Kotomono.co – Istilah-istilah dalam dunia trading kripto sangat banyak dan seringkali membingungkan terutama bagi para pemula. Namun, penting bagi kamu yang ingin terlibat dalam dunia kripto untuk memahami istilah-istilah ini. Memahami istilah-istilah ini merupakan langkah penting untuk mempermudah proses trading di masa depan.
Trading kripto merupakan aktivitas yang memerlukan pemahaman yang cukup dalam. Tanpa pemahaman yang memadai tentang berbagai aspek pasar, trading kripto dapat menyebabkan kerugian bagi para trader. Oleh karena itu, memahami istilah-istilah trading kripto dapat memberikan wawasan yang baik dan informasi yang sesuai.
Tidak hanya berkaitan dengan token, proyek, dan perdagangan kripto saja, tetapi juga terdapat berbagai istilah trading dalam dunia aset kripto yang perlu kamu ketahui. Seringkali komunitas kripto menggunakan istilah dan singkatan yang membingungkan bagi para pemula. Dengan memahami berbagai istilah ini, baik investor maupun trader dapat memiliki pengetahuan yang kuat sebelum membuat keputusan.
Jika kamu tertarik untuk mencoba investasi dalam trading mata uang kripto, ada baiknya membaca artikel ini sampai selesai untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Berikut adalah sejumlah singkatan dan istilah populer dalam trading Crypto yang dapat menambah wawasanmu.
Istilah Trading Crypto dan Singkatan-singkatan Populer
1. DEX
Decentralized crypto exchange (DEX) atau juga dikenal sebagai pertukaran kripto terdesentralisasi, adalah aplikasi yang berbasis pada teknologi blockchain yang mengkoordinasikan perdagangan aset kripto dalam skala besar di antara sejumlah pengguna. Mereka melakukan ini sepenuhnya melalui algoritma-algoritma otomatis, berbeda dengan pendekatan konvensional yang bertindak sebagai perantara keuangan antara pembeli dan penjual.
Algoritma yang digunakan dalam DEX dapat dianggap sebagai contoh dari kontrak pintar (smart contract). Kontrak pintar ini merupakan potongan kode yang ditulis di atas jaringan blockchain, seperti Ethereum, yang menghasilkan berbagai hasil sesuai dengan input tertentu.
Konsep di balik DEX adalah “penghilangan perantara”, yang bertujuan untuk memungkinkan individu biasa berbisnis secara langsung satu sama lain. Dalam DEX, tidak ada pemberian hak kepemilikan atas aset kripto kepada platform. Sebaliknya, para pengguna menyimpan aset kripto mereka di dalam dompet pribadi masing-masing setiap saat.
Pada akhir tahun 2021, DEX terbesar mulai bersaing dengan beberapa bursa kripto terpusat (CEX) terbesar dalam hal volume perdagangan. Seperti halnya bursa merupakan entitas kripto terbesar, DEX adalah organisasi terdesentralisasi terbesar.
Biasanya, berbeda dengan sistem terpusat yang dimiliki oleh CEX, DEX menghilangkan konsep buku pesanan (order book), yaitu sistem konvensional dalam pertukaran kripto. Dalam DEX yang menggunakan sistem pertukaran algoritma, terdapat protokol likuiditas yang menentukan harga aset. Dengan sifatnya yang menghubungkan antar pengguna secara langsung, platform DEX menjalankan perdagangan dari pengguna ke dompet mereka masing-masing secara instan.
BACA JUGA: Perhatikan 4 Hal Ini saat akan Kirim Uang ke Luar Negeri
Salah satu DEX terbesar adalah Uniswap, yang diluncurkan pada blockchain Ethereum pada tahun 2018. Proyek ini dikembangkan oleh seseorang yang sebelumnya adalah seorang insinyur mekanik dan memutuskan untuk belajar pemrograman setelah meninggalkan pekerjaannya di Siemens pada tahun sebelumnya. Pada akhir tahun 2021, Uniswap telah memproses transaksi senilai lebih dari $1 miliar setiap harinya.
2. POW
Bukti Kerja (Proof of Work atau PoW) adalah mekanisme konsensus terdesentralisasi yang mengharuskan para anggota jaringan untuk berupaya memecahkan teka-teki matematika sebagai langkah untuk mencegah penyalahgunaan sistem.
