• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA

Menelisik Muasal Kata “Corona” – Bagian 6

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
Maret 30, 2020
in KOLOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Catatan saya kali ini masih menyoal mitologi Corona Australis / Corona Australina. Sebab, mitologi mengenai rasi bintang kecil di belahan langit selatan ini memiliki beberapa versi. Sama seperti dengan Corona Borealis. Mungkin untuk versi lain mitologi Corona Borealis akan saya tuliskan di edisi mendatang. Semoga ada luang waktu untuk menguliknya.

Jika Anda menengadahkan wajah dan menatap bintang-bintang di langit, Corona Austalis ini tidak akan tampak secara jelas di langit selatan sana. Rasi bintang ini kecil dan terletak di antara rasi Scorpio dan Sagitarius.

Pada catatan saya sebelumnya, mitologi Corona Australis dikaitkan dengan kisah Dionysus yang menjemput arwah Semele, Ibunya dari Dunia Bawah dan mendudukkannya di altar kedewaan Olympus. Versi lain mengenai mitologi Corona Australis menyebutkan, jika nama rasi bintang kecil itu erat kaitannya dengan kisah Ixion. Siapa itu Ixion?

Ixion adalah raja Lapiths, suku paling kuno di Thessaly. Ia juga seorang putra Ares (Dewa Perang). Dikenal juga sebagai putra seorang penjahat terkenal, Phlegyas. Watak jahat sang ayah rupanya menurun pula pada diri Ixion. Ia juga dikenal sebagai ayah dari bangsa Centaur.

Kejahatan paling fatal yang dilakukannya adalah membunuh ayah mertuanya, Deioneus (Eioneus). Peristiwa itu bermula dari pernikahannya dengan Dia, putri Deioneus. Ia menjanjikan sebuah mas kawin yang amat mahal pada mertuanya. Namun, janji itu tak pernah ditepatinya.

Deioneus yang lama menunggu janji itu marah. Ia lantas merampas seluruh kuda milik Ixion. Melihat aksi kemarahan sang mertua, Ixion mula-mula bersikap biasa-biasa saja. Meski sebenarnya dalam hatinya berkecamuk kemarahan yang besar pula. Hingga pada suatu kesempatan, Ixion mengundang sang mertua untuk datang ke istananya di Larissa.

mitologi Corona Australi

Sebuah perjamuan mewah disiapkan. Sang mertua merasa sangat dihormati. Apalagi Ixion menerima kehadiran mertuanya dengan sikap manis. Sama sekali tak ada yang patut dicurigai dari sikap Ixion yang licik itu. Namun, diam-diam Ixion merencanakan sebuah aksi pembunuhan yang keji.

Sebuah dipan dengan bara api yang menyala-nyala disiapkan. Ia tinggal menunggu saat yang tepat untuk memasukkan tubuh Deioneus hingga terbakar. Rencana itu pun berjalan mulus. Ixion berhasil membunuh mertuanya sendiri. Sebuah tindakan yang sama sekali tak terpuji.

Kisah pembunuhan itu menjadi catatan tragedi pembunuhan antarkeluarga yang pertama kali terjadi dalam mitologi Yunani. Tak pelak, seluruh raja di wilayah sekitar marah besar. Mereka bahkan tak sudi melakukan ritual pensucian bagi Ixion. Singkatnya, Ixion dikucilkan atas dosa besarnya! Ixion, seketika itu menjadi gila.

Kemalangan Ixion itu rupanya mengetuk hati Zeus. Ia tak tega jika Ixion diperlakukan demikian. Maka, diambillah Ixion dan dibawanya menuju Olympus. Ia diperlakukan cukup baik di sana.

Pada suatu ketika, Ixion menyaksikan Hera, istri Zeus. Dan ia merasa jatuh hati pada Hera. Ia pun memberanikan diri mendekati Hera. Bahkan, ia mengutarakan keinginannya untuk bercinta dengan Hera. Zeus yang mendengar kabar itu tak langsung murka. Ia perlu menyelediki kebenaran kabar itu. Baru setelah Zeus mendapatkan kepastian kabar itu, ia mengatur strategi.

