• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
Falsafah Sendaren pada layangan dan pertanian

ilustrasi via yt/duo fafa

Falsafah Sendaren: Bunyi Keramahan dan Ikhtiarnya

Supriyadi by Supriyadi
Februari 4, 2023
in LOCAL WISDOM
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Dalam permainan layangan, sendaren kiranya menjadi unsur yang tidak tertinggalkan. Wujudnya hanyalah seutas tali yang dikaitkan pada bagian bawah layangan. Ia akan menghasilkan sebuah bunyi kala tertempa angin. Bunyi itu menambah keasikan tersendiri. Terlebih, kala layangan dimainkan secara jamak. Bunyi sendaren pada layangan akan sahut-menyahut membentuk sebuah ruang bunyi yang enak untuk disimak.

Sendaren juga digunakan dalam ranah pertanian. Ia dibentangkan di atas tanaman secara tidak beraturan. Kala sendaren itu tertepa angin, ia akan melahirkan bunyi yang saling bersahutan. Kumandang bunyi itulah yang digunakan para petani untuk mengusir burung-burung yang mencoba melahap padi.

Rasanya, sendaren tidak cukup jika hanya dibaca pada sisi fungsinya. Ia terasa lebih menarik jika dibaca pada sisi lainnya. Sendaren hanyalah instrument untuk melahirkan bunyi. Barangkali, pembacaan yang lebih menarik terletak pada sisi bunyinya. Terlebih, jika bunyi itu ditautkan pada fenomena yang dihadapi para petani kiwari.

Bunyi Keramahan

Bunyi sendaren ialah bunyi pengusir hama burung. Ia mengusirnya tanpa mengguratkan luka terhadap burung-burung itu. Ia mengumandangkan sebuah keramahan dalam menyingkirkan hama. Di sisi lain, sendaren adalah sebuah keironian dengan keadaan kiwari. Seringkali para petani mengusir hama dengan cara menyakitinya. Burung-burung itu diusir dengan bahan-bahan kimia atau bahkan dengan cara ditembaki.

BACA JUGA: Makna dan Tuntunan Perilaku Hidup di Balik Pintu Gebyok

Rasanya, kisah-kisah lampau dari para leluhur layak untuk ditengok kembali. Para leluhur mewariskan sebuah pola kehidupan yang selaras dengan makhluk lain dan juga lingkungan. Manusia ialah ejawantah dari alam. Menjaga keselarasan terhadap alam mengartikan ihwal menjaga keselarasan diri sendiri. Ketentraman dan keteduhan hidup niscaya didapatkan kala penghormatan terhadap alam itu ditunaikan.

Saya rasa, sendaren ialah wujud pola kehidupan itu. Ia menjadi sebuah warisan yang belum lekang. Tanpa menggunakan bahan-bahan kimia ataupun senjata, nyatanya kumandang bunyinya mampu mengusir hama. Ia setara dengan bahan kimia dan senjata. Perbedaannya, bunyi sendaren menyuarakan keramahan, sedangkan bahan kimia dan senjata jauh dari keramahan itu.

Bunyi sendaren laksa dentuman gong. Ia seolah menggelegar jika didengarkan dengan rinci. Bedanya, bunyi sendaren terasa lebih panjang gaungnya. Itupun bergantung pada angin yang menerpanya. Jika diukur, bunyi sendaren berada pada wilayah frekuensi bunyi yang rendah. Bunyi yang berada pada wilayah ini akan menyakiti hama, sehingga hama akan menjauhi kumandang bunyi itu (Irwan, 2013).

BACA JUGA: Perempuan dan Keseimbangan dalam Gamelan

Saya memandang bahwa bunyi sendaren melampaui kodratnya sebagai bunyi. Ia menyimpan sebuah keramahan yang dibutuhkan kiwari. Seolah-olah bunyi sendaren menjelma menjadi rangkulan dan tundukan kepala terhadap hewan dan lingkungan. Frekuensi rendah yang dimilikinya seolah menyatakan kerendahan nuraninya.

Sebuah Ikhtiar

Rusaknya tanah pertanian kiranya bukanlah warta baru. Hingga kini, kerusakan-kerusakan itu masih sering diwartakan. Salah satu faktor utama penyebabnya ialah penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Bahan kimia itu mengikis lapisan humus yang ada di tanah, sehingga membuat tanah itu tak lagi subur.

Penggunaan bahan kimia dalam pertanian memang mengefektifkan pekerjaan, asalkan sesuai dengan takaran. Ia mampu menampik hama lebih cepat, melipatkan hasil panen, serta mengurangi beban pekerjaan. Penggunaan yang berlebihan itu barangkali ditujukan untuk mencapai hal-hal itu. Sayangnya, tujuan itu justru merugikan tuannya.

