• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Wisata Air Pekalongan

Memahami Logika Pemerintah Membangun Wisata Air Pekalongan Saat Rob Belum Tertangani

Muhammad Arsyad by Muhammad Arsyad
Juni 25, 2021
in NYAS-NYIS
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Logika pemerintah membangun wisata air Pekalongan saat banjir rob perlu kita pahami.

Tampaknya, satu-satunya sektor yang tak mungkin diabaikan oleh pemerintah hanya sektor pariwisata. Pemerintah sangat mati-matian mendongkrak sektor yang satu ini. Bahkan saat awal-awal pandemi pun, pemerintah lebih memerhatikan sektor pariwisata ketimbang ancaman kesehatan warganya.

Saya tak akan membahas terlampau jauh mengenai hal itu. Karena pembahasan soal pemerintah yang kocar-kacir menangani pandemi sudah terlalu usang. Apalagi pemerintah kan sudah berupaya, paling tidak bikin istilah-istilah njelimet agar sebisa mungkin menghindari kata “lockdown”.

Boleh jadi karena sektor pariwisata ini yang paling diperhatikan, pemerintah juga tak mau menyia-nyiakan momentum pandemi hanya untuk mengurus makhluk mikroorganisme tersebut. Ya pemerintah memang sedang serius menangani itu, tapi soal wisata jelas tak boleh dilupakan.

Bagi pemerintah, mungkin melupakan sektor pariwisata bisa menjadi semacam dosa besar, yang buntutnya bikin negara bangkrut. Maka di tengah pandemi yang penanganannya masih gontai, pemerintah mengambil langkah antisipatif untuk sektor pariwisata. Gagal menambah turis datang, menambah destinasi wisata pun jadi.

BACA JUGA: 2036 Kota Pekalongan Terancam Tenggelam, Tapi Kita Nggak Tahu Harus Apa

Satu yang cukup mengejutkan adalah pembangunan wisata air terbesar, konon se-Asia Tenggara. Kalau boleh jujur, saya malas buat berkomentar tentang hal itu. Tapi kok ndilalah lokasi pembangunannya di Pekalongan. Sebagai putra daerah, tentu saya harus ikut bersuara. Walaupun nanti, suara saya ini hanya seperti bunyi kentut di telinga pemerintah.

Pembangunan wisata air tersebut kabarnya akan selesai pada akhir tahun ini. Agak kaget sih, karena saya tidak begitu mengikuti perkembangan proyek tersebut. Dulu saya kira, pembangunan wisata air itu tak lebih dari sekadar desas-desus. Saya pikir, halah mana mungkin Pekalongan bikin wisata air, wong bagian utara saja masih tergenang rob.

Eh, nggak tahunya beneran dibangun. Pembangunannya dibiayai penuh oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen-PUPR). Menurut informasi yang beredar, dana untuk wisata air senilai Rp 30 miliar. Nggak main-main, ternyata banyak banget coy!

Hal itu menunjukkan pemerintah sangat serius untuk membangun tempat wisata, utamanya di kawasan pantai. Pemerintah tak lagi fokus buat membangun wisata pantai di Bali atau Lombok, tapi Pekalongan juga ikut diperhitungkan.

Sungguh saya pengin bangga, tapi ketika membaca komentar-komentar di Facebook, banyak masyarakat Pekalongan yang justru nggak suka. Mereka kecewa terhadap kebijakan pemerintah yang lebih memilih membangun tempat wisata daripada menangani rob yang ada di depan mata.

BACA JUGA: 1,24 Triliun Buat Penanganan Rob di Pekalongan Sangat Prestisius Sekali. Bagaimana Kalau Digunakan untuk Hal Lain?

Bagaikan saat Indonesia berlaga di kualifikasi piala dunia, tapi lawannya adalah Vietnam dan Uni Emirat Arab, saya pun mesti menunda rasa bangga itu. Apalagi saya nemu komentar bernada sinis di Facebook. Seseorang menulis komentar “percuma bikin wisata, akses ke sana masih rob”. Makjleb!

Saya nggak habis pikir, bagaimana mungkin orang itu punya pikiran sampai ke situ? Dia mungkin bukan pegawai kedinasan dan tentu bukan pula Maudy Ayunda. Tapi komentarnya bikin siapapun sepakat, tak terkecuali saya. Ha soalnya komentar orang itu logis dan langsung menusuk ke ulu hati.

Kenapa Pemkot nggak mikir gini juga ya dulu ketika Kemen-PUPR punya rencana bikin wisata air di Pekalongan? Mungkin mikir sih, saya yakin Pemkot nggak sekuno itulah. Cuman kan, ini proyek dari pusat, ya kita semua mengerti, permintaan pusat ibarat ngidamnya seorang bini.

Saya mencoba memahami logika pemerintah membangun wisata air saat rob belum tuntas. Logika yang boleh jadi melintasi batas ruang dan waktu. Oke, mungkin begini ya kira-kira.

Mungkin saja rob yang masih ada itu justru alasan dibangunnya wisata air. Pemerintah melihat kalau Pekalongan ini nyaris rata dengan air. Jadilah dibuatkan wisata air terbesar sekalian.

Rob yang tak kunjung tertangani, menandakan pembangunan wisata air di Pekalongan tepat sasaran. Ya bener dong? Rencananya kan mau bikin wisata air terbesar, sementara daratan di Pekalongan sudah mulai banyak yang tergenang air. Ngono tho logikane?

BACA JUGA: Banjir Rob, Antara Relokasi VS Pembangunan Tanggul

Wisata air juga nggak mungkin sia-sia hanya karena aksesnya rob, iya kan? Ayolah! Kita coba menyamakan persepsi dengan pemerintah. Begini-begini, nalar pemerintah kan sangat futuristik, meneropong jauh ke depan. Maka bagi pemerintah, rob bukan penghambat akses, barangkali justru dimanfaatkan buat akses ke wisata air itu sendiri.

Mungkin saja, akses yang tergenang rob malah jadi satu paket wisata sekalian. Anggap saja Kanal Amsterdam versi kearifan lokal. Kan asyik gitu. Buat sampai ke wisata air, kita mesti naik perahu dulu. Melihat rumah-rumah warga yang terendam. Menikmati udara Pekalongan yang anginnya sepoi-sepoi.

Bayangkan jika kamu menikmatinya bersama orang yang kamu cintai. Sudah pasti syahdu sekali. Kamu bakal betah tinggal di Pekalongan. Orang-orang Pekalongan yang di perantauan juga pasti akan memposting foto dengan kapsyen “Jadi kangen Pekalongan”.

 

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik Muhammad Arsyad lainnya.

Tags: Banjir Rob PekalonganBerita PekalonganEsaiNyas-NyisPekalongan InfoPemkot PekalonganWalikota PekalonganWisata Air Pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Redaktur
Tukang nulis dan penggemar Super Sentai. Santri Youtube. Bermukim di Kota Pekalongan bagian utara.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Drama Ojol - Driver Selalu Berwajah Lusuh

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Mei 23, 2022
165
Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Mei 19, 2022
141
mata uang kripto

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mei 16, 2022
142
Mengulik Asal Muasal Sejarah Wingko Babat

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

Mei 13, 2022
162
Kampung Naga Tasikmalaya

Sekelumit Tentang Kampung Naga, Kampung Unik Tanpa Modernisasi di Tasikmalaya

Mei 12, 2022
152
Alasan Kenapa Film KKN Desa Penari Bisa Booming

Alasan Kenapa Film KKN Desa Penari Bisa Booming

Mei 10, 2022
467
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In