• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Kalau Sejarah Nggak Menarik

Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Kalau Sejarah Nggak Menarik, Siapa Yang Tanggung Jawab?

Dini Alan Faza by Dini Alan Faza
April 6, 2021
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Jika boleh jujur, tanpa khawatir dituding tak peduli dengan sejarah bangsa, barangkali banyak orang bakal menjawab “tidak” saat ditanya apakah sejarah itu menarik. Tapi gimana kalau itu kenyataan? Gimana kalau yang dikhawatirkan banyak orang mencerminkan kondisi sebenarnya? Lalu bagaimana respon kita? Biasa aja? Pura-pura cemas? Atau refleks mencari kambing hitam?

Saya memang belum pernah melakukan survei semacam itu di mana pun. Kalau membayangkannya sih pernah. Misalnya, mengambil sampel dari beberapa siswa di beberapa sekolah di kota tempat tinggal saya, dari sebagian anggota masyarakat di beberapa desa, bahkan dari beberapa pejabat di beberapa instansi.

Tak lupa, sebagai kelompok terbesar penerus ingatan masa lalu bangsa dan yang selalu digadang-gadang menjadi pemimpin di masa depan, saya survei pula tanggapan anak-anak muda. Pertanyaannya tentu tidak jauh-jauh dari persoalan ketertarikan responden terhadap sejarah. Termasuk, umpamanya, pertanyaan ini: “Mana yang lebih menarik, manga/drakor/anime atau sejarah?”.

Usai mengumpulkan hasil survei, pura-pura menganalisis bak peneliti beneran, membuat kesimpulan-kesimpulan, mempersiapkannya untuk dipresentasikan di kanal youtube, facebook, dan instagram, serta membuat draf tulisan buat dibaca publik (tentu bukan dengan gaya bahasa ilmiah); saya berharap hasil survei ini jadi pemantik, dan bukan sebagai penyebab orang saling menyalahkan.

BACA JUGA: Salah Guru ya Kalau Kualitas Pendidikan Kalah Saing?

Meski penelitian itu saya lakukan di alam imajinasi, tapi saya tertarik menelisik kesimpulan yang saya buat.

Begini. Saya menyimpulkan, bila sejarah menjadi barang hafalan semata, maka ketertarikan siswa terhadap sejarah akan rendah. Selanjutnya, upaya meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap sejarah (terutama lokal, karena sejarah nasional kerap diulang-ulang di bangku sekolah) perlu dilakukan bersama, baik oleh pemerintah (desa, daerah, dan pusat), sejarawan, komunitas yang bergerak di bidang sejarah, pendidik (tidak terbatas guru sejarah), para pecinta sejarah, masyarakat, bahkan orang tua. Selain itu, saya percaya kalau sejarah itu dinamis sehingga koreksi atas sejarah dan perbedaan interpretasi itu jadi hal yang lumrah. Yup, siap-siap pula dengan versi lain soal G30S.

Masih ada kesimpulan lain yang tak kalah penting dari survei tadi, yakni cara dan media sosialisasinya. Saya menyimpulkan bahwa cara dan media penyampaian yang beda, yang unik, dan yang tak biasa itu lebih menarik minat orang. Konsekuensinya, mereka yang hendak menyebarluaskan konten sejarah mesti belajar dikit teknik menulis, membuat konten, memperindah tampilan slide, video atau gaya bicara supaya nggak ditinggalkan pemirsa.  

Soal yang terakhir ini menarik minat saya, terutama karena saya kaitkan dengan kebiasaan guru dalam mempersiapkan dan melakukan pengajaran di kelas. Tatkala guru menyampaikan sebuah topik mata pelajaran, misalnya Pencemaran Limbah, sungguh tak efektif bila hanya melalui ceramah, lalu menuntut siswa menerapkan semua pengetahuan itu di lingkungan tempat tinggalnya.

BACA JUGA: “Akademi” Kata yang Sering Diucapkan, Tapi Apa Sih Artinya?

Tuntutan semacam itu dianggap berlebihan dan tidak proposional dibanding metode pengajaran yang dipraktikkan guru. Siswa tak cukup hanya mendengar soal Pencemaran Limbah. Mereka harus melihat, menyentuh, menyaksikan dampaknya, merasakan akibatnya dari keterangan warga terdampak, dan ikut aksi melakukan pembersihan kali atau pengolahan limbah, misalnya.

Mereka juga perlu melihat kenyataan di lapangan bahwa Pencemaran Limbah tidak melulu soal sampah, banjir, dan bau menyengat, tetapi juga kultur, kebiasaan, kepentingan, duit, proyek, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pelajaran perlu dibuat relevan dan dekat dengan kehidupan siswa. Minimal nggak cuma kata-kata yang susah dibayangkan. Tak ketinggalan pula, perlu disadari bahwa setiap topik permasalahan selalu punya jejaring dengan persoalan lain yang biasanya dalam kurikulum sekolah dibuat terpisah-pisah, terkotak-kotak.

