• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Kiat Menjadi Humanis Berdasarkan Drama Korea Hospital Playlist

Foto Ilustasi via Allkpop

Kiat Menjadi Humanis Berdasarkan Drakor Hospital Playlist

Elif Hudayana by Elif Hudayana
Juli 14, 2022
in K-Popers
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Drama Korea seringkali menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hospital Playlist (biasa disebut Hosplay), misalnya. Drama yang dibuat dua season ini bahkan mendapatkan hujan pujian sejak season pertama. Pun dengan season duanya di pertengahan tahun 2021 kemarin, akhir cerita yang cukup melegakan -karna semua kapal sukses berlayar- membuat penonton berharap besar diproduksinya season tiga nanti.

Netizen pun sering mengelu-elukan Hosplay jika menyingungg drama korea hingga sempat beberapa kali menduduki trending topic Twitter. Salah satunya tentang kesan “healing” dari drakor Hosplay yang sangat kuat ketika menyuguhkan keseharian lima dokter hangat Yulje yang penuh keceriaan.

Hal positif lain yang bisa didapati dari skenarionya adalah Hosplay juga memberikan tutorial sederhana bagaimana cara menjadi seorang teman, rekan kerja, dan individu yang humanis dan anti toxic. 

1. Tidak terlalu ikut campur urusan teman

Teman saya pernah bercerita ketika sedang nongkrong dengan rekan kerjanya, dia dicerca banyak pertanyaan yang bersifat privasi. Keadannya saat itu memang bisa dikatakan sedang tidak baik-baik saja lantaran batal menikah. Namun mendapati reaksi lingkungan terdekat yang terlalu berisik justru membuatnya jengah.

BACA JUGA: Sisi Gelap Dibalik Spektakulernya Industri Hiburan K-Pop

Hal ini berbanding terbalik dengan beberapa adegan dalam Hosplay. Ketika Joon-wan sedang patah hati dan memilih menyibukkan diri di rumah sakit, keempat rekannya tidak sekalipun memaksa dia bercerita. Pun, saat Seok-hyun bercerai dengan istrinya, tak seorang dari sahabatnya mengetahui detail permasalahan yang terjadi. Alih-alih memburu seribu pertanyaan untuk kemudian jsutru menghakimi, kelima sahabat tadi cenderung siap berada di dekatnya dan memberikan dukungan emosional kapan pun mereka dibutuhkan.

Jikalau orang lain membutuhkan tempat bercerita, dia akan datang dengan sendirinya. Begitu kira-kira rumus sederhananya.

Menghargai privasi setiap orang, sekalipun dengan teman dekat yang sudah bertahun-tahun, patut dilakukan. Bersahabat bukan berarti kamu harus mengetahui semua tentangnya, melainkan bagaimana kalian saling mendukung satu sama lain.

2. Saling back-up satu sama lain

Entah mengapa, setiap menonton Hosplay saya justru sering teringat dengan adegan-adegan ringannya. Seperti misalnya saat Song-hwa baru saja berangkat dan harus menemui pasien dengan segera, Jung-won yang baru saja selesai shift malam rela turun ke lobi hanya untuk memarkirkan mobil sahabatnya. Adegan lain yaitu ritual makan siang mereka yang kerap dilakukan sukarela. Juga, saat Ik-joon membawakan kopi untuk staf rumah sakit.

BACA JUGA: Latah dan Mudah Berpaling adalah Budaya Kita

Sikap murah hati memang lebih banyak ditampilkan oleh karakter Ik-joon. Dia pernah menggantikan pekerjaan staf di meja resepsionis, menjadi pelayan kafe rumah sakit, melobi direktur rumah sakit untuk melakukan operasi mendesak, bahkan menjadi penyemangat untuk orang-orang di sekitarnya. Bukannya menjadi egois karena bukan tugasnya, Ik-joon justru membantu orang lain yang membutuhkan bantuannya secara sukarela.

Jika kamu mengira Ik-joon bekerja melebihi tupoksinya, bisa dikatakan iya dan juga tidak. Sebab hal itu dilakukan atas dasar rasa ingin membantu dan meringankan kesedihan orang lain. Selagi masih dalam batasan wajar, sikap ini tidak akan merugikan kita.

3. Belajar kehilangan dan mengikhlaskan

Tak hanya dari kelima dokter yang super menyejukkan tadi, sikap humanis dan anti toxic juga ditunjukkan karakter lain melalui konflik yang disajikan di rumah sakit. Pada episode awal season dua misalnya, seorang ibu harus membesarkan hatinya karena anaknya membutuhkan donor organ. Ketika berbulan-bulan kemudian masih belum menemukan pendonor yang cocok, dan justru pasien baru yang belum menunggu terlalu lama mendapati kesempatan itu terlebih dahulu, ibu tersebut masih bisa mengucapkan selamat sekalipun ia bersedih.