Ia menghimpun awan dan menciptakan seorang perempuan dari awan itu yang dimiripkan dengan Hera. Awan itu kemudian dikenal sebagai Nephele (dari kata Nephos/awan). Lantas memerintahkan pada Nephele untuk mendekati Ixion.

Benar saja, birahi Ixion tak terbendung. Terjadilah hubungan percintaan di antara mereka. Dari situlah kemudian terlahir Imbros atau Centaur (manusia setengah kuda).

Peristiwa itu membuat Zeus murka. Seketika itu, Zeus menghantamkan petirnya pada tubuh Ixion. Jatuhlah ia ke dalam Tartaros. Saat itu pula, Zeus memerintahkan pada Hermes agar mengikat Ixion pada roda api yang terus berputar di Tartaros. Tartaros adalah ruang penyiksaan yang berada di bawah tanah. Ruangan itu digunakan untuk menyiksa orang-orang jahat dan penjara bagi para Titan.

Nah, Corona Australis, dalam versi mitologi ini disebut pula sebagai roda Ixion, atau rota api yang menjadi tempat penyiksaan abadi bagi Ixion. Dalam catatan Pindaros (penyair Yunani Kuno asal Thebes) menyebutkan, sifat khusus roda Ixion adalah bersayap dan memiliki empat jari-jari. Sayap yang dimaksud adalah sayap burung, ‘iunx’, genus Jynx, atau wryneck. Yaitu, burung yang oleh orang Yunani Kuno diyakini memiliki daya magis sebagai pemikat birahi.

Burung hutan (genus Jynx) adalah sekelompok kecil pelatuk Dunia Lama kecil. Burung-burung ini memiliki kemampuan memutar kepala hampir 180 derajat. Ketika diganggu di sarang, mereka akan memutar kepala dan mendesis. Perilaku aneh ini membuat mereka kerap digunakan dalam sihir, untuk ‘kutukan’ pada seseorang.

Jadi, begitulah versi lain dari mitologi Corona Australis. Menjadi tempat hukuman bagi Ixion yang berlaku jahat. Tetapi, sekali lagi, itu hanyalah mitos. Soal kebenarannya, tentu layak untuk dipertanyakan. Cuma, masih memungkinkan bagi kita untuk mengambil pelajaran berharga dari mitos itu. Bahwa setiap kejahatan akan ada hukuman yang diterima dan setimpal. Maka, berbuat baik itu menjadi kebutuhan semua orang. Agar segala sesuatu yang mengancam tidak menjadi sebuah petaka. Baca Menelisik Muasal Kata “Corona” – Bagian 7

Tags: CoronaCorona VirusCovid-19Mitologi CoronaRibut Achwandi

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Review Film Pandai-Me

Semua Terdampak, Semua Bisa Berdampak – Review Film Pandai-Me

April 6, 2022
156
Kebosanan awak media selama 2021

Tahun 2022, Masihkah Masa Kejenuhan Itu Diperpanjang?

Desember 31, 2021
192

Covid Melandai, Masker Kudu Tetep Dipakai

Oktober 13, 2021
210
Jokowi klaim kasus covid-19 turun sangat tajam jauh di bawah negara tetangga

Yakin Kasus Covid-19 Turun, Pemerintah akan Mulai Membuka Kegiatan Perekonomian

September 16, 2021
185
Biaya Tes Swab Kota Pekalongan

Menghitung Biaya Tes Swab Massal yang Dikeluarkan Pemkot Pekalongan Selama PPKM

Agustus 4, 2021
297
Menyaksikan Orang Terdekat Mati Satu Persatu Karena Corona

Menyaksikan Orang Terdekat Mati Satu Persatu Karena Corona yang Sekadar Dianggap Angka

Agustus 2, 2021
263
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Perjalanan aespa menemukan Black Mamba di Kwangya

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Fransis Pizza: Tempat Nguliner Tersembunyi Jogja yang Hanya Buka Dua Hari

Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Kehebatan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 yang Perlu Kamu Tahu

Doa untuk Semesta

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
3.1k
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.2k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
847
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
877
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.2k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1.6k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.5k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.8k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
13.1k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In