• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
Megono Khas Pekalongan

Instagram/@petafoodindonesia

Megono Khas Pekalongan Bukan Cuma Cecek, Berikut Jenis Lainnya

Elif Hudayana by Elif Hudayana
Maret 7, 2023
in ESAI
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Sudah menjadi rahasia umum kalau makanan khas Pekalongan yang paling utama dan tiada duanya yaitu megono. Makanan ini termasuk dalam lauk yang cocok dijadikan pendamping saat sarapan, makan siang, hingga makan malam. Kecintaan masyarakat Pekalongan kepada megono memang demikian. Tidak perlu heran kalau menu megono selalu kamu jumpai di warung pada setiap jam makan.

Sebenarnya, megono tidak hanya akrab di wilayah Pekalongan saja. Daerah sekitarnya juga turut mendambakan makanan khas satu ini. Di daerah saya, misalnya, Batang pinggiran. Saya sampai heran dan bertanya-tanya sendiri, bagaimana bisa seseorang sarapan dengan lauk yang sama setiap hari?

Pertanyaan tersebut tidak muncul begitu saja. Ini dipicu atas pengamatan saya kepada orang-orang sekitar yang membeli lauk yang sama di warung yang sama setiap harinya. Tidak lain dan bukan lagi, megonolah primadonanya. Pagi ini megono dan oseng tempe, besok megono campur mie, lusa megono solo karir. Pokoknya tidak boleh ketinggalan.

Wajib hadirnya megono ini juga tercermin dalam menu berkat hajatan daerah kami. Saat khitan, mantenan, mitoni atau tingkeban, megono selalu tampil di kotak lauk yang lebih luas. Ini menunjukkan bahwa megono lebih diutamakan dibanding lauk lainnya.

BACA JUGA: 26 Kuliner Pekalongan Yang Recommended, Harus Kamu Coba!

Megono dibuat dari cajakan (cacahan atau cincangan) buah nangka muda (cecek) yang sudah dikupas kulitnya kemudian dikukus bersama dengan bumbunya. Bumbu megono terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, terasi, kencur, cabai merah, serai, daun salam, daun jeruk. Semua bumbu tersebut ditumbuk dengan halus, kemudian dukukus bersama cacahan cecek tadi, sedikit gula jawa, dan parutan kelapa.

Pengukusan membutuhkan waktu 45 menit sampai 1 jam. Sekiranya cecek sudah matang, urap bumbu, kelapa parut, dan cecek-nya sampai rasanya pas. Penambahan jumlah garam dan penyedap rasa opsional. Yang pasti, sesuaikan dengan seleramu.

Tapi perlu kamu ketahui bahwa sebenarnya, megono Pekalongan tidak cuma megono cecek lho. Ada dua varian lainnya yang juga turut meramaikan dunia permegonoan di Pekalongan.

Megono Bung

Bung, atau rebung adalah tunas bambu muda. Orang Pekalongan dan sekitarnya biasanya menyebutnya dengan bung saja. Menu megono bung ini biasanya hadir di warung saat cecek sulit didapatkan. Entah karena masih jarang berbuah, atau musim hujan sehingga cecek cepat jadi nangka. Untuk itu, masyarakat menyiasatinya dengan menggantinya memakai bung.

FYI, hanya tunas bambu yang masih sangat muda saja yang bisa dimakan. Kalau sudah jadi bambu mah biasanya justru dijadikan atap rumah atau kerajinan kayu lain.

BACA JUGA: Garang Asem H. Masduki, Kuliner Pekalongan Yang Melegenda

Bumbu megono bung tidak jauh berbeda dari megono cecek. Hanya cara memasaknya saja yang berbeda. Bung yang sudah dipanen, dibersihkan terlebih dahulu kulitnya. Kemudian potong hingga berbentuk lembaran kemudian jadikan persegi panjang. Kalau kamu beli di pasar, biasanya banyak dijumpai bentuk lembaran saja.

Nah, bung yang sudah dipotong tadi kemudian direbus dalam air yang mendidih. Tiriskan, kalau perlu diperas sampai kandungan airnya benar-benar sedikit. Selanjutnya proses memasak megono bung sama dengan megono cecek. Kukus parutan kelapa, irisan bung yang sudah matang, dan bumbu. Tunggu hingga matang, urap, dan cek rasanya.

Jika megono cecek kecoklatan, warna megono bung jauh lebih pucat. Tapi rasanya tidak kalah gurih dari megono cecek. Yang penting bung-nya tidak kasar dan keras saja sih.

