• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Lakukan 4M dalam Belajar supaya Kamu Benar-benar Dapat Ilmunya

Ilustrasi Foto: DariuszSankowski/pixabay

Lakukan 4M dalam Belajar supaya Kamu Benar-benar Dapat Ilmunya

Mengkaji, Memahami, Memaknai, dan Menjalani

Akhmad Khoirul Munir by Akhmad Khoirul Munir
Desember 25, 2021
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Belajar, merupakan kegiatan yang bisa dilakukan di mana saja, kapan saja. Baik disengaja maupun tidak. Selagi hidup, manusia pada dasarnya tak bisa lepas dari yang namanya belajar. Sebab, belajar merupakan proses berkelanjutan tanpa putus.

Kita bisa belajar dari pengalaman. Misalnya, ketika kita sedang minum teh panas, dalam keadaan yang agak terburu-buru, kita langsung meneguknya. Akibatnya, lidah kita melepuh.

Dari pengalaman tersebut, akhirnya kita bisa lebih berhati-hati. Kita tidak lagi terburu-buru ketika minum sesuatu yang masih panas. Walau itu hal kecil, pengalaman ini juga menjadi bagian dari proses belajar.

Tapi, rupanya pertanyaan tentang apa itu belajar tak jarang saya temui. Seorang kawan, sebut saja namanya Damar, pernah mengajukan pertanyaan, “Apa sih belajar itu? Apa sih yang dilakukan ketika sedang belajar?”

Sekilas, pertanyaan itu terkesan sederhana. Tapi, siapa sangka untuk bisa menjawabnya butuh waktu. Saya pun akhirnya membuka lagi KBBI Daring. Menurut kamus, istilah “belajar” searti dengan usaha untuk memeroleh kepandaian atau ilmu. Kata “belajar” berasal dari kata “ajar” yang artinya petunjuk yang diberikan kepada seseorang supaya mengetahui.

Sekait dengan pertanyaan kedua, belajar sebenarnya tak hanya membaca buku atau sejenisnya. Bisa juga dengan menyimak penjelasan guru atau mendengarkan ceramah. Singkat kata, akhirnya saya kibarkan bendera putih dan bilang, “Nggak tahu.”

BACA JUGA:  Memangnya Ada “Pedagogi” Dalam Pembelajaran Jarak Jauh ?

Rupanya, Damar punya jawaban sendiri. Katanya, belajar itu mencakup empat hal. Yaitu, mengkaji, memahami, memaknai, dan menjalani. Bila salah satu di antaranya belum dikerjakan, belajar kita berarti masih kurang atau belum sempurna.

Mengkaji

Kata mengkaji bersinonim dengan menyelidiki atau memeriksa. Damar lantas menjelaskan, yang namanya mengkaji berarti memeriksa secara keseluruhan untuk mengetahui apa-apa yang sedang kita pelajari. Misal, untuk mempelajari sebuah sajian minuman kopi, kita perlu menyelidiki dari hulu sampai hilirnya.

Maka, yang kita selidiki adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membuat minuman kopi. Bila perlu, kita selidiki pula kandungan zat kimia apa saja yang terdapat di dalam kopi.

Dengan begitu, akan diketahui jika minuman kopi terbuat dari biji kopi yang diproses. Sementara, dalam penyajiannya memiliki banyak variasi. Selain itu, kita juga tahu jika kandungan zat kimia dalam kopi itu ada kafein, magnesium, natrium, kalium, antioksidan, dan sebagainya.

BACA JUGA: Krisis Etika Mengancam Gen Z

Contoh lain, ketika kita mempelajari Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Maka, yang perlu kita selidiki adalah siapa yang membuat RUU tersebut dan memeriksa keseluruhan isinya. Tujuannya, untuk mengetahui isi dari RUU PKS, bagaimana bunyi ayat-ayat yang termaktub di dalam pasal-pasal tersebut.

