• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
Ketua KPI Pusat Agung Suprio

Ketua KPI Pusat, Agung Suprio. Dok. pribadi

Kiat-kiat Mengedukasi Masyarakat Ala KPI Pusat

Muhammad Arsyad by Muhammad Arsyad
September 11, 2021
in NYAS-NYIS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Pertama saya pengin bilang kalau KPI yang saya maksud adalah Komisi Penyiaran Indonesia. Itu dulu, silakan catat! Siapa tahu ada yang ngira KPI yang saya bahas adalah KPI yang lain. Ha bisa modyar saya. Sudah? Mari kita mulai.

KPI kembali, ah nggak ding, maksudnya KPI mulai lagi dengan tingkah konyolnya. Mulai lagi dengan kesalahan yang sebetulnya bisa tidak terjadi. Namun KPI malah memilih untuk setara dengan MUI. Sama-sama layak dibubarkan sebab hanya buang-buang duit negara.

Adalah nama seorang predator kelamin cum pedofil cum penyanyi dangdut, Saiful Jamil yang bikin nama KPI kembali menjadi bahan pembicaraan netizen. Ia bebas dari penjara dan kebebasannya yang disambut bak ulama kondang yang baru saja pulang dari “perantauan” menuai banyak makian. Apalagi ketika Saiful Jamil tampil di televisi. Ditampilkan bak sosok yang hebat, multitalenta, dan tentu saja berhati mulia.

Padahal orang ini telah melakukan tindakan pedofilia. Kebebasannya yang diglorifikasi bikin influencer kelas teri sampai kelas kakap turun gunung. Mereka memberi kritik tajam kepada televisi yang masih memberikan ruang pada pelaku pelecehan seksual. Para influencer itu juga menyerbu KPI karena tak becus dalam menyeleksi konten siaran.

BACA JUGA: Saipul Jamil dan Hilangnya Empati Publik Pada Korban Perkosaan

Kalau sudah begini tentu KPI harus angkat bicara dan memang lebih baik sekalian angkat kaki dari negeri ini. Kesempatan itu pun tiba saat Lord Paduka Maharaja Agung Suprio yang mengaku sebagai Ketua KPI diwawancara oleh Deddy Corbuzier. Memang untuk sesuatu yang sedang viral, Om Deddy ini lebih cepat dari wartawan media online. Seneng banget ya Om bisa dapet cuan juga?

Saat ditanyai Om Deddy, Lord Agung Suprio bilang dia sudah memberikan ketegasan untuk membatasi stasiun televisi menayangkan sosok Bang Ipul. Namun alih-alih konsisten, Lord Agung justru bilang kalau Saiful Jamil boleh tampil di televisi asalkan untuk konten edukasi. What??? Edukasi?

Saya nggak kaget sih ketika Lord Agung bilang begitu. Secara KPI kan lembaga paling edukatif se-Indonesia. Bahkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) saja nggak edukatif-edukatif amat. Ya kali Kakak Nadiem Makarim merenovasi ruang kerja yang habis miliaran itu bernilai edukasi?

KPI secara lahiriah dan batiniah tentu mengerti betul kalau tupoksinya adalah ranah penyiaran. Jadi mereka punya kesempatan yang lebih untuk mengedukasi masyarakat. Mau memberi edukasi di Radio tentu akan lebih repot.

Maklum lah radio cukup sulit untuk disusupi predator macam Saiful Jamil. Setidaknya saya tidak pernah mendengar suara pedofil dari saluran radio. Amit-amit dah, jangan ye bapak-ibu produser radio. Udah jualan Viostin DS saja.

BACA JUGA: Membunuh Tunangan Karena Batal Nikah Memang Aksi Pekok yang Pelakunya Patut Dipenjara

KPI memanfaatkan kanal televisi untuk mengedukasi bahaya kekerasan seksual. Tapi KPI melakukannya dengan logika terbalik. Jangan kamu kira edukasi itu pasti sesuatu yang baik. Edukasi untuk hal-hal yang tidak baik juga beberapa kali diterapkan. Makanya ada belajar mencopet, belajar merampok, belajar membobol bank, belajar korupsi sejak dini. Semua itu bahkan ada sekolah khususnya.

Edukasi yang dimaksud dari tayangan Saiful Jamil adalah edukasi yang rusak, negatif, ngawur, dan goblok. Maaf kalau saya terkesan misuh dan sangat tidak Islami dan nggak suci lahir bathin. Tapi untuk kelakuannya Bang Ipul dan lembaga amoral macam KPI hukum memisuhinya jadi fardhu ain.

Edukasi semacam ini sama gobloknya dengan mantan napi koruptor yang diangkat jadi “duta” antikorupsi. Ini menandakan sistem peredukasian kita ya begitu-itu. Orang boleh berbuat jahat tapi kalau dia adalah publik figur bakal lain ceritanya. Padahal kelakuan seorang predator ini sangat berbahaya. Kalau kata netizen Pekalongan, mending di-remason!!!

