KOTOMONO.CO – Para sedulur Pekalongan, siapa yang belum tahu tentang Tari Jlamprang atau Tari Batik Jlamprang ?
Tari yang mencirikan Pekalongan ini pernah tampil di Istana Negara disaksikan Presiden SBY lho sedulur. Selain itu, Tari Batik Jlamprang Kota Pekalongan juga tampil pada acara Upacara Penurunan Bendera di Istana Negara, pada tanggal 17 Agustus 2013. Seperti Apa sih Tari Jlamprang itu ? Mari kita simak :
Awal mula Tari Jlamprang Pekalongan
Pada tahun 2012 Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan ingin membuat sebuah tarian yang unik yang menggambarkan Kota Pekalongan lewat Batik Jlamprangnya.
Tari Batik Jlamprang ini diciptakan pada awalnya sebagai upacara penyambutan ibu Negara yaitu Ani Yudhoyono yang akan berkunjung ke Kota Pekalongan dalam rangka Pekan Batik Nusantara tahun 2012 yang lalu.
Pencipta tarian ini adalah Yoyok Bambang Priambodo dari sanggar tari Greget Kota Semarang. Pembuatan Tari Batik Jlamprang ada beberapa proses seperti observasi dan eksplorasi. Pencipta tari beserta kru rombongan dari pemerintah Kota Pekalongan melakukan observasi mengenai Kota Pekalongan, potensi budaya yang dimiliki oleh kota ini, dan observator menemukan keunikan Kota Pekalongan berkaitan dengan batik yang tidak dimiliki oleh kota lain dalam bentuk batik Jlamprang.
Gerakan Tari Batik Jlamprang yang dikemas sebagai tari tradisi yang menjadi ciri khas dari Kota Pekalongan yang memiliki makna atau arti tersendiri yakni pada :
1. Gerak
Gerak merupakan elemen pokok dalam tari. Tari merupakan komposisi gerak yang telah mengalami proses atau penggarapan. Gerak tari merupakan perubahan posisi pada anggota tubuh sekaligus mimik wajah. Gerak tari lahir sebagai simbol emosi dan lebih menampilkan jiwa liris. Sasaran komunikasi gerak terarah ke rasa dan suasana hati pada situasi tertentu. Gerak tari berwujud sebagai ekspresi emosi tanpa referensi atau sebab-sebab dari luar.
Tari Batik Jlamprang disajikan dan ditarikan dengan berbagai gerak yang berimprovasi dengan struktur gerak membatik. Tari Batik Jlamprang ditarikan oleh perempuan saja. Dalam Tari Batik Jlamprang terdapat dua macam gerak tari, meliputi gerak maknawi yaitu suatu gerak tari dalam pengungkapannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu dan gerak murni yaitu gerak tari yang tidak mengandung maksud dan arti tertentu karena gerak murni hanya sekedar untuk keindahan dalam gerak tari tersebut saja.
Gerak-gerak dalam Tari Batik Jlamprang mempunyai arti gerak sebagai bentuk visualisasi orang yang sedang membatik. Dengan gerak tubuh yang lemah gemulai sesuai dengan jiwa perempuan dan juga terdapat gerak patah-patah yang menggambarkan topografi masyarakat Kota Pekalongan.

Seperti yang ditegaskan oleh Doyo selaku pencetus dari adanya Tari Batik Jlamprang bahwa gerak-gerak dari tari ini menggunakan dasar-dasar tari tradisi dan bentuk-bentuk tangan yang nyempurit, ngruji, dan ngithing. Gerak yang ditampilkan pun dinamis dan rancak yang menggambarkan kondisi kota pekalongan di daerah pesisir utara.
Baca juga : Sejarah Tradisi Lopis Raksasa Kota Pekalongan
Dalam gerak tari Batik Jlamprang gerakannya mengikuti iringan musik dari gamelan berlaras pelog tersebut. Motif gerak tergolong sedikit karena gerak yang dilakukan merupakan gerak-gerak pengulangan. Gerak koreografi tari Batik Jlamprang dibuat lebih dengan gerak-gerak tegas dan berbentuk simetris. Gerak patah-patah tersebut menggambarkan dari motif batik Jlamprang yang simetris tersebut dan terdapat garis-garis pada motif yang tegas. Tidak ada nama motif dalam setiap gerak tari Batik Jlamprang, yang jelas tari ini menggambarkan mengenai proses membatik dan topografi masyarakat Kota Pekalongan pada umumnya.