Tapi, kata Damar, proses belajar tak berhenti sampai di sini. Masih kudu dilanjutkan dengan proses memahami.

Memahami

Memahami berangkat dari kata paham. Dalam konteks belajar, kata “paham” searti dengan “mengerti benar (akan)” atau “tahu benar (akan)”. Dengan kata lain, memahami merupakan proses belajar yang lebih mendalam dari sekadar mengkaji.

Saya masih akan menggunakan contoh yang sama. Kopi.

Dalam proses memahami, maka kita akan berusaha memeriksa siapa yang membuat kopi dan untuk apa kopi dibuat. Umpamanya, ada yang bilang, kopi itu diciptakan Tuhan. Tujuannya, untuk menjadi teman bagi orang-orang yang menimba ilmu.

BACA JUGA: Pelajaran yang Tak Didapat di Sekolah tapi Penting untuk Bekal Masa Depan

Karena sebelumnya kita sudah tahu bahan-bahan dan kandungan yang ada di dalam kopi, kita akhirnya jadi mengerti, bahwa tujuan diciptakannya kopi ternyata bisa dijadikan sebagai penambah energi dan melawan rasa kantuk.

Selain itu, minum kopi berguna juga untuk memelihara kesehatan otak agar tidak mudah pikun, memelihara kesehatan liver dan jantung. Bisa pula untuk memertahankan berat badan ideal. Bahkan, ada yang mengatakan bisa menurunkan resiko terkena penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan parkinson.

Selain itu, kita juga tahu kalau kopi bisa membuat orang yang meminumnya jadi susah tidur, dada berdebar, meningkatkan tekanan darah. Sehingga orang yang mengalami hal tersebut disarankan untuk tidak terlalu banyak meminum kopi. Kurang lebihnya, ini yang dimaksud memahami.

Lalu, bagaimana dengan memahami RUU PKS? Kalau kita sebelumnya sudah mengetahui keseluruhan isi, bunyi ayat, dan pasal-pasal dalam RUU itu, paling tidak kita jadi mengerti bahwa sebab RUU PKS dibuat. Salah satunya, didorong oleh banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual. Tentu yang rentan jadi korban adalah perempuan dan anak.

Seperti beberapa hari belakangan, di kedai-kedai kopi, tak jarang kasus pelecehan seksual—terutama di lingkungan kampus—menjadi perbincangan yang serius. Korbannya, jelas mahasiswi dan pelakunya bisa saja dosen, bisa juga staf, atau mungkin juga mahasiswa.

BACA JUGA: Menumbuhkan Gerakan Literasi Tak Cukup dengan Gerakan Membaca

Efek traumatik bagi korban tak terhindarkan. Bahkan, korban bisa saja memutuskan berhenti kuliah. Mirisnya lagi, kalau sampai penyintas mendapatkan perisakan, ketika ia berusaha speak up.

Kasus serupa, sebenarnya berpeluang terjadi di mana saja. Di sekolah, rumah, atau bahkan tempat ibadah. Kasus ini tentu mencabik-cabik rasa kemanusiaan dan keadilan. Makanya, cukup jelas sudah mengapa RUU ini perlu segera disahkan.

Tentu, RUU ini bertujuan baik. Yaitu, menciptakan sistem mulai dari pencegahan, pemenuhan hak korban, pemulihan keadaan korban, hingga mengatur penanganan selama proses hukum. Nah, kurang lebihnya ini yang dimaksud memahami di dalam unsur belajar.

Memaknai

Tahap berikutnya, adalah memaknai. Artinya, memberi makna. Jika diurai, memaknai berkorelasi dengan upaya kita memberikan penilaian dan menangkap nilai apa yang bisa kita ambil atas suatu hal. Metode yang digunakan adalah dengan menyelidiki dampak dari suatu hal yang kita pelajari dengan mempertimbangkan apakah hal itu sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.