Hasrat untuk selalu bersifat edukatif ini memang sangat mengakar di tubuh KPI. Ada lagi kasus pelecehan seksual di tubuh KPI yang ujungnya malah korban yang disuruh mencabut laporannya. Itu telah mengedukasi kita bahwa KPI adalah lembaga yang busuk. Edukasi samacam itu juga perlu diketahui oleh para petinggi kampus-kampus di Indonesia yang memiliki jurusan yang berkelindan dengan kerja-kerja ke-KPI-an untuk nggak mengizinkan mahasiswanya magang di lembaga KPI.

BACA JUGA: Pemerintah Minta Ganti ke TV Digital? Wong Siaran TV Saja Masih Bobrok, kok!

Oke saya maklumi kalau ada yang masih bilang KPI adalah lembaga yang prestisius untuk magang mahasiswa. Tapi melihat fenomena belakangan ini, untuk membedakan mana gedung KPI mana tempat ajojing saja susah. KPI kurang rusak apanya coba? Pelecehan seksual di dalam lembaga kok dianggap bercanda? Kan Asuuu.

Nilai-nilai edukatif juga terpancar dari sikap Lord Agung. Di media sosial, Lord Agung menjawab komentar-komentar yang bernada kritik campur aksen sinis dengan jawaban yang blasss ramashok. Itu mengedukasi kita bahwa orang yang menjabat di lembaga yang masih berhubungan dengan interaksi saja komunikasinya tak lebih baik dari burung kakatua.

Jadi stop bilang kalau kerja di lembaga pemerintahan adalah orang cerdas. Ketika kalian mengingat itu atau tetangga memengaruhi kamu kalau kerja di lembaga pemerintahan itu keren dan berwibawa, lihatlah Lord Agung beserta para komisioner KPI.

BACA JUGA: Memang Kenapa Kalau Windy Cantika Aisyah Tak “Konsisten” Memakai Jilbab?

Saat diundang di Mata Najwa, Lord Agung si Ketua KPI itu juga memberikan pesan-pesan yang sangat edukatif walaupun dia nggak hadir. Eh bukan nggak hadir tapi dia sudah hadir terus pulang terlebih dahulu sebelum berhadapan dengan Mbak Najwa Shihab. Itu Lord Agung tengah mengikuti tren e-sport.

Lord Agung mengajarkan kita semua bahwa meskipun kamu sudah masuk ke room atau login dan siap tempur dengan segala senjata, boleh kok untuk AFK. Itu jika kamu merasa senjatamu tak cukup memadai. Atau takut karena musuhnya orang cerdas. Maka kalah adalah sebuah keniscayaan. Jadi buat apa bertempur lagi?

Sekali-kali atau sering-sering jadi pengecut boleh lah ya.

 

Artikel Terkait

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Dua Tahun Walikota Pekalongan: Gagap dan Serba Tak Menentu

Efek Domino Aduan Inisial APA, Cinta itu Buta Tapi Jangan Buta-Buta Amat

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik Muhammad Arsyad lainnya.

Tags: Agung SuprioDeddy CorbuzierKomisi Penyiaran IndonesiaMata NajwaNadiem MakarimNajwa ShihabNyas-NyisSaiful Jamil
Dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

REDAKTUR
Tukang nulis dan penggemar Super Sentai. Santri Youtube. Bermukim di Kota Pekalongan bagian utara.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
188
Refleksi 2 tahun kepemimpinan Walikota Pekalongan Aaf-Salahudin

Dua Tahun Walikota Pekalongan: Gagap dan Serba Tak Menentu

Februari 28, 2023
235
Perkembangan Kasus Mario Dandy

Efek Domino Aduan Inisial APA, Cinta itu Buta Tapi Jangan Buta-Buta Amat

Februari 27, 2023
180
Ratu Tisha PSSI dan Masalah Sepakbola Indonesia

Ratu Tisha Tak Masalah Jadi Waketum Dua, tapi Masalah Bagi Sepak bola Indonesia

Februari 24, 2023
150
Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu

Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu!

Februari 23, 2023
166
Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Februari 18, 2023
225
Load More
Next Post
Pekalongan Art Festival 2020

Setahun Pekalongan Art Festival: Seni, Sosial, Dan Poser

Mapel Penjaskes Paling Aneh

PenjasOrkes, Pelajaran Paling Aneh yang Pernah Saya Temui

Manfaat anak bermain lego

Begini Cara Tepat Memilih Mainan Lego Untuk Anak Anda

komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

Cerpen: Burung Kakaut

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

AESPA Comeback Bulan Mei: Sang Leader K-Pop Gen 4 Telah Kembali

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Ikan Kembung: Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat

LAGI RAME HARI INI

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
188
Review Film Unlocked (2023) Netflix Korea

Review Film Unlocked (2023): Bikin Parno!

Februari 26, 2023
268
Senopati dan ratu kidul

Kisah Misteri Bahurekso, Rantamsari Dan Serabi Kalibeluk Batang

Maret 14, 2018
10k
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.2k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
2.7k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
18.1k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
2.3k
Kelemahan Sistem Tilang Elektronik ETLE

Berkat Pengalaman Kena Tilang Elektronik, Saya Jadi Tahu Kelemahannya

Maret 4, 2022
2.1k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
566
Sinopsis Dorama Silent (2020)

Dorama Silent (2022): Drama Bagus dengan Premis Menarik, Tapi Nanggung

November 17, 2022
2.4k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In