KOTOMONO.CO – Wisata ke Pekalongan sambil berpetualang itu memang asyik. Tapi, belum lengkap kalau kamu belum singgah di sini, di Telaga Sigebyar Mangunan. Kok bisa?
Wah, banyak alasan kenapa kamu harus mampir di sini. Pertama, telaga ini termasuk telaga purba. Jadi, usia telaga ini sudah sangat tua. Sayang, sampai saat ini belum ada yang sempet ngitung berapa usianya. Mungkin kamu mau ngitungin usianya? Ha ha ha!
Kedua, telaga purba ini terletak di antara gugusan gunung purba Petungkriyono. Tepatnya, di kaki gunung Kendheng, salah satu gunung yang ada di Petungkriyono. Gunung ini juga menjadi kawasan perbatasan antara Kabupaten Pekalongan dengan Kabupaten Banjarnegara.
Yang ketiga, kamu bisa bayangin, telaga ini letaknya di ketinggian 1.500-2.000 mdpl. So pasti, airnya segar dan dingin. Cocok buat kamu yang memang suka mainan di air. Mau renang juga boleh, asal pastikan semuanya aman. Kamu juga bisa mendayung kayak.
Keempat, telaga purba ini dikelilingi hutan purba. Di hutan purba ini, masih banyak jenis tumbuhan langka yang belum diketahui jenis dan namanya. So, kalau kamu sempat nemu pohon yang unik dan belum ada namanya, kamu bisa aja kasih dia nama. Seperti Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Jawa era kolonial, yang menemukan bunga bangkai saat jelajah hutan Bengkulu. Lalu, dia namai bunga itu Raflesia Arnoldi. Keren kan?!
Kelima, selain banyak ditumbuhi tanaman langka, kawasan ini masih banyak ditemui satwa langka juga. Terutama Owa Jawa dan Elang Jawa. Tapi, nggak boleh diburu loh. Jadi, sembari menikmati pemandangan alamnya yang berhutan, kamu bisa menikmati suara kicau burung. Apalagi pas ada Elang Jawa yang melintas di langit. Wah, bener-bener mengasyikkan!
Keenam, karena letaknya di antara gugusan gunung dan berhutan, pastilah udaranya sejuk menyegarkan. Apalagi saat kabut turun. Wah, cocok sekali buat melepas penat karena kesibukan yang seabrek. Bisa juga tuh, jadi tempat terapi diri, melepas stress.
Ketujuh, mata kita benar-benar dimanjakan oleh hamparan alam yang menghijau. Menurut penelitian, yang dipublikasikan di prosidingnya The National Academy of Science tahun 2015 silam, pemandangan alam yang menghijau itu bagus untuk mengurangi risiko depresi. Apalagi buat para pekerja kantoran. Selain itu, hamparan hijau alam itu juga bisa menurunkan potensi pikiran-pikiran yang negatif. International Journal of Environmental Research and Public Health (2014) juga pernah merilis, kalau ternyata warna hijau—lebih-lebih warna hijau yang alami—bisa menekan stress.

Kedelapan, selain pemandangan hijau, suara gemericik air dan hembusan angin yang lembut dan sejuk, membuat tempat ini sangat tepat untuk menemukan ketenangan dan kedamaian. Seperti diungkap Orfeu Buxton, peneliti dari Live Science, suara gemericik air bisa memengaruhi pikiran seseorang agar tetap tenang, nyaman, dan tidak khawatir dengan keadaan. Selain itu, suhu udara di sekitar juga akan terasa mendukung suasana damai tersebut. Jadi, cocok kan buat terapi?
Kesembilan, sampai saat ini belum ditemukan laporan penelitian tentang proses alam yang membentuk telaga ini. Padahal, telaga ini tergolong telaga purba. Nah, kamu yang suka bikin riset boleh tuh bikin riset di sini. Siapa tahu, gara-gara riset, kamu bisa ngisi acara seminar di mana-mana. Lumayan kan bisa tenar?
