KOTOMONO.CO – Akibat pandemi mewabah virus corona yang belum juga usai, membuat semua roda perekonomian tersendat dan banyak berdampak pada masyarakat. Masyarakat menengah-kebawahlah yang merasakan dampak yang paling signifikan. Mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mereka sangat kesulitan mendapatkan pangan. Apalagi mereka yang berpenghasilan harian sangat merasakan dampaknya, seperti pedagang keliling, pedagang asongan, atau pedagang jajanan di sekolahan, mereka pasti sangat membutuhkan bantuan untuk melalui situasi ini.
Tidak hanya itu, tenaga medis yang sedang berjibaku menangani pasien virus corona juga membutuhkan suplai pangan. Saudara dan keluarga pasien yang sedang mengantre untuk memeriksakan dirinya di rumah sakit juga sangat kesulitan mendapatkan makanan karena mereka fokus pada mendapat pelayanan kesehatan terlebih dahulu. Kini makanan menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan bagi saudara sebangsa yang sedang melawan virus corona. Bagaimana mereka bisa bertahan jika mereka sulit untuk mendapatkan makanan.
Atas keadaan ini, yang penting untuk dilakukan adalah dengan sama-sama bergandengan tangan dan bahu-membahu membantu sesama. Kita tidak bisa menghadapinya sendiri, kita juga tidak bisa membiarkan saudara-saudara kita berjuang sendiri atau bahkan membiarkan saudara kita yang lain dalam keadaan kesusahan akibat wabah ini yang belum juga usai.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Pekalongan baru saja berkolaborasi dengan salah satu komunitas di Pekalongan, yakni Kampung Berbagi dalam melakukan Operasi Pangan Gratis. Pada Rabu (1/9), ACT Pekalongan membagikan sejumlah 50 Beras Wakaf Gratis (BWG) untuk mendukung kegiatan berbagi makanan gratis yang diadakan oleh Kampung Berbagi.
Kampung Berbagi sendiri merupakan salah satu komunitas sosial yang berada di Kota Pekalongan. Setiap harinya, Kampung Berbagi membagikan sekitar 250 box makanan siap saji untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. ACT Pekalongan pun mendukung kegiatan tersebut dengan memberikan BWG kepada Kampung Berbagi.
“Ini salah satu support yang membuat kami semangat,” ujar Chrystiana Ratna Dewi Mayasari (43), pendiri Kampung Berbagi. “Terima kasih ACT, para donator, dan para relawan yang telah peduli kepada Kampung Berbagi. Semoga Allah menggantikan ini dengan keberkahan yang berlipat-lipat,” tuturnya.
Sebelumnya, ACT Pekalongan juga berkolaborasi dengan Kampung Berbagi dalam melaksanakan Operasi Makan Gratis pada Senin (30/8). Dalam kegiatan tersebut, ACT dan Kampung Berbagi membagikan sejumlah 250 box makanan siap santap untuk masyarakat di sekitar Masjid Walisongo Kota Pekalongan.
Operas Pangan Gratis sendiri merupakan salah satu ikhtiar ACT untuk mengatasi kesulitas pangan masyarakat di tengah kondisi pandemi yang serba sulit ini. Di Pekalongan sendiri, selain bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), ACT Pekalongan menggandeng komunitas di Pekalongan, salah satunya Kampung Berbagi, untuk menumbuhkan semangat gotong royong masyarakat.
“Kami berharap komunitas atau institusi lain turut berkolaborasi dan berdonasi agar kegiatan ini dapat berlangsung secara rutin,” ujar Aditya Nugraha (27), Program Implementator ACT Pekalongan. “Semoga bantuan dari sahabat dermawan dapat membantu meringankan sedikit kebutuhan mereka.”
