Kotomono.co – Bumi Manusia adalah film Indonesia yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dirilis pada tahun 2019. Ceritanya mengangkat latar belakang pada masa kolonial Belanda di Indonesia pada awal abad ke-20. Film ini sangat cocok ditonton pas Bulan Agustus. Sebelum nonton, ketahui dulu fakta menarik film Bumi Manusia berikut ini.
Singkatnya, film ini bercerita tentang perjalanan hidup Minke, seorang pemuda pribumi yang bersemangat untuk mengejar pendidikan tinggi dan mengungkapkan pandangannya melalui tulisan-tulisannya.
Minke menjalin hubungan dengan Annelies, seorang perempuan Belanda yang menjadi sahabat dan cintanya. Namun, dalam suasana yang penuh dengan ketidaksetaraan dan diskriminasi rasial, hubungan mereka dihadapkan pada banyak hambatan. Well, berikut ini adalah fakta menarik dari film ini.
Pro dan Kontra
Di balik antusiasme penonton yang telah lama menanti versi film Bumi Manusia (2019), ternyata masih muncul kontroversi.
Walaupun film ini diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer, sang sutradara tetap memiliki kebebasan untuk mengolah skenario. Namun, yang membagi pendapat netizen adalah kehadiran Iqbaal Ramadhan sebagai pemeran utama dalam film ini.
Bagi sebagian orang, kehadiran Iqbaal Ramadhan dianggap sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi milenial. Namun, bagi sebagian lainnya, ada keraguan apakah Iqbaal Ramadhan benar-benar cocok untuk memerankan karakter Minke.
Banyak yang berpendapat bahwa ada banyak aktor muda yang lebih cocok daripada Iqbaal Ramadhan. Selain itu, pilihan Hanung Bramantyo sebagai sutradara juga menuai keraguan dari penggemar versi novelnya.
Ini berkaitan dengan kegagalan Hanung dalam menggarap remake film Benyamin Biang Kerok (2018). Ada kekhawatiran bahwa Hanung mungkin tidak dapat menghadirkan esensi dan nilai-nilai penting yang terkandung dalam novel tersebut.
Bercerita Tentang Perjuangan Mendapatkan Keadilan
Film ini mengisahkan perjuangan seorang pribumi yang berjuang untuk mencapai keadilan dan kesetaraan bagi bangsanya di tengah penjajahan. Namun demikian, cerita ini tidak akan kehilangan daya tariknya karena juga diwarnai oleh kisah cinta antara dua remaja yang berbeda latar belakangnya.
Penonton akan dibawa masuk ke dalam perjuangan cinta seorang pria pribumi yang berjuang untuk memenangkan hati kekasihnya di tengah berbagai rintangan. Tak hanya itu, kita juga akan diberikan pelajaran tentang semangat nasionalisme terhadap tanah air kita sendiri.
Durasinya Tiga Jam
Umumnya, ketika sebuah novel diangkat menjadi film, banyak bagian yang harus dipangkas agar durasi filmnya tidak terlalu panjang.
Namun, berbeda halnya dengan film Bumi Manusia yang memiliki durasi mencapai 3 jam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya adegan penting dari novel yang direalisasikan dalam bentuk aksi langsung. Oleh karena itu, kesamaan antara cerita dalam novel dan film ini hampir dapat dikatakan sama.
Pengorbanan Hanung Bramantyo
Setelah melewati proses pemilihan yang berlarut-larut, Falcon Pictures akhirnya menetapkan Hanung Bramantyo sebagai sutradara pilihan mereka.
Dengan rasa antusias dan penghormatan yang mendalam, Hanung Bramantyo menerima tanggung jawab untuk mengarahkan Bumi Manusia (2019). Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat perjuangan besar yang harus dilaluinya. Seperti yang dikutip dari Kompas, Hanung bahkan menghabiskan waktu selama satu tahun penuh untuk sepenuhnya terfokus pada film ini.
Hanung Bramantyo tidak mengutamakan pertimbangan finansial, ia semata-mata ingin menciptakan sebuah karya yang menghormati Pramoedya Ananta Toer. Bahkan dengan tegas, Hanung mengungkapkan bahwa ia mengandalkan pendapatan dari istri yang sering mendapatkan endorsement. Meski demikian, Hanung Bramantyo tidak memaksa para kru dan pemeran film untuk mengikuti jalan hidupnya.
Tetapi, ada satu permintaan yang ia sampaikan, yaitu konsistensi selama proses syuting dimulai. Ia bahkan meminta semua orang untuk berkomitmen dan berfokus saat bekerja. Hanung berharap agar tidak ada hal-hal yang menimbulkan masalah selama proses pembuatan film ini. Maka, pengambilan gambar untuk Bumi Manusia (2019) menjadi tantangan terbesar dalam sepanjang kariernya.
Dipenuhi Orang Belanda
Guna memaksimalkan alur cerita film Bumi Manusia yang memfokuskan pada interaksi antara orang pribumi dan bangsa Eropa, Moms mungkin tidak akan kaget melihat kehadiran yang cukup banyak dari orang Belanda dalam film ini.
Faktanya, sekitar 60% dari para aktor yang memerankan peran dalam film ini berasal dari Belanda. Untuk mengumpulkan para pemeran tersebut, proses casting pun dilakukan secara langsung di Belanda.
Bakal Jadi Trilogi?
Saat Hanung Bramantyo menghadiri penayangan perdana film Bumi Manusia (2019) di XXI Epicentrum, Kuningan, sang sutradara mengungkap sedikit bocoran tentang berbagai kemungkinan yang terkait dengan karya garapannya tersebut. Dengan lugas, Hanung Bramantyo mengungkapkan bahwa ada potensi untuk mengembangkan film ini menjadi sebuah trilogi.
Jika dilihat dari perspektif novel, “Bumi Manusia” merupakan buku pertama dari rangkaian Tetralogi Buru. Pramoedya Ananta Toer melahirkan tiga karya lainnya, yakni “Anak Semua Bangsa” (1981), “Jejak Langkah” (1985), dan “Rumah Kaca” (1988). Tidak berhenti di situ, Hanung juga memaparkan rencana lebih lanjut terkait penggarapan film ini.
Untuk film kedua, ada kemungkinan cerita akan menyatukan unsur-unsur dari novel seri pertama dan kedua. Sementara itu, untuk film ketiga, Hanung merencanakan bahwa ceritanya akan sepenuhnya berdasarkan seri kedua, “Anak Semua Bangsa”. Meskipun demikian, kapan proyek-proyek ini akan dikerjakan dan dirilis, Hanung Bramantyo memilih untuk menyimpan informasi ini dari para awak media.
Namun, informasi ini telah memicu rasa penasaran di kalangan banyak penggemar, terutama mengingat kesuksesan film Bumi Manusia. Oleh karena itu, banyak para sineas yang berharap agar rencana-rencana yang diungkapkan oleh Hanung Bramantyo dapat benar-benar diwujudkan.
Itu dia fakta menarik film Bumi Manusia. Di bulan kemerdekaan ini, film Bumi Manusia adalah film yang pas untuk ditonton. Nah, buat kamu yang ingin menonton film ini ada di Netflix ya!
Komentarnya gan