• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Musik Rampak Papringan Bersaudara

Jedur dalam Musik Rampak Grup Papringan

Kesenian Musik Rampak Pekalongan

Angga Panji W by Angga Panji W
Maret 5, 2017
in LOCAL WISDOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Pekalongan merupakan kota pesisiran yang jauh dari nuansa Keraton Jawa selalu mempunyai ciri budaya yang khas tersendiri. Kota ini semakin hari semakin menunjukan eksistensinya. Kali ini akan membahas Seni Budaya dalam hal musik yang khas dari Pekalongan. Jika Banyumas sudah terkenal dengan Musik Calung dan Kenthongannya, kini Bagaimana dengan Musik Pekalongan, apakah punya ?

Kita sudah tahu bahwa Calung merupakan musik tradisional dengan perangkat mirip gamelan yang terbuat dari bambu wulung. Masyarakat Banyumas biasa memanfaatkan kesenian ini seperti untuk media rekreasi, menyambut tamu, pertunjukan budaya, atau mengamen. Bahkan kelompok-kelompok musik pengamen yang ada di Malioboro Jogjakarta merupakan musik calung yang aslinya dibawa keluar oleh masyarakat Banyumas. Bahkan beberapa daerah di Pekalongan juga ada yang memainkan dan mengimpor musik calung beserta pelatihnya langsung dari Banyumas.

Kiat untuk menduniakan musik khas Pekalongan masih terbuka lebar. Semangat kesatuan gotong royong masyarakat Pekalongan sungguh luar biasa. Terbukti dengan bermunculnya kelompok-kelompok atau grup musik yang terus mengasah kreatifitasnya. Hal ini bisa kita lihat pada setiap hari besar islam maupun acara-acara resmi seperti pawai Pajang Jimat, HUT Kota Pekalongan, Pekan Batik dan acara-cara lainnya yang selalu diramaikan dengan iringan musik yang menghebohkan ini. Berangkat dari tradisi “tong-tong prek” yang biasa dilakukan anak-anak muda ketika hendak membangunkan orang sahur di bulan puasa, kini oleh masyarakat Pekalongan diracik untuk menjadi kesenian musik tersendiri.

Grup Musik Rampak Kesemek Medono
KLIK GAMBAR UNTUK DETAIL || Perfom Penabuh Musik dari Grup Kesemek Medono

Umumnya mereka para pemain Musik Rampak akan berbaris puluhan hingga ratusan orang dengan menabuh berbagai macam alat musik yang selaras dengan kekompakan tarian yang berada di barisan paling depan. Menyanyikan lagu-lagu sholawat Nabi dan pujian dalam bahasa Jawa maupun Indonesia dengan penuh semangat kegembiraan bersama.

Ada yang menamakan musik ini dengan musik “Koprek’an” ada juga yang menamakan kenthongan atau pun lain-lain. Agar tidak salah dalam menyebut dan mari kita samakan presepsi untuk menyebut musik yang sedang hits di Pekalongan ini, kita bisa menyebutnya dengan nama Musik Rampak. Rampak dalam artian tetabuhan banyak alat musik, energik dan beramai-ramai.

Baca : 10 Bangunan Bersejarah di Kawasan Budaya Jetayu Pekalongan

Dalam kurun satu tahun terakhir musik rampak atau “Koprek’an” ini telah berkembang pesat di tanah Pekalongan, khususnya Pekalongan bagian selatan. Banyak grup-grup musik rampak yang terbentuk, umumnya tiap-tiap kampung maupun per wilayah RT atau lainnya mempunyai grup tersendiri. Dalam grup Musik Rampak ini setiap wilayah akan memiliki ciri khas masing-masing. Mulai dari kostum, alat musik yang digunakan, tarian hingga pernak-pernikatau atribut yang digunakan. Bahkan beberapa ada yang mempunyai maskotnya sendiri-sendiri.

Musik Rampak Papringan Bersaudara
KLIK GAMBAR UNTUK DETAIL || Jedur dalam Musik Rampak Grup Papringan

Definisi Musik Rampak Pekalongan

Berbeda dengan Kesenian Calung Banyumas yang identik dengan irama angklung dan kenthongan bambu, Musik Rampak Pekalongan lebih variatif dan unik. Dasar dari Musik Rampak Pekalongan adalah Perkusi atau semacam “Koprek’an” yang kita kenal pada umumnya.