Penerapan Proof of Work telah luas digunakan dalam kegiatan penambangan kriptokurensi, digunakan untuk memvalidasi transaksi serta menambang token-token baru. Berkat konsep bukti kerja ini, setiap pengguna dalam jaringan dapat memproses transaksi Bitcoin dan kriptokurensi lainnya dengan aman, tanpa perlu bergantung pada pihak ketiga yang dapat dipercaya.
Namun, sayangnya, PoW dalam skala yang besar membutuhkan konsumsi energi yang signifikan, yang terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penambang yang bergabung dalam jaringan. Oleh karena itu, dalam perkembangan kriptokurensi yang terus berlanjut seperti Ethereum, pendekatan konsensus PoW telah digantikan dengan Proof of Stake (PoS) setelah dilakukannya proses The Merge.
3. POS
Bukti kepemilikan (Proof of Stake atau PoS) adalah mekanisme konsensus dalam dunia cryptocurrency yang digunakan untuk memproses transaksi serta menciptakan blok baru di dalam blockchain. Mekanisme konsensus ini merupakan cara untuk mengesahkan catatan masuk ke dalam basis data terdistribusi dan menjaga keamanan dari basis data tersebut. Dalam konteks mata uang kripto, basis data ini dikenal sebagai blockchain—sehingga mekanisme konsensus berperan dalam menjaga keamanan blockchain.
Dalam sistem Bukti Kepemilikan, para pemilik cryptocurrency mengesahkan transaksi blok berdasarkan jumlah koin yang mereka miliki. Pendekatan Bukti Kepemilikan ini merupakan alternatif dari Bukti Kerja (Proof of Work atau PoW), yang merupakan mekanisme konsensus awal untuk mengesahkan blockchain dan menambahkan blok baru.
Sementara mekanisme PoW mewajibkan para penambang untuk menyelesaikan teka-teki kriptografi, mekanisme PoS mengharuskan para validator untuk menyimpan dan menggunakan token sebagai jaminan untuk memperoleh hak istimewa dalam memvalidasi transaksi.
4. DPOS
Pada mekanisme Delegated Proof of Stake (DPoS), peserta masih perlu menaruh sejumlah koin sebagai jaminan. Namun, sebaliknya dari harus mengurus validasi sendiri, para pemangku kepentingan ini mewakilkan tugas tersebut kepada satu individu atau sekelompok individu yang dipercayai. Individu atau kelompok yang ditunjuk ini, yang disebut delegasi, bertanggung jawab untuk mencapai kesepakatan di antara mereka.
Pemilihan delegasi dalam DPoS didasarkan pada reputasi dan kepercayaan yang diberikan oleh komunitas. Inilah sebabnya terdapat pkamungan di kalangan pendukung DPoS yang berpendapat bahwa mekanisme ini mendorong perilaku yang positif di antara delegasi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa komunitas memiliki hak untuk memilih delegasi dan menggantinya kapan pun dianggap perlu.
Umumnya, blockchain yang menggunakan DPoS lebih cepat jika dibandingkan dengan blockchain yang mengkamulkan mekanisme Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS), dengan tingkat transaksi per detik yang lebih tinggi. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa DPoS masih dalam tahap perkembangan awal dan pada umumnya belum cukup aman untuk dijadikan dasar dalam transaksi uang di blockchain.
5. ICO
Initial Coin Offering atau ICO atau dalam bahasa indonesia sebagai Penawaran Koin Awal merupakan istilah dalam dunia industri kriptokurensi yang serupa dengan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering atau IPO). Bagi perusahaan yang ingin menghimpun dana guna menciptakan koin baru, aplikasi, atau layanan inovatif, ICO dapat diadopsi sebagai mekanisme untuk mengumpulkan dana yang diperlukan.
Para investor yang tertarik memiliki kesempatan untuk membeli koin yang ditawarkan dalam ICO, sehingga mereka menerima token kriptokurensi baru yang diterbitkan oleh perusahaan. Token tersebut dapat memiliki beragam fungsi yang terkait dengan produk atau layanan perusahaan, atau mewakili kepemilikan saham dalam perusahaan atau proyek tersebut.
