• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Tari sintren

sumber foto: selasar.com

Membaca Ulang Mistisisme Tarian Sintren

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
Oktober 18, 2021
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Siang itu, atas undangan kampus STMIK Widya Pratama, Pekalongan, saya mendatangi kampus. Tak menunggu terlalu lama, sesampai di parkiran, Mas Reza yang dosen STMIK Widya Pratama segera menyambut kehadiran saya. Kemudian mengantarkan saya ke salah satu ruangan yang disiapkan untuk menyelenggarakan Kelas Modul Nusantara Online.

Di ruang itu pihak kampus menyediakan seperangkat komputer untuk saya gunakan dalam kelas online itu. Saya memang sengaja datang ke kampus karena saya sudah lama banget tak mengunjungi kampus STMIK Widya Pratama. Dulu, beberapa kali saya sempat datang ke sana dan bercengkerama dengan mahasiswa aktivis UKM Seni Patriot. Tetapi, itu sudah lumayan lama.

Singkat cerita, setelah saya berada di dalam ruangan itu, kelas Modul Nusantara langsung digelar. Mas Reza yang membuka pertemuan itu. Beliau menyampaikan beberapa poin penting dalam penyelenggaraan Kelas Modul Nusantara ini, disusul dengan paparan mengenai curriculum vitae saya. Kemudian segera mempersilakan saya untuk menyampaikan materi.

Waktu yang disediakan, saya maksimalkan untuk menyampaikan materi. Dimulai dari selayang pandang tentang Pekalongan, hingga pada golnya menjelaskan event tahunan Pawai Pajang Jimat yang diselenggarakan Kanzus Sholawat tiap bulan Maulid. Karena memang, saya dijatah untuk menjelaskan itu.

Tetapi, sebelum ke topik utama, saya ungkap dulu bagaimana karakter budaya Pekalongan; kronik-kronik sejarahnya; tokoh-tokoh local heronya; sampai pada jalinan antara semua hal yang berkenaan dengan Pekalongan. Dari sana, lantas saya mencoba mengusung kaitan antara sejarah itu dengan penyelenggaraan Pawai Pajang Jimat.

Sambil memberikan penjelasan, saya melihat, wajah para peserta Kelas Modul Nusantara ini begitu tekun mengikuti. Mereka tampak antusias. Bahkan saat sesi tanya-jawab digelar, mereka tak sabar untuk berebut kesempatan bertanya.

peserta Kelas Modul Nusantara SMTIK WIDYA PRATAMA
Para Peserta Kelas Modul Nusantara SMTIK WIDYA PRATAMA

Salah satu pertanyaan yang menggelitik saya disampaikan oleh Rifki, mahasiswa asal Kalimantan Timur. Pertanyaannya menyoal sebuah tarian yang secara tradisional diyakini bisa menjadi semacam terapi kesehatan. Katanya, tarian semacam itu biasanya menggunakan bantuan jin.

BACA JUGA: Kisah Asal-usul Kesenian Sintren Pekalongan

Menjawab pertanyaan itu, saya kemudian mengajak Rifki untuk melihat fakta semacam itu dalam cara pandang pelaku seni tradisi. Mengapa itu saya lakukan? Agar ia bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi pihak yang dianggap melakukan suatu kesalahan. Tentu, tidak nyaman. Selain itu, agar ia juga memahami bagaimana cara yang tepat untuk menyikapi fenomena kebudayaan yang demikian.

Saya katakan, apa yang dilakukan dalam tradisi semacam itu boleh jadi sebenarnya sebuah usaha manusia untuk mendayagunakan elemen-elemen alam yang ada di sekitar. Karena, di dalam terminologi budaya Nusantara cenderung meyakini bahwa semua yang ada di alam raya ini hidup. Alam, dalam pandangan budaya, memiliki dua sisi. Makro dan mikrokosmos. Dan manusia, hanyalah bagian kecil dari alam semesta. Ia hanya mikrokosmos.

Maka, di dalam menjalankan peran, manusia tidak bisa bekerja sendirian. Ia, lantas mendayagunakan semua elemen alam ini sebagai sarana atau alat bantu. Karena di dalam semua benda, semua makhluk, terdapat energi potensial.