Dengan alat-alat musik utama Jedur yang terbuat dari modifikasi drum bekas, kemudian penambahan isntrument lain seperti Kenong, Gong, Demung, dan kenthongan. Di beberapa kelompok musik rampak, mereka menggunakan alat musik Trio pada drumband atau Rebana untuk kolaborasinya. sehingga irama yang tercipta semakin beragam dan bervariasi.

Sama seperti Musik Calung Banyumas ada barisan penari yang selaras dengan irama musik, dalam Musik Rampak milik Pekalongan pun mempunyai barisan perani yang terdiri dari anak-anak hingga remaja yang siap menyuguhkan koreografi tarian yang cukup menarik.

Jadi Musik Rampak Pekalongan adalah musik berirama perkusi yang dikolaborasikan dengan tari dan gema Sholawat yang dimainkan oleh kelompok terdiri dari pemusik, penari dan penembang atau vokalis.

Baca juga : Sarung Batik, Budaya Jati Diri Orang Pekalongan

Basis religiusitas Pekalongan sebagai Kota Santri telah mempengaruhi musik rampak ini, banyak aransemen lagu-lagu religi yang dimainkan seperti Sholawat Nabi kemudian tembang Jawa-islami Sluku-sluku Bathok, Lir-ilir, Turi Putih dll terus dilestarikan, tak sedikit pula yang mengaransemen lagu-lagu dangdut maupun lagu pop indo yang sedang tenar.

Instrumen Musik Rampak Pekalongan
KLIK GAMBAR UNTUK DETAIL || Instrumen Musik Rebana dalam Rampak Pekalongan

Dengan jumlah anggota keseluruhan mencapai ratusan orang (penabuh alat musik+penari+dll) dalam sekali perfom dengan cara melakukan pawai keliling desa, mereka mampu membuat jalanan macet dan harus di alihkan. Kelompok-kelompok Musik Rampak ini akan membuat macet jalanan ketika meraka perfom, biasanya saban malam hari besar Islam seperti Tahun Baru Hijriah, Isra-mi’raj, Maulid Nabi mereka akan perfom keliling antar kampung. Sobat bisa bayangkan jika ada 2 kelompok yang lewat bersebrangan di jalan yang sama, dipastikan sobat tidak bisa lewat kemanapun.

Manfaat Adanya Musik Rampak Pekalongan

Kenapa jenis musik beginian bisa sangat berkembang pesat dan disukai oleh masyarakat Pekalongan ? jawabnya karena orang-orang yang ikut kelompok musik rampak yang ada di desa masing-masing akan mendapat manfaat luar biasa yang bisa mereka rasakan. Banyak latar belakang, visi-misi dan manfaat yang berbeda-beda yang mendasari warga membentuk grup Musik rampaknya namun bisa saya tarik garis besarnya sebagai berikut :

Yang pertama, semangat kekeluargaan silahturahmi dan gotong royong antar warga desa semakin solit. Dalam beberapa kasus di masing-masing desa, dahulu sebelum adanya Musik Rampak Sholawat ini mereka ada yang bersebrangan alias “dewe-dewe” (sendiri-sendiri) bahkan ada yang tidak bertegur sapa satu sama lain. Blok sana ya blok sana, blok sini ya blok sini. Namun dengan adanya Musik Rampak, mereka akhirnya menjalin kembali tali silahturahmi antar warga desa dan mau bergotong-royong dalam kekeluargaan yang tergabung kedalam grup musik rampak ini. Bahkan tidak sedikit yang satu keluarga mulai dari Anaknya, Bakapnya, Ibunya ikut grup musik rampak.

