• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Otto Iskandardinata

Jejak Perjuangan Otto Iskandardinata di Pekalongan (1924 – 1928)

Angga Panji W by Angga Panji W
Mei 14, 2020
in LOCAL WISDOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Banyak para tokoh nasional yang sempat tinggal di Pekalongan, baik itu tokoh daerah ataupun bahkan tokoh berkaliber Nasional. Dan tidak banyak masyarakat Pekalongan, yang mengetahui bahwa pemberian nama jalan Otto Iskandardinata merupakan bagian penghargaan terhadap tokoh tersebut.

Otto Iskandar di Nata memang pernah tinggal di Pekalongan selama 4 tahun dari tahun 1924 hingga 1928. Tepatnya satu tahun setelah menikahi Putri Assisten Wedana Banjarnegara, yaitu R.A.Sukirah, R.Otto Iskandardinata pindah tugas mengajar dari Hollandsch Inlandsche School (HIS) Volksonderwijs (Perguruan Rakyat) Bandung ke HIS Pekalongan (sekarang sekitar SD Keputran Jl,Singkarak).

Raden Otto Iskandardinata (sering dituliskan pula dengan nama Oto Iskandar Di Nata), dilahirkan di Bojongsoang, Bandung. Otto lahir dari keluarga ternama. Ayahnya, Raden Haji Rachmat Adam, adalah seorang kepala desa. Tempat tinggalnya pun merupakan rumah paling besar dan megah se-Bojongsoang.

R. Otto Iskandardinata
R. Otto Iskandardinata Muda (Koleksi Iip Dzulkipli Yahya)

Selama di Pekalongan, Pak Otto menempati salah satu rumah dinas yang jarak lokasinya dari HIS Pekalongan hanya sekitar 25 meter (Hoegeng Polisi Idaman & Kenyataan, Hal 57). Disini kebahagian dari Otto bertambah dengan lahirnya putra keduanya dan putrinya ketiganya yang lahir di Pekalongan.

Baca juga : Penemu Teknik Lukis WPAP Putra Daerah Aseli Pekalongan

Abdal Yusra dan Ramadhan K.H dalam buku Hogeng Polisi : Idaman dan Kenyataan menyebutkan, sewaktu mengajar di HIS, ada salah satu muridnya yang dikenal bengal dan langganan mendapatkan hukuman yaitu, Hoegeng Iman Santoso. Pak Otto sering memberi hukuman pada anak-anak yang nakal, dengan cara unik, yaitu yang disebut galito.

Yaitu sebuah hukuman yang barangkali hanya Otto yang bisa mempraktekkan, yaitu dengan empat jari tangan ditekan dikepala, sedangkan jari-jari lain dikepalkan lalu diputar, yang rasanya sakit sekali. Meski sedikit marah dan memberikan hukuman pada Hoegeng, namun Pak Otto tetap guru yang baik.

Dan malah mengajaknya main ke rumah Pak Otto setelah pulang sekolah. Meskipun segan, namun Hoegeng bersama sejumlah kawannya tetap mampir ke rumah Otto, di rumah Pak Otto kelihatan seperti seorang Bapak sedang bercengkrama dengan anak-anaknya. Selain diberikan nasehat-nasehat, Hoegeng juga sangat senang karena selalu disuguhi oleh kue-kue bikinan Ibu R.Soetirah istri Pak Otto.

HIS Pekalongan (Koleksi Troupen Museum)
HIS Pekalongan (Koleksi Troupen Museum)

Menurut Hoegeng, semenjak menjadi gurunya di HIS Pekalongan, Pak Otto memiliki sikap politik yang tegas, fair dan konsisten. Sebab Ia memiliki jiwa yang bersih, sehingga terbersit sebuah kebanggaan pada diri Hoegeng, karena pernah diajar langsung oleh seorang Otto Iskandar Di Nata. (Hoegeng Polisi Idaman & Kenyataan, hal.57).

