• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
Alasan Hidup Tanpa Luka Itu Nonsense

Ilustrasi Foto:

Hidup Tanpa Luka Itu Nonsense!

Iranita Adyani Witanto by Iranita Adyani Witanto
Desember 16, 2021
in ESAI
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Hidup tanpa luka itu mustahil. Tapi, merasa menderita sepanjang hayat gara-gara luka dalam sekali, itu bodoh namanya.

Semua orang di muka bumi ini pasti pernah merasa terluka. Itu fix dan clear! Hanya, antara satu orang dengan yang lain punya cara menyikapi yang berbeda.

Ada yang gara-gara terluka enggan bangkit. Ada juga yang sampai membenci dirinya sendiri. Bahkan, ada yang membenci jalan hidup yang dilalui sambil mengutuk dirinya sendiri.

Nangis? Itu wajar. Marah? Masih wajar-wajar aja sih. Tapi kalau sudah mengurung diri dan menutup diri dari pergaulan, itu perlu diwaspadai.

Kalau sampai menutup diri, itu tanda kalau luka yang dialami seseorang telah menjelma menjadi rasa benci. Bahkan, bisa saja kebencian yang dialaminya itu telah menguasai pikiran dan perasaannya.

Mula-mula, kebencian itu ditujukan kepada orang lain, terutama yang dianggap sebagai pesaing. Dengan segala cara ia berusaha agar orang-orang di sekitarnya membenarkan pandangannya tentang pesaingnya itu. Bila perlu, ia akan membuktikan kebenaran pandangannya.

BACA JUGA: Surat Terbuka untuk Perempuan yang Selalu Dituntut ‘Manut’ dengan Pasangannya

Tetapi, lama kelamaan, rasa benci itu bisa makin parah jika luka hatinya tak juga disembuhkan. Pada tahap lebih parah, seseorang yang diliputi kebencian akan cenderung mendendam. Lalu, bersusah payah mencari cara agar yang dibencinya itu merasakan luka yang sepadan.

Dan pada tahap berikutnya, dendam yang ia rasakan akan membuatnya justru merasa terkucil dan semakin menutup diri. Sambil mengurung diri, biasanya ia akan membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.

Situasi begini, akan membuat seseorang yang terluka itu justru semakin terpuruk. Segala kenyataan yang ada di depannya ia tolak. Ia tidak bisa menerima kenyataan dengan sikap jujur dan terbuka. Dengan begitu, ia justru membuat dirinya gagal menemukan dirinya sendiri dan potensi yang ada pada dirinya.

Akibatnya, apa yang mestinya bisa ia lakukan tidak dapat ia wujudkan. Apa yang mestinya ia capai, gagal pula ia raih. Dan pada akhirnya, ia akan merasa menjadi orang yang selamanya gagal dalam menggapai cita-citanya. Ia bahkan membenci dirinya sendiri. Parah kan?

BACA JUGA: Pilih Pasangan Goodlooking atau Good Attitude?

Makanya, ada baiknya kita belajar dari luka. Seperti kata Tan Malaka, “terbentur, terbentur, terbentur, dan terbentuk”. Apa sih maknanya?

Sederhananya begini, seseorang yang hendak menggapai makna hidup yang hakiki mesti siap menghadapi berkali-kali luka. Sebab, sejatinya, luka merupakan bagian dari proses perjalanan hidup yang harus kita hadapi. Ia menjadi bagian dari cara kehidupan mengajari kita untuk semakin dewasa menyikapi segala hal. Termasuk, ketika kita mencapai titik yang kita harapkan.

Dengan belajar dari luka, kita akan sadar, bahwa untuk sampai pada titik yang diharapkan, kita mesti menghadapi proses yang boleh jadi sangat menyakitkan. Makanya, saat mencapai titik itu pun kita tak perlu terlalu berlebihan dalam mengekspresikan kegembiraan yang kita rasakan. Secukupnya saja. Yang penting kita bahagia. Happy!

Meski begitu, ada satu syarat yang mesti dipenuhi. Yaitu, semangat pantang menyerah! Ya, sedalam apapun luka yang kita alami, mestinya tidak membuat kita takut. Sebaliknya, luka itu mesti kita obati, kita sembuhkan.

BACA JUGA: Apa Iya, Perjodohan adalah Jalan Terbaik?

Ambillah contoh, ketika di wajah kita terdapat koreng. Kira-kira, apa mau kita biarkan? Tentu tidak. Kita pasti akan berupaya menemukan obat dan kesembuhan. Sebab, jika koreng itu dibiarkan bisa saja makin parah dan membuat kita jadi malu sendiri.

Dengan kata lain, ketika kita membiarkan luka yang kita alami itu makin parah, maka sesungguhnya penghargaan atas diri kita sendiri dan atas apapun yang kita capai sebenarnya sangat rendah. Malah, boleh diduga tidak ada sama sekali.

