KOTOMONO.CO – Ketika kami berkunjung ke desa Kutorojo, Saya dan teman saya disambut hangat oleh Pak Lurah bersama Kepala Dusun dan Ketua Karang Taruna. Ada Pengalaman menarik dari kunjungan kami kali ini. Ketika kami berbincang mengenai potensi dan sejarah-sejarah wilayah desa kutorojo di rumah Pak Taswo, Kepala Dusun Gunung Telu, kami disuguhi Kopi. Kami pikir hanya kopi hitam biasa, namun Pak lurah menjelaskan kalau itu Kopi Ronggeng. Setelah kami mencicipinya, hmmmm enaaaak juga, mantab di lidah bikin ketagihan.
Kopi Ronggeng apaan sih ? kawan pasti ada yang penasaran kah ? haha pasti penasaran tho ?
Kalo di Kota Pekalongan ada yang namanya Kopi Tahlil, di Petungkriyono ada Kopi Owa, nih disini di Kutorojo ada namanya Kopi Ronggeng.
Bagi penikmat dan pecinta kopi, kalian wajib nih nyobain Kopi Ronggeng Kutorojo. Bukan biji kopinya yang khas, tetapi ramuannya yang uniknya ini yang bikin lidah terus berucap enak enak enak. haha
Kopi ini kopi lokal desa Kutorojo namun masyarakat setempat punya cara penyajian khusus yang membuat kopi ini unik dan nikmat, yakni pemakaian Gula Aren. Hah, Gula Aren katamu ? Iya betul, bukan gula pasir yang dipakai namun gula aren. karena di desa Kutorojo terdapat pohon aren yang tumbuh subur. Benar saja, sensasi yang didapat sangat sensasional dan mantab lidah. Saya pikir secangkir tidak cukup, pokoke Maknyuss !
Baca : Sejarah Asal – usul Desa Kutorojo – Kajen
Bagaimana Kopi ini dinamakan Kopi Ronggeng ?
Awal mulanya begini kawan, ceritanya suatu ketika ada perangkat desa yang main ke salah seorang kepala dusun. Kemudian tuan rumah menyuguhkan Kopi yang sudah diberi gula aren. Ketika disuguhkan dan dicoba oleh kepada Perangkat desa tersebut, ia keenakan dan bertanya-tanya “kopi opo iki, Oh Kopi Ronggeng kieh”. Dari kata Kopi ronggeng yang terucap perangkat desa tersebut, sekarang ini resmi digunakan untuk nama kopi khas desa Kutorojo.
Selain itu , Ronggeng merupakan kesenian tradisional yang ada didesa tersebut. Jadi seperti Kopi Owa petungkriyono untuk melestarikan Primata Owa, Kopi Ronggeng disini juga berarti untuk melestarikan Kesenian ronggeng yang legendaris.
Kawan tak perlu datang ke desa kutorojo kalau pengen menyeduh kopi ini. Kawan bisa memborongnya di Kajen, tepatnya sebelah Bank Jateng ada warung yang menyediakan Kopi Ronggeng yang dikemas. Silahkan diborong dan di cicipi dirumah :D
Setelah puas menikmati secangkir kopi penuh nikmat, kami mampir ke Curug Blanten. Curug yang eksotik yang dihuni oleh Kera putih yang misterius so jaga perilaku kita disana. Jika kawan ingin kesini, silahkan menghubungi Bapak Taswo dahulu karena disini belum grand opening, dan waktu dekat akan segera resmi opening jadi harus ada ijin dan diantar oleh pemuda desa.
Nih dibawah sedikit penampakan Curug Blanten, Kalian pasti ngiler :D

Ingat ya kawan, berwisatalah dengan cerdas. JAGA KELESTARIAN DAN KEARIFAN LOKAL, HORMATI NILAI LUHUR DENGAN MENJAGA PERILAKU, DAN JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN. SAMPAH MU ADALAH TANGGUNG JAWAB MU
Demikian sekiranya ulasan mengenai Kopi Ronggeng Kutorojo, hmmm kami belum puas mengggali sejarah disini, kami akan segera kembali kesana sembari ngidam Kopi Ronggeng. haha
Semoga bermanfaat.
Terima kasih dan salam hormat kepada Bapak Lurah Kutorojo, Kepala Dusun Gunung telu, Ketua Tarang Taruna