KOTOMONO.CO – Bangsa Indonesia wabil khusus segenap warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah rasa-rasanya patut berbangga hati. Pasalnya salah satu putra asli daerahnya mampu menorehkan prestasi di kancah Internasional, nggak main-main ini levelnya udah tingkat dunia
Namanya mas Kiromal Katibin, seorang atlet muda dari cabang panjat tebing ini mencatatkan waktu 5,1 detik untuk tinggi 15 meter, atas prestasi itu dirinya harus diganjar dengan pemecahan rekor dunia dalam cabor Panjat Tebing.
Atlet muda berbakat ini bahkan juga memecah rekor yang dicetaknya sendiri sebelumnya, yaitu 5,17 detik. Prestasi ini diraihnya pada ajang Climbing World Cup di Seoul, Korea Selatan Jumat, tanggal 6 Mei 2022 lalu. Bersama dengan rekan sesama panjat tebing, Leonardo Veddriq, mereka berkejaran dalam hal prestasi.
Awal Karir
Kiromal Katibin lahir di kabupaten yang terletak tidak jauh dari kota batik, Pekalongan, yaitu Batang, Jawa Tengah. Pria kelahiran 21 Agustus tahun 2000 ini terus menorehkan prestasi sejak awal mengenal panjang tebing ketika berumur 7 tahun.
Sebagai putra daerah, awalnya tidak terlalu mengenal jenis olahraga ini, berbeda dengan sepak bola dan voli. Mengawali karir sebagai atlet panjang tebing, Kiromal katibin mengenal panjat tebing pertama kali pada saat Praporprov atau Pra Pekan Olahraga Provinsi. Tepatnya pada tahun 2007.
“Pertama melihat panjang tebing di alun-alun Kabupaten” begitu penjelasan Kiki, nama sapaannya. Setelah itu Kiki, kakak dan beberapa temannya mulai tertarik dan jatuh cinta pada olahraga ekstrim ini.
Beruntung, saat itu dia mengenal mantan pelatih panjat tebing dari Surabaya yang pindah ke Batang karena mengikuti suaminya. Berkat dukungannya, prestasi Kiki terus terasah. Setelah melalui beberapa tahap, yang lolos dan konsisten mengikuti latihan hanya Kiki dan sang kakak.
BACA JUGA: Gubernur Kalteng Pertama itu Ternyata Wong Kalongan
Awalnya, pemuda yang ramah ini tidak mempunyai target. Yang penting ikut ambil bagian dalam kompetisi, sudah senang. Karena prestasinya, Kiki sempat keliling Indonesia untuk mengikuti berbagai kejuaran baik tingkat daerah maupun nasional. Dengan ketekunan dan tekad tinggi, akhirnya berhasil memenangkan berbagai pertandingan.
Medali Pertama
Setelah mengikuti berbagai perlombaan, jiwa berprestasinya semakin tumbuh. Sejak itu Kiki semakin bersemangat untuk latihan. Apalagi kedua orang tuanya memberikan dukungan penuh. Selama baik, mau jadi apa saja orang tua merestui, begitu ungkapnya.
Kejuaraan pertama diikuti tahun 2009 di Kabupaten Karanganyar, yakni Kejurda kelompok umur. Berikutnya, masih pada tahun yang sama, mengikuti kejuaraan tingkat nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta. Setelah itu, hampir tidak pernah absen. Tercatat dari tahun 2010 sampai 2015, hanya tahun 2014 saja tidak ambil bagian.
BACA JUGA: Syu’bah Asa, Sastrawan Pekalongan yang Justru Terkenal di Jakarta
Medali pertama berhasil dibawa pulang pada tahun 2011 pada event Kejurnas di Jakarta untuk nomor lead. Berikutnya, pada tahun 2016 di Bangka Belitung dapat menyabet medali emas untuk nomor speed. Keberhasilan itu membuatnya terus bersemangat dan kembali menyabet emas pada tahun 2017 di Padang.
Kesempatan bertanding di tingkat internasional pertama yang diikutinya adalah event Asian Youth di Singapura. Namun sayangnya belum berhasil membawa pulang kemenangan. Kegagalan itu semakin membuatnya bersemangat untuk berlatih hingga masuk sebagai salah satu atlet SEA Games pada nomor combined. Berikut beberapa prestasinya:
2018: Medali emas Kejurnas XVII di Solo
2019: Medali perak saat Pra PON XX Zona 2 di Surabaya
2019: Medali perak saat Asian Championship nomor Speed Realy di Bogor
2021: Medali perak saat IFSC Climbing World Cup Salt Lake City di Amerika Serikat
Pecahkan rekor dunia
Soal prestasi memanjat tebing, putera kelahiran Batang ini memang bukan kaleng-kaleng. Misalnya saja pada tanggal 5 Mei 2022 Kiromal Katibin berhasil menorehkan rekor waktu tercepat 5,17 detik ketika berlaga di World Cup International Sport Climbing (IFSC) di Seoul Korea Selatan.
Kemudian hal yang menarik selanjutnya adalah saat pemuda enerjik ini memecahkan rekornya sendiri pada pertandingan selanjutnya, yakni dalam ajang Men’s Speed World Cup International Sport Climbing di Salt Lake City, Amerika Serikat pada tanggal 28 Mei 2022 lalu dengan waktu 5,10 detik. Dengan catatan waktu ini maka sah telah membuat rekor dunia yang baru.
Pencapaian tersebut telah menorehkan sejarah baru bagi atlet Indonesia. Kiromal Katibin dalam satu tahun memecahkan 3 kali rekor dunia.
BACA JUGA: Peneroka Musik Kasidah Modern Ternyata Orang Pekalongan
Ketua KONI berharap prestasi tersebut dapat menyulut semangat atlet lain untuk semakin giat berlatih dan mendapatkan keberhasilan yang sama.
Selamat kepada Kiromal Katibin. Semoga dapat terus berprestasi mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga panjat tebing tingkat dunia.
Komentarnya gan