satu ini. Beberapa langkah yang dicoba dan gagal, menunjukkan Aaf tak punya plan yang matang. Beliau masih gagal mengurai masalah dan mencarikan solusinya yang tepat. Jadilah semua usul diterima dan dilaksanakan.

BACA JUGA: Kiat Sukses Mengatasi Masalah Banjir Versi Orang Goblok

Bikin tanggul senilai miliaran rupiah, pengadaan pompa, bersih-bersih sungai, peninggian jalan, semua dilakukan. Kalau bicara hasil, ya ada, tapi masih jauh panggang dari api. Namun jika bicara kapasitasnya sebagai walikota, Aaf seolah tak punya sikap untuk menentukan satu saja yang menurutnya ampuh sehingga menjadi proyek jangka panjang.

Padahal sebagai walikota, Aaf mesti menyusun rencana, berinovasi, dan melahirkan ide yang terukur. Boleh mendengarkan seluruh saran, tapi walikota punya hak untuk memakai saran tersebut maupun tidak. Jangan semuanya dipakai, dan tidak elok rasanya kalau semua diabaikan.

Banyak Problem, tapi Wisata Terus Digenjot

Mana yang seharusnya lebih diutamakan, menyenangkan warganya sejenak atau menyelesaikan masalah? Walikota Pekalongan yang satu ini sepertinya tak punya skala prioritas dalam membangun Kota Pekalongan.

Bayangkan! Kota Pekalongan membangun wisata dan menangani banjir dalam waktu yang bersamaan. Itu ibarat kamu menambal ban motor sambil melubangi ban yang satunya lagi.

BACA JUGA: Solusi Jitu Ketika TPA Kota Pekalongan Over Kapasitas

Wisata dibangun untuk menggenjot kebahagiaan warga, ekonomi, dan martabat kota. Tapi di satu sisi, warga sulit berbahagia karena untuk berangkat kerja saja harus menerjang banjir. Namun masih untung, karena salah satu isu yang jadi perhatian Aaf dalam dua tahun kepemimpinannya adalah land subsidence atau penurunan muka tanah.

Betapa saya senang setengah mampus Aaf memperhatikan hal itu. Walau bagaimana penurunan muka tanah memang jadi salah satu penyebab utama banjir di Kota Batik. Aaf tampaknya mengerti bahwa pengambilan air tanah yang berlebih menyebabkan hal itu.

Artikel Terkait

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Efek Domino Aduan Inisial APA, Cinta itu Buta Tapi Jangan Buta-Buta Amat

Ratu Tisha Tak Masalah Jadi Waketum Dua, tapi Masalah Bagi Sepak bola Indonesia

Namun di saat yang bersamaan, beliau tidak menyadari bahwa pembangunan tempat wisata juga bisa mempercepat penurunan muka tanah. Mbok kira, penyebab land subsidence itu cuma pengambilan air tanah? Nggak gitu, Malihhh!!!

BACA JUGA: Saya yang Walikota Menjawab Kritik Saya yang Tukang Kritik

Beban berat di atasnya juga bisa mempercepat penurunan muka tanah. Belum lagi garis pantai yang disunat demi tempat wisata berpotensi jadi bahaya laten di kemudian hari. Itu belum saya tambahkan truk-truk yang mengangkut material bangunan membawa petaka untuk jalan yang dilintasi.

Solusi mengurangi land subsidence dengan cara mencarikan alternatif sumber air hanya akan optimal jika—dan hanya jika—penggunaan air tanah menjadi satu-satunya penyebab land subsidence. Terlihat sekali betapa gagapnya walikota dalam memetakan masalah.

Teruslah Bersolek!

Sejauh pengamatan saya, pembangunan di Kota Pekalongan banyak yang inkonsisten. Saya pikir alun-alun yang begitu adanya sudah lebih dari cukup untuk warga Kota Pekalongan. Tapi ternyata, bagi Pemkot Pekalongan belum. Alun-alun pun dibangun lagi, ditambah ini-itu, direnovasi sana-sini. Katanya agar alun-alun lebih cantik dan jadi daya tarik wisatawan.

BACA JUGA: Perlunya Masjid Ikonik untuk Pekalongan yang Lebih Religius

Oh betapa Aaf sepertinya senang sekali mendandani Kota Pekalongan. Belum selesai urusan alun-alun yang pembangunannya tidak konsisten, simpang lima dibangun semacam miniatur kapal. Kawasan Jetayu dipercantik. Seingat saya ada air mancurnya, nggak tahu sekarang.

Taman Jlamprang yang kumuh diperindah. Meski Jalan Jlamprang tetap banjir. Saya yakin, ke depannya Kota Pekalongan akan tambah bersolek di tangan Aaf. Ditambah lagi Aaf juga mau bikin masjid ikonik.

Memperindah kota memang bisa membuat Kota Pekalongan jadi makin eye catching. Dan mungkin bisa mengantarkan Kota Pekalongan jadi salah satu kota terindah di Indonesia.

Tapi jika masalah-masalahnya belum selesai, buat apa memperindah kota? Kalau belum tuntas masalah limbah batik dan kesejahteraan pengrajin batik masih sesuatu yang utopis, ngapain bangga dengan labelisasi “Kota Batik”?

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik dari Muhammad Arsyad lainnya.

Tags: Afzan Arslan DjunaidBatik TVBerita PekalonganKota PekalonganNyas-NyisOpiniPekalongan BeritaPekalongan InfoSalahudinSatireWakil Walikota PekalonganWalikota Pekalongan
Dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

REDAKTUR
Tukang nulis dan penggemar Super Sentai. Santri Youtube. Bermukim di Kota Pekalongan bagian utara.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
188
Perkembangan Kasus Mario Dandy

Efek Domino Aduan Inisial APA, Cinta itu Buta Tapi Jangan Buta-Buta Amat

Februari 27, 2023
180
Ratu Tisha PSSI dan Masalah Sepakbola Indonesia

Ratu Tisha Tak Masalah Jadi Waketum Dua, tapi Masalah Bagi Sepak bola Indonesia

Februari 24, 2023
150
Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu

Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu!

Februari 23, 2023
166
Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Februari 18, 2023
225
Childfree Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Adalah Menggugat Prinsip Orang Lain

Childfree Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Adalah Menggugat Prinsip Orang Lain

Februari 14, 2023
179
Load More
Next Post
Gejala Sindrom Tourette

Penyakit Sindrom Tourette: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Prestasi Jimin BTS

Jimin BTS: Yang Mesti Kamu Ketahui dari Sosok Sang Raja Dansa

Tips side hustle

Butuh Pemasukan Tambahan? Ide Side Hustle Ini Bisa Siapapun Lakukan

komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

Cerpen: Burung Kakaut

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

AESPA Comeback Bulan Mei: Sang Leader K-Pop Gen 4 Telah Kembali

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Ikan Kembung: Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat

LAGI RAME HARI INI

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
188
Review Film Unlocked (2023) Netflix Korea

Review Film Unlocked (2023): Bikin Parno!

Februari 26, 2023
268
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.2k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
2.7k
Senopati dan ratu kidul

Kisah Misteri Bahurekso, Rantamsari Dan Serabi Kalibeluk Batang

Maret 14, 2018
10k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
18.1k
Kelemahan Sistem Tilang Elektronik ETLE

Berkat Pengalaman Kena Tilang Elektronik, Saya Jadi Tahu Kelemahannya

Maret 4, 2022
2.1k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
2.3k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
566
Sinopsis Dorama Silent (2020)

Dorama Silent (2022): Drama Bagus dengan Premis Menarik, Tapi Nanggung

November 17, 2022
2.4k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In