Kesepuluh, akses menuju lokasi tergolong mudah. Jalan menuju lokasi sudah beraspal. Kendaraan roda empat atau roda dua bisa melintas. Cuma ya, lumayan menantang. Karena jalanan di kawasan Petungkriyono cenderung menanjak dan berkelok. Tapi tetep asyiklah! Sisi kanan-kirinya hutan. Jadi adem. Yang penting, tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas dan jaga jarak.
Kesebelas, ada banyak cerita di sini. Terutama tentang asal-usul kawasan ini. Konon, kisah tentang telaga ini ada hubungannya dengan asal-usul alias legenda Rawapening. Gimana ceritanya ya? Padahal, antara Telaga Sigebyar Mangunan dan Rawapening terpisah ratusan kilometer jauhnya. Bikin penasaran kan? Makanya, kamu bisa ngulik tuh cerita-cerita di balik telaga purba ini.
BACA JUGA: 7 Tempat Wisata Keren dan Hits di Pekalongan
Keduabelas, bagi kamu yang suka nulis, telaga ini pas banget buat cari inspirasi! Selain tempatnya asyik, hawanya yang sejuk, jauh dari hiruk-pikuk kota, tempat ini juga banyak menyimpan cerita. Cocok buat kamu untuk menyepi dan menulis! Mencari inspirasi buat tulisanmu.
Ketigabelas, kamu yang suka berburu agenda budaya, di sini juga ada. Tiap tahun, di telaga ini ada tradisi Nyadran. Tradisi ini juga ada loh hubungannya dengan legenda tempat ini. Terutama berkaitan dengan kisah Baruklinting. Biasanya, Nyadran diselenggarakan bertepatan pada hari Kamis Wage, bulan Suro. Nah, dilingkari ya kalendernya!
Dan terakhir, berwisata di sini murah meriah! Kamu nggak perlu merogoh isi kantong sampai dalam-dalam. Cukup sediakan saja selembar uang pecahan 10.000 rupiah buat beli tiket masuk plus parkir. Kalau mau naik perahu ya sediain uang pecahan 5.000 rupiah selembar. Nah, dengan numpang perahu itu kamu bisa mengelilingi sisi telaga. Murah kan?!
Nah, itu dia 14 alasan kenapa kamu kudu mampir ke Telaga Sigebyar Mangunan. Kalau kamu masih bingung menemukan jalan menuju telaga purba itu, gampang kok caranya. Tinggal cari di google map. Sudah ada tuh!

Kalau masih bingung juga, cari aja lokasi Kantor Kecamatan Petungkriyono. Dari situ, ada pertigaan. Nah, ketika kamu menjumpai pertigaan Kecamatan, kamu tinggal ikuti jalan yang mengarah ke Dieng atau Puncak Tugu atau Rogojembagan. Pasti kamu sampai.
BACA JUGA: Informasi Lengkap Wisata Telaga Mangunan Petungkriyono
Ups lupa! Jangan lupa selalu ramah dengan warga. Itu penting. Karena warga Petungkriyono itu ramah dan baik hati. Suka menolong pula. Jadi, tak ada salahnya kan kalau kamu ramah sama warga. Lagian mereka kan tuan rumah. Terus, jangan lupa juga untuk mematuhi aturan yang berlaku saat berkunjung di lokasi wisata ini. Misal, nggak buang sampah sembarangan, apalagi sampai buang mantang. Jangan! Nggak berkata jorok. Nggak menebang pohon atau membawa tanaman tanpa izin. Pokoknya, tetap hargai dan hormati alam, karena manusia adalah bagian dari alam.
Bagaimana? Apakah tertarik mengunjungi Telaga Sigebyar Mangunan ini ?
Harga tiket masuk: Rp 5.000/orang
Jam & hari buka: setiap hari, 08.00-16.00 WIB
Alamat: Hutan, Tlogohendro, Kec. Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah 51193
*Ingin jalan-jalan atau berwisata di Pekalongan? Kami siap mengantar anda menjelajahi wisata alam Pekalongan yang asri. More Info klik disini
Berikan komentarmu