Megono Kacang

Varian megono Pekalongan lainnya yaitu megono kacang. Kacang yang dipakai untuk megono berupa kancang panjang. Terbayang kan ya?

Dengan bumbu yang sama dengan varian megono lainnya, megono kacang punya rasa yang sedikit berbeda. Tidak ada rasa gurih yang mendominasi kuat, lebih ke rasa sedikit gurih sedikit manis khas kacang.

Kacang panjang cuci terlebih dahulu kemudian iris kecil-kecil. Siapkan bumbu halus dan parutan kelapa, kemudian kukus semuanya jadi satu. Sama persis dengan cara memasak megono cecek. Namun, ada tips rahasia. Ini saya dapatkan dari orang yang sudah berpengalaman.

BACA JUGA: Icip-icip Kuliner Sekoteng Pak Woh Pekalongan

Jadi, jika dikukus seperti biasanya megono kacang akan lebih basah dan sari-sari bumbunya turut luruh ke bawah sarangan. Kalau bumbunya berkurang, rasanya juga akan terpengaruh bukan? Untuk menyiasati hal tersebut, megono kacang bisa dimasak di wajan, bukan dikukus di panci lagi. Tapi jangan beri air terlalu banyak ya atau bakal jadi bubur megono. Hehe.

Yang spesial dari megono kacang adalah ia dijadikan menu pengganti megono cecek saat slametan kematian. Di daerah kami, ada kepercayaan kuat dari orang tua bahwa saat sebuah keluarga sedang berduka, di rumah itu dilarang untuk nyajak cecek. Alhasil, menu megono cecek yang biasanya wajib hadir di berkat, kali ini alpa dan digantikan megono kacang.

Entah bagaimana di daerah lain, yang pasti kepercayaan ini masih dijalankan dan diyakini orang tua di daerah saya hingga sekarang. Tapi, kalau beli cajakan cecek di pasar atau pesan nasi kotak di luar, masih boleh pakai menu megono tidak ya? Wkwk.

BACA Tulisan-tulisan menarik dari Elif Hudayana lainnya.

Artikel Terkait

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Yang Diperjuangkan Feminis: Merangkul Korban Kekerasan Seksual hingga Membuka Pintu Laki-laki Menjadi Bapak Rumah Tangga

Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Tags: EsaiKuliner PekalonganMegono Pekalongan
Dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:
Elif Hudayana

Elif Hudayana

PENULIS KOTOMONO
Punya satu mulut dua telinga

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Jajanan Khas Ramadhan - Es Barteh

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Maret 17, 2023
140
Yang Diperjuangkan Feminis

Yang Diperjuangkan Feminis: Merangkul Korban Kekerasan Seksual hingga Membuka Pintu Laki-laki Menjadi Bapak Rumah Tangga

Maret 9, 2023
158
Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Maret 8, 2023
226
Kelebihan TikTok Shop

Kelebihan TikTok Shop yang Tidak Dimiliki Marketplace Lain

Maret 3, 2023
157
Lagu JKT48 Tema Kehidupan Sampai Percintaan

6 Lagu JKT48 yang Mungkin Relate Denganmu, Tema Kehidupan Sampai Percintaan

Februari 24, 2023
263
Nasib Buruh karyawan pekerja hotel di Indonesia

Buruh Hotel, Mereka yang Tak Diceritakan Konten Romantisasi Pariwisata

Februari 22, 2023
248
Load More
Next Post
Speksifikasi New Honda Beat 150cc

New Honda Beat 150cc: Semua yang Perlu Kamu Tahu

Kuliner Khas Bandung yang Menggoyang Lidah

Wajib Coba Kuliner Khas Bandung yang Menggoyang Lidah!

Semua yang Harus Kamu Ketahui Tentang Jaehyun NCT

Semua yang Harus Kamu Ketahui Tentang Jaehyun NCT

komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

Cerpen: Burung Kakaut

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

AESPA Comeback Bulan Mei: Sang Leader K-Pop Gen 4 Telah Kembali

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Ikan Kembung: Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat

LAGI RAME HARI INI

Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.2k
Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
174
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5.6k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.8k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
2.7k
Senopati dan ratu kidul

Kisah Misteri Bahurekso, Rantamsari Dan Serabi Kalibeluk Batang

Maret 14, 2018
10k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
15.7k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
2.3k
Hotel Staycation Jogja - Agarra Villa

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

Maret 17, 2023
164
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
38.1k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In