Lalu, bagaimana cara menyembuhkan luka? Seperti halnya menyembuhkan koreng pada wajah kita, mula-mula kita mesti jujur dan bersikap terbuka. Artinya, menerima kenyataan dengan sikap yang jujur bahwa pada wajah kita ada luka yang membusuk.

Dengan sikap menerima itu kita kemudian mesti jujur pula tentang apa penyebabnya. Dengan demikian, kita akan tahu formula apa yang tepat untuk menyembuhkan luka itu. Dan seberapa dosisnya.

Kalau kita tidak tahu formula yang pas sebagai obat, boleh saja kita meminta bantuan orang lain yang tentunya lebih tahu. Di hadapan orang itu, kita juga mesti jujur mengakui bahwa luka yang ada pada wajah kita itu disebabkan oleh sesuatu yang barangkali adalah kesalahan kita. Cara ini tentu sedikit membuat lega, karena kita mau jujur.

BACA JUGA: Perempuan Itu Tidak Seharusnya Menjadi Pelayan atau Diperlakukan Seperti Pelayan

Sikap jujur dan mau menerima kenyataan ini tentu akan memudahkan orang yang kita percaya itu menemukan formula yang tepat sebagai obat. Sehingga, ketika ia memberikan resep pun tak keliru. Dosisnya juga tak berlebihan.

Artikel Terkait

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Yang Diperjuangkan Feminis: Merangkul Korban Kekerasan Seksual hingga Membuka Pintu Laki-laki Menjadi Bapak Rumah Tangga

Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Meski begitu, tidak ada obat yang sekali oles atau sekali minum bisa menyembuhkan total. Makanya, perlu pula kita bersabar sambil terus berupaya mengobati luka itu. Kita juga perlu menikmati proses penyembuhan itu dengan saksama.

Nah, dari analogi kecil ini dapat kita pahami sekarang, bahwa perasaan terluka akan sembuh jika kita mau terbuka. Artinya, kita mesti jujur mengakui kesalahan itu, menerima kenyataan yang kita alami, bersabar dan pantang menyerah untuk terus bangkit dan bersemangat. Luka, mau tak mau adalah bagian dari kehidupan yang tak mungkin kita hindari. Dan kebahagiaan, sesungguhnya adalah buah dari kesanggupan kita untuk menerima luka sebagai anugerah.

Tags: cintaEsaiKehidupanOpini
Dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:
Iranita Adyani Witanto

Iranita Adyani Witanto

Mahasiswi. bismillah jadi penulis, aamiin.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Jajanan Khas Ramadhan - Es Barteh

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Maret 17, 2023
141
Yang Diperjuangkan Feminis

Yang Diperjuangkan Feminis: Merangkul Korban Kekerasan Seksual hingga Membuka Pintu Laki-laki Menjadi Bapak Rumah Tangga

Maret 9, 2023
158
Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Maret 8, 2023
226
Megono Khas Pekalongan

Megono Khas Pekalongan Bukan Cuma Cecek, Berikut Jenis Lainnya

Maret 7, 2023
160
Kelebihan TikTok Shop

Kelebihan TikTok Shop yang Tidak Dimiliki Marketplace Lain

Maret 3, 2023
158
Lagu JKT48 Tema Kehidupan Sampai Percintaan

6 Lagu JKT48 yang Mungkin Relate Denganmu, Tema Kehidupan Sampai Percintaan

Februari 24, 2023
263
Load More
Next Post
Cara Mengembangkan Bisnis

Cara Mengembangkan Bisnis yang Optimal dan Menguntungkan

Maestro Batik Dudung Ali Syahbana

Ketika Mas Dudung Bertutur tentang Proses Kreatifnya

The Baron Hill Guci

45 Tempat Wisata Hits Tegal Terbaru dan Populer 2023

komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

Cerpen: Burung Kakaut

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

AESPA Comeback Bulan Mei: Sang Leader K-Pop Gen 4 Telah Kembali

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Ikan Kembung: Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat

LAGI RAME HARI INI

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
188
Review Film Unlocked (2023) Netflix Korea

Review Film Unlocked (2023): Bikin Parno!

Februari 26, 2023
268
Senopati dan ratu kidul

Kisah Misteri Bahurekso, Rantamsari Dan Serabi Kalibeluk Batang

Maret 14, 2018
10k
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.2k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
2.7k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
18.1k
Kelemahan Sistem Tilang Elektronik ETLE

Berkat Pengalaman Kena Tilang Elektronik, Saya Jadi Tahu Kelemahannya

Maret 4, 2022
2.1k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
2.3k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
566
Sinopsis Dorama Silent (2020)

Dorama Silent (2022): Drama Bagus dengan Premis Menarik, Tapi Nanggung

November 17, 2022
2.4k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In