ICO telah menjadi metode yang umum digunakan untuk menghimpun dana guna mendukung pengembangan produk dan layanan terkait kriptokurensi. Beberapa ICO telah memberikan keuntungan bagi para investor. Namun demikian, ada juga kasus ICO yang terbukti melakukan penipuan atau tidak mencapai kinerja yang diharapkan.
Bagi mereka yang berminat untuk berpartisipasi dalam ICO, biasanya harus membeli mata uang kripto yang sudah mapan terlebih dahulu, serta memahami dasar-dasar terkait dompet digital dan platform pertukaran mata uang kripto.
Sebagian besar ICO tidak diatur oleh peraturan yang ketat. Oleh karena itu, para investor perlu berhati-hati dan melakukan penelitian mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam ICO.
6. STO
Security Token Offering (STO) merupakan proses penawaran token digital yang berjalan melalui teknologi blockchain, yang mewakili kepemilikan atas aset yang ada dalam STO. Ini memungkinkan pengumpulan dana dalam bentuk digital sekaligus tetap mematuhi peraturan pemerintah.
Token keamanan, atau yang biasa disebut token sekuritas, merujuk pada token kripto yang memiliki kaitan dengan aset riil di dunia nyata. Token jenis ini adalah representasi digital dari aset fisik seperti obligasi, saham, atau emas. Karena bersifat menggambarkan aset nyata, token sekuritas tunduk pada regulasi pemerintah.
Konsep token sekuritas dapat dibandingkan dengan sertifikat yang diterbitkan untuk kepemilikan saham. Dalam konteks kepemilikan saham, informasi tersebut dicatat dalam bentuk dokumen berupa sertifikat resmi. Dalam STO, informasi serupa juga terhubung dengan token sekuritas, namun perbedaannya terletak pada penyimpanannya dalam blockchain, di mana nilai token setara dengan yang termanifestasi.
7. FOMO
FOMO merupakan singkatan dari “fear of missing out” atau ketakutan akan ketinggalan; ini adalah fenomena kuno yang ada dalam kehidupan semua manusia. Para ahli telah mengkonfirmasi bahwa FOMO berdampak pada kualitas hidup manusia—menyebabkan kecemasan, kerugian finansial, isolasi dari keluarga, dan depresi.
Istilah yang umum dalam dunia investasi mata uang kripto mengacu pada perasaan seorang trader atau investor yang mendorong mereka untuk membuat keputusan yang tidak rasional. Biasanya, individu yang sedang mengalami FOMO akan membeli atau bertransaksi dengan mata uang kripto tanpa melakukan penelitian yang memadai.
FOMO dalam konteks dunia kripto terjadi saat seseorang mengambil keputusan berdagang atau berinvestasi dalam aset kripto secara tidak rasional. Pada praktiknya, mereka yang terpengaruh oleh FOMO akan mendengar informasi tertentu dan kemudian mengambil tindakan berdasarkan informasi tersebut tanpa melakukan verifikasi sumber atau keakuratan informasi dengan cermat.
BACA JUGA: Tips Bagaimana Memilih Asuransi Syariah yang Tepat untuk Anda
Dalam dunia mata uang kripto, FOMO mendorong individu untuk membeli aset pada harga tertinggi atau bahkan menjualnya pada harga terendah. Padahal, langkah yang lebih bijak seringkali menghasilkan konsekuensi yang lebih baik.
Terkadang, akibat dari FOMO dalam dunia kripto bisa lebih parah dan lebih dalam daripada sekadar kerugian finansial. Sebagai contoh, karena FOMO, seorang trader bisa terjebak dalam situasi yang merugikan seperti merusak hubungan dengan keluarga, merasakan kecemasan yang berlebihan, dan mengalami depresi.
8. FUD dan Fudder
FUD merupakan singkatan dari “Fear, Uncertainty, and Doubt” atau rasa takut, ketidakpastian, dan keraguan. Hal ini seringkali digunakan sebagai strategi untuk mempengaruhi persepsi terhadap mata uang kripto tertentu atau pasar mata uang kripto secara keseluruhan dengan menyebarkan informasi negatif, menyesatkan, atau salah.
Komunitas kripto kadang-kadang menggunakan istilah FUD untuk menggambarkan suasana skeptisisme terhadap cryptocurrency yang sedang mengalami penurunan (bearish) dan tidak terhindarkan. Banyak penggemar kripto menggunakan istilah ini untuk merujuk pada segala hal yang bertentangan dengan bitcoin atau kripto.
