KOTOMONO.CO – Drama Korea seringkali menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hospital Playlist (biasa disebut Hosplay), misalnya. Drama yang dibuat dua season ini bahkan mendapatkan hujan pujian sejak season pertama. Pun dengan season duanya di pertengahan tahun 2021 kemarin, akhir cerita yang cukup melegakan -karna semua kapal sukses berlayar- membuat penonton berharap besar diproduksinya season tiga nanti.
Netizen pun sering mengelu-elukan Hosplay jika menyingungg drama korea hingga sempat beberapa kali menduduki trending topic Twitter. Salah satunya tentang kesan “healing” dari drakor Hosplay yang sangat kuat ketika menyuguhkan keseharian lima dokter hangat Yulje yang penuh keceriaan.
Hal positif lain yang bisa didapati dari skenarionya adalah Hosplay juga memberikan tutorial sederhana bagaimana cara menjadi seorang teman, rekan kerja, dan individu yang humanis dan anti toxic.
1. Tidak terlalu ikut campur urusan teman
Teman saya pernah bercerita ketika sedang nongkrong dengan rekan kerjanya, dia dicerca banyak pertanyaan yang bersifat privasi. Keadannya saat itu memang bisa dikatakan sedang tidak baik-baik saja lantaran batal menikah. Namun mendapati reaksi lingkungan terdekat yang terlalu berisik justru membuatnya jengah.
BACA JUGA: Sisi Gelap Dibalik Spektakulernya Industri Hiburan K-Pop
Hal ini berbanding terbalik dengan beberapa adegan dalam Hosplay. Ketika Joon-wan sedang patah hati dan memilih menyibukkan diri di rumah sakit, keempat rekannya tidak sekalipun memaksa dia bercerita. Pun, saat Seok-hyun bercerai dengan istrinya, tak seorang dari sahabatnya mengetahui detail permasalahan yang terjadi. Alih-alih memburu seribu pertanyaan untuk kemudian jsutru menghakimi, kelima sahabat tadi cenderung siap berada di dekatnya dan memberikan dukungan emosional kapan pun mereka dibutuhkan.
Jikalau orang lain membutuhkan tempat bercerita, dia akan datang dengan sendirinya. Begitu kira-kira rumus sederhananya.
Menghargai privasi setiap orang, sekalipun dengan teman dekat yang sudah bertahun-tahun, patut dilakukan. Bersahabat bukan berarti kamu harus mengetahui semua tentangnya, melainkan bagaimana kalian saling mendukung satu sama lain.
2. Saling back-up satu sama lain
Entah mengapa, setiap menonton Hosplay saya justru sering teringat dengan adegan-adegan ringannya. Seperti misalnya saat Song-hwa baru saja berangkat dan harus menemui pasien dengan segera, Jung-won yang baru saja selesai shift malam rela turun ke lobi hanya untuk memarkirkan mobil sahabatnya. Adegan lain yaitu ritual makan siang mereka yang kerap dilakukan sukarela. Juga, saat Ik-joon membawakan kopi untuk staf rumah sakit.
BACA JUGA: Latah dan Mudah Berpaling adalah Budaya Kita
Sikap murah hati memang lebih banyak ditampilkan oleh karakter Ik-joon. Dia pernah menggantikan pekerjaan staf di meja resepsionis, menjadi pelayan kafe rumah sakit, melobi direktur rumah sakit untuk melakukan operasi mendesak, bahkan menjadi penyemangat untuk orang-orang di sekitarnya. Bukannya menjadi egois karena bukan tugasnya, Ik-joon justru membantu orang lain yang membutuhkan bantuannya secara sukarela.
Jika kamu mengira Ik-joon bekerja melebihi tupoksinya, bisa dikatakan iya dan juga tidak. Sebab hal itu dilakukan atas dasar rasa ingin membantu dan meringankan kesedihan orang lain. Selagi masih dalam batasan wajar, sikap ini tidak akan merugikan kita.
3. Belajar kehilangan dan mengikhlaskan
Tak hanya dari kelima dokter yang super menyejukkan tadi, sikap humanis dan anti toxic juga ditunjukkan karakter lain melalui konflik yang disajikan di rumah sakit. Pada episode awal season dua misalnya, seorang ibu harus membesarkan hatinya karena anaknya membutuhkan donor organ. Ketika berbulan-bulan kemudian masih belum menemukan pendonor yang cocok, dan justru pasien baru yang belum menunggu terlalu lama mendapati kesempatan itu terlebih dahulu, ibu tersebut masih bisa mengucapkan selamat sekalipun ia bersedih.
BACA JUGA: Hindari Acara Kondangan Jika Hal ini Masih Terjadi di Lingkunganmu
Dalam hidup, kadang kita mengira sesuatu harus berjalan sesuai dengan rencana apa yang kita harapkan. Hosplay menyajikan bagaimana maut dan manusia sulit untuk bekerjasama. Segigih apapun dokter profesional menyelamatkan pasiennya, tetap ada campur tangan Tuhan dan keajaiban di dalamnya.
4. Kampanye donor organ
Tidak pernah sekalipun saya menonton drama dan berfikir untuk mendonorkan organ, namun hal ini sempat terlintas begitu saja saat saya menyelesaikan drama ini. Muncul sebersit keinginan untuk melakukan hal yang sama. Akan tetapi di daerah saya, informasi dan fasilitas tersebut masih minim.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Drama Korea On Going Juli 2022 yang Sayang Kalo Dilewatkan
Dengan tindakan donor organ, saya kira seorang manusia sudah benar-benar menjadi manusia sekalipun ia sudah tiada di dunia. Memberikan kesempatan hidup yang lebih layak untuk orang lain adalah another level individu anti toxic dan humanis yang tidak dapat semua orang lakukan. Cukup anti mainstream, memang. Bukan hal yang mudah juga. Oleh karena itu kita bisa belajar melakukannya melalui hal-hal kecil terlebih dahulu dengan tidak menyakiti satu sama lain.
Dalam bahasa Jawa, manusia disebut manungso yang memiliki arti manunggaling roso (rasa yang satu). Memahami yang dirasakan satu sama lain seperti yang ditonjolkan drama korea Hospital Playlist bisa menjadi langkah awal bersikap humanis.
Komentarnya gan