Lebih lanjut, saya mencoba menjelaskan masalah energi ini dalam terminologi energi kuantum. Dengan pendekatan yang agak saintis, barangkali bisa diterima. Apalagi ketika berhadapan dengan mahasiswa masa kini yang sepertinya lebih banyak mengenyam pengetahuan Barat yang didasari oleh filsafat materialistik.

BACA JUGA: Jangan Terjebak dalam Dikotomi Budaya Barat-Timur

Tari Sintren yang populer di kawasan Pantura Jawa saya ambil sebagai contoh. Saya katakan, tari Sintren pada mulanya menjadi salah satu bagian dari tradisi penyembuhan. Tari ini dianggap memiliki daya magis dan mistis. Tetapi, bagaimana magis dan mistik dalam tarian itu ada?

Kekuatan magis dan mistis itu sebenarnya bisa saja berasal dari kekuatan kata. Dalam hal ini, mantra ketika diucapkan berulang-ulang, ia akan mampu mengaktifkan energi potensial dari setiap elemen alam. Sebab, pada hakikatnya, mantra merupakan cara manusia berkomunikasi dengan elemen-elemen alam yang tersebar di alam semesta. Melalui komunikasi inilah energi yang tercerap dari setiap elemen alam dapat diolah dan dikelola menjadi sesuatu yang berguna bagi manusia.

Di sinilah uniknya bahasa manusia. Ia tidak hanya menjadi alat komunikasi antarmanusia. Akan tetapi dapat pula digunakan untuk melakukan komunikasi lintas makhluk.

Dalam bahasa teknologi, mantra boleh saja disamakan dengan logaritma atau kombinasi bilangan biner. Komposisi simbol dalam bilangan biner tersusun hanya oleh dua angka, yaitu 1 (satu) dan 0 (nol). Demikian pula dalam mantra. Kata-kata yang diucapkan sangat sederhana. Tetapi, kadang sulit dimengerti. Karena kata-kata dalam mantra pun disusun dengan pola-pola yang kadang terkesan acak. Tidak menaati struktur kalimat atau kaidah-kaidah bahasa lainnya.

BACA JUGA: Omah Lawang Sanga, Bangunan Khas Pekalongan dari Abad ke-19

Dan semakin sederhana, maka bahasa mantra pun boleh jadi hanya berupa bunyi. Misalnya, bunyi “O” atau sekadar gumaman yang diucapkan panjang dan intens. Pembunyian itu sesungguhnya untuk mengintensifkan potensi energi pada diri manusia itu sendiri agar ia memiliki kepekaan terhadap gerak alam di sekitar. Kepekaan inilah yang pada akhirnya akan membangun jalinan komunikasi antara manusia dan alamnya. Semakin intens komunikasi itu dijalin, semakin mudah pula manusia mengelola energi potensial alam untuk dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.

Penjelasan panjang itu membuat Rifki pada akhirnya cukup dapat memahami. Tetapi, apakah bisa membuat cara pandangnya berubah, tentu kembali lagi pada mas Rifki sendiri. bagaimana ia akan mengambil keputusan dan bersikap. Mungkin, akan berubah jika diskusi antara saya dan Rifki berjalan intens. Sama dengan mantra, semakin intens komunikasi dilakukan, semakin mudah bagi perapal mantra ini untuk membuat energi potensial alam ini termanfaatkan.

Baca Tulisan-tulisan Menarik dari Ribut Achwandi Lainnya

Tags: Budaya NusantaraKampus MerdekaKanzus SholawatModul NusantaraPajang JimatSintrenSTMIK Widya Pratama

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
417
Makna Pintu Gebyok Rumah Tradisional Jawa

Makna dan Tuntunan Perilaku Hidup di Balik Pintu Gebyok

Januari 13, 2022
214
Pagelaran Wayang Potehi di Nusantara

Wayang Potehi: Wayang dari Tiongkok Dimainkan di Jawa

November 17, 2021
310
Jadwal MAULUD NABI di Pekalongan

Jadwal Acara Maulid Akbar KANZUS SHOLAWAT Habib Lutfi

November 3, 2020
11.9k
Pajang Jimat 2016

Pawai Pajang Jimat, Semangat Maulid dan Nasionalisme Warga Pekalongan Raya

Januari 9, 2017
575
Asal-usul Sintren

Kisah Asal-usul Kesenian Sintren Pekalongan

April 15, 2016
2.4k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
311
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In