• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Melihat Nasib Rakyat Indonesia dari Sebatang Rokok

Ilustrasi : Mathew MacQuarrie - Unplash

Melihat Nasib Rakyat Indonesia dari Sebatang Rokok

Walah Rokok dan Rakyat Sama-sama Ngenes

Muhammad Arsyad by Muhammad Arsyad
November 3, 2020
in NYAS-NYIS
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Malang betul nasib sebatang puntung rokok. Tak lama ini, tersiar kabar kalau Gedung Kejaksaan Agung yang terbakar itu karena puntung rokok. Beberapa sumber informasi menyebutkan, hasil penyeledikkan dari Polri, pekerja yang merokok membuang puntung rokoknya sembarangan. Material gedung yang gampang terbakar pun akhirnya mengakibatkan kebakaran yang mahadahsyat itu. Semua ludes, terkecuali puntung rokok yang ditemukan.

Tentu, kabar puntung ajaib itu memanen komentar yang beragam dari netizen. Banyak yang nggak percaya dan justru dibikin dagelan dengan bertebaran meme “Rokok Mengakibatkan Kebakaran Kejagung”. Karena bagi mereka, mana mungkin puntung rokok bisa melahap gedung sebesar Kejaksaan Agung. Lebih-lebih sampai menimbulkan kebakaran hebat.

Oke. Itu komentar para netizen. Sebagai warga negara yang baik, agaknya saya belum mampu berburuk sangka. Hasil temuan kepolisian masih saya hargai dan saya hormati. Sebab, dibutuhkan kerja ekstra keras untuk sampai pada simpulan yang begitu itu. Makanya, saya tunda dulu komentar saya yang naif. Hemat saya, tragedi puntung rokok itu masih dalam kewajaran. Wajar kalau puntung rokok bisa mengakibatkan kebakaran Kejagung. Coba ente bayangin aja, sebatang rokok pun konon—kata aktivis anti rokok—bisa berbahaya bagi tubuh. Sebatang rokok mampu mendatangkan penyakit macam-macam. Dari penyakit badan sampai penyakit ekonomi.

Akan sangat mustahil jika penyebab kebakaran Kejagung itu bukan rokok. Maksud saya, menyebabkan penyakit saja bisa, masak bikin kantor Kejagung terbakar nggak bisa? Rokok itu selalu berbahaya bagi tubuh, juga berbahaya bagi negara.

Well, kita lupakan dulu peristiwa kebakaran Kejagung. Oke, kita fokus ke rokoknya saja ya? Saya melihat nasib rokok yang dituduh malah jadi teringat rakyat Indonesia. Ini tidak main-main.

Yang namanya rokok sepertinya sudah langganan bagi ruang-ruang diskusi dan obrolan keseharian kita. Dia menjadi pengisi acara diskusi atau obrolan yang tidak pernah diperhitungkan. Terkecuali—mungkin—acara-acara lokakarya yang diadakan aktivis-aktivis anti rokok. Tapi lebih luas daripada itu, rokok memang selalu menemani hari-hari rakyat Indonesia. Entah itu kala senang maupun susah.

Boleh dikatakan, rokok dan rakyat sudah kayak saudara. Nasib keduanya pun mirip-mirip. Coba deh, ente ingat-ingat kembali bagaimana nasib rokok di Indonesia.

Rokok selalu dipinggirkan, begitu pula rakyat Indonesia. Jika rakyat diperlukan suaranya, rokok ditarik cukainya. Ente tentu tidak lupa saat pemerintah kita terus-terusan menyalahkan rakyat yang tidak patuh protokol kesehatan. Hal itu sama dengan nasib rokok yang selalu dijadikan kambing hitam saat terjadi kebakaran.

Pokoknya kebakaran yang terjadi di ruang-ruang bukan privat, penyebabnya apalagi kalau bukan rokok. Di hutan karena rokok, di pasar penyebabnya rokok, bahkan di gedung kejaksaan yang tentu saja ber-AC pun rokok tetap memimpin menjadi biang keladi nomor wahid.

Selain itu, di televisi yang notabene ruang publik pun, rokok tak diperbolehkan tampil. Justru yang muncul mereknya saja. Dalam iklannya di televisi wujud rokok tidak terlihat, barang sebatang pun. Padahal produk-produk lain bebas berseliweran di televisi.

