KOTOMONO.CO – Pekalongan itu unik, Pekalongan itu asyik mempunyai banyak kekayaan kuliner yang wajib anda coba, entah itu dalam bentuk makanan maupun minuman. Ada satu minuman yang sangat khas dan hanya ada di Pekalongan saja. Nama minuman tersebut adalah Kopi Tahlil. Apa itu Kopi Tahlil ?
Pengertian Tahlil atau Tahlilan secara harfiah berarti berzikir dengan terus menerus mengucap kalimat tauhid. Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, seperti pada acara hari ke-3 (nelung ndino), ke-7 (mitung ndino), ke-40 (matang puluh), ke-100 (nyatus), ke-1000 (nyewu) dan Khoul atau Mendak.
Selain itu, pada malam tertentu seperti malam jum’at atau malam sabtu di tiap perkampungan psti ada yang mengadakan acara Tahlilan yang dibarengi dengan pembacaan Surat Yasin. Budaya guyup rukun ini turun temurun terus dijaga.
Pada sejarahnya, Kopi tahlil ini minuman yang disajikan ketika orang-orang Pekalongan sedang mengadakan acara tahlilan. Namun bukan tanpa sebab orang Pekalongan membuat Kopi Tahlil ini, melainkan bentuk akulturasi budaya antara keturunan arab dan Jawa. Konon minuman ini dapat mendongkrak energi tubuh yang kelelahan seharian usai kita bekerja.

BACA JUGA: Pindang Tetel, Kuliner Khas Pekalongan
Orang yang mendaulat diri sebagai penjual pertama Kopi Tahlil ialah Bapak Usman pada tahun 2002. Menurut penuturan beliau kenapa bisa tercetus minuman kopi tahlil ini karena ketika acara Tahlilan, beliau membuat kopi yang dicampur rempah Biar terasa segar saja.
Dan karena banyak yang minat terhadap kopi racikan Bapak Usman ini, Beliau pun memutuskan untuk menjual kopi racikannya di pinggir jalan di kedai Lesehan Sego Megononya. Jadi kalau ingin menikmati Kopi Tahlil bisa sekalian mencicipi Nasi Megono kuliner Khas Pekalongan.
Sepintas bentuk dari minuman Kopi Tahlil ini tidak jauh berbeda dengan Kopi pada umumnya, namun jika anda sudah mencicipinya anda akan merasakan sensai kuat rempah didalamnya. Kandungan rempah dalam kopi ini adalah jahe, kapulaga, cengkeh, kayu manis, pandan, batang serai, dan pala.
Kopi Tahlil ini sudah populer di wilayah Pekalongan kota, anda bisa menikmati kopi di kedai Kopi yang berada di depan gedung PPIP atau antara utara lapangan sorogenen dan tempat Habib Baqir. Disini anda bisa memesan Kopi Tahlil biasa atau dicampur susu putih. Untuk menambah sensasi kenikmatan Kopi, para penikmatnya akan duduk di emperan toko di sepanjang jalan tersebut.
Warung ini buka setiap malam antara jam 19.00 – 01.00 WIB. Selain menjual Kopi Tahlil, untuk makanan pendampingnya ada gorengan, dan ketan yang bisa dicampur dengan gula merah yang dicairkan. Benar-benar pas dan mantab. Sangat pas jika anda sedang keluar bersama teman-teman, ini bisa dijadikan tempat nongkrong yang murah meriah.
Harga segelas kopi tahlil hanya Rp 5.000. Jika ditambah susu, harganya menjadi Rp 7.500. Cukup murah kan? Siapa sangka, dari harga kopi yang cukup murah ini, dapat mengembalikan stamina dan sangat menyehatkan tubuh. Paling cocok diminum dimalam yang dingin atau pada musim hujan.
Anda penasaran ingin mencicipi Kopi khas Pekalongan ini ? Sedulur bisa kok membuat sendiri dirumah. Bagaimana cara membuatnya, sedulur bisa membaca pada postingan Resep dan Cara Membuat Kopi Tahlil Pekalongan.
Komentarnya gan