• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Menulis

Kapan Sih Waktu yang Pas Buat Nulis?

Sinau nulis bareng (bagian 03)

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
September 26, 2020
in EDUKASI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Iya sih, yang namanya gebetan kadang suka bikin ribet. Minta janjian ngedate, anterin ke mall, temenin makan, dan seabrek kegiatan yang kadang kalau dipikir lagi penting-penting tidak. Tapi ya tetep aja, sebagai cowok yang berusaha menunjukkan rasa “setia” di hadapan pacar, kegiatan-kegiatan yang nggak terlalu penting itu dilaksanakan. Bahkan, tanpa perlu ada panitia kegiatan pun tetep jalan. Ya kan? Hayo… ngaku aja deh!

Sementara, buat menulis, kayaknya selalu saja muncul pertanyaan yang sama. Kapan waktu yang tepat buat nulis? Ups! Wah, kalau pertanyaan ini sudah muncul, itu artinya dalam pikiran kita yang namanya menulis itu butuh waktu luang. Atau, kita berasa sibuk banget sehingga kudu bisa meluangkan diri supaya punya waktu buat nulis. Hadewh tepok jidat deh!

Nggak salah sih memang. Tapi sayang banget kalau kita nggak sempet punya waktu buat nulis. Sebab, yang namanya menulis—biarpun kayaknya sepele—ternyata bisa jadi kegiatan yang mengasyikkan dan jadi kegiatan yang sangat kita perlukan. Paling nggak, ketika kita bikin tulisan, kita sebenarnya sedang mencatat peristiwa yang kita anggap penting. Siapa tahu juga di kemudian hari dianggap penting juga sama orang-orang sejagat.

Teman saya, seorang penulis skenario, namanya Aang Jasman, ketika ketemu di hotel Horison Pekalongan, sempat ngobrol. Dia bilang, “Salah satu kelemahan kita sebagai bangsa, adalah malah membuat catatan. Sehingga, kita gampang lupa. Juga nggak cukup banyak bahan untuk sebuah tulisan.”

BACA JUGA: Menulis Itu Nggak Sesusah Kamu Melupakan Mantan

Mendengar ucapannya itu, saya merasa seperti ditonjok. Senior saya yang pernah mengajar di Jerman dan Perancis ini seperti sedang memarahi saya tanpa tanda seru di belakang kalimatnya. Cuma obrolan santai sambil ngopi dan menikmati kepulan-kepulan asap rokok. Tentu, yang ditonjok bukan hidung atau muka saya. Yang tertonjok itu akal dan hati saya. Uh!

Menulis

Lantas, dia cerita, selama hidup di Jerman, Perancis dan negara-negara Eropa dan Amerika, dia sering menemukan orang sibuk membaca dan menulis. Orang-orang yang dia temui di negara-negara itu ada dua barang yang suka dibawa-bawa. Yaitu, buku bacaan dan buku catatan harian. Itu dibawa kemana pun.

Setiap kali mereka duduk diam, selain membaca buku, mereka akan mencatat apa saja yang mereka anggap perlu dicatat. Nggak harus kejadian besar. Mungkin ketika kamu terperosok pun bisa dijadikan catatan. Atau ketika kamu merasakan sakitnya digigit semut, pun bisa saja mereka catat. Karena, digigit semut kali aja lebih sakit dari diputus mantan. Ahai!

Dia juga cerita, suka mencatat apa saja dengan menggunakan apa saja. Kalau kebetulan lupa bawa buku catatan harian, dia bisa saja menulis di kertas lain atau sapu tangan. Baru sesampai di rumah atau apartemen, dia akan memindahkan catatan itu dan mengetiknya di laptop. Bahkan, bisa menjadi tulisan yang utuh dan lengkap.

BACA JUGA: Pertanyaan yang Sulit Saya Jawab adalah Apa Manfaat Menulis?

Tapi, saya yakin, sekarang sih bikin catatan lebih mudah. Ada android. Bisa juga dibikin status di medsos. Cuma, pernah nggak sih status-status kita di medsos itu kita baca lagi dan terbesit untuk mengembangkannya jadi tulisan panjang yang utuh? Agaknya, kalau yang ini masih mikir–mikir deh. Ya kan? Ati-ati, kebanyakan mikir nanti rambut cepet rontok loh. Jadi botak. He he he!

So, dari kisah pengalaman Om Aang Jasman ini, saya dapat poin penting. Bahwa ternyata, menulis itu bisa dilakukan kapan saja. Juga di mana saja. Nggak harus membuat waktu khusus untuk menulis. Dengan kata lain, yang perlu kita lakukan adalah membuat menulis sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari, seperti aktivitas lainnya. Tentu, butuh latihan untuk bisa sampai tahap itu. Latihannya sederhana saja sih, cukup selalu bawa buku catatan harian. Terus mencatat apa saja yang dialami, dilihat, dan didengar. Bila perlu, setiap hari bikin satu catatan. Nggak harus membedakan, mana peristiwa penting mana peristiwa nggak penting.

Saya aja, kemana-mana selalu bawa buku catatan. Selalu mencatat apa-apa yang perlu saya catat. Kadang, ada kucing kawin saja saya catat. Jadi, fungsi buku catatan mirip-miriplah dengan kamera. Kita biasa iseng motrat–motret apa saja yang menurut kita unik, menarik, lucu, indah, atau apa saja yang punya daya pikat. Tapi, apa gunanya kamera kalau akhirnya nggak ada catatan apa-apa. Akhirnya, pas mau posting bingung mau kasih caption apa. Ya kan?

Oke deh, itu dulu dari saya. Lain waktu kita sambung lagi.

Tags: kelas menulisMenulisnulisSinauwaktuwaktu yang pas

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Bunda Literasi dan Bapak Walikota Pekalongan

Menumbuhkan Gerakan Literasi Tak Cukup dengan Gerakan Membaca

November 19, 2021
213
Ilustrasi Seorang Penulis

Menulis Itu Remeh dan Tabu, Masa, sih?

Agustus 30, 2021
170
Fiersa Besari Musikalisasi Puisi

Cara Cespleng Bikin Musikalisasi Puisi

Agustus 14, 2021
186
Menulis adalah Tabungan dan Saksi Hidup yang Menghidupkan

Menulis adalah Tabungan dan Saksi Hidup yang Menghidupkan

Juli 19, 2021
183
caranya agar bisa menulis secara konsisten

Persiapan Menulis dan Membangun Konsistensi

Juli 7, 2021
182
Tips Belajar Menulis Kreatif

Menulis itu Lebih Banyak Dipengaruhi Faktor Non-Teknis

April 14, 2021
199
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In