“…Kekayaan dan popularitas itu seperti minum dari air lautan yang asin. Makin kau minum, makin haus yang kamu dapatkan…” – Shaykh Ahmad Musa Jibril
KOTOMONO.CO – Mungkin kata bijak itulah yang dapat menggambarkan mengenai keserakahan manusia akan harta dunia, alih-alih merasa cukup justru merasa semakin kekurangan. Bahkan untuk mencapai kekurangan akan harta tersebut, kadang manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.
Potret keserakahan manusia ini mungkin sedikitnya dapat digambarkan dalam film berjudul; “Gold (2022)” yang dirilis belum lama ini. Dengan genre drama action, film produksi perusahaan film Australia selatan ini mampu menarasikan bagaimana keserahakan manusia itu benar-benar membawa bencana.
Ber-setting di tengah gurun Australia, Film berdurasi 1 jam 37 menit ini berkisah mengenai seorang pemuda bernama Virgil secara diam-diam telah menyusup kedalam kereta barang. Tanpa persediaan yang memadai Virgil hanya berjalan seorang diri dan secara sengaja mampir ke daerah terpencil yang dihuni oleh tiga orang penduduk, salah satunya adalah Keith. Seorang yang sempat dihubungi oleh Virgil karena ia ingin menggunakan jasa transportasinya.
Usut punya usut, rupanya Virgil ingin pergi ke salah satu daerah di pedalaman Australia untuk melamar kerja sebagai penambang bebas. Hal demikian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup Vigril yang semakin hari semakin memburuk.
Adapun alasan Virgil memakai transportasi Keith dikarenakan biayanya yang murah, meski ada beberapa syarat dan kendala yang bakalan dialaminya nanti, seperti mobil yang kudu sering berhenti tiap 2 jam sekali untuk mendinginkan mesin.
Di dalam perjalanan itu mereka sempat bercerita satu sama lain dan saling bergantian dalam mengendarai mobil. Hingga pada saat perjalanan mobilnya pun mogok, Keith langsung bergegas untuk memperbaikinya. Di tengah-tengah Keith yang sedang memperbaiki mobil, Virgil secara tidak sengaja melihat sebuah bongkahan batu besar dan terlihat berbeda daripada yang lainnya. Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata bongkahan itu bukanlah bongkahan batu biasa, melainkan bongkahan emas besar yang terkubur.
BACA JUGA: Kiat Menjadi Humanis Berdasarkan Drakor Hospital Playlist
Sudah sangat jelas penemuan emas ini telah membuat Virgil dan Keith senang bukan kepalang. Mereka nampak sangat bersemangat untuk membawa emas tersebut dengan bantuan mobilnya Keith. Mereka berdua pun kemudian berusaha menarik emas itu dengan bantuan mobil Keith. Namun apa daya berbagai cara dilakukan tetapi tetap saja emas tersebut tidak bergerak.
Alhasil mereka pun kemudian bermalam di sekitar emas itu sambil memikirkan cara membawanya. Sambil bermalam, Virgil sudah membayangkan bagaimana dia nantinya bisa kaya jika emas itu berhasil dibawa olehnya. Keith pun punya rencana pergi ke kota untuk mengambil eskavator sedangkan Virgil tetap berada disini demi menjaga emas tersebut dari jangkauan orang lain.
Tanpa pikir panjang Virgil menyetujuinya dan Keith pun memberikan perbekalan untuk Virgil termasuk radio komunikasi. Sebab perjalanan Keith ke kota untuk mengambil ekavator membutuhkan waktu kurang lebih lima hari.
Di dalam menjaga emas seorang diri, Vigril mulai diganggu oleh kondisi alam yang menguji daya tahan tubuhnya. Apalagi dengan makin berkurangnya perbekalan yang ada Virgil terus berusaha mempertahankan asupan makanan bagi dirinya.
Virgil mulai tergiur dengan emas tersebut dan mulai memotong emas itu sebesar bola kaki. Semakin hari kondisi Virgil semakin memprihatinkan, hingga suatu hari saat dirinya sudah mengalami halusinasi dan kulitnya mulai berubah karena terbakar matahari.
Virgil didatangi oleh seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya menawarkan Virgil untuk memberitahukan sumber mata air yang dapat Virgil gunakan. Tetapi sayang, kebaikan wanita itu malah ditolak oleh Virgil. Alhasil wanita ini pun mencurigai Virgil tentang apa yang dia lakukan di tempat ini. Alih-alih memberitahukan kegiatannya Vigril malah membunuh wanita tersebut karena takut emasnya ketahuan.
Pada saat bersamaan Keith pun menelpon dan memberitahu Virgil bahwa dia kemungkinan akan datang terlambat dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkannya datang tepat waktu. Tak lama terlihat sebuah mobil asing yang melintas di dekatnya, dalam kondisi itu Virgil mulai ragu, apakah dia lari untuk meminta pertolongan atau tetap berdiam diri demi sebongkah emas?
BACA JUGA: Kisah Tragis di Balik Kebengisan Tokoh Joker
Hingga pada akhirnya Virgil memilih untuk mempertahankan sebongkah emas. Semakin hari kondisi Virgil semakin tidak berdaya, lemah, sekarat dan tak mampu lagi berdiri. Tak lama Keith menelpon dan mengatakan bahwa dia sudah dekat dengan lokasi dan meminta Vigril untuk bertahan.
