• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Unjuk Rasa Kenapa Ricuh

Ilustrasi - Warta Nasional

Kenapa Mesti Ricuh ?

Belajar berbahasa, menempatkan kata 'ricuh' secara tepat.

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
Oktober 9, 2020
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Sore itu, selepas mentelengi fb dengan gambar-gambar dan video aksi yang riuh itu, istriku seketika mendekat. Ia menyodorkan kalimat dengan tanda tanya di belakangnya. Menyoal aksi demo yang sempat viral di medsos. Katanya, “Kenapa mesti ricuh?”

Sebelum kujawab, aku sejenak menghela napas. Menyiapkan sederet kalimat-kalimat panjang agar menjadi jelas. Terang seterang-terangnya.

Kujawab, “Kata ‘ricuh’ itu kalau dalam bahasa Indonesia masuk dalam kategori kata sifat atau adjektiva. David Crystal dalam bukunya A Dictionary of Linguistics and Phonetics, mendefinisikan kata sifat sebagai istilah yang digunakan dalam klasifikasi gramatikal sebuah kata untuk mengacu pada kumpulan kata yang menjelaskan sifat kata benda. Sedang Hasan Alwi dkk mendeskripsikan kata sifat sebagai kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Sampai di sini jelas?”

Mendengar penjelasanku itu istriku malah cekikikan. Lalu ia bilang, “Hmm… penjelasan yang bertele-tele. Mbok tudepoin saja kenapa sih?”

“Sek sabar, ini mesti aku jelaskan pelan-pelan. Supaya Mama tahu duduk persoalannya. Gimana?” tanyaku.

Ia hanya mengucapkan kata lewat tatapannya. Tak ada suara. Tetapi, aku mengerti.

“Ya, idep-idep Mama kuliah bahasa Indonesia lagi, Ma. Mama kan dulu dapat mata kuliah Bahasa Indonesia cuman sekilas. Nggak komplit kayak aku. Ya kan?” godaku.

Bibir istriku seketika mengerut. Manyun. Kepalanya agak dimiringkan ke kanan. Mungkin otak kanannya mulai berat.

Aku sekali menepuk tangan. Agak keras. Sekadar menyemangati. Ha ha ha! “Oke! Kita mulai kuliahnya. Jadi, begini. Jika kata ‘ricuh’ itu disandangkan pada kata ‘aksi’, maka itu artinya aksi bersifat ricuh. Sekali lagi, aksi bersifat ricuh. Nah, apa itu ricuh? Ricuh itu artinya ribut, cekcok, campur aduk tidak karuan, atau kacau. Kalau ini pasti ngertilah ya… nggak perlu aku deskripsikan kan?”

Istriku mewakilkan kata-katanya dengan anggukan. Entah, apakah ia paham atau tidak, aku tak peduli. Yang penting, aku terangkan saja.

“Oke, lanjut. Sekarang, kata ‘sifat’ itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia punya beberapa arti. Pertama, rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda; tanda lahiriah. Kedua, peri keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu. Tiga, ciri khas yang ada pada sesuatu. Dan keempat, dasar watak; tabiat. So, kira-kira arti dari kata ‘sifat’ manakah yang tepat bagi penggunaan kata ‘ricuh’ pada aksi tadi itu?”

Kali ini tidak ada anggukan. Kepala istriku pelan bergerak ke kanan dan ke kiri. Tatapan matanya pun menampakkan kegairahan yang nihil. Aku hanya bisa maklum.

“Mm… gini, kira-kira apakah kata ‘ricuh’ dalam aksi itu menunjukkan keadaan, kodrat, watak, tabiat, atau ciri-ciri?”

Setengah kehilangan gairah, istriku menjawab, “Keadaan.”

“Yup! Anda benar! Ke… a… da… an! Jika ia adalah keadaan, maka yang namanya keadaan itu hanya bisa dimengerti pada saat kejadian berlangsung. Artinya, kata ‘ricuh’ menjadi tepat digunakan saat keadaan itu tengah berlangsung. Lalu, setelahnya? Ya, sudah tidak bisa disebut ricuh lagi. Sebab, kejadiannya sudah berubah. Sudah berbeda. Atau malah sudah berakhir. Faktanya sudah beda lagi. Mengapa begitu? Karena yang namanya keadaan itu meruang dan mewaktu. Tidak berlaku selamanya. Nah, dengan batas ruang dan waktu itu, maka perlu ditanyakan juga, apakah sepanjang aksi itu ‘ricuh’? Aku yakin nggaklah. Maka, apakah peristiwa yang sekelumit itu dapat dijadikan pijakan bagi suatu sifat? Mestinya tidak. Apalagi kalau kita kembali pada pengartian kata ‘sifat’, maka kita akan ngerti. Yang namanya sifat itu sesuatu yang dibawa sejak awal hingga kini. Artinya, kata ‘ricuh’ sebagaimana yang disandangkan pada kata ‘aksi’ itu bukan sifat alamiah dari aksi itu sendiri. Maka, kata ‘ricuh’ sebenarnya tidak tepat digunakan. Sebab, di dalam aksi itu ada dinamika yang berkembang. Kalau ada dinamika, jenis kata yang lebih tepat mestinya kata kerja atau verba. Nah, persoalannya mengapa terjadi penggunaan kelas kata yang tidak tepat? Lagi-lagi ini sebenarnya urusan pelabelan untuk memudahkan penyebutan. Lantas, siapa yang melabeli? Bisa siapa saja. Terus seperlu apa pelabelan itu? Sangat bergantung pada siapa pelabelnya. Ngerti? Paham?”

Aku lihat, istriku menguap. Lantas, buru-buru ia pergi ke kamar. Ah, rasanya penjelasanku masih menggantung. Tanggung. Tapi…. ah, sudahlah!

Tags: EsaiOpiniPekalongan InfoPelajaran Bahasa Indonesia

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tiga tujuan pendidikan yang dirumuskan Ibnu Khaldun

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Juni 24, 2022
147
Batik TV Kota Pekalongan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Juni 21, 2022
175
Kisah Pemuda Miskin yang Memeluk Raja

Kisah Pemuda Miskin yang Memeluk Raja

Juni 17, 2022
181
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
877
Mie Ayam Jogja Istimewa Pak Jono

Mie Ayam Jogja Istimewa “Pak Jono” Udah Ngeksis di Pekalongan Sejak 2009

Juni 14, 2022
230
Memulai Bisnis Fotografi unutk Pemula

Mau Bikin Usaha Fotografi? Begini Caranya!

Juni 12, 2022
148
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Perjalanan aespa menemukan Black Mamba di Kwangya

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Fransis Pizza: Tempat Nguliner Tersembunyi Jogja yang Hanya Buka Dua Hari

Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Kehebatan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 yang Perlu Kamu Tahu

Doa untuk Semesta

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
3.1k
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.2k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
849
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
877
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.2k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1.6k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.5k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.8k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
13.1k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In