Grup Musik Rampak Babe Buaran
KLIK GAMBAR UNTUK DETAIL || Barisan Grup Musik Rampak Babe Buaran

Kemudian yang Kedua, Merupakan gerakan positif anak-anak dan pemuda desa. Bagi anak-anak dengan ikut kedalam musik rampak ini meraka diajai untuk menjalin persaudaraan dan bersholawat. Dalam agama islam Sholawat merupakan salah satu ibadah yang bisa dilakukan siapa saja, jadi sejak dari anak-anak mereka sudah dibekali nilai-nilai religius yang tinggi. Kemudian bagi para pemuda desanya, usia remaja dalam sebuah pergaulan sangat riskan akan bahaya jika tidak dipantau atau disalurkan kedalam kegiatan yang benar. Kalau dulu banyak pemuda desa yang “grumungan mbah-mbuh” (nongkrong yang tidak jelas) kini mereka bisa berkumpul dan melakukan kegiatan positif dalam semangat sholawat kepada Nabi. Dengan ajaran persaudaraan dan berkah Sholawat, InsyaAllah para pemuda Pekalongan akan memperkokoh benteng NKRI dan mampu melawan hal-hal yang negatif seperti Narkoba, Begal, Terorisme dan lain-lain.

Yang Ketiga adalah mengokohkan Pekalongan sebagai Kota Kreatif Dunia dalam kategori Kerajinan dan Kesenian Rakyat. Dengan bentuk kesenian musik rampak yang berkembang di masyarakat Pekalongan, tak salah jika UNESCO memasukan Kota Pekalongan kedalam Jejaring Kota Kreatif Dunia. Semakin hari musik rampak kian terus membudaya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Pekalongan. Seperti Musik calung Banyumas yang dulunya cuma dimainkan ditingkat RT/RW, kini sudah populer hingga merambah ke daerah lain dan dijadikan ciri khas Banyumas dalam menyambut setiap tamu kenegaraan.

Baca juga : Pawai Pajang Jimat, Semangat Maulid dan Nasionalisme Warga Pekalongan Raya

Yang Keempat, dalam segi kesehatan jasmani akan meningkat. Tidak sedikit ibu-ibu yang ikut menjadi barisan penari musik rampak, rata-rata mereka berbadan gemuk. Nah, dengan mengikuti musik rampak ini mereka bisa sedikit merampingkan badan dengan ikut gerakan menari sebagai berolahraga atau minimal jalan sehat keliling kampung mereka sendiri. Hmm… lumayan lah daripada tidak gerak sama sekali malah bisa bikin penyakit datang :D

Grup Musik Rampak KGP Pekalongan
KLIK GAMBAR UNTUK DETAIL || Ibu-ibu antusias Ikut Barisan Musik Rampak

Untuk mengenai hal Nama-Nama Grup Musik Rampak Pekalongan yang ada di Kota maupun Kabupaten akan saya posting pada kesempatan berikutnya.

Semoga semangat Sholawat dalam Musik Rampak akan terus menggerakan warga masyarakat Pekalongan dan sekitarnya untuk terus berkreasi dalam hal kebaikan. Kita tidak usah malu jika ada yang mengatakan Musik ini hanya “Koprek’an” tidak ada nilai seninya, mereka belum mengenal dan mengerti saja, toh ada juga grup musik rampak ini yang sudah perfom di luar daerah Pekalongan. Kita tunggu adanya festival-festival Musik rampak yang akan mengasah kretifitas para grup musik rampak untuk terus berkreasi.

Yang penting dan yang terpenting adalah adanya manfaat yang luar biasa dari musik rampak yang berkembang di Pekalongan saat ini. Jika kegiatan positif ini bisa terus berkelanjutan, dijamin Pekalongan aman sentosa. Aamiin

 

Pokoke awake ndewe kudu PeDe, Njogo Kerukunan lan Rahatane.

Salam Cinta Pekalongan

Tags: Budaya PekalonganKearifan Lokal PekalonganKesenian PekalonganMusik CalungMusik RampakpekalonganPekalongan InfoSeni Musik Pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Tradisi Bunga Sumping Hari Raya

Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Mei 1, 2022
869
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

April 5, 2022
169
Banjir Rob Pekalongan

Banjir Pekalongan Tak Pernah Tuntas Kalau yang Diajak Ngobrol Cuma Elite

Maret 31, 2022
190
Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
417
Blackcanyon Petungkriyono

Obyek Wisata Black Canyon Petungkriyono

Maret 27, 2022
7.6k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In