• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Etika Media Sosial

Demi Konten, Etika Media Sosial Pun Seakan Tidak Berarti

Fitri Ayu Rasmini by Fitri Ayu Rasmini
Desember 7, 2022
in DRAFT
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Etika penting sekali kita terapkan dalam ranah dunia digital seperti saat ini, terutama untuk generasi milenial dan Z yang dianggap sebagai pemuda yang seharusnya bisa bijak dalam menggunakan teknologi digital.

Saat ini kemajuan teknologi dan informasi agaknya tak terbendung. Adanya internet memungkinkan setiap orang mudah untuk mengakses informasi dan bertransaksi dengan dunia luar. Bahkan internet dapat menciptakan suatu jaringan komunikasi antar belahan dunia sekalipun.

Dengan begitu perlu sekali kita menaati aturan yang ada di UU ITE, yang mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik agak tidak keblandrang ke ranah yang tidak diinginkan, masalah hukum dan etika misalnya. Hal-hal sederhana yang diatur dan dilarang dalam UU ITE yaitu menyebarkan video asusila, mencemarkan nama baik dan lain sebagainya. Singkatnya, dalam UU ITE kita diharuskan untuk bisa bijak dalam menggunakan digital alias nggak sembrono.

Dan seiring dengan perkembangan teknologi dan internet, memberikan  dampak yang luar biasa bagi semua orang. Khususnya dalam dunia media sosial, yang mana hal ini menjadi sebuah kebutuhan harian mereka. Berdasarkan laporan Digital bulan Oktober 2022 :  We Are Social dan Hootsuite memberikan laporan, bahwa  TikTok merupakan media sosial yang paling populer setelah Youtube dan Instagram dengan penggunanya sebanyak 1 miliar pengguna aktif. Hal tersebut disebabkan karena adanya jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275.361.267 jiwa (Data Reportal tahun 2022 : Dukcapil Kemendagri).

Melihat dari data-data di atas, wajar rasanya jika para content creator bisa mendapatkan viewer yang begitu banyak dari masing-masing akun yang dimiliki. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya content creator Indonesia yang sudah mendapatkan penghasilan miliaran rupiah hanya dengan waktu satu bulan.

Dengan menggiurkannya menjadi content creator dalam hal iniTikTok danYoutube, maka seseorang yang gila cuan dalam membuat suatu konten hanya asal ditayangkan bahkan rela melakukan apa saja yang diminta. Jelas para creator penggila cuan ini tanpa sedikitpun mereka memikirkan tanggung jawabnya dan memperhatikan isi konten secara moral. Mirisnya, sebagian besar content creator tersebut berasal dari generasi milenial. Lebih ironisnya lagi content yang disajikan tidak bermanfaat sedikitpun. Didasari dengan adanya content yang serba asal ditayangkan tersebut, istilah “demi konten” pun lahir.

BACA JUGA: Tren Fenomena Quiet Quitting di Dunia Kerja

Tren TikTok yang semakin populer membuat banyak orang berlomba membuat content video. Mulai dari video edukasi, kreatif, lelucon, hingga video yang tidak bermanfaat sama sekali. Munculnya media sosial TikTok menjadikan generasi milenial lebih suka dalam membuat video yang tidak berbobot atau tidak bermanfaat.

Beberapa content video yang ada ada di TikTok sering sekali dijumpai video-video yang saling sindir, video yang mengandung SARA, hoax, bahkan video yang rananya memfitnah orang lain. Sungguh miris sekali melihat hal tersebut, content yang dibuat hanya untuk meningkatkan viewer semata tanpa memperhatikan isi konten secara bijak. Maka seorang content creator yang seharusnya bisa memberikan pengaruh baik untuk netizen kini malah memberikan pengaruh buruk dan bahkan sampai menyebabkan pertikaian antara korban yang menjadi sasaran dalam konten tersebut.

BACA JUGA: Pentingnya Lingkungan Sehat Untuk Generasi Golden Age Anak

Dalam membuat konten TikTok, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diketahui oleh para creator sebelum membuat sebuah konten. Seorang content creator diwajibkan memiliki etika dalam menggunakan media sosial, etika dasar yang perlu dilakukan dalam membuat suatu konten yaitu isi konten tidak bertentangan dengan SARA (suku, ras, dan agama). Tak hanya SARA, tetapi kebenaran akan video tersebut juga harus diperhatikan sebelum disebarkan ke banyak orang.