Apakah perusahaan rokok tidak membayar iklan ke televisi? Ah, saya kira itu teramat sukar dinalar. Hampir nggak mungkin perusahaan segede Gudang Garam kekurangan biaya buat iklan di televisi.

Masalahnya, ada aturan-aturan tertentu yang bikin iklan rokok tak boleh menampilkan wujud rokok. Meskipun hanya sebatang. Nasib yang sama juga dialami oleh rakyat.

Nggak semua rakyat bisa unjuk gigi pada kesempatan-kesempatan tertentu. Bahkan rakyat tak akan bernilai jika tak punya titel. Tak punya sesuatu yang patut diacungi jempol.

Misalnya, lord Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mungkin saja tidak ada nilainya, seandainya dia nggak menjadi Menko Kemaritiman dan Investasi. LBP mustahil bisa menjadi seperti sekarang, kalau dia nggak punya berhektar-hektar tambang batu bara. Pun LBP nggak mungkin sampai ke singgahsana tertinggi kalau dia nggak punya koneksi.

Rokok tak lagi terpakai jika yang tersisa hanya filternya, atau habis tembakaunya. Begitu pula dengan rakyat. Seandainya rakyat tak punya jabatan, tak punya peran apa-apa di sebuah lembaga, bahkan—lebih ekstrim lagi—di sebuah tataran pemerintahan, maka tak berguna lagi. Nasibnya akan seperti kipas angin, bersuara tapi yang dirasakan cuma anginnya saja.

Kebiasaan Merokok Anak Muda
FOTO: Teras Jakarta

Negeri ini ternyata bukan cuma tidak adil terhadap rakyat, melainkan sekaligus pada rokok. Kampanye anti rokok masif digaungkan, tapi cukainya bahkan dinaikkan. Pemerintah memporoti rokok, dibikin supaya jumlah perokok di tanah air bisa turun.

Rakyat pun nasibnya tak jauh beda. Diporotin pemerintah juga. Dengan menaikan berbagai macam biaya dan harga pelbagai kebutuhan. Biaya listrik yang naik. Biaya PDAM yang ikut meroket. Hingga harga bahan pokok yang ditingkatkan. Apa mungkin kenaikan biaya listrik, air, dan harga bahan pokok itu supaya nggak ada lagi yang memakainya?

Ah! Semoga itu hanya ke-semberono-an berpikir saya saja. Yang jelas rokok dan rakyat punya nasib yang sama. Karena sudah bertahun-tahun hidup berdampingan, rokok dan rakyat punya kemistri yang tidak dapat dipisahkan.

Kendati yang satu benda sedangkan yang lainnya bukan. Benar belaka sebuah peribahasa bahwa ada gula pasti ada semut. Maka di situ ada rakyat di situ pula tersedia rokok.

Jadi, masih nekat berusaha memisahkan rokok dan rakyat? Menurunkan jumlah perokok gitu? Saran saya lebih baik nggak usah dilakukan, bahkan dipikirkan pun jangan. Sebab itulah tanda kemunduran umat.

Tags: EsaiKejaksaan AgungOpiniPekalongan InfoRokokViral

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Redaktur
Tukang nulis dan penggemar Super Sentai. Santri Youtube. Bermukim di Kota Pekalongan bagian utara.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Mei 19, 2022
141
mata uang kripto

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mei 16, 2022
139
Mengulik Asal Muasal Sejarah Wingko Babat

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

Mei 13, 2022
160
Kampung Naga Tasikmalaya

Sekelumit Tentang Kampung Naga, Kampung Unik Tanpa Modernisasi di Tasikmalaya

Mei 12, 2022
152
Alasan Kenapa Film KKN Desa Penari Bisa Booming

Alasan Kenapa Film KKN Desa Penari Bisa Booming

Mei 10, 2022
461
Jasa desain interior Semarang

7 Jasa Desain Interior Semarang Terbaik yang Bisa Jadi Pilihan Kamu

Mei 8, 2022
151
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

Sekelumit Tentang Kampung Naga, Kampung Unik Tanpa Modernisasi di Tasikmalaya

LAGI RAME

Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
2.9k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.7k
Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
353
KH Abdul Gaffar

Kisah KH. Abdul Gaffar Ismail di Pekalongan

Mei 19, 2020
1.3k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
254
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In