KOTOMONO.CO – Nasi Uwet merupakan kuliner legendaris di wilayah Pekalongan. Penamaan kuliner makanan ini berasal dari olahan daging kambing atau jeroan yang diikat, kalau dalam bahasa Jawa disebut Uwet.
Jalan-jalan di Kota Batik kurang komplit rasanya jika belum berburu kuliner khasnya. Selain ada Megono, Tauto, Garang Asem, Pindang Tetel dan kali ini ada Nasi Uwet dari Warung Haji Zarkasi yang legendaris yang patut untuk kamu coba.
Bentuk Nasi Uwet Pekalongan Haji Zarkasi hampir sama seperti pada umunya. Nasi putih biasa dilengkapi sayur lodeh, daging kambing, babat atau usus yang diikat, dan kuah olahan kambing yang berwarna coklat. Sekilas, jika diperhatikan olahan daging kambing pada Nasi Uwet seperti gulai. Tapi, beda.

Tidak seperti gulai, meski sama-sama berbahan dasar kambing, namun rempah yang digunakan dalam nasi uwet realtif lebih sederhana. Jeroan yang diikat atau uwet itu dimasak dengan kuah kaldu yang didominasi bumbu rempah-rempah kayu manis dan jahe.
Baca juga : Garang Asem Kuliner Khas Kota Batik Pekalongan
Terasa asam, segar, dan menghangatkan begitu kuahnya yang bening diseruput. Nasi Uwet tidak menggunakan santan, serai dan kunyit namun diganti menggunakan kecap.
Kuliner yang biasa disajikan pada saat ada hajatan ini diberi tambahan kecap setelah daging yang diikat direbus hingga empuk. Karena bumbu rempah itu pula, rasanya segar dan nikmat, apalagi saat disajikan dengan nasi megono yang masih hangat.
Meskipun dahulu hanya disediakan Jeroan kambing yang diikat, namun kini semakin banyaknya konsumen yang datang, maka daging selain jeroan pun ikut dimasak agar semakin banyak yang menyukai Nasi Uwet Zarkasi.

Warung Nasi Uwet Zarkasi dirintis oleh Haji Zarkasi dan Hj Arsidah sejak tahun 1959. Pada 2004 Hj Arsidah berpulang dan disusul sang suami pada 2010. Sejak itu Zaenudin dan adik-adiknya melanjutkan bisnis keluarga tersebut hingga sekarang.
Baca juga : Soto Tauto Khas Dari Pekalongan
Saat ini kalau mau mencari Nasi Uwet Pekalongan cuma ada di Warung Nasi Uwet Zarkasi saja, jadi jangan harap kamu bisa menemukannya di tempat lain. Salah satu Kuliner Khas Pekalongan ini dijual di warung H. Zarkasi, Lokasinya di Jalan Sulawesi no 25, Kelurahan Bendan Kergon, Kecamatan Pekalongan Barat yang buka dari pukul 07:00 sampai pukul 23:00 WIB.
Makan di warung makan ini tidak membandrol harga yang mahal. Untuk satu porsi nasi uwet yang didalamnya berisi nasi putih dan daging kambing sekitar Rp 17.000 saja. Pengunjung pun bisa memesan jeroan yang sudah terikat dengan usus kambing dan ditambah menu lainnya.
Ada pula menu sate kambing, rendang, sambal goreng, sambal pete-tomat, rawon, Sapitan, urat sapi, kikil sapi dan lidah sapi untuk kamu yang berniat menambah dan mencicipi menu yang lain. Soal rasa, tentu saja enak dan mantap tidak mengecewakan.
Baca juga : Sapitan Menu Makan Khas Pekalongan
Usut punya usut, asal mula Nasi Uwet Zarkasi ini berasal dari Nasi Uwet yang biasa digunakan untuk orang yang punya gawe atau hajatan sebagai Nasi “Ambeng” atau Nasi Berkat. Namun bumbunya kental hampir tidak ada kuahnya sama sekali. Istilah orang Pekalongannya ngeluget (kental).

Dibuat kental karena untuk memudahkan dalam penyajiannya yang biasanya Nasi Uwet ini disajikan menggunakan besek (wadah anyaman kulit bambu yang berbentuk kotak seukuran kardus nasi kotak). Jadi kalau ada kuahnya akan kerepotan bisa merembes.
Menurut penuturan pengelola, Zaenudin, bahwa istilah Nasi Uwet sebenarnya merupakan nasi olahan dari daging kambing yang biasa disajikan untuk orang yang punya hajat. Namun, makanan ini menjadi lain karena disajikan dalam bentuk kental tanpa kuah.
Namun oleh kedua orang tuanya yakni Haji Zarkasi dan Hj Arsidah melakukan inovasi dengan membuat olahan daging tersebut menjadi lebih encer dan berkuah segar. Seiring berjalannya waktu, Nasi Uwet dari Bapak Haji Zarkasi ini yang encer dan berkuah malah lebih banyak disukai oleh masyarakat Pekalongan.
Penasaran dengan cita rasa dari kuliner khas Pekalongan yang lezat tersebut ? Yuk, Dolan Ke Pekalongan!
Baca : Rekomendasi Tempat Kuliner Murah Meriah Khas Pekalongan
Salam Cinta Pekalongan