KOTOMONO.CO – Bisa nggak ya kita bersikap bijak pada penipuan? Sepertinya susah ya? Apalagi kalau kita pernah ketipu, lebih-lebih dalam urusan bisnis. Kesal dan bisa bikin gondok. Apalagi kalau kita nggak punya kesempatan untuk melaporkan kasus penipuan yang kita alami ke polisi. Nyesel? Itu pastilah. Bahkan, mungkin gara-gara penyesalan itu akhirnya kita nggak berani lagi nyoba bisnis yang sama. Takut ketipu lagi.
Sebenarnya nggak baik-baik amat sih kalau kita malah dihantui ketakutan kita sendiri. Bisa jadi kita malah nggak bisa berbuat apa-apa. Serba takut dan seolah dunia makin serem aja bawaannya.
Ada baiknya, pengalaman itu dijadikan pelajaran berharga. Kita ambil aja pelajarannya, lalu cari cara agar nggak ketipu lagi. Gimana? Setuju kan? Oke deh, kalau kamu setuju, boleh dilanjut deh bacanya. Skrol lagi ya!
Kali ini, kami punya tips dan trik supaya kita bisa mengurangi volume kemungkinan penipuan, saat belanja online. Memang, yang namanya belanja online kemungkinan ketipunya cukup besar. Kita nggak kenal siapa yang jual atau yang beli. Kita juga nggak ketemu langsung. Tapi, jangankan yang belanja online, yang namanya belanja di pasar saja kadang bisa ketipu juga. Ya kan?
Langkah awal untuk memperkecil kemungkinan kita kena tipu saat belanja online, tentu kita mesti jeli memilih marketplace yang ada sebagai tempat belanja online terpacaya. Pilih marketplace yang sudah punya reputasi dan benar-benar terpercaya seperti Ladara. Jangan lupa juga untuk mengamati secermat mungkin testimoni, review, dan juga reputasi seller. Dari sinilah, kita bisa membuat pertimbangan-pertimbangan sedetail-detailnya, sampai benar-benar kita bisa memastikan belanja online aman.
Cuma kalau kita sudah kadung terjerat oleh penipuan, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Tak perlu panik, kita cari tahu terlebih dahulu tanda-tanda Anda mengalami penipuan saat belanja online murah.
Tanda Penipuan
Kalau kita mengalami kejadian-kejadian berikut, kita perlu waspada dan sesegera mungkin lekas sadar bahwa kita besar kemungkinan sedang atau sudah tertipu. Kejadian apa saja? Ini nih kejadiannya;
- Harga barang yang kita beli nggak masuk di akal. Belanja online termurah memang bisa dilakukan, tetapi dengan catatan bahwa harga masih realistis.
- Respon penjual sangat lambat dalam melayani orderan. Biasanya, penjual akan menyertakan berbagai alasan atas keterlambatan tersebut. Mulai dari nomor resi yang belum jadi, menunggu paket lain untuk dikirim bersamaan, sistem jasa mengalami gangguan, serta nomor resmi dikirim saat pembeli membayar sisa DP.
- Anda menerima telepon dari seseorang yang tak dikenal. Mulai dari karyawan ekspedisi yang meminta uang asuransi dengan harga yang sangat mahal. Ada juga yang mengaku oknum polisi yang menuduh Anda jadi penadah barang ilegal.
- Barang tidak sampai. Meskipun Anda sudah belanja online termurah, tapi paket yang dinantikan tidak juga datang dalam jangka waktu yang lama.
Mencari seller belanja online paling murah memang perlu. Tapi, kalau sudah ada tanda penipuan, sebaiknya transaksi tidak dilanjutkan kalau kita belum mentransfer sejumlah uang. Kalau sudah telanjur, apa boleh buat. Tentu, risiko kerugian mesti kita tanggung.
Maka, yang lebih krusial sekarang adalah mencari marketplace belanja online terbaik dan terpercaya seperti Ladara. Sebab, di Ladara menggunakan rekening bersama, jika produk tidak sesuai pun, uang Anda bisa tetap kembali.
Terus gimana jika kita kena tipu? Hm… ada nih tips dan triknya. Di skroll lagi ya?!
Jika Mengalami Penipuan Lakukan Hal Ini
Ketika kita mengalami kejadian-kejadian seperti yang sudah disebut tadi, ada baiknya kita lakukan hal-hal berikut,
- Hindari rasa panik. Kalau si penipu itu minta uang dengan jumlah tertentu, jangan buru-buru panik. Perasaan panik itulah yang memang sedang mereka ciptakan pada diri kita. supaya si penipu ini dapat mengendalikan kesadaran kita. Dan semakin kesadaran kita dapat dikendalikan, dengan mudah pula kita dapat diarahkan untuk menurut para instruksi yang mereka kehendaki.
- Sekalipun di rekening kita punya cukup dana untuk melakukan transfer, sebaiknya jangan buru-buru memutuskan untuk melakukan transfer. Apalagi orang yang minta transfer ini sama sekali tidak kita kenal dan tidak kita ketahui keberadaannya dan kebenarannya. Sekalipun bisa saja si orang ini ngaku-ngaku jadi polisi atau apalah yang bisa bikin nyali kita ciut seketika.
- Ada baiknya, konsultasikan segala hal pada orang yang dipercaya. Atau, hubungi segera telepon kantor yang disebut-sebut namanya oleh orang yang sedang menipu kita. Untuk memastikan kalau informasi yang kita dapat itu benar.
- Himpun semua bukti yang kita punya. Mulai dari bukti transaksi seperti nomor rekening, struk ATM, juga jangan lupa screenshot produk, dan chat/WA.
- Laporkan kejadian penipuan yang kita alami pada pihak yang berwajib sesegera mungkin. Tentu disertai semua bukti tersebut.
Kasus penipuan belanja online memang bisa menimpa siapa saja. Tidak pandang bulu, apakah dia orang yang jago bernegosiasi atau tdak. Sebab, modus operandi penipuan sangat variatif dan terus saja berkembang, mengikuti perkembangan trend belanja online yang ada. Tetapi, itu bukan alasan kita untuk memutuskan agar tidak belanja secara online. Justru dengan kasus-kasus yang ada, kita sebenarnya diajarkan agar kita lebih hati-hati dan cermat di dalam menentukan marketplace belanja online yang benar-benar aman. Kita juga diajarkan untuk tidak gegabah di dalam melakukan transaksi belanja online. Serta, kita mesti cermat sekaligus hemat di dalam menentukan skala prioritas kebutuhan.
Memang, akan lebih aman jika kita bisa memilih belanja online yang bisa COD. Dengan metode ini, kemungkinan kita kena tipu bisa diminimalisir. Kita bisa membayar barang yang kita pesan setelah barang datang.
Pilih juga marketplace belanja online Indonesia yang terjamin kualitasnya seperti Ladara. Di e-commerce yang satu ini, semua kebutuhan bisa terpenuhi dengan cara yang lebih aman dan pasti. Yuk, belanja di Ladara!