Namun naas bagi Virgil, saat dirinya hampir tewas ia didatangi oleh segerombolan srigala yang siap menyerangnya. Dan yang lebih menyedihkan ternyata Keith sudah tiba sedari tadi. Tetapi dia dengan sengaja membiarkan Virgil dimakan srigala dan tak mau menolongnya. Alhasil Virgil pun hanya bisa pasrah dirinya dimakan srigala tersebut.
Adapun tujuan Keith membiarkan Vigril tewas adalah tak lain demi mengusai sebongkah emas itu seorang diri. Tetapi setelah Keith sampai di bongkahan emas itu, ia pun kemudian dipanah oleh saudara wanita yang sebelumnya dibunuh oleh Virgil. Alhasil Keith pun ikut tewas di samping mayat Virgil.
Sungguh sebuah film yang cukup menarik yang menggambarkan potret bagaimana manusia begitu serakahnya dengan tidak peduli lagi akan nilai-nilai kemanusiaan demi sebongkah emas. Jauh-jauh hari sebelum film ini dibuat, kenyataan akan sifat asli manusia yang serakah dan mudah terbedayakan oleh dunia serta kekayaan telah digambarkan oleh kisah Nabi Isa.
BACA JUGA: Review Film Losmen Bu Broto
Sebagaimana dikisahkan, saat itu ada seorang pemuda menghampiri Nabi Isa dan berkata; aku ingin bersamamu, jadikanlah aku temanmu. Nabi Isa pun mengiyakan. Mereka kemudian jalan bersama sampai suatu saat beristirahat untuk mengisi perut mereka. Sambil duduk, Nabi Isa mengeluarkan tiga potong roti. Satu roti dimakan oleh Nabi Isa, dan satu potong roti dimakan oleh pemuda itu, hingga tersisa satu potong roti.
Sesudah makan, Nabi Isa bangkit untuk meminum di tepian sungai. Namun ketika beliau kembali, sisa potongan roti sudah tidak ada. Nabi Isa berkata kepada pemuda itu, siapa yang mengambil potongan roti yang terakhir itu? Pemuda itu menjawab tidak tahu. Dua kali Nabi Isa bertanya, namun tetap saja pemuda itu menjawab tidak tahu. Untuk menguji kejujuran pemuda itu, Nabi Isa dengan izin Allah mengeluarkan mukzijat mengubah seggenggam pasir menjadi emas.
Kemudian emas itu dibagi-bagi, satu untuk Nabi Isa, satu untuk pemuda itu, dan satu lagi untuk pencuri yang mencuri roti terakhir tadi. Sontak saja sang pemuda itu langsung mengaku akulah yang mengambil roti itu. Nabi Isa pun memberikan sisa emas kepada pemuda itu dan meninggalkannya.
BACA JUGA: The Adam Project (2022), Perjalanan Waktu dan Berdamai dengan Masa Lalu
Namun, di tengah jalan pemuda itu dirampok oleh dua orang perampok (sebut saja perampok A dan B). Dengan nada memohon jangan di bunuh sambil menawarkan imbalan emas yang akan dibagi tiga perampok itu menyetujuinya, tetapi ketika perampok B sedang pergi mencari makan pemuda itu bersama perampok A memiliki niat membunuh perampok B dengan tujuan agar pembagian emasnya bisa lebih banyak. Rupanya si perampok B juga memiliki niat yang sama untuk membunuh mereka berdua dengan cara meracuninya.
Sampai akhirnya antara pemuda dan perampok A kemudian dengan cepat membunuh perampok B. Setelah membunuh perampok B, mereka berdua kemudian makan dari makanan yang telah diracuni oleh perampok B. Alhasil mereka bertiga tewas dengan cara mengenaskan, persis dengan Virgil yang tewas mengenaskan dimakan srigala. Dari kisah ini Nabi Isa pun mengingatkan inilah dunia, berhati-hatilah terhadapnya.
Dari film Gold dan kisah Nabi Isa itu kita dapat mengambil pelajaran yang berharga bagi kehidupan kita. Bahwa keserakahan merupakan kotoran hati manusia yang timbul karena adanya keinginan untuk memiliki sesuatu secara berlebihan. Keserakahan model ini akan mengakibatkan penderitaan bagi diri sendiri (sebagaimana Virgil yang lebih memilih bertahan meski sudah sekarat di tengah gurun pasir yang tandus demi sebuah emas, dibandingkan dengan meminta pertolongan pada orang lain).
BACA JUGA: Kigeki, Lagu Santuy Penutup Anime Spy x Family yang Penuh Makna Tentang Keluarga
Pun mengakibatkan penderitaan bagi orang lain (seperti Virgil yang sangat curiga kepada seorang wanita yang sebenarnya niatnya baik untuk menolong, tetapi karena emasnya takut ketahuan dan diambil, Virgil justru lebih memilih untuk membunuhnya).
Orang yang sudah dikuasai oleh keserakahan akan melakukan berbagai cara untuk memenuhinya, seperti Virgil yang rela bertahan hidup dengan kondisi tubuh lemah dan sekarat demi mempertahankan sebongkah emas dan seperti Keith yang membiarkan seseorang mati demi ambisinya menguasai emas. Keduanya benar-benar mengalami kerugian yang tidak sebanding nilainya.
Maka tak heran jika tokoh spiritual seperti Mahatma Gandhi pernah berkata bahwa; “bumi cukup untuk melayani keperluan manusia, tetapi tidak cukup untuk melayani keserakahan manusia”.
Komentarnya gan