Sementara itu, istilah “fudder” digunakan untuk merujuk kepada individu yang dengan sengaja menyebarkan FUD agar orang menjual aset mereka. Penggunaan istilah ini kadang membingungkan. Terkadang orang menggunakannya untuk menggambarkan siapa saja yang menyebarkan berita negatif tentang kripto, meskipun berita tersebut memang benar adanya.
Namun, pengertian yang sebenarnya dari “fudder” adalah individu yang menyebarluaskan informasi negatif tentang proyek tertentu dengan tujuan membuat orang menjual aset tersebut. Istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan orang yang secara umum tidak menyukai kripto atau tidak menyukai proyek kripto tertentu.
9. OCD
OCD, singkatan dari Obsessive Crypto Disorder, adalah istilah yang digunakan secara informal. Kondisi ini berkembang seiring waktu dan teramati pada individu yang memiliki sejumlah aset kripto. Mereka menjadi sangat terobsesi dengan fluktuasi harga kripto yang terjadi sepanjang hari, bahkan pada malam hari.
Meskipun bukan kondisi yang mengancam jiwa, OCD ini disebabkan oleh antusiasme berlebih terhadap dunia kripto. Tkamu-tkamunya mencakup kebiasaan berbicara, membaca, dan mendengarkan informasi seputar mata uang kripto, yang seringkali diikuti dengan pembelian bitcoin atau altcoin secara impulsif..
10. HODL
HODL adalah istilah yang muncul dari kesalahan penulisan kata “HOLD” dalam konteks pembelian dan penahanan Bitcoin serta mata uang kripto lainnya. Istilah ini juga berfungsi sebagai singkatan dari frasa “hold on for dear life” yang dapat diartikan sebagai “bertahanlah dengan segenap jiwa” dalam kalangan investor kripto.
Asal usul frasa ini bermula dari unggahan gambar pada tahun 2013 di forum Bitcointalk, di mana seseorang secara keliru menulis “hold” sebagai “hodl” sebagai tanggapan terhadap fluktuasi harga Bitcoin yang tidak stabil. Pada saat itu, harga Bitcoin meroket hingga $950 pada awal Desember 2013, setelah hanya berada di $130 pada bulan April di tahun yang sama. Pengguna yang mengunggah gambar tersebut mendorong orang untuk tidak menjual aset kripto mereka dan tetap “hodling” (menahan) meskipun kondisi sulit.
11. Altcoin dan Bitcoin
Istilah-istilah penting dalam perdagangan kripto yang perlu Kamu ketahui adalah Altcoin dan Bitcoin. Kedua jenis koin ini termasuk dalam kategori kripto. Bitcoin adalah salah satu bentuk aset kripto yang digunakan untuk transaksi dan juga sebagai instrumen investasi. Koin yang dikenali dengan kode BTC ini bisa dianggap sebagai tokoh utama dalam dunia kripto saat ini dan memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga kripto lainnya di pasar.
Dikarenakan harganya dan kapitalisasi pasar yang tertinggi, Bitcoin memiliki posisi terkemuka. Sementara itu, Altcoin merujuk pada koin-koin kripto selain Bitcoin. Altcoin merupakan alternatif bagi mereka yang mencari variasi. Koin-koin ini juga harus memiliki prospek yang menjanjikan agar memiliki potensi untuk mengalami kenaikan harga yang signifikan. Karenanya, Altcoin dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin memiliki aset kripto selain Bitcoin.
12. Bearish-Bullish
Istilah selanjutnya mungkin tidak asing bagi Kamu jika Kamu sudah memahami tentang investasi dan perdagangan saham. Kedua istilah ini menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Bearish mengacu pada kondisi harga yang turun, sedangkan bullish berarti sebaliknya, yaitu kondisi harga yang naik.
Istilah bearish dan bullish ini sendiri digunakan untuk menggambarkan sifat beruang (bear) dan banteng (bull) saat kondisi tertentu muncul.
Ketika kondisi bearish muncul, seperti beruang menyerang, harga cenderung turun. Sebaliknya, ketika kondisi bullish muncul, seperti banteng menyerang, harga cenderung naik.
13. Blockchain
istilah berikutnya dalam dunia perdagangan Kripto, yaitu teknologi blockchain yang sangat dikenal. Teknologi ini memiliki peran penting dalam menjalankan transaksi kripto.