Ragam gerak dalam tari Batik Jlamprang meliputi gerak dalam proses pembuatan batik yg benar terdapat 12 langkah dalam membatik yaitu nyungging yang berarti membuat pola, kemudian dilanjut dengan adanya proses njaplak yang berarti dicopy dalam lembaran kain. Pada proses njaplak, pola yang sudah dibuat tersebut dicopy dalam kain. Setelah proses njaplak dilanjutkan dengan proses ngowong yaitu memberi malam dalam bentuk besar.
Proses selanjutnya adalah ngiseni dan nyolet yang berarti memberi malam dalam bentuk kecil lalu diberi pewarnaan. Pewarnaan kain yang telah dilakukan kemudian ditutup dengan malam agar tidak tercampur dengan warna lain, proses tersebut dinamakan mopok. Pewarnaan selanjutnya adalah ngelir yang dilanjutkan dengan nglorot yaitu menghilangkan malam sebelumnya.
Agar hasil batik lebih sempurna maka dilakukan penyempurnaan motif yang dinamakan dengan ngrentesi. Kemudian diberi pewarnaan lebih detail lagi dengan nyumi’i lalu dilanjutkan dengan nyogo dan diakhiri dengan proses nglorot. Tari Batik Jlamprang bergerak dengan menggunakan gerak tradisi Jawa gaya Surakarta yang sudah dikembangkan. Adanya gerak-gerak pakem dalam pengolahan gerak saat membatik seperti adanya gerak nyanthing dan bentukbentuk tangan yang melingkar. Dalam setiap gerakannya terlihat jelas mengenai proses membatik dari Kota Pekalongan.
2. Iringan
Iringan tari Batik Jlamprang terdapat lagu yang berasal dari sinden dan gerong tersebut. Dalam lagunya terdapat penjelasan mengenai Kota Pekalongan yang terletak di wilayah pantai Utara Jawa serta kehidupan batik dalam masyarakat Kota Pekalongan. Iringan tari diciptakan pula oleh Yoyok selaku pencipta tari tersebut.
Adapun lirik lagu dalam iringan tari Batik Jlamprang :
Batik iku tilaraning prole lubuk
Wus ngembang ngrembaka
Kasusra ing mancanegri
Pekalongan kota batik wuskaloka
Wuskaloka pekalongan kota batik
Warno-warno jinis batik kang cinipto
Iku pancen nyata corak jlamprang, buketan, sarto papringan
Batik pekalongan pusaka budaya warisan leluhur kita
Artinya :
Batik itu merupakan peninggalan dari nenek moyang
Yang sudah semakin berkembang
Sampai keluar negara
Pekalongan merupakan kota batik yang sudah terkenal
Terkenalnya Pekalongan sebagai kota batik
Berbagai macam jenis batik yang sudah diciptakan
Begitulah kenyataannya terdapat motif Jlamprang, buketan, dan papringan
Batik Pekalongan merupakan pusaka budaya warisan leluhur kita

Pengertian Secara Tari Batik Jlamprang adalah tarian kelompok khas pekalongan yang mempunyai arti pada geraknya yaitu pekerja keras,rajin 7 tekun,,,pada komposisi geraknya menggambarkan rakyat pekalongan yang senang membatik serta untuk ajang memamerkan batik sebagai simbol Kota Pekalongan.
Baca : Sejarah Tradisi Balon Udara Di Pekalongan
Meskipun tarian ini bukan karya Putra Daerah Aseli Pekalongan, tetapi tarian ini sudah mampu membuat image positif mengenai Kota Pekalongan Dan masyarakat Kota Pekalongan pun menerima dan bangga dengan tarian tersebut.
Penampilan Tari Batik Jlamprang ketika di Istana Negara tahun 2013
Referensi :
- Skripsi Ashfarah Karina Dewi – Universitas Negeri Yogyakarta – 2014
- Image : google.com
Komentarnya gan