BACA JUGA: Para Fresh Graduate, Plis Perhatikan 4 Hal Saat Menulis Surat Lamaran Kerja

Seperti kopi tadi, memaknai berarti kita akan menanyakan perlukah kita ngopi? Mengapa kita perlu ngopi? Atau mengapa kita tak perlu ngopi? Tentu hal itu tergantung bagaimana kita memberi makna pada kopi terhadap tubuh atau diri kita sendiri.

Umpamanya, bagi saya yang ngopi. Kopi saya jadikan teman di saat bersendiri. Kopi saya jadikan penghangat suasana saat sedang beramai-ramai. Saya juga minum kopi agar kandungan mineral di dalamnya bisa dimanfaatkan tubuh untuk memelihara kesehatan, baik itu otak, jantung, liver, dan sebagainya.

Sebaliknya, bagi yang tidak ngopi juga punya beberapa alasan. Misalnya, kita tidak ngopi karena kita mengalami kesulitan tidur, memiliki tekanan darah tinggi, atau dada yang sering berdebar. Sehingga, saat ngopi justru membuat keadaan diri kita semakin memburuk.

Begitu pula dalam memaknai pada RUU PKS. Apakah RUU ini sudah sesuai atau tidak dengan nilai dan prinsip dalam kehidupan kita. Bila kita sudah menemukan makna terhadap diri kita dari sesuatu yang sedang kita pelajari, maka yang terakhir baiknya juga kita jalani.

Menjalani

Menjalani berarti melakukan, mengerjakan, atau mengalami dari yang telah kita kaji, pahami, dan maknai. Bagian ini adalah yang paling sulit. Tapi, inilah esensi belajar, yaitu menjalankan apa yang telah kita pelajari.

BACA JUGA: Wahai Orangtua, Rapor itu Cuma Sepotong Puzzle

Mungkin kita pernah mendengar, atau melihat, seorang yang berpengetahuan, berilmu, punya wawasan, dan mengerti dengan perkara-perkara sulit. Akan tetapi, perilakunya tidak sesuai dengan tutur katanya. Maka itu artinya, orang tersebut belum bisa menjalani apa yang telah dipelajari.

Begitulah kira-kira, mengenai empat hal di dalam belajar. Mengkaji, memahami, memaknai, dan menjalani. Dalam belajar, ada baiknya kita perhatikan dan sekaligus mengerjakan keempat unsur atau hal di atas. Akan tetapi, perlu digarisbawahi, bahwa keempat hal itu bukan dimaksudkan sebagai suatu kebenaran tunggal. Siapa tahu, Anda punya cara lain dalam belajar.

 

Baca Tulisan-tulisan Menarik dari Akhmad Khoirul Lainnya

Tags: BelajarEsaiOpiniRUU PKS

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Akhmad Khoirul Munir

Akhmad Khoirul Munir

Menjadilah

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tips Menjadi Pemain Catur Online Profesional

Sebuah Tips Menjadi Pemain Catur Online Profesional Biar Nggak Kayak Dewa Kipas

Mei 26, 2022
149
Honda Astrea Motor Sejuta Umat yang Hits Pada Era-nya

Honda Astrea, Motor Sejuta Umat yang Hits Pada Era-nya

Mei 24, 2022
170
Drama Ojol - Driver Selalu Berwajah Lusuh

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Mei 23, 2022
179
Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Mei 19, 2022
141
mata uang kripto

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mei 16, 2022
142
Mengulik Asal Muasal Sejarah Wingko Babat

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

Mei 13, 2022
164
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

5 Cafe Hits Kebumen Bergaya Vintage-Estetik Untuk Nongkrong Asik

Sebuah Tips Menjadi Pemain Catur Online Profesional Biar Nggak Kayak Dewa Kipas

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Honda Astrea, Motor Sejuta Umat yang Hits Pada Era-nya

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

LAGI RAME

Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3.1k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
466
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.2k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.5k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
358
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.7k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.6k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In