Blockchain adalah jaringan teknologi yang menjadi dasar penggunaan kripto. Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan data pada transaksi digital.
Selain itu, keamanan blockchain juga sangat tangguh, mampu melawan ancaman serangan siber yang dapat mengancam kripto yang ada di dalamnya.
14. Mining
Istilah selanjutnya adalah penambangan, atau yang lebih dikenal dengan istilah “mining”. Penambangan adalah kegiatan di mana para penambang menggunakan perangkat komputer dengan spesifikasi tinggi atau sangat canggih yang terhubung dengan internet.
Tujuan utama dari kegiatan penambangan ini adalah untuk memperoleh aset kripto yang memiliki nilai tinggi. Banyak penambang memilih aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum karena keduanya memiliki nilai yang tinggi.
15. Staking
Kemudian terdapat istilah yang dikenal dengan sebutan staking yang cukup jarang terdengar terutama bagi para trader dan investor pemula. Staking merujuk pada tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk memperoleh pendapatan secara pasif.
Setiap individu yang memiliki aset kripto dapat melakukan staking dengan cara memvalidasi transaksi atau berpartisipasi dalam aktivitas yang terkait dengan sistem blockchain.
Secara sederhana, staking mirip dengan menyimpan uang dalam deposito, di mana aset kripto digunakan untuk berkontribusi pada suatu proyek dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kebijakan mata uang kripto tersebut.
16. To the Moon
Istilah to the moon atau Frasa “menuju bulan” telah menjadi istilah yang umum dikenal di kalangan investor dan pedagang aset kripto. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi di mana suatu aset kripto mengalami lonjakan nilai hingga mencapai titik tertinggi.
Ini dapat dilihat dari peningkatan nilai atau harga aset serta volume penjualannya. Istilah “menuju bulan” pertama kali muncul dan menjadi terkenal melalui forum-forum khusus seperti Reddit yang membahas tentang aset kripto.
Seiring dengan semakin luasnya pengetahuan tentang aset kripto, frasa “menuju bulan” telah menjadi istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana suatu aset kripto mengalami kenaikan nilai yang signifikan di kalangan pedagang dan investor.
17. Whale
Istilah yang perlu kamu ketahui dalam trading kripto adalah “whale”. Whale telah menjadi istilah umum di kalangan para investor pasar modal, merujuk kepada investor dengan jumlah aset yang sangat besar.
Whale digambarkan sebagai investor yang memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga aset di pasar karena mereka menggunakan dana investasi yang sangat besar. Sebagaimana halnya istilah lain dalam trading kripto, pemahaman terhadap istilah “whale” juga menjadi penting.
18. Bag Holder
Istilah dalam perdagangan kripto yang mengacu pada para investor yang menghadapi kebangkrutan atau kerugian akibat performa buruk dalam memegang aset disebut sebagai “bag holder”. Meskipun begitu, mereka tetap mempertahankan mata uang yang dijadikan aset dengan harapan menghindari kerugian yang lebih besar.
Para bag holder berharap suatu hari nanti nilai aset mereka akan meningkat, sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks investasi, termasuk di pasar saham dan sejenisnya.
19. Limit Order
Dalam beraktivitas trading aset kripto, penguasaan terhadap strategi yang efektif memiliki peranan yang sangat penting guna memaksimalkan potensi keuntungan. Salah satu strategi yang sangat berperan adalah penggunaan pesanan dengan batasan harga atau limit order, yang memberikan akurasi dan kendali kepada para trader di pasar kripto yang seringkali fluktuatif.
Pesanan dengan batasan harga (limit order) adalah fitur yang bisa dimanfaatkan dalam proses jual beli dan investasi saham atau mata uang kripto, di mana para investor atau trader dapat membeli atau menjual sejumlah aset pada harga tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah pesanan dibuat, pesanan akan dicatat dalam sistem buku pesanan, dan selanjutnya akan dieksekusi apabila terdapat kesesuaian dengan harga yang telah ditetapkan atau mungkin bahkan pada harga yang lebih menguntungkan.
