KOTOMONO.CO – Dari segi hype barangkali Mairimashita! Iruma-kun bukanlah termasuk anime dengan popularitas yang tinggi. Meski demikian, tidak dapat dipungkiri anime ini memiliki keunggulannya tersendiri. Dari segi karakter, alur, bahkan dunia fantasi yang disajikan. Apalagi jika ditambah dengan unsur aksi, komedi, dan walau tidak tercantum di genre anime tersebut, saya rasa aspek drama dalam anime tersebut juga cukup kental.
Sebelum membahas lebih jauh anime yang baru saja menamatkan season 3-nya ini, saya ingin menjabarkan terlebih dahulu garis besar cerita dari anime nyentrik ini. Singkatnya, Mairimashita! Iruma-kun bercerita tentang bocah berumur 14 tahun yang masuk ke dunia Iblis karena dijual oleh orang tuanya. Ya, kelihatanya orang tua dari Iruma ini memang perlu dipertanyakan kewarasannya.
Iruma dijual kepada Sullivan, iblis yang memiliki posisi tinggi di dalam tatanan dunia iblis, untuk dijadikan cucu. Berbanding terbalik dengan keadaannya di dunia manusia, di dunia iblis Iruma justru diperlakukan dengan baik oleh Sullivan dan mendapatkan kasih sayang layaknya keluarga. Iruma juga mulai bisa berteman dengan iblis lain seperti Asmodeus Alice dan Valac Clara, serta teman sekelasnya yang lain.
Background keluarga Iruma yang terbilang naas dan begitu kelam itu, entah kenapa bisa disajikan dengan begitu komedik tapi juga dramatis di saat yang sama. Hal ini tak henti-hentinya membuat pembaca menaruh simpati besar terhadap karakter Iruma itu sendiri. Ditambah dengan sifatnya yang begitu baik, tulus, tidak bisa menolak permintaan tolong, dan tidak pernah tunduk pada keputusasaan hidup.
Anime Mairimashita! Iruma-kun diadaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Osamu Nishi. Sampai tulisan ini diterbitkan, setidaknya anime ini telah memiliki 3 season dengan season 1 sebanyak 23 episode, season 2 sebanyak 21 episode, dan season 3 sendiri mencapai 21 episode.
Sedikit Ulasan Mairimashita! Iruma-kun Season 3
Jika menilik rating My Anime List, season 2 mendapatkan rating yang paling tinggi, yaitu 8,1. Barangkali karena ada banyak kejadian penting dan seru di situ, sepeti insiden di taman bermain, siklus jahat Iruma, terbukanya Royal One, dan masa lalu Opera dan Calego yang tak terduga.
Meski untuk sekarang rating Iruma season 3 belum mencapai angka 8, saya sendiri masih cukup menikmati sajian animenya. Terutama di adegan ketika Iruma mengeluarkan panahnya, itu benar-benar dianimasikan dengan begitu apik. Kemudian ada pula bagian di mana Iruma menghadapi traumanya, yang akan saya bahas lebih lanjut di bagian akhir.
BACA JUGA: Jujutsu Kaisen 0 – Ketika Cinta Menjelma Menjadi Kutukan Terkuat
Saya juga merasa tersentuh pada interaksi antara Bachiko dan Iruma. Kemudian ada penampilan dari Iruma dan Lied sebagai idol yang begitu memukai, plus suara voice aktonya yang begitu mendukung. Sungguh sangat mengesankan.
Mungkin kurangnya season 3 ini adalah hanya mengangkat 1 arc saja. Di kolom komentar Muse saya banyak menemukan harapan agar season 3 ini mengadaptasikan sampai arc Festival Musik. Jadinya penikmat anime ini merasa masih kurang terpuaskan.
Fantasi, Komedi dan Bumbu Drama dan Penutup yang Mengharukan
Pada deskripsi tayangan YouTube yang dirilis oleh Muse Indonesia, disebutkan bahwa anime ini memiliki 3 genre, yaitu Fantasi, Komedi, dan Shounen. Bagi saya sendiri, agaknya perlu juga ditambahkan genre drama, sebab anime ini walau banyak komedinya, tak jarang juga membuat penontonnya banjir air mata, sedih juga haru.
BACA JUGA: Lupakan Studio Ghibli, Inilah 10 Film Anime Terbaik yang Berhasil Bikin Takjub
Melihat bagaimana perkembangan karakter Iruma dari tiap seasonnya, bagimana ia menjalin hubungan dengan iblis lain, rasa takut akan identitasnya sebagai manusia, dan kebimbangannya antara memilih dunia manusia atau menetap di dunia iblis.
Dari semua itu, yang paling saya sukai tentunya yang ada di season 3 ini. Sebab saya bisa melihat bagaimana kacaunya kondisi mental Iruma dan konflik batinnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik ketegaran dan senyumannya. Di season 3 pula kita bisa melihat betapa putus asanya Iruma, takut-takut kalau identitasnya terbongkar dan kemudian ditinggalkan teman-temannya.
Menurut saya, bagian itu adalah momen di mana karakter Iruma berani menghadapi ketakutan terbesarnya. Ia menyadari sepenuhnya betapa teman-temannya di dunia Iblis sangatlah berharga dan berharap meski kelak ketika ia harus mengungkapkan identitasnya, mereka dapat tetap bersama.
“Suatu hari nanti, aku ingin menceritakan semuanya. Bercerita sembari tertawa bersama. Lalu, meski aku sedih setelah mengatakan hal yang sebenarnya, kuharap kita akan terus berjalan bersama tanpa berubah sedikit pun.”
_Iruma_
BACA JUGA: 5 Anime Berdurasi Pendek, Cocok Buat Kamu yang Super Sibuk
Episode terakhir di season 3 semakin ditambah haru dengan ending musik yang berbeda dari biasanya. Lagu yang dinyanyikan seperti lagu kelulusan, seolah memberikan selamat atas Iruma yang telah berjuang keras sampai saat ini. Atas Iruma yang tidak menyerah pada kondisi hidupnya.
Dari pamungkas episode tersebut, entah kenapa saya merasa semakin ke belakang bumbu dramanya akan semakin terasa, khususnya ketika Iruma identitasnya akan terungkap kelak. Saya sangat penasaran bagaimana sang pengarang akan mengarahkan alur ceritanya.
Tidak heran jika banyak orang menantikan kelanjutan dari anime ini, terlebih cerita selanjutnya adalah arc Festival Musik. Untuk kali pertama, cerita akan menyorot pada Purson Soi yang sebelumnya tidak pernah terlihat atau disadari oleh teman kelasnya. Mari kita nanti bagaimana kelanjutan dari serial ini.
komentarnya gan