BACA JUGA: Angka dan Manusia Jawa, Laku Kehidupan, Kearifan, dan Semesta

Saya memandang bahwa kerusakan tanah yang terjadi ialah hukum alam. Akibat lahir karena sebuah sebab. Tanah yang rusak itu ada karena keserakahan yang telah diguratkan sebelumnya. Asa akan panen yang melimpah justru menjadi kisah pilu yang disemati sebagai musibah akibat ambisi yang diilhami.

Penggunaan bahan kimia yang berlebihan bukan saja merusak tanah, namun juga mencemari air dan membasmi ikan-ikan yang hidup. Tindakan itu jauh dari keselarasan. Namun, alam menuangkan keadilannya. Sebagai manusia, sudah selayaknya untuk mencerap hikmah dari kejadian itu.

Kotoran sapi, kambing, sayuran busuk, ataupun bahan organik lainnya terasa bukan hanya mitos belaka. Ia menjadi penting kiwari. Bukan saja untuk memulihkan tanah, namun juga mengejawantahkan sikap keselarasan. Saya rasa, sendaren layak untuk dikisahkan dalam hal ini. Sendaren ialah ejawantah dari keselarasan itu. Bukan hanya kini, namun sejak lampau.

BACA JUGA: Sapu Lidi – Dari Falsafah, Penolak Bala, Penolak Hujan, Hingga Cerita Rakyatnya

Jika ditautkan dengan kerusakan tanah yang terjadi, sendaren seolah menyuarakan ihwal resolusi. Bunyi sendaren menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan bahan kimia dalam mengusir hama. Hal itu tentu saja akan meminimalisir penggunaan pupuk kimia. Sekaligus, menjauhkan dari kisah kerusakan tanah, pencemaran air, dan pembasmian ikan.

Menggunakan sendaren kiranya menjadi sebuah ikhtiar. Ikhtiar untuk memperbaiki sikap bagi yang telah mendera kerusakan tanah, tindakan preventif bagi yang belum mengalami kerusakan tanah, serta mendekatkan pada keselarasan alam bagi semuanya. Dengan begitu, kisah pilu tentang kerusakan tanah akan tertampik dengan sendirinya. Amin!

Baca Tulisan-tulisan Menarik dari Supriyadi Lainnya

Artikel Terkait

Mengenal Candi dan Situs Kuno di Daerah Jawa Barat

Angka dan Manusia Jawa: Laku Kehidupan, Kearifan, dan Semesta

Mengenal Tradisi Undukan Doro Dari Dua Sisi Yang Berbeda

Tags: Budaya JawaKearifan LokalLocal Wisdompetani kiwariSendaren
Dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:
Supriyadi

Supriyadi

Manusia tradisional!

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Candi Cangkuang

Mengenal Candi dan Situs Kuno di Daerah Jawa Barat

Januari 25, 2023
219
Angka dan Manusia Jawa

Angka dan Manusia Jawa: Laku Kehidupan, Kearifan, dan Semesta

November 3, 2022
219
Mengenal Tradisi Undukan Doro Dari Dua Sisi Yang Berbeda

Mengenal Tradisi Undukan Doro Dari Dua Sisi Yang Berbeda

November 1, 2022
351
Tradisi Marhabanan 12 hari Maulid Nabi

Soal Tradisi Marhabanan 12 Hari, Ikhtiar Kecintaan Kepada Sang Nabi

Oktober 7, 2022
259
Olahraga Tradisional Gulat Okol

Mari Mengenal Gulat Okol, Olahraga Tradisional ala Sumo versi Indonesia

Oktober 7, 2022
176
Adat Manten Pegon Asal Surabaya

Kenalan Dengan Adat Pernikahan Manten Pegon Asal Surabaya

September 23, 2022
510
Load More
Next Post
Cerita Pendek Horor - Rahasaia Sang Petaka

Rahasia Sang Petaka

Tips Turunkan Berat Badan dan Teknik Diet Langsingkan Perut Buncit

8 Rahasia Turunkan Berat Badan dan Perut Rata Perempuan Jepang, Bisa Ditiru!

Karakter Hospital Playlist yang Selalu Ada dalam Circle Pertemanan

6 Karakter Hospital Playlist yang Selalu Ada dalam Circle Pertemanan Kita

komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

Cerpen: Burung Kakaut

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

AESPA Comeback Bulan Mei: Sang Leader K-Pop Gen 4 Telah Kembali

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Ikan Kembung: Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat

LAGI RAME HARI INI

Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.2k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5.6k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.8k
Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
164
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
15.7k
Hotel Staycation Jogja - Agarra Villa

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

Maret 17, 2023
162
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
556
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
2.7k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
2.3k
Wisata Hits Pekalongan - Wow Pacalan

Yang Baru di Pekalongan Nih, Obyek Wisata Wow Pacalan Paninggaran

Desember 27, 2022
1.3k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In