Seorang content creator juga jangan mengabaikan kenyamanan lingkungan saat membuat konten video di TikTok, karena jika para creator ini mengabaikan hal itu dapat menimbulkan kesalahpahaman atau bisa saja menimbulkan perdebatan. Merekam orang lain secara diam-diam kemudian mengunggahnya tanpa izin juga bisa menyebabkan pelanggaran hukum UU ITE.

Maka sebagai seorang creator video di TikTok, harus memiliki etika bermedia sosial yang baik. Nah, supaya kamu bisa menjadi seorang content creator yang berkelas dan tenang dalam membuat suatu konten, perlu sekali mulai sekarang memahami etika dalam bermedia sosial.

BACA JUGA: Phubbing, Hasil dari Romantisme Gadget dan Generasi Z

Membuat konten dengan memperhatikan kebenarannya, memperhatikan isi moralnya dan lain sebagainya. Meskipun memiliki penghasilan banyak tetapi jika kita tidak taat akan aturan kode etik, maka hal itu akan membuat hidup tidak tenang.

Oleh karena itu jadilah seorang creator yang bijak dalam menggunakan media sosial dan membuat sebuah konten. Hal itu bisa dilakukan dengan menjadikan UU ITE sebagai pedoman kita dalam bertingkah laku di media sosial. Tak hanya itu dengan mencari relasi mengenai etika dalam media sosial juga dapat menambah pengetahuan kita mengenai etika media sosial, yang mana jika kita melaksanakan hal itu dapat menjauhkan kita dari hukuman pidana dan membuat hidup kita lebih tenang.

BACA Tulisan-tulisan menarik dari Fitri Ayu Rasmini lainnya.

Tags: EsaiGen ZInstagramMedia SosialmilenialOpiniTikTokUU ITEYoutube

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Caranya? Klik disini


Fitri Ayu Rasmini

Fitri Ayu Rasmini

Fitri Ayu Rasmini Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Budaya Orang Batang

Berkat Budaya Wong Batang Ini, Uang Receh Masih Dibutuhkan

Januari 26, 2023
145
Tipe dan Macam love language

5 Macam Love Language Menurut Dr. Grey Chapman, Yuk Kenali!

Januari 26, 2023
147
Lisa Blackpink dan kabar pindah agensi lain

Seandainya Saya Jadi Lisa Blackpink dan Dapat Tawaran Pindah Agensi

Januari 25, 2023
156
Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Januari 25, 2023
172
Berita Viral Bayi Diberi Kopi Susu

Perihal Bayi Diberi Minum Kopi, Ternyata Pengguna Medsos Juga Perlu SIM

Januari 24, 2023
153
Pernikahan Dini Pelajar Hamil Di Luar Nikah

Saran Kepada Bupati Daerah dan Gubernur untuk Mengatasi Banyaknya Pelajar yang Hamil di Luar Nikah

Januari 24, 2023
210
Load More

Komentarnya gan


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Gembira Loka Zoo, Taman Rekreasi Satwa Terbesar Di Jogja

Surat Cinta Untuk Starla The Series: Yakin Bikin Penasaran

Kripala Dekso Coffee and Resto, Spot Kuliner Ciamik di Jogja Bagian Barat

Menikmati Tanggal Tua Dengan Sate Kere Khas Solo

Solusi Jitu Ketika TPA Kota Pekalongan Over Kapasitas

Berkat Budaya Wong Batang Ini, Uang Receh Masih Dibutuhkan

5 Macam Love Language Menurut Dr. Grey Chapman, Yuk Kenali!

LAGI RAME HARI INI

Sinopsis Dorama Silent (2020)

Dorama Silent (2022): Drama Bagus dengan Premis Menarik, Tapi Nanggung

November 17, 2022
1.5k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5k
Shuntaro Chishiya dalam serial Alice in Borderland

Membedah Karakter Shuntaro Chishiya di Serial Alice in Borderland

Januari 11, 2023
450
Florawisata D’Castello Ciater, Wisata Hits Subang Bak di Negeri Dongeng

Florawisata D’Castello Ciater, Wisata Hits Subang Bak di Negeri Dongeng

Juni 11, 2022
2.6k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.1k
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
769
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
1.7k
Capret-Pekalongan

Capret Jajanan Khas Pekalongan

Januari 10, 2016
1.4k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
37.6k
Sejarah Asal-usul Desa Silurah Wonotunggal Batang

Sejarah Asal-usul Desa Silurah Wonotunggal Batang

Juli 10, 2020
3.4k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In