BACA JUGA: Hindari Acara Kondangan Jika Hal ini Masih Terjadi di Lingkunganmu

Dalam hidup, kadang kita mengira sesuatu harus berjalan sesuai dengan rencana apa yang kita harapkan. Hosplay menyajikan bagaimana maut dan manusia sulit untuk bekerjasama. Segigih apapun dokter profesional menyelamatkan pasiennya, tetap ada campur tangan Tuhan dan keajaiban di dalamnya.

4. Kampanye donor organ

Tidak pernah sekalipun saya menonton drama dan berfikir untuk mendonorkan organ, namun hal ini sempat terlintas begitu saja saat saya menyelesaikan drama ini. Muncul sebersit keinginan untuk melakukan hal yang sama. Akan tetapi di daerah saya, informasi dan fasilitas tersebut masih minim.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Drama Korea On Going Juli 2022 yang Sayang Kalo Dilewatkan

Dengan tindakan donor organ, saya kira seorang manusia sudah benar-benar menjadi manusia sekalipun ia sudah tiada di dunia. Memberikan kesempatan hidup yang lebih layak untuk orang lain adalah another level individu anti toxic dan humanis yang tidak dapat semua orang lakukan. Cukup anti mainstream, memang. Bukan hal yang mudah juga. Oleh karena itu kita bisa belajar melakukannya melalui hal-hal kecil terlebih dahulu dengan tidak menyakiti satu sama lain.

Dalam bahasa Jawa, manusia disebut manungso yang memiliki arti manunggaling roso (rasa yang satu). Memahami yang dirasakan satu sama lain seperti yang ditonjolkan drama korea Hospital Playlist bisa menjadi langkah awal bersikap humanis.

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik dari Elif Hudayana lainnya.

Tags: DrakorDrama KoreaHospital PlaylistK-dramaK-PopersReview DrakorTrending Topic

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Caranya? Klik disini


Elif Hudayana

Elif Hudayana

KOTOMONO WRITER
Punya satu mulut dua telinga

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Song Joong Ki Menikah Lagi

Song Joong Ki Menikah Lagi: Beruntung Dia Bukan WNI

Januari 31, 2023
146
Drama Korea Genre Olahraga - Love All Play (2022)

7 Drama Korea Genre Olahraga yang Bikin Kamu Pengen Jadi Atlet

Januari 24, 2023
165
Lagu BTS Tentang Pesan Kesehatan Mental

3 Lagu BTS ini Mengandung Pesan Kesehatan Mental

Januari 18, 2023
180
Haechan Si 'Full Sun' yang Alergi Sinar Matahari

Haechan si ‘Full Sun’ Suka Bersin Kalau Lihat Matahari, Idap Sindrom Achoo

Januari 16, 2023
169
Kabar Blackpink Terbaru 2023

2022-2023: Lebaran Plus Agustusannya Blink Sedunia

Januari 15, 2023
167
Lee Ik Jun Drakor Hospital Playlist

Lee Ik Jun, Tipe Ideal yang Sayangnya Cuma Ada di Drakor

Januari 13, 2023
152
Load More

Komentarnya gan


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Song Joong Ki Menikah Lagi: Beruntung Dia Bukan WNI

Coffee Shop Itu Buat Berdialog, Nggak Cuma Selfie!

5 Hal ini Hanya Terjadi Pada Mahasiswa Universitas Terbuka, Lucu Sih!

Gembira Loka Zoo, Taman Rekreasi Satwa Terbesar Di Jogja

Surat Cinta Untuk Starla The Series: Yakin Bikin Penasaran

Kripala Dekso Coffee and Resto, Spot Kuliner Ciamik di Jogja Bagian Barat

Menikmati Tanggal Tua Dengan Sate Kere Khas Solo

LAGI RAME HARI INI

Sejarah Asal-usul Desa Silurah Wonotunggal Batang

Sejarah Asal-usul Desa Silurah Wonotunggal Batang

Juli 10, 2020
3.5k
Resensi Novel Janji karya Tere Liye

Janji Bukan Sekedar Janji dari Novel Terbaru Tere Liye

September 15, 2022
1.3k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
1.8k
Coffee Shop dan diskusi

Coffee Shop Itu Buat Berdialog, Nggak Cuma Selfie!

Januari 31, 2023
155
Shuntaro Chishiya dalam serial Alice in Borderland

Membedah Karakter Shuntaro Chishiya di Serial Alice in Borderland

Januari 11, 2023
476
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.1k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
37.7k
Wisata Alam Curug Bidadari Talun Kabupaten Pekalongan

Wisata Alam Curug Bidadari Talun Kabupaten Pekalongan

November 4, 2016
3.1k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5k
Sinopsis dan Review Novel Laut Bercerita

Tentang Sosok Kinan, Si Wanita Tangguh dari Novel Laut Bercerita

September 6, 2022
806
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In