Logika yang sama bisa diterapkan juga dalam hal edukasi khalayak terhadap sejarah. Barangkali benar belaka bahwa masyarakat memang butuh dibombardir informasi sejarah. Tapi bakal bosan setengah mampus jikalau informasi itu berbentuk teks atau ceramah terus-terusan. Karena itu, cara dan media sosialisasi perlu divariasi.

Seorang teman di facebook yang berprofesi sebagai komikus, Aji Prasetyo namanya, akhir-akhir ini tengah membikin cerita sejarah bergambar. Setidaknya selama sebulan terakhir saya mengikuti komik buatannya. Dari sana saya menyimpulkan, gambar memudahkan saya membayangkan peristiwa, dan menyaksikan peristiwa dalam bentuk gambar seperti menjadikan saya saksi mata sejarah. Boleh jadi, begitu juga yang dirasakan orang lain. Wuidih.

Bagi sebagian orang, membaca teks bergambar jelas lebih menarik. Terutama mereka yang lebih suka membaca dan belajar dengan bantuan gambar. Istilahnya pembelajar visual. Ada juga yang mungkin merasa lebih nikmat mengunjungi situs sejarah atau museum. Beberapa bahkan hanya bisa terpancing belajar sejarah melalui diskusi dan debat panas. Ya pokoknya macam-macamlah cara orang belajar.

Mengingat temuan saya dari survei itu bahwa sejarah nggak menarik buat kebanyakan responden, lantas siapa yang mestinya bertanggungjawab?

Saya nggak tahu. Saya juga nggak mau menuding ini tanggung jawab siapa. Jadi, biar aman, saya katakan demikian di bagian penutup: Siapa saja punya tanggung jawab. Saya dan juga Anda semua.

Untunglah semua itu cuma hasil survey di dunia khayal saya saja. Wuih, untung banget gaes.

Baca Tulisan-tulisan Menarik Dini Alan Faza Lainnya

Tags: EdukasiOpinipelajaran sekolahSejarahSurvey

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Dini Alan Faza

Dini Alan Faza

Redaktur
Sehari-hari sebagai Pengajar di sebuah sekolah

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Menanggulangi Wabah Cacar Monyet

Kiat Agar Indonesia Bisa Sukses Menanggulangi Wabah Cacar Monyet

Juli 28, 2022
179
Mengenal Filsafat Stoa - Stoikisme

Stoikisme, Jalan Damai Mengenal Diri Sendiri Sebagai Kunci Hidup Tenang

Juli 27, 2022
234
Soal Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus yang Kurang Diperhatikan

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Itu Perlu Diperhatikan lho!

Juli 25, 2022
188
Alasan Hobi Orang Dewasa yang Gemar Nonton Kartun itu Layak Diapresiasi

Alasan Hobi Orang Dewasa yang Gemar Nonton Kartun itu Layak Diapresiasi

Juli 22, 2022
185
Cibiran akan kesuksesan orang lain

Soal Rivalitas Kehidupan yang Kalau Dipikir Itu Mending Lucu

Juli 20, 2022
155
Stop Memandang Sebelah Mata, Mantan Narapidana juga Manusia

Stop Memandang Sebelah Mata, Mantan Narapidana juga Manusia

Juli 18, 2022
177
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Menteri PPPA: RUU KIA Tak Menimbulkan Diskriminasi Gender

Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Sempat Dilanda Badai Pasir

5 Alasan Kamu Perlu Memilih Eranyacloud sebagai Cloud Provider Terbaik di Indonesia

Mobil Tiba-Tiba Mati dan Tidak Bisa Distarter? Cek Cara Ini

Cobain yuk! 8 Game Balap Mobil Android Offline yang Asyik

7 Alternatif Wisata Anak dan Keluarga di Bali yang Bagus Buat Edukasi

Joko Anwar Jamin Pengabdi Setan 2 Lebih Mencekam

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
7.3k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
35.5k
Wisata Jepara - Karimun Jawa

18 Wisata Hits Jepara Terbaru 2022 Wajib Kamu Kunjungi

April 10, 2022
1.6k
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
8.3k
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
1.4k
Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Sempat Dilanda Badai Pasir

Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Sempat Dilanda Badai Pasir

Agustus 10, 2022
156
Baron Sceber Rogoselo

Legenda Baron Sekeber Desa Rogoselo

Januari 10, 2016
14.3k
Asal-usul Karangdowo

Sejarah Desa Karangdowo – Kab. Pekalongan

Mei 3, 2016
1.4k
Resep-Membuat-Megono-Pekalo

Resep dan Cara Membuat Megono Khas Pekalongan

Desember 19, 2018
27.8k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.7k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In