KOTOMONO.CO – Sejak kasus Rubicon dan kekompakan beberapa instansi pemerintah mengeluarkan surat edaran himbauan hidup sederhana, masyarakat terus menyoroti gaya hidup pejabat. Rakyat tentu tidak mau kecolongan “Rubicon” lain. Dan, diterbitkannya surat edaran itu saja bikin beberapa pihak merasa aneh dengan himbauan tersebut, termasuk saya.
Melalui artikel berjudul “Himbauan Tidak Memperlihatkan Gaya Hidup Mewah itu untuk Kebaikan Bersama Kok!”, saya berusaha sebisa mungkin untuk positif thinking dengan tingkah pejabat. Artikel saya tadi menyoroti kekompakan beberapa instansi pemerintah dan perusahaan negara dalam menerbitkan surat himbauan untuk berpuasa flexing di media sosial demi ketenteraman publik.
Yap, demi ketenteraman sosial. Dengan kata lain biar tidak ada geger geden yang mengusut sumber harta kekayaan pejabat lagi dan mengusik instansi terkait. Tapi usaha positif thinking saya dan himbauan itu nyatanya dipatahkan oleh pejabat publik sendiri.
Baru-baru ini netizen dibuat gagal fokus dengan gaya hidup yang diperlihatkan oleh keluarga Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto. Dalam unggahan media sosialnya, istri, dan anak pejabat publik setingkat provinsi itu memperlihatkan kemewahan dan taburan flexing. Mulai dari barang-barang branded hingga momen liburan ke luar negeri.
Sebagai masyarakat yang bernalar lurus dan trauma, netizen mulai menaruh tanya. Melihat kecurigaan publik, Sekda Provinsi Riau itu kemudian mengeluarkan statement yang sebenarnya cukup bikin mikir dua kali. Biar kamu tidak bingung, saya jabarkan sedikit penyataan beliau ya.
Pertama, terkait tas branded yang dipakai istrinya. Katanya, tas-tas itu merupakan barang KW alias tiruan. Hariyanto mengaku, tas tersebut didapatkan dari Mangga Dua Jakarta.
Kedua, liburan istrinya ke Turki. Beliau tidak menampik kabar itu. Benar bahwa istrinya pergi ke negeri Transkontinental, namun ia berdalih bahwa liburan tersebut mengambil paket murah. Bahkan saat ditanya terkait postingan si istri yang berada di restoran mahal, Hariyanto menjelaskan bahwa mereka hanya numpang foto. Makanan pun hanya rendang yang dibawa dari tanah air.
Ketiga, dan ini yang paling ramai diperbincangkan, yaitu terkait birthday party anak sulungnya saat 17 tahun. Hariyanto menampik jika itu disebut sebagai pesta mewah. Menurutnya, pesta tersebut biasa saja dan hanya diselenggarakan di sebuah toko.
BACA JUGA: ODGJ, Problem Struktural, dan Kita sebagai Manusia
Menanggapi pernyataan Hariyanto, netizen semakin dibuat geram. Bahkan menyebut bahwa beliau lihai mencari alasan. Pasalnya, banyak bukti yang bisa membantah pernyataan Sekda Riau tersebut.
Netizen sayang, yuk sabar dulu. Masih bulan puasa, lho. Mari pikir lebih panjang penjelasan beliau biar ketenteraman republik ini terjaga.
Sekda Mungkin Saja Kaya, tapi Tidak Mungkin Sejahat Itu
Tas yang dipakai Adrias —istri SF Hariyanto— digadang-gadang merupakan keluaran dari brand kenamaan Hermes dan Gucci. Salah satunya bahkan memiliki harga hingga Rp500 juta. Pun dengan ulang tahun mewah yang seperti di hotel Ritz Carlton tersebut bisa mencapai angka setengah milyar.