Baca juga : Mengenal Jenderal Hoegeng Imam Santoso

Ottto Iskandardinata ketika itu juga berteman dengan Kepala Penjara Pekalongan melalui permainan olah raga yang beliau gemari, yaitu sepak bola. Dari perkenalan inilah kemudian Otto mengajukan sebuah usul untuk memberikan pelajaran membaca dan menulis untuk para nara pidana di Gavangenis (Penjara) Pekalongan. Pak Otto juga sering bermain sepak bola di waktu luang, di sekitar Alun-Alun.

Bahkan dengan kegemarannya bermain sepak bola, Raden Otto Iskandardinata ikut serta dalam klub sepak bola, dan disana beliau dikenal sebagai pemain gelandang tengah yang sangat tangguh. Otto juga mengajak kalangan pribumi untuk ikut bermain sepak bola di Alun-Alun, karena sebelumnya lapangan di dominasi kalangan ningrat dan kaum terpandang saja.

Karena aktif dalam pergerakan organisasi politik Budi Utomo sejak di Bandung, Ia kemudian terjun sebagai bagian Budi Utomo cabang Pekalongan. Kegiatannya dalam organisasi BU menarik perhatian masyarakat Pekalongan. Otto kemudian dipilih menjadi Wakil Ketua Cabang Budi Utomo Pekalongan. Pengangkatan tersebut tercatat dalam surat kabar de Indische Courant terbitan 28 Juli 1925.

Baca juga : Sejarah Dan Asal-Usul Nama Tempat di Keputran

Karena kepiawaian Otto dalam memperjuangan kepentingan rakyat itulah, yang kemudian ia dipilih menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Pekalongan mewakili Budi Utomo. Keberadaan Otto dalam Dewan Kota Pekalongan, juga tercatat dalam koran de Locomotiev edisi 7 Juni 1928. Ketika menjadi anggota dewan kota, beliau kemudian mulai mengambil peran dalam membela kebenaran, sekaligus memperjuangkan hak rakyat kecil.

Namun dengan keberaniannya membela dan menyuarakan hak rakyat kecil inilah yang kemudian membuat beliau bersama teman lainnya yang juga berasal dari Boedi Oetomo seperti Darmo Soegito dan Karto Soebroto serta Fadhooly dari Partai Sarekat Islam, masuk dalam daftar hitam pemerintahan Kolonial Belanda. Dimana ketika terjadi sesuatu di Pekalongan yang dianggap mengganggu stabilitas pemerintahan, maka merekalah yang sering dituduh sebagai biang keladinya. Bahkan R. Oto Iskandar di Nata sering dibuntuti oleh Polisi Rahasia Hindia Belanda yang disebut PID atau Politieke Inlinchtingen Dienst.

Otto Iskandardinata dan Peristiwa Bendungan Kemuning

Yudi Latief dalam Mata Air Keteladanan Dalam Penguatan Pancasila hal 2 menyebutkan, saat menjadi Dewan Kota Praja, Raden Otto Iskandardinata dengan berani menggugat ketidakadilan yang menimpa para petani yang dikenal dengan “Peristiwa Bendungan Kemuning”. Perkebunan Tebu Wonopringgo merupakan salah satu perkebunan besar di Pekalongan. Luas lahannya diperkirakan lebih dari 1.000 ha.
Baca juga : Sejarah Kampung Sepuran dan Jalur KA Dalam Kota Pekalongan
Perkebunan ini dimiliki Ned Handelsmaatch dengan administraturnya J.H. van Blommestein. Perkebunannya sendiri berdiri sejak tahun 1844, pada era Tanam Paksa (Culturestelsel). Para petani menjadi korban konspirasi dari penguasa dan pengusaha untuk mengambil tanahnya. Otto tak terima keadaan yang dipandangnya tak adil ini.
Pengusaha perkebunan harus mengembalikan tanah itu pada rakyat. Tetapi rupanya, Residen Pekalongan yang berada di belakang pengusaha perkebunan itu. Dengan terbongkarnya kasus tersebut, maka masyarakat terselamatkan dari penipuan yang dilakukan oleh pengusaha Belanda.
Pabrik Gula Wonopringgo (Koleksi KITLV Leiden)
Pabrik Gula Wonopringgo (Koleksi KITLV Leiden)
Bahkan Sang Residen mengancam Otto akan dibuang ke Boven Digul bila terus menuntut pengembalian hak petani. Sehingga kemudian Otto masuk dalam daftar hitam orang – orang yang di ancam akan dihukum dengan di buang oleh Residen Pekalongan. Akan tetapi R. Oto Iskandar tidak takut akan ancaman itu, yang bahkan pada akhirnya membuat residen Pekalongan dipindah tugaskan. Dari kasus bendungan kemuning itulah kemudian nama R. Oto Iskandar di nata semakin dikenal oleh masyarakat Pekalongan. Bahkan pada akhirnya, rakyat bisa mendapatkan kembali tanahnya.
Selain itu, Otto juga membongkar kejahatan yang di lakukan oleh Kepala Polisi Pekalongan yang sering menyiksa masyarakat tanpa peri kemanusiaan serta berhasil membrantas rentenir yang kerap membuat rakyat kecil menjadi terbelengu oleh hutang.

