KOTOMONO.CO – Siapa yang tidak mengenal dua senapan ikonik ini? Senapan serbu legendaris, yang tercipta dari dua blok berbeda dan tentunya saling berseberangan.
Seperti yang saya dan Anda ketahui, invasi Rusia terhadap Ukraina tengah ramai dibicarakan. Perang antara kedua negara pecahan Uni Soviet itu betapa menunjukkan kecemburuan Pakdhe Putin terhadap masuknya pengaruh negara barat ke negara yang dipimpin oleh Paklik Zelensky. Bukan menjadi hal baru bila Rusia amat membenci pengaruh barat, apalagi Amerika Serikat dan sekutunya.
Rivalitas yang sudah lama berlangsung itu sangat kental muncul dalam produk senjata yang kedua negara buat. Hmmm, ya apalagi kalau bukan M16 dan AK-47?. Senapan serbu legendaris dari masing-masing kubu yang kemudian menjadi ikon antara Blok Barat dan Blok Timur. Bagi para penggemar game online tembak-tembakan tentu nggak asing lagi dengan keduanya.
Mikhail Kalashnikova, dari namanya saja sudah jelas dari blok mana Ia berasal. Mikhail pada tahun 1947 menciptakan senapan serbu yang ditujukan bagi personel infantri Uni Soviet. Doi begitu terkesan akan ketangguhan senapan Stg-44 buatan Jerman yang digunakan selama era Perang Dunia II.
Beranjak dari kesannya terhadap Stg-44, Mikhail mulai mendesain senapan serbu buatannya yang kemudian hari akan dikenal dengan nama AK-47, singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947.
BACA JUGA: Gay & HIV: Sudut Pandang Anyar dari The Poz Says Ok
Desain awal AK-47 mengalami berbagai penolakan di kalangan perwira tinggi Uni Soviet. Yaa namanya juga berjuang, pasti ditolak dulu ya, hehe. Namun akhirnya pada 1949, AK-47 resmi memasuki layanan militer Uni Soviet. Dengan menggunakan peluru berkaliber 7.62mm, senapan serbu AK-47 dapat dioperasikan secara sederhana tapi tetap mematikan.
Tangguh, bandel, dan tahan segala kondisi adalah gambaran yang pas untuk saya, eh maksudnya senapan serbu ini. Meski begitu, AK-47 memiliki beban yang cukup berat. Tentu bukan karena menanggung beban keluarga. Tetapi karena penggunaan popor kayu dan bahan besi yang lebih tebal. Recoil atau daya hentak ketika menembak juga besar. Hal inilah yang menjadi faktor mengapa akurasi AK-47 kalah dengan rivalnya.
Sementara di Blok Barat, M16 adalah senapan serbu yang diciptakan untuk menjawab kebutuhan militer AS pada Perang Vietnam. Militer AS harus mengakui ketangguhan AK-47, dan menerima kenyataan bahwa senapan M14 belum dapat meladeni kebandelannya. M16 bermula dari desain AR-15 yang dibuat oleh Eugene Stoner, seorang desainer senjata berkebangsaan AS.
BACA JUGA: Berkat Pengalaman Kena Tilang Elektronik, Saya Jadi Tahu Kelemahannya
Secara resmi, M16 turun ke medan tempur pada 1963 dan menjadi senapan serbu standar militer AS di tahun 1969. Penggunaan kaliber 5.56mm yang lebih kecil dari kaliber AK-47, membuat M16 memiliki akurasi yang lebih baik. Recoil yang diciptakan juga lebih kecil, sehingga dapat mengurangi muzzle climb (naiknya ujung laras karena sentakan peluru). Bobot M16 juga lebih ringan dari AK-47.
Walau begitu, M16 sering macet ketika dipakai saat kondisi medan berat seperti lumpur, dan rawa-rawa. Bukan hanya karena faktor medan, laras M16 cenderung lebih cepat panas sehingga residu pembakaran amunisi dapat mengganggu mekanisme.
M16 dan AK-47 terus menjadi rival pasca Perang Vietnam. Mulai dari Perang Afghanistan, Perang Irak-Iran, Perang Teluk, dan berbagai teater operasi lain di berbagai belahan dunia. Masing-masing pabrikan senjata tersebut sampai hari ini masih terus mengembangkannya hingga tercipta berbagai varian baru. Ya iyalah, Covid aja variannya macem-macem, masa senjata nggak ada, hehe.
Saya sendiri memandang kedua senjata ini begitu kuat membawa atmosfer rivalitas dari dua ideologi berbeda yang saling adu pengaruh. Tapi nggak pernah risau, galau, gundah gulana melihatnya karena di Indonesia sendiri kedua senapan ini “akur” digunakan oleh berbagai kesatuan di TNI.
BACA JUGA: KPK Memang Butuh Himne dan Mars, Penciptanya Juga Harus Diberi Penghargaan
TNI Angkatan Darat misalnya, telah menggunakan M16 sejak era Orde Baru. Kostrad, Kopassus, dan satuan teritorial sangat familier dengan senjata Blok Barat itu. Sedangkan AK-47 sering terlihat digunakan untuk pendidikan dasar komando oleh Kopasgat TNI-AU dan juga Marinir TNI-AL.
Baik M16 maupun AK-47, keduanya memang memiliki perbandingan yang kontras. Sistem piston langkah panjang khas varian Kalashnikov, dan sistem piston langkah pendek gaya Stoner sampai hari ini keduanya masih menjadi sistem senapan serbu yang banyak diadopsi ke berbagai jenis senapan lain.
Saya sendiri sih, lebih suka ke AK-47 ya. Selain bandel dan tangguh di medan tempur, kaliber yang lebih besar daripada rivalnya saya yakini punya impact yang kuat bila mengenai sasaran. Nah kalau anda? M16 yang ringan dan akurat? Atau AK-47 yang bandel tapi berat?. Wes yuk login, kita maen game online aja, hehehe.