Begini netizen, mungkin yang dikatakan Hariyanto benar. Tapi bukan berarti temuan kalian salah. Hanya kurang tepat saja. Tas-tas itu hanyalah produk KW dan benar bahwa segala yang dilakukannya bukan sesuatu yang “besar”.
Sebelum menjabat sebagai Sekdaprov Riau, Hariyanto sudah menjadi PNS sejak tahun 1987. Ia bahkan sempat menduduki kursi Inspektur II Inspektorat Jenderal Kementrerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Artinya, Hariyanto sudah menghasilkan uang sejak lama. Terbukti dengan total kekayaannya yang mencapai Rp9,7 milyar. Itu berdasarkan LHKPN tahun 2022, bisa jadi nambah kan di tahun ini.
BACA JUGA: Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu!
Selain pekerja keras, bisa jadi beliau juga punya sambilan hobi main game kuno. Siapa yang tidak kenal permainan papan monopoli? Beliau mungkin punya circle khusus yang bisa membantunya untuk mendapatkan pinjaman bank, membeli tanah, dan bangunan sehingga punya banyak uang. Nah, dengan uang monopoli tersebut mana bisa beliau mendapatkan barang ori? Pastilah tiruan wong duitnya saja hasil permainan.
Uang kertas monopoli yang banyak akhirnya cuma bisa digunakan untuk sesuatu yang kecil-kecilan. Yah sebut saja perayaan pesta di tempat yang mirip Ritz Carlton, beli tas KW beberapa biji, numpang foto di tempat fancy, liburan dengan tiket pesawat diskonan, dan menyicil sepeda Brompton.
Seorang pejabat tidak mungkin bersenang-senang di atas penderitaan rakyat. Terlebih Riau dengan kekayaan alam berupa minyak bumi, gas alam, karet, dan kelapa sawit. Dengan segala yang dimiliki, pejabat Riau pasti memiliki visi misi menyejahterakan masyarakat. Tak terkecuali Sekdanya.
Jadi, itu semua cuma hal kecil untuk beliau tapi tidak untuk kita netizen sayang. Jangan dibesar-besarkan.
Hariyanto dan Keluarga Hanya Ingin Terlihat Bahagia
Sebagai seorang kepala rumah tangga, saya melihat beliau hanya ingin keluarganya bahagia. Tapi apa daya dengan kemampuan yang dimiliki, akhirnya beliau hanya bisa mengadakan sesuatu dengan seadanya. Mengizinkan istri liburan ke Turki dengan tiket diskonan, tidur di apartemen lesehan, dan bawa bekal makanan dari tanah air, misalnya.
Bukankah membahagiakan keluarga adalah hal yang mulia?
Termasuk yang beliau lakukan saat anaknya ulang tahun ke-17. Seperti yang beliau katakan, itu hanya hal biasa. Tidak ada yang salah dengan upaya membahagiakan anak. Hanya di toko biasa, kecil, dan tidak mewah.
Hanya.
BACA JUGA: Beban Psikologis Tiap Nonton Hafiz Indonesia Bareng Ortu
Mungkin ya netizen, beliau hanya mengupayakan dengan sebaik mungkin agar toko kecil itu disulap sedemikian rupa sehingga bisa sangat mirip tempat berkelas. Bisa jadi foto-foto tersebut hanyalah efek editing super power kan? Atau pestanya dilakukan dengan green screen sehingga tampak sangat mewah dibanding keadaan aslinya.
Baju mewah yang dipakai si anak? Duh, jangan overthingking. Sekarang kan banyak baju KW. Beliau ini punya kreativitas yang sangat tinggi, jadi bisa mengupayakan apa pun. Duh, kalian tampaknya sudah tertipu dengan apa yang beliau usahakan ya.
Udah ya, netizen. Dibanding banyak su’udzon, mending kita main detektif-detektifan saja. Kan kita nggak punya papan monopoli. Yuk lah lanjut ke target berikutnya. Ehh.
Komentarnya gan