Sejarah Sekolah Kartini (SMPN 06 Pekalongan)

Sekolah Kartini Pekalongan (Koleksi Depo Arsip Pekalongan)
Sekolah Kartini Pekalongan (Koleksi Depo Arsip Pekalongan)
Otto Iskandardinata bersama istrinya Raden Ajeng Soetirah juga ikut memprakarsai berdirinya sekolah wanita pertama di Pekalongan yaitu Sekolah Kartini (SMP Negeri 06) di wilayah Noyontaan. Sikap tegas Otto pada gaya-gaya feodal, tercermin, ketika mewanti-wanti istrinya Raden Ajeng Soetirah untuk tidak sampai munduk-mundu atau jalan sambil duduk, saat menghadap Bupati Pekalongan R.Aryo Suryo maupun istrinya.
Baca juga : Sejarah SMP N 13 Pekalongan (HOLLAND AMBACHTSHOOL)
Pada akhirnya Otto Iskandardinata dipaksa pindah oleh pemerintah kolonial Belanda, pada bulan Agustus 1928 ke Batavia. Pemerintah Kolonial merasa khawatir dengan sepak terjang dari Otto yang makin mendapat simpati rakyat, dianggap merorong kewibawaan dan membahayakan kepentingan Hindia Belanda. Otto kemudian bersama keluarganya pindah ke Batavia untuk mengajar di HIS Muhamadiyah bersubsidi, semenjak itulah karir Otto di organisasi Boedi Oetomo pun berakhir.
(Catatan Moch.Dirhamsyah, Pekalongan 13 Mei 2020)
Tags: Cerita Sejarah PekalonganPekalonganPekalongan InfoTokoh Pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Batik TV Kota Pekalongan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Juni 21, 2022
171
Mie Ayam Jogja Istimewa Pak Jono

Mie Ayam Jogja Istimewa “Pak Jono” Udah Ngeksis di Pekalongan Sejak 2009

Juni 14, 2022
219
Berita Walikota Pekalongan

Saya yang Walikota Menjawab Kritik Saya yang Tukang Kritik

Juni 8, 2022
227
Garang Asem Pekalongan

Garang Asem Kuliner Khas Kota Batik Pekalongan

Mei 29, 2022
1.1k
ACT-MRI Pekalongan distribusikan bantuan banjir rob pekalongan

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Mei 26, 2022
148
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
8k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Fransis Pizza: Tempat Nguliner Tersembunyi Jogja yang Hanya Buka Dua Hari

Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Kehebatan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 yang Perlu Kamu Tahu

Doa untuk Semesta

BTS Putuskan Hiatus, Rasa-rasanya Seakan Bubar Alon-alon

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
2.7k
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
844
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.1k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
739
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.1k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.5k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
13.1k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.8k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1.5k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In