Penggunaan pesanan dengan batasan harga memungkinkan untuk membeli aset pada saat harga sedang rendah dan nantinya dapat dijual pada harga yang lebih tinggi. Tak hanya itu, strategi pesanan dengan batasan harga ini memberikan kontrol yang lebih besar kepada investor atau trader terkait harga aset yang ingin mereka perdagangkan.
Tips Trading Crypto bagi Pemula
Jika Kamu merencanakan untuk berinvestasi dalam dunia cryptocurrency untuk pertama kalinya, penting bagi trader pemula untuk memahami hal-hal baru dalam lingkungan ini. Berikut adalah beberapa poin yang perlu diingat untuk membantu Kamu mengarungi pasar dengan lebih baik.
Pilih Sumber Berita Terpercaya
Tetaplah memilih sumber berita terkemuka dalam dunia cryptocurrency. Pasar ini selalu dipenuhi dengan berbagai pendapat yang bertentangan, dan hal tersebut juga berlaku untuk orang-orang yang memiliki pkamungan berbeda terhadap mata uang digital ini. Meskipun banyak yang meragukan potensi crypto dan merasa bahwa ini hanya tren sesaat, bagi mereka yang yakin bahwa perdagangan cryptocurrency bisa menguntungkan, penting untuk tetap mengikuti sumber berita yang terpercaya dan menghindari pkamungan dari pihak yang tidak ahli. Untuk sukses sebagai investor atau pemilik altcoin, penting untuk mempercayai fakta-fakta yang ada.
Bersiaplah Menghadapi Volatilitas
Fakta bahwa cryptocurrency masih belum mencapai tingkat stabil seperti mata uang konvensional bukanlah rahasia lagi. Sebagai trader, Kamu perlu siap untuk mengambil keputusan dengan cepat dan mempertimbangkan strategi terbaik untuk jumlah aset yang Kamu miliki saat ini. Bahkan para trader berpengalaman dan pemilik crypto pun belum tentu mampu memprediksi arah pergerakan tren mata uang virtual ini. Oleh karena itu, jangan terkejut jika Kamu merasa seperti berlayar dalam kapal yang sama dan menghadapi gelombang yang tak terduga.
Jelajahi Altcoin Lainnya
Bitcoin hanyalah salah satu bagian dari cerita di balik dunia cryptocurrency. Bijaklah dalam diversifikasi investasi Kamu dan hindari menaruh semua aset dalam satu jenis mata uang digital. Melakukan riset dengan cermat, dan identifikasi altcoin mana yang memiliki perkembangan positif dengan mengamati statistik dan volume perdagangan yang signifikan. Sebagai trader, Kamu memiliki fleksibilitas untuk bertransaksi dengan berbagai jenis mata uang digital. Oleh karena itu, pilihlah aset Kamu dengan bijak.
Tetap Waspada
Meskipun keamanan dalam transaksi cryptocurrency cenderung lebih baik daripada mata uang tradisional, Kamu tetap harus berhati-hati. Jika Kamu berniat untuk berdagang atau menyimpan jumlah altcoin yang besar di dompet seluler, maka Kamu perlu siap menghadapi risiko dan potensi kerentanannya. Luangkan waktu untuk mempelajari berbagai metode pengelolaan aset yang baru ini. Selanjutnya, carilah cara yang bertanggung jawab dan nyaman dalam mengelola aset Kamu ketika bertrading cryptocurrency.
Pilih Perusahaan Blockchain Terpercaya
Terdapat banyak hal yang dapat kamu lakukan dengan mata uang kripto. Mengirim uang lintas negara, menggunakannya sebagai bentuk investasi, serta sebagai alat pembayaran – Apakah Anda menyadari bahwa penggunaan mata uang kripto sebagai sarana pembayaran semakin populer akhir-akhir ini? Tidak hanya itu, dengan dukungan teknologi canggih, setiap transaksi Anda dijamin keamanannya di Pintu.
Pintu merupakan perusahaan teknologi blockchain terkemuka di Indonesia. Tim kami terdiri dari para profesional berpengalaman yang memiliki tekad untuk mendorong perubahan positif di Indonesia melalui teknologi blockchain.
Itulah beberapa istilah dalam trading Crypto yang harus dimengerti untuk pemula. Dan untuk mengasah pemahaman tentang dunia kriptokurensi akan memerlukan waktu yang tidak sebentar, jadi hindari terburu-buru untuk menjadi ahli dalam sekejap.
Komentarnya gan